Dosen Pembimbing :
Cecep Slamet Abadi, S.T , M.T
Disusun Oleh :
Johanes Paskalis Marton
(1802321036)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia elektronika pasti kita membutuhkan beberapa komponen sebagai penyusun
sebelum kita membuat alat. Terdapat beberapa komponen elektronika yang perlu kita ketahui.
Salah satunya adalah Transistor. Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang transistor.
Transistor adalah penguat yang terbuat dari bahan semi konduktor yang membutuhkan sumber
daya yang kecil serta memiliki efisiensi yang tinggi yang memiliki 3 terminal. Yang di temukan
oleh Walter H.Brattain dan John Bardeen pada akhir Desember 1947 di Bell Telephone
Laboratories. Dalam makalah ini akan di jelaskan tentang fungsi transisitor sebagai saklar yang
di saklar dengan lampu Led, lalu transistor yang di saklar dengan transistor, transistor untuk
mengaktifkan relay, transistor untuk mengaktifkan motor serta transistor aplikasi pengendali
untuk motor.
Dari latar belakang yang telah diungkapakan di atas, penulis telah merumuskan beberapa
masalah diantaranya :
1.1.1 Bagaimana prinsip kerja transistor sebagai saklar untuk mengaktifkan lampu LED?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Dapat memahami prinsip kerja transistor sebagai saklar untuk mengaktifkan lampu LED.
PEMBAHASAN
2.1 TRANSISTOR
Transisitor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor yang
sering digunakan sebagai penguat,switching,stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan masih
banyak lagi fungisnya. Yang memiliki 3 terminal yaitu Emittor, Connector dan Basis. Pada
rangkaian analog digunakan sebagai penguat sedangkan pada rangkaian digital digunakan
sebagai saklar yang memiliki kecepatan tinggi.
Transistor merupakan komponen elektronika aktif (bisa sebagai subjek). Pada bagian tengah
jenis transistor merupakan basis dan perbedaan selalu pada emitor yang menunjukkan arah arus.
Arah arus di bagi menjadi 2 yaitu :
b. PNP (Negatif) yang memiliki arah sebaliknya dari PNP yaitu dari emitor ke kolektor yang
menuju ke atas(naik).
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya
yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami perubahan
kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat
dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti
saklar yang menutup. Pemacuan akan terjadi padabasis yang akan mengatur arus yang akan
mengalir pada emitor dankolektor. Yang akan mengatur hidup dan matinya relay dengan cara
mensaklarnya. Biasanya menggunakan type C9013.
Dari gambar dia atas adalah cara mengaktifkan lampu LED dengan menggunakan
Transistor. Caranya dengan adanya mikrofon (buzzer) yang sebelumnya telah di berikan inputan
sebesar 5V-12V. lalu akan di perhalus sinyal yang masuk dengan Bridge Rectifier dengan arus
AC-DC yang nantinya arus positif akan menuju ke basis transistor NPN yang sisanya akan
menuju ke output (LED) dan yang sisanya (negative) akan menuju keground. Bisanya
menggunakan transistor C9013 atau dengan transistor BD139.
Pada C9013 menggunakan Vin sebesar 5V lalu di pasang saklar dengan dipasang RB
yang akan menyambung pada transistor NPN dan menuju ke ground yang sebelumnya sudah
diberi relay sebesar 12V dan di pasang mikrofon (buzzer). Dengan arus relay yang
menuju buzzer adalah yang positif sementara yang negative akan menuju ke transistor NPN
sebelum menuju ke ground.
Pada BD139 hampir sama dengan Vin sebesar 5V lalu dipasang saklar dan RB setelah itu
diberikan transistor NPN yang telah di beri relay12V dan resistor sebesar 1K yang akan menuju
ke mikrofon(buzzer). Dengan pemasangan buzzer setelah resistor 1K yang memiliki
nilai positifdan menuju ground untuk nilai negative.
2 buah transistor NPN yang disusun secara seri dan digunakan untuk mendapatkan penguatan
tertinggi, karena hasil penguatan pada transistor pertama akan dikuatkan lagi oleh transistor
kedua yang disebut transistor Darlington. Transistor ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang
akan mengalirkan arus jika terdapat arus bias pada kaki basisnya dan akan menyumbat arus jika
tidak terdapat arus bias pada kaki basisnya. Biasanya menggunakan transistor BD139 yang
memiliki tegangan lebih besar dari transistor C828 jika bekerja pada tegangan koil antara 5Vdc
hingga 45Vdc. Jika untuk 5V-24V dan untuk menghemat biaya dapat menggunakan transistor
TIP31C(biasanya untuk relay besar) dapat diganti juga denga C828 atau NPN sejenis.
2.5 TRANSISTOR SAAT MENGAKTIFKAN RELAY
Relay adalah komponen yang terdiri dari sebuah kumparan berinti besi yang akan
menghasilkan elektromagnet ketika kumparannya dialiri oleh arus listrik. Elektromagnet ini
kemudian menarik mekanisme kontak yang akan menghubungkan kontak Normally-
Open (NO) dan membuka kontak Normally-Closed (NC). Sedikit menjelaskan,
kata Normally disini berarti relay dalam keadaan non-aktif atau non-energized, atau
gamblangnya kumparan relay tidak dialiri arus. Jadi kontak Normally-Open (NO) adalah kontak
yang pada saat Normal tidak terhubung, dan kontak Normally-Closed (NC) adalah kontak yang
pada saat Normalterhubung. Simbol dari komponen relay SPDT (Single-Pole Dual-Totem) yang
berarti memiliki sebuah kontak NO dan sebuah kontak NC dengan sebuah COMMON. Pada saat
kumparan tidak dialiri arus, maka kontak NCakan terhubung dengan COM. Jika kumparan dialiri
arus, maka kontak akan bergerak dari NC ke NO, sehingga NO akan terhubung dengan COM.
Yang terlihat pada gambar di bawah.
Sama seperti gambar di atas yang telah dijelaskan saat transistor di saklar dengan
transistor penggunaannya juga hampir sama dengan penambahan saklar yang bisa diaplikasikan
pada driver relay dengan bipolar transistor. Maka saat banyak arus positif
(aktif) maka relay akan menarik Common akan menuju ke NO(Normally
Open) dan NC(Normally Close) akan terbuka. Begitu pula sebaliknya.
2.6 TRANSISTOR SAAT MENGAKTIFKAN MOTOR
Rangkaian driver motor DC H-Bridge transistor ini dapat mengendalikan arah putaran
motor DC dalam 2 arah dan dapat dikontrol dengan metode PWM (pulse Width
Modulation) maupun metode sinyal logika dasar TTL (High) dan (Low). Untuk pengendalian
motor DC dengan metode PWM maka dengan rangkaian driver motor DC ini kecepatan putaran
motor DC dapat dikendalikan dengan baik. Apabila menggunakan metode logika TTL 0 dan 1
maka rangkaian ini hanya dapat mengendalikan arah putaran motor DC saja dengan kecepatan
putaran motor DC maksimum. Rangkaian driver motor DC H-Bridge ini menggunakan
rangkaian jembatan transistor 4 unit dengan protesi impuls tegangan induksi motor DC berupa
dioda yang dipasang paralel dengan masing-masing transistor secara reverse bias. Rangkaian
driver motor DC secara detil dapat dilihat pada gambar berikut.
Driver Motor DC dengan metode logika TTL (0 dan 1) atau High dan Low hanya dapat
mengendalikan arah putar motor DC dalam 2 arah tanpa pengendalian kecepatan putaran
(kepatan maksimum). untuk mengendalikan motor DC dalam 2 arah dengan rangkaian driver
motor dc h-bridge diatas konfiguarasi kontrol pada jalur input adalah dengan memberikan input
berupa logika TTL ke jalur input A dan B.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya transistor adalah komponen elektronika aktif yang memiliki 3 terminal
yaitu emitor basis dan kolektor. Berdasarkan arah arusnya transistor dibedakan menjadi 2 yaitu
transistor NPN dan PNP. Ada beberapa fungsi transistor yangsaya bahas diantaranya transistor
sebagai saklar untuk mengaktifkan lampu LED, transistor saat di saklar dengan transistor,
transistor untuk mengaktifkan relay, transistor untuk mengaktifkan motor, transistor sebagai
aplikasi motor. Yang pada pengaplikasiannya dapat dilakukan pada satu alat seperti driver relay
bipolar transistor adalah gabungan dari transistor untuk mengaktifkan relay dan transistor untuk
mengaktifkan motor.