SWT. Kajian: - penelitian Kuantitatif - ciri2 penelitian Kuantitatif Rujukan : Buku penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, R& D, penelitian kombinasi, penulis Sugiyono, penerbit alphabheta Bandung Penelitian kuantitatif adalah penelitian berbasis data berupa angka. Data ini merupakan informasi dari masalah yg diteliti. Bagaimana data ini diperoleh ? Data diperoleh melalui alat ukur berupa instrumen penelitian seperti tes, kuesioner, angket. Di dalam instrumen tersebut terkandung skala. Ada yg menggunakan skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. (Cari pengertian skala2 tsb di buku metode penelitian). Pemahaman tentang skala tersebut di atas penting. Sebab skala2 tsb terkait dg teknik analis data. Teknik analisis data penelitian kuantitatif adalah statistik. Ada statistik deskriptif dan ada statistik inferensial. Statistik deskriptif untuk memberikan informasi berupa deskripsi tentang jawaban atas masalah yg diteliti di mana deskripsi melalui angka2 (deskriptif kuantitatif). Contoh quick count, sensus, Statistik inferensial adalah teknik analis data kuitantif dg tujuan untuk uji hipotesis statistik. Di mana uji ini dimaksudkan untuk menggeneralisikan hasil penelitian. Artinya, hasil penelitian itu diberlakukan untuk menjelaskan populasi berdasarkan data populasi (non parametrik) dan data sampel (parametrik). Dikenallah dlm statistik inferensial ada statistik parametrik, ada statistik inferensial (baca buku statistik) Di dalam penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan unit yg diteliti, sampel adalah sebagian yg mewakili dari keseluruhan unit yg dianalisis. Oleh sebab itu sampel harus benar2 homogen. Ibarat ada segelas teh air manis panas (populasi), jika ingin tahu apkh air teh itu manis maka diambillah sendok lantas dg sendok diambil air teh dlm gelas. Air teh di ujung sendok itulah sampel. Dikenal berbagai teknik pengambilan sampel yaitu random sampling, quota sampling, kluster sampling, area sampling, proposal sampling, purposive sampling, stratified sampling (cari pengertian teknik sampling dari buku2 metode penelitian). Setiap penelitian berawal dari masalah. Masalah penelitian dlm penelitian kuantitatif diatribusikan dg sebuta variabel. Variabel adalah konsep yg memiliki variasi nilai atau atribut. Jika masalah sifatnya konkrit namun ketika masalah itu diformulasikan melalui penelitian kuantitatif maka diinferensikan menjadi variabel atau konsep yg dimaksud tsb. Oleh sbb itu setiap peneliti kuantitatif jika ditanya ttg masalah penelitiannya dia harus paham apa masalahnya, apa konsepnya dan apa teorinya. Apa hubungan konsep dg teori ? Konsep adalah komponen dari teori. Susunan teori adalah fakta, konsep, proposisi (hub antar konsep), prinsip. Oleh sebab itu setiap penelitian kuantitatif hakikatnya adalah memverifikasi teori. Berdasarkan masalah yg diteliti 1. Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yg mendeskripsikan jawaban masalah penelitian dg angka (mis prosentase). Penelitian ini hanya 1 variabel. Termasuk penelitian ini survey (dg sampel), sensus (dg populasi). 2. Penelitian uji hipotesis yaitu penelitian kausalitas melalui penjelasan hubungan antar variabel. Hub variabel itu ada bivariat ada multivariat. Dalam hub itu ada hub asimetris ada hub simetris. Pada hub itu ada variabel yg berkedudukan sbg variabel independen, dependen, antara, antaseden (cari pengertian 2 tsb di buku metpen). Apa kedudukan suatu variabel dlm hubungan antar variabel tsb ? Hal itu bisa diidentifikasi dari teori. Makanya landasan teori di bab laporan penelitian itu penting. Di landasan teori hrs jelas konsep, proposisi, dan dari penjelasan konsep dan proposisi dikembangkan kerangka berpikir (baca buku Soegiyanto). Dari kerangka berpikir itu didapat jawaban masalah penelitian bersifat teoritis atau yg disebut hipotesis penelitian. Termasuk penelitian ini adalah penelitian komparasi (melalui eksperimen) dan penelitian korelasi). Data berupa angka penelitian komparasi melalui eksperimen dan data berupa angka penelitian korelasi diperoleh dari pendekatan penelitian expost facto (cari pengertian tsb di buku metpen). 1.Contoh penelitian deskriptif kuantitatif Bagaimana perkembangan hasil belajar matpel sejarah siswa kelas XII IPS A dari tahun ,2002 SD 2005 ? 2. Contoh penelitian uji hipotesis Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar matpel sejarah siswa SMAN 1 Surabaya ? Dalam menjawab pertanyaan tsb penelitian menggunakan eksperimen dg menggunakan 1 kelompok sampel tetapi sampel itu diberi perlakuan 2x (sampel coreleted) dlm aplikasi SPSS disebut (one sampel).Pertama menggunakan model pembelajaran konvensional dan perlakuan kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hasilnya dibandingkan. Hasil itu diperoleh dari pretes dan postes. Pretes dari model pembelajaran konvensional dan postes dari model pembelajaran kooperatif. Cara kedua bisa menggunakan 2 kelompok sampel (sampel non coreleted) pada aplikasi statistik SPSS pair sampel. Sampel ke1 sampel eksperimen dan sampel ke 2 kontrol . Yg pertama diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif dan kedua model pembelajaran konvensional. Keduanya setelah perlakuan di tes. Hasil tes model pembelajaran kooperatif dibandingkan dengan hasil tes model pembelajaran konvensional. Dua cara tsb digambarkan oleh desain eksperimen Teknik analisis yg digunakan adalah T test. (Cari desain2 eksperimen dan rumus2 t test). Dalam penggunaan teknik analisis statistik pasti peneliti harus uji normalitas (untuk menentukan menggunakan statistik inferensial parametrik atau non parametrik,) jika normal (hasil hitungan statistik lebih besar dari tabel) maka menggunakan rumus statistik parametrik dan sebaliknya jika tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik 3. Contoh masalah penelitian korelasi Pertanyaan nomor 2 bisa diselesaikan dg rumus korelasi. Tetapi tidak menggunakan rumus t tes tetapi rumus2 korelasi spt korelasi parsial, product moment, regresi (cari rumus2 itu). Contoh lain dari korelasi adalah Apkh ada hub antara kemampuan literasi sejarah dan kemampuan numerik ? Ingat sekali lagi data berupa angka diperoleh dari pengukuran. Sementara ada yg mengatakan boleh wawancara boleh pengamatan yg sifat perolehan data kualitatif. Ini buka data utama hnya data tambahan untuk mendukung penjelasan hasil uji hipotesis. Hipotesis penelitian diperoleh dari landasan teori yg biasa kita jumpai dari laporan penelitian biasanya bab 2. Dalam uji hipotesis itu hipotesis penelitian harus diubah menjadi hipotesis nol. Jika hipotesis penelitian disebut hipotesis alternatif (Ha) maka hipotesis nol disebut hipotesis statistik (H0). Dalam uji hipotesis ini senantiasa digambarkan dg kurve normal. Pada kurva itu ada daerah penerimaan H0 dan daerah harga kritik (penolakan H0). Jika hasil hitung statistik sama dg harga kritik atau lebih besar dari harga kritik maka kesimpulannya hipotesis statistik atau hipotesis nol ditolak. Harga kritik bisa dilihat pada tabel yg biasanya terlampir di buku statistik. Tabel yg digunakan tergantung ada tabel t, ada tabel z, ada tabel chi square. Bergantung pada rumus yg digunakan. Dalam uji hipotesis biasanya diwujudkan dlm simbolik - Contoh hipotesis alternatif ADA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR - Contoh hipotesis nol atau statistik TIDAK ADA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR. Jika bunyi hipotesis statistik seperti itu disebut Uji hipotesis 2 ekor (cari notasinya DAN GAMBAR UJI HIPOTESIS di buku statistik , cara menuliskan hipotesis tsb SPT apa). Yg jelas hipotesis 2 ekor menggunakan 2 harga kritik. Jika hipotesis 1 ekor hnya ada 1 harga kritik yaitu di sebelah kanan mean atau di sebelah kiri mean. Jika di sebelah kanan hipotesis nya berbunyi PRESTASI BELAJAR LBH BAIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DARIPADA PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL. DAN Sebaliknya MENGAPA HIPOTESIS PENELITIAN DIUBAH MENJADI HIPOTESIS STATISTIK. SUPAYA PENELITI TDK MENGARAHKAN UJI HIPOTESIS KEPADA Ha (hipotesis alternatif), tetapi yg diuji Adalah H0. Ini seperti di pengadilan yaitu yg dibuktikan ketidaksalahan terdakwa bukan kesalahan terdakwa. Jadi uji hipotesis nol seperti hanya asas praduga tak bersalah.