Teknik Manufaktur 3 Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan matakuliah Teknik Manufaktur 3
Dibuat oleh : Yasya Syaf Arrasyidin (2113181010)
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG – 2020 Prisnsip dasar pengecoran logam adalah meleburkan logam sampai mencair kemudian menuangkan cairan logam tersebut ke dalam rongga cetakan. Oleh karena sifatnya, cairan logam akan menyesuaikan dengan bentuk rongga cetakang hingga dapat di bentuk sesuai dengan cetakan setelah cairan logam tersebut membeku. Berdasarkan sifat cairan yang mengisi ke segala ruang, proses pengecoran memiliki kemampuan untuk memproduksi bentuk produk yang rumit, produk yang berongga dan dimensi produk yang tidak terbatas. Pengecoran berdasarkan cetakan dapat dibedakan menjadi pengecoran dengan cetakan dapat dibuat sekali pakai (expendable mold casting) dan pengecoran dengan cetakan yang dipakai berulang kali (multiple use mold casting). Cetakan pasir hanya dapat digunakan sekali pakai saja, berbeda dengan cetakan logam yang dapat digunakan berulang kali. Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai, dan pasir silika. Semua memiliki unsur utama SiO2. Pasir silika memiliki bagian SiO2 terbanyak yaitu melebihi 95%. Pasir cetak yang digunakan harus memiliki persyaratan yaitu : Kuat menahan berat logam cair. Tahan terhadap erosi. Mampu dilewati sejumlah gas. Tahan terhadap temperature tinggi. Mampu dibentuk. Permeabilitas yang sesuai. Sistem saluran (gating system) adalah jalan masuk bagi cairan logam yang dituangkan kedalam rongga cetakan. Tiap bagian diberi nama, dari mulai cawan tuang dimana logam cair dituangkan dari ladel, sampai saluran masuk kedalam rongga cetakan. Adapun syarat yang harus dipenuhi dari system saluran, yaitu: Logam mampu mengalir melalui system saluran dengan turbulensi dan aspirasi gas seminimum mungkin untuk mencegah erosi pasir dan terperangkapnya gas. Gradien temperature logam serendah mungkin serta memungkinkan terjadi directional solidification kea rah riser. Rongga cetakan harus diisi secara penuh dalam waktu sesingkat mungkin. Sistem saluran harus diatur sehingga kecepatan pemasukan logam cair ke dalam rongga cetakan harus cukup. Produk seminimum mungkin menghasilkan kelebihan logam pada gates dan riser. Menghindari erosi pada dinding cetakan. Saluran turun (sprue) adalah saluran pertama yang memawa cairan logam dari cawing tuang ke dalam pengalir dan saluran masuk. Pengalir (runner) adalah saluran yang membawa logam cair dari saluran turun ke bagian-bagian yang cocok pada cetakan. Saluran masuk (gates) adalah saluran yang mengisikan logam cair dari pengalir ke dalam rongga cetakan. Langkah-langkah baku perencanaan system saluran: 1. Menghitung volume dan luas permukaan dari produk cor. 2. Menentukan material cor yang ingin digunakan. 3. Mengestimasi ketebalan kritis dari gambar kerja. 4. Menentukan laju penuangan cairan logam (R). Laju penuangan R dirumuskan sebagai berikut : R=b √W Dimana b didapatkan dari ketebalan dinding produk cor. 5. Menghitung laju penuangan yang di adjust Ra dari fluiditas logam dan efek gesekan system saluran (factor c). 6. Menentukan tinggi sorue efektif berdasarkan penempatan pola dalam cetakan. 7. Menghitung luas dasar spure (As) 8. Menentukan gating ratio, dengan demikian akan didapatkan luas runner dan luas total gate. Didalam perencanaan system saluran untuk logam berat mempunyai langkah-langkah yang hamper sama dengan loram ringan, yaitu: 1. Menghitung volume dan luas permukaan dari produk cor. 2. Menentukan material cor yang ingin digunakan. 3. Menghitung berat produk cor. 4. Mengestimasi ketebalan kritis dari gambar kerja. 5. Menentukan waktu tuang. 6. Menentukan laju penuaangan cairan logam (R). 7. Untuk kasus besi tuang, mengestimasikan fluiditas logam berdasarkan factor komposisi. 8. Menghitung laju penuangan yang di adjust Ra dari fluiditas logam dan efek gesekan system saluran (factor c). 9. Menentukan tinggi sprue efektif berdasarkan penempatan pola dalam cetakan. 10. Menghitung luas sprue (As). Borland Delphi adalah paket bahasa pemograman yang berkerja dalam system operasi windows. Borland Delphi merupakan bahasa pemograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Langkah langkah umum membuat pemograman aplikasi, yaitu : 1. Gambarkan objek dan tata letak kedalam objek from menggunakan icon-icon objek yang terdapat dalam component palatte. 2. Jika perlu, tentukan property pada setiap objek menggunakan tab properties pada jendela object inspector. 3. Menulis kode pemograman pada editor program untuk event pada objek yang diinginkan. Perlu diketahui, event adalah suatu kejadian yang didasarkan objek. Misalnya ditunjuk, diklik, dan lain-lain.