MIXING APARATUS
Tabel 2.3. Data Pengamatan Waktu Pencampuran antara Air dengan NaOH
Waktu
Beda Potensial
Jumlah Baffle Jenis Pengaduk Pencampuran
(rpm)
(detik)
450 Paddle 70
Tanpa Berdaun Tiga 138
Berdaun Empat 79
Paddle 80
Dua Berdaun Tiga 142
Berdaun Empat 134
Tiga Paddle 100
Berdaun Tiga 150
Berdaun Empat 148
Paddle 103
Empat Berdaun Tiga 160
Berdaun Empat 167
Paddle 57
Tanpa Berdaun Tiga 63
Berdaun Empat 64
Paddle 123
Dua Berdaun Tiga 106
Berdaun Empat 161
550
Paddle 121
Tiga Berdaun Tiga 147
Berdaun Empat 220
Paddle 107
Empat Berdaun Tiga 160
Berdaun Empat 153
2.8. H
2.9. H
2.10. Pembahasan
- Menentukan angka frounde pada air (450 rpm)
Pertama menyiapkan Beakerglass 2000 mL kemudian isi dengan air sebanyak
1500 mL kemudian sambil dipasang pengaduk jenis paddle pada alat Mixing
apparatus kemudian atur beda potensial 450 rpm lalu tekan tombol on maka
paddle akan berputar Vortex yang terbentuk tergantung dari jenis Baffle yang
digunakan serta jenis pengaduk nya setelah pengaduk berputar ukur panjang
garis gelombang yang terbentuk. Ulangi Percobaaan dengan beda potensial
550 rpm serta dengan jenis pengaduk dan Baffle yang berbeda.
- Menentukan angka frounde pada minyak (450 rpm)
Pertama menyiapkan Beakerglass 2000 mL kemudian isi dengan minyak
sebanyak 1500 mL kemudian sambil dipasang pengaduk jenis paddle pada alat
Mixing apparatus kemudian atur beda potensial 450 rpm lalu tekan tombol on
maka paddle akan berputar Vortex yang terbentuk tergantung dari jenis Baffle
yang digunakan serta jenis pengaduk nya setelah pengaduk berputar maka
ukur panjang garis gelombang yang terbentuk. Ulangi Percobaaan dengan
beda potensial 550 rpm serta dengan jenis pengaduk dan Baffle yang berbeda.
- Menentukan faktor pencampuran antara air dengan NaOH
Pertama menyiapkan Beakerglass 2000 mL kemudian isi dengan air sebanyak
1500 mL kemudian sambil dipasang pengaduk jenis paddle pada alat Mixing
apparatus kemudian atur beda potensial 450 rpm serta masukkan NaOH
sebanyak 1,5 gram lalu tekan tombol on maka paddle akan berputar, setelah itu
amati sampai NaOH tersebut larut lalu catat waktu yang diperoleh ketika
NaOH larut dalam air. Ulangi Percobaaan dengan beda potensial 550 rpm serta
dengan jenis pengaduk dan Baffle yang berbeda.
2.11. Kesimpulan
- Jenis pengaduk dan jumlah Baffle mempengaruhi besarnya Angka Frounde
pada air dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk yang daunnya semakin
banyak, maka Vortex yang terbentuk semakin kecil dan angka Froundenya
semakin besar.
- Jenis pengaduk dan jumlah Baffle mempengaruhi faktor pencampuran pada
NaOH dengan air. Pada jenis pengaduk yang daunnya semakin banyak, maka
NaOH dan air semakin lama untuk larut dan angka Froundenya semakin besar.
- Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan daya pada air dengan minyak
kelapa adalah berbanding terbalik. Semakin besar bilangan Reynold, maka
semakin turbulen alirannya, sehingga faktor pencampuran semakin besar dan
larutan tersebut semakin homogen
- Hubungan penaruh jenis liquida dan jenis pengaduk pada bilangan Reynold
(NRe) didapatkan hasil bahwa minyak memiliki nilai bilangan Reynold yang
lebih tinggi dibandingkan dengan air.
DAFTAR PUSTAKA
Coker, A Kayode. 2007. Ludwig’s Applied Process Design For Chemical And
Petrochemical Plant. Oxford: UK.
Geankoplis, Christiee J. 1997. Transport Processes and Unit Operation. University of
Minnesota.
Surya. 2009. Mekanika dan Fluida 2 – Persiapan Olimpiade Fisika. Penerbit:
KANDEL.
Fachruddin Ali,Irfan Syarif Arief. 2011. Analisa Aliran Fluida Pada Mixing Crude Oil
Storage Tank Dengan Cfd, Surabaya: Fakultas Teknologi Kelautan ITS (diakses
pada 19 April 2019).
Rezky Fadil Arnaw,Bambang Arip Dwiyantoro,2014. Studi Numerik Pengaruh Baffle
Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida
dan Perpindahan Panas, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(diakses pada 19 April 2019).
Ray Posdam J Sihombing, Syahril Gultom, 2014. Analisa Efisiensi Turbin Vortex
Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk
3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar, Sumatera: Universitas Sumatera
Utara (diakses pada 19 April 2019).
Trisakti, Bambang., dkk. 2013. Perancangan Prototipe Bioreaktor Untuk Pengolahan
Lanjut Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Secara Aerobik. Vol. 2 No. 4
– Diakses Pada 19 April 2019.