Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

PELAKSANAAN ANGGARAN

E-LEARNING
CROSS FUNCTION PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Negara

1. Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
2. APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan
dengan undang-undang.
3. APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
4. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
5. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk pengeluaran negara tahun anggaran
berikutnya.
6. Penggunaan surplus penerimaan negara untuk membentuk dana cadangan atau penyertaan pada
perusahaan negara harus memperoleh persetujuan DPR.

2
Azas Pengelolaan Keuangan Negara

3
Azas-azas Pengelolaan Keuangan Negara

Pengelolaan Negara
TERWUJUDNYA diselenggarakan secara : AZAS-AZAS UMUM
Sesuai Pasal 23C
GOOD GOVERNANCE UUD 1945 1. PROFESIONAL PENGELOLAAN
DALAM PENYELENGGARAAN 2. TERBUKA
KEUANGAN NEGARA
NEGARA 3. BERTANGGUNG JAWAB

AZAS-AZAS BARU
AZAS-AZAS LAMA : (BEST PRACTISES) :

1. TAHUNAN
2. UNIVERSALITAS 1. AKUNTABILITAS
3. KESATUAN 2. PROFESIONALITAS
4. SPESIALITAS 3. PROPORSIONALITAS
4. KETERBUKAAN
5. PEMERIKSAAN
KEUANGAN

4
Tujuan Penetapan Azas-azas
Pengelolaan Keuangan Negara

➢ Mendukung terwujudnya penyelenggaraan good


governance dalam penyelenggaraan negara.
• Menjadi acuan dalam reformasi manajemen keuangan negara

➢ Menjamin terselenggaranya prinsip-prinsip


pemerintahan daerah sesuai bab IV UUD 1945.
• Memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi daerah

5
Asas Perbendaharaan

1. UU APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan


penerimaan dan pengeluaran negara. (Untuk Pemda → Perda APBD)
2. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas
beban APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak
tersedia atau tidak cukup tersedia.
3. Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai
dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN. (Untuk Pemda →
Perda APBD)
4. Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau
tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya
diatur dalam peraturan pemerintah.
5. Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan
APBN/APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda dan/atau bunga.
Pelaksanaan Anggaran Belanja

Pembuatan Komitmen
• Kontrak Pelaksanaan Komitmen
• Penetapan Keputusan

Penyelesaian Tagihan

7
Mekanisme Pembayaran

8
Mekanisme Pembayaran Penyelesaian
Tagihan

LANGSUNG (LS)

TUNAI

UANG PERSEDIAAN (UP)

KARTU KREDIT
PEMERINTAH

9
PMK No.190/PMK.05/2012

Pembayaran langsung atau LS yaitu pembayaran


yang langsung kepada Bendahara Pengeluaran/
Penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja,
Surat Keputusan, Surat Tugas atau Surat Perintah
Kerja lainnya melalui penerbitan SPM LS. Yang
termasuk kategori penerima hak lainnya yaitu
antara lain Penyedia Barang/Jasa.

10
TUNAI Alat pembayaran dengan menggunakan
kartu yang dapat digunakan Satker untuk
melakukan pembayaran atas transaksi
UANG PERSEDIAAN (UP) belanja negara yang dapat dibebankan
pada APBN, dimana kewajiban
KARTU KREDIT pembayaran pemegang kartu dipenuhi
terlebih dahulu oleh Bank Penerbit Kartu
PEMERINTAH Kredit Pemerintah.

Uang Persediaan atau UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang
bersifat daur ulang (revolving).
UP diberikan kepada bendahara pengeluaran untuk membiayai kegiatan
operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
Uang muka adalah uang persediaan belum membebani alokasi anggaran satuan kerja. 11
Prosedur Pencairan Secara LS
Penyedia Barang/Jasa PPSPM
mengajukan tagihan atas PPK menerbitkan PPSPM menerbitkan SPM
penyelesaian pekerjaan, SPP apabila melakukan apabila SPP dan
Pengujian tagihan
disertai dengan bukti tagihan memenuhi pengujian SPP dan bukti pendukung Penerbitan
1 pendukung 2 oleh PPK
3 syarat
4 bukti pendukung
5 memenuhi syarat 6 SP2D oleh
KPPN

•Bukti Pengeluaran •Daftar Pembayaran Tagihan SPP-LS SPM-LS

Diterima oleh
7 Rekening
Bendahara/Pihak
Ketiga

12
Prosedur Pencairan Melalui UP Tunai (1)
• Pihak ketiga mengajukan
tagihan disertai bukti Pengujian tagihan
pendukung oleh PPK, apabila SPBy beserta bukti Bendahara Setelah
• Penerima Uang Muka memenuhi syarat pendukung Pengeluaran/BPP
1 Kerja mengajukan
permintaan Uang Muka
2 maka diterbitkan
Surat Perintah Bayar
3 disampaikan
kepada Bendahara
4 melakukan
pengujian
5 memenuhi syarat,
SPBy dibayar oleh
Bendahara
Kerja disertai bukti (SPBy) Pengeluaran/BPP
pendukung

•Bukti Pendukung •Daftar Pembayaran Tagihan


•SPBy

13
Prosedur Pencairan Melalui UP Tunai (2)

Pengujian tagihan
oleh PPK, apabila
SPP-GUP beserta
bukti pendukung
PPSPM
melakukan
Apabila 11 Penerbitan
6 Bendahara Pengeluaran
menyampaikan bukti
pengeluaran kepada PPK
7 memenuhi syarat
maka diterbitkan
8 disampaikan
kepada PPSPM
9 pengujian SPP-
GUP dan bukti
10 memenuhi syarat,
PPSPM SP2D oleh
menerbitkan SPM-
SPP-GUP pendukung GUP KPPN

SPM-GUP
•Bukti Pengeluaran •SPP-GUP
•Daftar Pengeluaran
Riil
Diterima oleh
12 Rekening
Bendahara

14
Prosedur Pencairan Melalui UP Kartu Kredit Pemerintah

Transaksi dengan Kartu Pengujian oleh PPK Penerbitan Penerbitan SPM-


Kredit oleh Pemegang Verifikasi oleh SPP-GUP KKP GUP KKP oleh Penerbitan
1 Kartu Kredit 2 dan penerbitan
SPBy 3 Bendahara 4 oleh PPK
5 PPSPM 6 SP2D oleh
KPPN

•Bukti Pengeluaran •Daftar Pembayaran Tagihan Permintaan penggantian UP SPP-GUP SPM-GUP


•Daftar Pengeluaran •SPBy KKP KKP KKP
Riil

Pendebitan
▪ Dalam hal pengujian terdapat 7 Rekening oleh
Bendahara
bukti-bukti pengeluaran yang
tidak memenuhi ketentuan,
PPK menolak bukti-bukti
pengeluaran
▪ Pengeluaran yang ditolak
merupakan tanggungjawab
pribadi Pemegang KKP 15
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 16

Anda mungkin juga menyukai