Nama kelompok 5 :
1. SISI PRAVIDYA (F1051171028)
2. QATRUNNADA SALSABILA (F1051171024)
3. SYAVIRA ULFA (F1051171037)
4. RAHMA ELSA . S. (F1051171036)
5. OKTAVIA YOLANDA NANTE (F1051171041)
Pendahuluan
Beberapa teori tentang panas jenis zat padat yang telah dibahas dapat dengan baik
menjelaskan sifat-sfat panas jenis zat padat yang tergolong non logam, akan tetapi
untuk golongan logam teori tersebut terbatas karena teori yang telah dijelaskan
tersebut tidak mempertimbangkan keberadaan dari elektron bebas dalam logam.
Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam
Drude (1900) mengandaikan bahwa dalam logam terdapat elektron bebas,
yang membentuk sistem gas elektron klasik, yang bergerak acak dalam kristal
dengan kecepatan random Vo karena energi termal dan berubah arah geraknya
setelah bertumbukan dengan ion logam. Karena massanya yang jauh lebih besar,
maka ion logam tidak terpengaruh dalam tumbukan ini.
Kehadiran medan listrik ε dalam logam hanya mempengaruhi gerak
keseluruhan electron karena ion-ion tertata berjajar dan bervibrasi di sekitar titik
kisi sehingga tidak memiliki neto gerak translasi. Misalnya, terdapat medan listrik
ε dalam arah sumbu-X. Percepatan elektron yang timbul
−eε
a x=
m∗¿ ¿
dengan e dan m*, masing-masing adalah muatan dan massa efektif elektron. Jika
waktu rata-rata antara dua tumbukan elektron dan ion adalah τ , maka kecepatan
hanyut dalam selang waktu tersebut
eε
V h anyut=Vo−
m∗¿ τ ¿
Oleh karena itu rapat arus yang terjadi
Jx=∑ ⌊−e ¿ ¿
Qe = -K ∂T/∂x
l
K= (1/3) C v v
dimana CV, v dan masing-masing adalah kapasitas panas elektron persatuan volume,
kecepatan partikel rata-rata dan lintas bebas rata-rata partikel. Karena
CV = (3/2)nk, (1/2)mv2
K
L=
σT
Ternyata, hukum Wiedemann-Frans sesuai dengan pengamatan untuk suhu tinggi (termasuk
suhu kamar) dan suhu sangat rendah (beberapa K). Tetapi, untuk suhu “intermediate”, K/σT
bergantung pada suhu.
Dalam teori drude, lintas bebas rata-rata elektron bebas,l=τ vo, tidak bergantung suhu.
Namun, karena vo~T1/2, maka keadaan mengharuskan
τ ~T1/2
Hal ini didukung fakta eksperimen bahwa σ~T -1, sehingga dari ungkapan konduktivitas listrik
didapatkan
Model elektron bebas klasik tentang logam mengambil asumsu sebagai berikut:
A. Kristal digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positip (yang
membentuk kisi kristal) dan elektron yang bebas bergerak dalam volume kristal.
B. Elektron bebas tersebut diperlakukan sebagai gas, yang masing-masing bergerak
secara acak dengan kecepatan termal (seperti molekul dalam gas ideal – tidak ada
tumbukan, kecuali terhadap permukaan batas).
C. Pengaruh medan potensial ion diabaikan, karena energi kinetik elektron bebas sangat
besar.
D. Elektron hanya bergerak dalam kristal karena adanya penghalang potensial di
permukaan batas.
E. Misalnya, setiap atom memberikan ZV elektron bebas, maka jumlah total elektron
tersebut perkilomol
n = Z v NA
Bila elektron berperilaku seperti dalam gas ideal, maka energi kinetik totalnya
U = N (3/2) KT = (3/2) Zv R T
Kapasitas panas total dalam logam, termasuk sumbangan oleh fonon, adalah