Anda di halaman 1dari 14

PT.

Ady Permana Putratama

METODA PELAKSANAAN

Program : Pembangunan Saluran Drainase / Gorong – Gorong

Kegiatan : Rehabilitasi / Perbaikan Drainase

Pekerjaan : Rehabilitasi / Perbaukan Drainase Wilayah Selatan

Lokasi : Kawasan Kec. Padang Barat, Padang Selatan, Padang Timur, Lubuk Begalung,

dan Kec. Bungus Teluk Kabung

I. PENDAHULUAN

1.1.Umum

Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, diuraikan langkah-langkah yang akan kami lakukan

dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas. Meliputi tenaga kerja,

material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pembangunan dan waktu pengerjaannya

selama maksimal 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu

oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-

pembantunya.

1.2. Tujuan

Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan

kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.

II. FUNGSI KEGUNAAN

2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.

2.2.Mempermudah pendatangan bahan, tenaga dan perlatan kerja menurut waktu dan

kebutuhannya.

2.3.Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan effektif.

2.4.Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan effektif.

Metode Pelaksanaan 1
PT. Ady Permana Putratama

III. METODE PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Persiapan

 Mobilisasi / Demobilisasi

 Direksi Keet

 Pembuatan Papan Nama Proyek

 Pekerjaan Pengukuran Pembuatan Shop Drawing & Asbuild Drawing

 Penjilidan Dokumen Kontrak

 Pembuatan Laporan dan Dokumentasi

2. Pekerjaan Saluran

 Pekerjaan Bongkaran

o Bongkaran Beton

o Bongkaran Paving

o Bongkaran Pas.Batu Kali

o Bongkaran Aspal

 Pekerjaan Galian

o Galian Tanah Berbatu

o Galian Tanah Biasa

o Galian Lumpur Sedalam ≤ 1 m

 Pasangan Batu Kali Dengan Mortar Menggunakan Conc. Mixer (setara Campuran 1 PC : 3 PP )

 Plesteran camp 1 Pc : 4 Pp dan Acian Pas. Batu Kali

 Pemasangan Gorong-Gorong Beton

 Penimbunan Kembali

 Pengecoran Tutup Saluran

3. Pekerjaan Trotoar

 Pemasangan 1m’ Bouwplank

 Pemasangan kerb beton k-300 type-L

 Pemasangan Pipa Intlet uk 6” AW

 Pengurugan Pasir

 Pemasangan Paving Block 30 x 30 x 6 cm

Metode Pelaksanaan 2
PT. Ady Permana Putratama

 Pemasangan Lantai Ubin Pemandu 30 x 30 x 4 cm

 Pekerjaan Beton

 Pengecetan Kerb

4. Pekerjaan Pengembalian Ke Kondisi Awal

 Pekerjaan Pengaspalan Jalan yang Dikupas

5. Pekerjaan Lain – Lain

 Uji Laboratorium

 Pengadaan gambar asbuilt drawing

 Pengadaan foto dokumentasi

 Pengadaan papan plang informasi

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

 MOBILISASI & DEMOBILISASI

1. Mendatangkan (mobilisasi) alat alat berat dan mengembalikannya kembali (demobilisasi).

2. Pemberitahukan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas excavator yang

akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan oleh kontraktor.

3. Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta persetujuan

terhadap jenis / kapasitas Motor Grader, Stamper, Concrete Vibrator, Concrete Saw dan

alat bantu lainnya yang akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan.

4. Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi menjadi

tanggung jawab kontraktor.

 SEWA DIREKSI KEET

Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp yang didirikan pada lokasi proyek. Dalam

base camp didirikan bangunan kantor lapangan, kantor direksi lapangan, tempat tinggal/barak

kerja, bengkel, gudang, dsb (disesuaikan dengan yang diminta dalam dokumen pelelangan dan

gambar rencana). Semua kegiatan monitoring dan administrasi proyek dikerjakan didalam

base camp.

Metode Pelaksanaan 3
PT. Ady Permana Putratama

 PAPAN NAMA PROYEK

Paralel dengan pekerjaan pembuatan kantor lapangan, dikerjakan pembuatan plank proyek.

Plank proyek dibuat sesuai dengan ukuran standar pekerjaan umum dari bahan papan kayu

sebagai plank dan balok kayu untuk tegak plank dan dicat serta ditulis informasi proyek.

 PEKERJAAN PENGUKURAN KEMBALI

Pengukuran dan Pematokan dilakukan untuk menyesuaikan lokasi pekerjaan dilapangan dengan

yang direncanakan. Pengukuran juga bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya elevasi

tanah asli dan elevasi rencana saluran.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolith ataupun total station.

Beberapa ketentuan lain berkaitan dengan pengukuran dan pematokan :

 Dibuatkan patok-patok ukur yang berisikan elevasi dan koordinat daerah tersebut.

 Patok dibuat dari kayu yang diberi cat warna.

 Pengukuran dan pematokan dilakukan disepanjang lokasi pekerjaan.

 PENYELENGGARAAN SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan setiap tahapan pekerjaan yang akan

dilaksanakan mulai dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan dilapangan

diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktifitas arus lalu lintas yang terhambat

akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan raya.

Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka

manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :

Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai ketentuan.

Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dankoordinasikan

dengan seluruh personil yang terkait.

Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.

Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan

benar.

Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas.

Peralatan Keselamatan Lalu Lintas

- Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik

- Rambu peringatan

Metode Pelaksanaan 4
PT. Ady Permana Putratama

- Peralatan komunikasi dan lainnya

Tenaga yang terdiri dari :

- Pekerja

- Koordinato

Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu

lintas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang

haruslah mempunyai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.

2. PEKERJAAN SALURAN

 Pekerjaan Bongkaran

Pekerjaan bongkaran meliputi :

- Bongkaran beton secara konvensional

- Bongkaran paving

- Bongkaran kerb (beton)

- Bongkaran pasangan batu kali

Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran tersebut haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin

barang-barang berharga yang berada di lapangan tidak rusak dan tidak mengganggu arus lalu

lintas kendaraan dan pejalan kaki. Pemakaian kembali material hasil bongkaran harus

mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan. Terhadap semua sarana-sarana listrik, air

maupun yang ada lainnya harus dilakukan tindakan-tindakan pengamanan guna menjaga

keutuhan fungsinya serta tidak mengganggu kelancaran pemakaian yang ada dan mengadakan

tindakan-tindakan yang perlu guna menanggulangi hal ini sesuai persetujuan dari Direksi.

Sistem pembongkaran harus sistematis hingga tidak membahayakan pekerjaan. Konstruksi-

konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atau atas petunjuk Pengawas.

Setelah semua pekerjaan pembongkaran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah

saluran baru sesuai dengan dimensi dan elevasi yang telah direncanakan dan pekerjaan

pengangkatan sedimen. Dalam pekerjaan galian dan pembuangan sendimen ini dilaksanakan

dengan alat escavator dan tanah hasil galian akan dibuang dengan drump truck ke lokasi yang

telah ditentukan direksi minimal 3Km dari lokasi pekerjaan. Semua pekerjaan galian akan

dilaksanakan sesuai dengan garis dan elevasi yang tercantum pada gambar rencana. Semua

galian sesusia garis dan elevasi yang tercantum pada gambar harus dirapikan. Selama

Metode Pelaksanaan 5
PT. Ady Permana Putratama

berlangsungnya pekerjaan mungkin perlu atau diminta oleh direksi/pengawas dilapangan untuk

merubah kemiringan–kemiringan ataupun dimensi– dimensi galian dengan mengadakan revisi

kemiringan ataupun dimensinya. Dasar dan talud sisi galian dimana beton akan diletakkan dan

dibentuk sesuai dengan gambar dan bestek. Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik. Operator

akan dibantu oleh seorang pembantu operator untuk memberikan aba-aba agar titik

penggalian sesuai dengan yang telah direncanakan.

 Pekerjaan Galian

Pekerjaan galian meliputi :

- Galian Tanah Berbatu

- Galian Tanah Biasa

- Galian Lumpur Sedalam ≤ 1 m

Metoda Pelaksanaannya :

1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.

2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan

sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.

3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan

Spesifikasi Teknis yang ada.

4. Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja dengan mengacu garis ketinggian

dan elevasi yang ditentukan dalam gambar.

5. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.

6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check

dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya

dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang

akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka

pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir .

7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.

8. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.

9. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

10. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “

Metode Pelaksanaan 6
PT. Ady Permana Putratama

 Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar Menggunakan Concrete Mixer, Plesteran dan

Acian

Uraian Kerja :

- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat

bantu

- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang

- Sekelompok perkerja melakukkan penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

Alat

- Concrete mixer

Alat bantu :

- Sekop

- Pacul

- sendok semen

- ember cor

- gerobak dorong

- benang dan water pass

Tenaga

- Mandor

- Tukang

Metoda Pelaksanaan

1. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi didalam pengadukan

harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi

nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan

bak takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.

2. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak

ikatan semen.

Metode Pelaksanaan 7
PT. Ady Permana Putratama

3. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan terletak

selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak dibenarkan

memakainya). Suling-suling perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan yang desakan air

tanahnya tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah bertambah keras tidak akan

merusak konstruksi dan airnya akan mencari celah keluar lewat suling-suling tersebut.

Suling-suling dibuat dari pipa PVC ø 2 “ dan paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan

dibelakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil, dan batu-batu kecil. Pekerjaan ini

disesuaikan dengan bestek dan spesifikasi teknisnya atau petunjuk dari Direksi nantinya.

4. Batu kali dipasang sesuai dengan gambar rencana setelah itu diplester dan diaci. Untuk

mendapatkan hasil yang lurus, digunakan benang sebagai acuan.

 Pekerjaan Beton Tutup Saluran

Bekisiting

Persyaratan umum dalam mendesain suatu struktur, baik struktur permanen maupun

sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah

ketika menerima beban yang bekerja.

2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk

/ deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.

3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh

tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.

Pemasangan bekisting

 Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing bekisting.

 Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding bekisting

dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak, bahkan kegagalan struktur.

 Pemasangan menyesuaikan gars marka ukur yang telah dibuat.

 Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran)

 Cek perkuatan bekisting apakah sudah benar – benar kuat.

 Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.

Metode Pelaksanaan 8
PT. Ady Permana Putratama

 Pembesian Tulangan BJ 24 Polos

Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yang ditentukan. Yang

penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan sah. Besi harus bersih dan tidak

mengandung minyak / lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.

Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971). Pabrikasi besi

beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan direksi pengawas lapangan.

 Pengecoran Beton K-250

Bahan pembentuk

Beton Mutu K 250, pasir beton, Spilit dan semen diaduk dengan air sesuai dengan spesifikasi

yang telah ditentukan.

o Pengadukan semua campuran beton harus dilakukan dengan beton Molen atau dengan

bantuan Ready Mix Concrete.

o Apabila menggunakan beton ready mix harus dibuatkan dan diserahkan sertifikat

laboratoriumnya terlebih dahulu.

o Apabila beton dibuat ditempat/proyek harus mengikut mix design laboratorium yang

sebelumnya dibuat berdasarkan bahan yang akan digunakan. Sertifikatnya harus

diserahkan terlebih dahulu kepada direksi.

o Selama pelaksanaan pekerjaan beton berlangsung, Kami akan menempatkan seorang quality

kontrol beton untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan beton.

o Takaran semua agregat halus maupun kasar dilakukan dalam satuan volume atau berat.

o Selanjutnya adukan dihamparkan pada bekisiting yang telah ditempatkan dan digetarkan/

ditumbuk dengan alat penumbuk / penggetar beton.

o Pembongkaran bekisting dan penyiraman beton yang telah mengeras. Beton yang telah

mengeras kurang lebih 2 hari, dilakukan pembongkarann bekisting dan penyiraman beton

dengan air.

 Pengadaan dan Pemasangan Box Culvert

o Produk Box Culvert diangkat dan diletakkan sesuai dengan yang ditunjukkan gambar

rencana dengan menggunakan Truck Crane.

Metode Pelaksanaan 9
PT. Ady Permana Putratama

o Box Culvert diletakkan secara perlahan di dasar galian yang telah diberi urugan pasir

setebal 10 cm dan lantai kerja setebal 5 cm.

o Semua box culvert harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan kerusakan-

kerusakan lainnya ketika box culvert berada diatas galian, jika terjadi kerusakan box

culvert segera diganti.

o Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti tanpa

menyebabkan kerusakan pada box culvert dan lapisan ujungnya harus dibuat halus.

Untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan box culvert sesuai dengan gambar dan

spesifikasi teknis akan didatangkan sesuai jadwal dan harus telah mendapatkan izin dari

pengawas dan direksi pekerjaan. Begitu juga cara pemasangan dan titik dimana akan dipasang.

Pelaksanaan pekerjaan pada area padat lalu lintas akan dilaksanakan pada malam hari

 Pengadaan dan Pemasangan Gorong – Gorong

o Gorong – gorong diangkat dan diletakkan sesuai dengan yang ditunjukkan gambar .

o Gorong – gorong diletakkan secara perlahan di dasar galian yang telah diberi urugan pasir

setebal 10 cm dan lantai kerja setebal 5 cm.

o Semua goromg – gorong harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan

kerusakan-kerusakan lainnya ketika gorong – gorong berada diatas galian, jika terjadi

kerusakan segera diganti.

o Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti tanpa

menyebabkan kerusakan pada gorong - gorong dan lapisan ujungnya harus dibuat halus.

 Tangan - Tangan Tutup Kontrol (main Hole)

Untuk keperluan pemeliharaan sistem saluran drainase tertutup di setiap saluran diberi

manhole pertemuan, perubaan dimensi, perubahan bentuk selokan pada setiap jarak 10-25 m.

Lubang manhole dibuat sekecil mungkin supaya ekonomis, cukup, asal dapat dimasuki oleh

orang dewasa. Biasanya lubang manhole berdiameter 60cm dengan tutup dari besi tulang.

 Pengurugan Kembali

Selain untuk mendapatkan elevasi dasar saluran rencana, pekerjaan timbunan tanah

dimaksudkan sebagai perata agar posisi saluran dapat disesuaikan dan diatur levelnya

Metode Pelaksanaan 10
PT. Ady Permana Putratama

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang direncanakan dan juga menutup lokasi samping

kiri dan kanan saluran yang kosong akibat kondisi tanah tergerus dan tidak rata.

3. PEKERJAAN TROTOAR

 Pasangan Bowplank 1m’

Bowplank merupakan patok kayu sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik As

sesuai dengan gambar denah yang ada. Pada bowplank ini nanti kita akan meletakkan paku

untuk menarik benang agar tercipta garis yang lurus dan selanjutnya bisa membuat sudut

siku 90° dengan tepat. Benang ini nantinya akan menjadi pedoman untuk pemasangan paving

block.

 Pasang Kerb Beton

Beton yang digunakan untuk kerb harus dari kelas K 300, ukuran butir agregat maksimum 20

mm, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. Beton dan adukan semen yang digunakan

untuk kereb, trotoar, separator dan pulau jalan sesuai dengan yang disyaratkan dalam

spesifikasi.

Pelaksanaan Pemasangan Kerb

 Kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar atau sebagaimana yang

diperintahkan oleh direksi pekerjaan.

 Unit-unit kerb dan jenis-jenis pracetak lainnya harus dipasang dengan sambungan yang

serapat mungkin

 Setelah unit-unit kereb telah dipasang sebagaimana yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan, maka setiap lubang galian yang tersisa harus ditimbun kembali

dengan bahan yang disetujui. Bahan ini harus diisi dan dipadatkan sampai merata

dalam lapisan-lapisan yang tidak melebihi ketebalan 15 cm.

 Bilamana jalan masuk kendaraan yang memotong trotoar diperlukan, maka

sebagian unit-unit kerb harus dibentuk khusus atau dipasang lebih rendah dengan

peralihan yang cukup landai sebagaiman ditunjukkan dalam Gambar atau

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 11
PT. Ady Permana Putratama

 Pemasangan pipa inlet 6” AW

Didalam pemasangan pipa intelet harus diperhatikan elevasi dan kemiringannya agar aliran air

yang akan melalui nanti tidak terjadi penyumbatan dan genangan.

 Pemasangan paving block

Untuk pelaksanaan pekerjaan paving dipastikan tanah urugan sudah padat sesuai dengan

intruksi pengawas, apabila belum padat maka akan dilanjutkan pemadatan sampai kepadatan

yang disepakati. Kerb dan beton pengunci harus sudah kita pasang sebelum pemasangan

paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving

tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya. Setelah padat barulah

dipasang paving sesuai dengan gambar dan arahan direksi.

Langkah –langkah pemasangan paving:

 Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.

 Pasang Kerb beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang

tidak bergeser.

 Hampar pasir pasang mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan

dengan menggunakan jidar kayu.

 Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju ke depan, sementara pekerja

pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.

 Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potong

paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter lalu

dipasangkan ke posisi yang sesuai sehingga seluruh permukaan trotoar tertutup rapi

dengan paving.

 Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian

antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan Pasir pasang.

 Mengecat dengan cat air

Pekerjaan pengecatan meliputi pengecatan bidang permukaan luar kanstin dengan pola

pengecatan yang disepakati dengan Direksi dan Pengawas.

Metode Pelaksanaan 12
PT. Ady Permana Putratama

 Sebelum melakukan pengecatan, terlebih dahulu bahan cat ditunjukkan kepada

direksi/owner, untuk mendapat persetujuan.

 Permukaan kanstin yang akan di cat harus bersih dari kotoran.

 Pengerjaan pengecatan harus rapih dan sesuai dengan estetika.

4. PEKERJAAN PENGEMBALIAN KE KONDISI AWAL

 Pekerjaan Pengaspalan Jalan Yang Di Kupas

Pekerjaan ini meliputi :

 Lapis resap pengikat – aspal cair

Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak

minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.

Pengambilan Lapis Resap Pengikat pada Distributor Aspal pada saat akan dilaksanakan

pekerjaan.

Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pada suatu permukaan jalan yang kering atau

sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoran yang tidak

berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkan kelancaran arus lalu lintas.

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah compressor dan alat bantu lainnya.

Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus lalu lintas dibuat

dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar permukaan yang baru disemprotkan

tidak dilalui kenderaan.

 Laston lapis aus (AC-WC)

Pencampuran dilakukan dengan Aspalt Mixing Plant, diangkut dengan dump truck dan di

hampar dengan Asphalt finisher, dipadatkan dengan tandem roller dan pneumatic tyre

roller, serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan sesuai dengan

rencana.

 Aditif anti pengelupas

Pekerjaan ini meliputi pengadaan material aditif kelekatan dan anti pengelupasan sesuai

denga syarat yang ditentukan dalam spesifikasi pekerjaan.

 Bahan pengisi (Filler) tambahan

Bahan pengisi (Filler) yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust),

kapur padam, semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui areh Direksi Pekerjaaan.

Metode Pelaksanaan 13
PT. Ady Permana Putratama

5. PEKERJAAN LAIN – LAIN

 Uji Laboratorium

Setiap akan melaksanakan pekerjaan adukan beton kami akan selalu menguji terlebih dahulu

kelayakan material, ukuran agregat, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan

komposisi material dalam setiap pembuatan beton agar mendapatkan kekuatan tekan/m2

sesuai dengan bestek dan gambar kerja. Didalam setiap pekerjaan beton hasil dari campuran

yang akan digunakan untuk pengecoran juga ada kami lakukan uji slump dan mengambil sampel

untuk uji tekan pada umur rencana beton sesuai dengan peraturan beton SNI.

Pasaman Barat, 22 Mei 2017


PT. Ady Permana Putratama

Yusrizal, Amd
Direktur Utama

Metode Pelaksanaan 14

Anda mungkin juga menyukai