Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1.

Februari 2019

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA


TERHADAP KELELAHAN NELAYAN YANG MELAUT SIANG HARI

Siti Nur Wachidah1, Ratna Muliawati2*, Kawi3, Baju Widjasena4


1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Email : 1wachi601@yahoo.com, 2r.moelia@gmail.com, 3kawikawi@gmail.com
4
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Email : 4bwidjasena@gmail.com

Abstrak
Nelayan yang melaut siang hari berisiko mengalami kelelahan akibat
dehidrasi sehingga membutuhkan cairan pengganti ion yang hilang.
Salah satu alternatif cairan pengganti ion elektrolit adalah air kelapa
muda yang banyak tersedia di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap
kelelahan kerja pada nelayan yang melaut siang hari. Penelitian ini
merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain one group
pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 8 orang nelayan
yang melaut siang hari yang diambil dengan menggunakan teknik
accidental sampling. Pengukuran kelelahan dilakukan dua kali dengan
menggunakan aplikasi simple reaction timer pada aplikasi android.
Data dianalisis secara statistik menggunakan paired t test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa air kelapa muda dapat menurunkan
kelelahan pada nelayan sebesar 163,75 mili/detik. Secara statistik ada
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan kelompok sesudah
diberikan air kelapa muda (p=0,0001). Nelayan disarankan untuk
mengonsumsi air kelapa muda sebagai pengganti ion elektrolit yang
hilang akibat dehidrasi serta menggunakan pelindung kepala seperti
topi untuk mencegah panas.

Kata kunci: Air kelapa muda, dehidrasi, kelelahan, nelayan.

ABSTRACT
Fishermen who sail during the day are at risk of experiencing fatigue
due to dehydration so requires ion fluid is lost. One alternative liquid
electrolyte ion is young coconut water is widely available in the
coastal region. This research aims to know the influence of granting
young coconut water against the fatigue of work on fishermen who
sail during the day. This research is research pre-design experiments
with one group pretest-posttest design. Sample research amounted to 8
fishermen who sail during the day are taken using the technique of
accidental sampling. Measurement of fatigue performed twice using
the application simple reaction timer on android applications. The data
were analyzed statistically using the paired t-test. The results show
that the young coconut water can reduce fatigue on fishermen are 163
68
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

.75 mili/seconds, and there is a statistically significant difference


between the before and after groups were given young coconut water
(p = 0.0001). Fishermen are advised to consume young coconut water
as a replacement for the ion electrolytes that are lost due to
dehydration as well as using protective head like a hat to prevent heat.

Keywords: Young coconut water, dehydration, fatigue, fisherman.

PENDAHULUAN transportasi glukosa yang ada di dalam


tubuh. Transportasi glukosa yang
Semua jenis pekerjaan baik formal terhambat memicu terjadinya kontraksi
maupun informal dapat menimbulkan otot. Pada saat terjadi kontraksi otot,
kelelahan kerja. Kelelahan kerja (fatigue) glikogen diubah menjadi asam laktat yang
merupakan suatu kondisi yang ditandai dapat menghambat proses kerja otot
adanya perasaan lelah yang berakibat pada sehingga menyebabkan kelelahan
penurunan kapasitas kerja sehingga (Rohman dkk., 2015). Oleh karena itu,
berpengaruh pada penurunan selama bekerja atau setelahnya dianjurkan
produktivitas kerja (Oesman dan minum air untuk menggantikan cairan
Simanjuntak, 2011). Penelitian yang tubuh yang hilang, terutama kandungan
dilakukan International Labour ion dalam tubuh. Minuman pengganti
Organization (ILO, 2013), menjelaskan cairan tubuh sebaiknya mengandung
bahwa sebanyak 32,8% sampel elektrolit untuk memaksimalkan
mengalami kelelahan dan berpengaruh penggantian cairan tubuh (Dwita dkk.,
pada produktivitas kerja. 2015).
Kelelahan kerja juga dapat Air kelapa dapat menjadi salah satu
menurunkan konsentrasi sehingga alternatif minuman pengganti cairan bagi
berpotensi menyebabkan kecelakaan nelayan karena mudah ditemui di daerah
kerja. Data ILO (2013) menunjukkan pesisir dan mengandung elekrolit alami.
bahwa setiap tahun terdapat dua juta Air kelapa kaya mengandung potasium,
pekerja meninggal dunia karena sodium, klorida dan karbohidrat, serta
kecelakaan kerja akibat faktor kelelahan. dijadikan alternatif minuman rehidrasi di
Nelayan merupakan salah satu beberapa negara tropis (Kalman dkk.,
pekerja sektor informal yang berisiko 2012). Air kelapa mengandung kalsium
mengalami kelelahan kerja. Kelelahan (6,6 mM/L), kalium (77,3 mM/L), natrium
kerja yang dialami oleh nelayan antara (2,2 mM/L) dan juga mengandung gula
lain disebabkan karena paparan panas saat yang dapat digunakan untuk mengatasi
melaut pada siang hari. Pengukuran suhu dehidrasi (Petroianu dkk., 2004).
bola kering daerah pesisir mencapai 32- Komposisi mineral tertinggi air kelapa
400 celcius. Suhu panas ini dapat muda adalah pada umur buah 8 bulan
meningkatkan pengeluaran keringat dari (Barlina, 2004).
tubuh sehingga berisiko mengalami Penelitian dilakukan pada nelayan di
kelelahan (Buwana dkk., 2016). Desa Gempol Sewu Kabupaten Kendal.
Pengeluaran keringat berlebih dapat Berdasarkan survey pendahuluan
menyebabkan kandungan garam natrium diketahui bahwa nelayan Desa Gempol
klorida dalam tubuh ikut keluar bersama Sewu melaut pada siang hari mulai dari
dengan keringat sehingga menghambat jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Setiap

69
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

harinya, nelayan rata-rata membawa bekal Populasi dalam penelitian ini adalah
sekitar 1,5 liter air mineral. Bekal air nelayan yang terdaftar dalam Kelompok
mineral ini dirasa kurang cukup untuk Usaha Bersama (KUB) Desa Gempol
menggantikan cairan dan elektrolit yang Sewu sejumlah 99 orang. Sampel dalam
hilang dari tubuh akibat dari paparan sinar penelitian ini sejumlah 8 orang nelayan
matahari di siang hari saat melaut yang melaut pada siang hari yang
sehingga diperlukan alternatif cairan lain memenuhi besar sampel minimal
yaitu air kelapa muda. Air kelapa muda berdasarkan rumus besar sampel untuk
relatif mudah ditemukan di Desa Gempol penelitian analitik numerik. Adapun
Sewu karena banyak dijual di pasar, dan kriteria inklusi yang harus dipenuhi antara
lokasi pasar relatif dekat dengan tempat lain berusia 20-45 tahun, sehat fisik dan
pelelangan ikan dan pemukiman nelayan. bersedia menjadi responden.
Selain itu, harga air kelapa muda pun Pengukuran kelelahan kerja dengan
relatif terjangkau. menggunakan aplikasi simple reaction
Hasil kajian dan wawancara pada 15 timer pada android. Cara kerja aplikasi
nelayan di Desa Gempol Sewu diketahui simple reaction timer adalah mengukur
bahwa 86% nelayan mengeluhkan lelah kelelahan kerja berdasarkan kecepatan
saat bekerja, 33% diantaranya waktu reaksi terhadap rangsang cahaya.
mengeluhkan sakit di kepala, kaku di Hasil pengukuran yang dicatat adalah
bahu, nyeri di punggung, dan 53% merasa hasil ketukan yang ketiga karena pada
pening, lelah di seluruh badan. pengukuran pertama dan kedua dianggap
Penelitian yang dilakukan oleh sebagai proses penyesuaian diri (adaptasi)
Dwita (2015) menunjukkan bahwa air responden terhadap alat ukur.
kelapa efektif sebagai cairan rehidrasi Pengukuran awal (pretest) dilakukan
untuk memulihkan kondisi atlet ke pada nelayan sebelum pemberian air
keadaan normal (Dwita dkk., 2015). kelapa muda. Setelah itu, responden diberi
Belum banyak penelitian yang dilakukan air kelapa muda yang diberikan pada pagi
terkait dengan penggunaan air kelapa hari saat responden akan berangkat melaut
muda sebagai minuman alternatif untuk untuk dikonsumsi saat bekerja. Air kelapa
mengatasi kelelahan pekerja. Penelitian muda diberikan sebanyak 1 liter atau
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh setara dengan 2 buah kelapa muda.
pemberian air kelapa muda sebagai cairan Responden diperbolehkan mengonsumsi
rehidrasi terhadap kelelahan kerja pada air mineral seperti biasanya, tetapi tidak
nelayan yang melaut siang hari. boleh mengonsumsi suplemen atau
minuman penambah energi selama 7 hari.
METODE PENELITIAN Setelah 7 hari pemberian air kelapa muda,
dilakukan pengukuran ulang kelelahan
Penelitian ini merupakan penelitian kerja kembali pada 8 orang responden
eksperimen semu dengan desain one (posttest). Pengukuran dilakukan setelah
group pretest-posttest design dimana responden pulang melaut pada hari ke-7
masing-masing subyek berfungsi sebagai setelah diberikan air kelapa muda selama
kontrol bagi dirinya sendiri dan 7 hari berturut-turut.
pengukuran dilakukan sebelum dan Data kelelahan sebelum dan setelah
setelah perlakuan. Perlakuan dalam pemberian air kelapa muda dianalisis
penelitian ini yaitu pemberian air kelapa menggunakan paired sample t test setelah
muda. sebelumnya dilakukan uji normalitas data

70
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

menggunakan uji shapiro-wilk dan memastikan bahwa air kelapa muda


diketahui data berdistribusi normal (nilai p tersebut diminum dan dihabiskan saat
skor kelelahan sebelum perlakuan sebesar bekerja di tengah laut. Setelah itu,
0,274 dan nilai p skor kelelahan setelah dilakukan pengukuran kembali dengan
perlakuan sebesar 0,678). waktu pengukuran sama seperti
pengukuran awal yaitu setelah responden
HASIL DAN PEMBAHASAN pulang melaut. Tujuan pengukuran ulang
ini adalah untuk mengetahui perubahan
A. Gambaran Karakteristik Responden tingkat kelelahan kerja pada responden
Pemberian air kelapa muda setelah diberikan treatment berupa air
dilakukan selama 7 hari berturut-turut kelapa muda. Pengaruh pemberian air
dengan volume 1 liter setiap harinya. kelapa muda dilihat dari selisih skor
Selama 7 hari perlakuan, responden boleh kelelahan antara sebelum dan sesudah
mengonsumsi makanan dan minuman lain diberikan air kelapa muda. Skor kelelahan
kecuali minuman atau suplemen kerja diukur dengan menggunakan
penambah energi. Peneliti tidak aplikasi simple raction timer dengan
melakukan recall terhadap makanan dan sistem rangsang cahaya.
minuman yang dikonsumsi serta tidak Nelayan di Desa Gempolsewu
menghitung jumlah kalori dan cairan melaut menggunakan perahu dengan
tubuh yang hilang pada nelayan menggunakan alat jaring atau biasa
dikarenakan keterbatasan kemampuan disebut dengan rampus. Biasanya nelayan
peneliti. berangkat melaut sekitar pukul 04.00 dan
Pengukuran awal kelelahan kerja pulang sekitar pukul 15.00. Satu perahu
dilakukan pada 8 orang responden pada biasanya dinaiki oleh 3 orang nelayan
saat responden pulang melaut (H-0). yang berbagi tugas yaitu 1 orang menyetir
Selama 1 minggu (H-1 sampai H-7), perahu dan 2 orang menebar jaring.
responden diberikan air kelapa muda Gambaran karakteristik responden pada
setiap akan berangkat melaut, dan peneliti penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Gambaran Karakteristik Responden


No Variabel Frekuensi (%)
1 Umur, dalam tahun
Min-Max 20-45
Mean ± SD 33 ± 9,35
2 Tingkat Pendidikan
Tamat SD 6 (75,0 %)
Tamat SMP 1 (12,5 %)
Tamat SMA 1 (12,5 %)
3 Masa Kerja, dalam tahun
Min-Max 3 – 28
Mean ± SD 16 ± 9,35
4 Skor kelelahan kerja sebelum diberi air kelapa muda
Min – Max 420 – 484 mili/detik
Mean 448,5 mili/detik
5 Skor kelelahan kerja setelah diberi air kelapa muda
Min – Max 269 – 304 mili/detik
Mean 284,75 mili/detik

Rata-rata usia responden pada penelitian ini adalah 33 tahun, dengan usia
71
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

termuda 20 tahun dan tertua 45 tahun. yang diterima dari luar tubuh dengan
Umur dapat mempengaruhi kondisi fisik kehilangan panas dari dalam tubuh dengan
secara fisiologis dan ketahanan tubuh cara berkeringat. Keringat mengandung
cenderung menurun sesuai dengan garam mineral terutama natirum klorida
pertambahan usia (Andriani, 2016). Usia (NaCl). Keluarnya garam tersebut
sesorang berbanding langsung dengan bersama keringat mengurangi kadar garam
kapasitas fisik sampai batas tertentu dan yang ada dalam tubuh sehingga
mencapai puncaknya pada usia 25 tahun. menghambat tranportasi glukosa sebagai
Kapasitas kerja fisik maksimum seseorang energi dan menyebabkan penurunan
biasanya dicapai pada usia 25-35 tahun kontraksi otot sehingga tubuh mengalami
(Tarwaka dkk., 2004). Dengan demikian, kelelahan (Nurullita, 2007).
semua responden dapat dikatakan Kelelahan dalam penelitian ini
memiliki kapasitas kerja fisik yang diartikan sebagai kecepatan reaksi nelayan
maksimal, sehingga pengaruh usia terhadap rangsang cahaya yang diukur
terhadap efek perlakuan dapat terkontrol. dengan simple reaction timer. Kelelahan
Sebagian besar responden (75%) kerja dapat dilihat melalui kecepatan
adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) dan reaksi seseorang terhadap rangsang
sudah bekerja sebagai nelayan selama cahaya. Semakin kecil nilai rangsang
belasan tahun. Masa kerja responden cahaya, tingkat kelelahan semakin rendah
sebagai nelayan terbaru selama 3 tahun (Mardiana dkk., 2012).
dan terlama selama 28 tahun. Hasil pengukuran kelelahan
Nelayan yang melaut siang hari menunjukkan bahwa rerata skor kecepatan
termasuk jenis pekerjaan sektor informal waktu reaksi rangsang cahaya sebelum
yang memiliki aktivitas berat serta diberikan air kelapa muda sebesar 448,5
berisiko mengalami dehidrasi karena iklim mili/detik, yang berarti nelayan berada
kerja berada di lingkungan panas akibat dalam kondisi kelelahan kategori sedang
terpapar sinar matahari. Menurut Tarwaka (Nurullita, 2007). Setelah diberikan
dkk., (2004), pekerja di bawah terik treatment air kelapa muda selama 7 hari,
matahari dapat mengalami tekanan panas. kecepatan waktu reaksi rangsang cahaya
Selama aktivitas pada lingkungan panas turun menjadi 284,75 mili/detik yang
tersebut, tubuh secara otomatis akan artinya kondisi kelelahan nelayan lebih
memberikan reaksi untuk memelihara baik daripada sebelumnya karena masuk
kisaran panas lingkungan yang konstan dalam kategori kelelahan ringan
dengan menyeimbangkan antara panas (Nurullita, 2007).

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda terhadap
Kelelahan Nelayan yang Melaut Siang Hari
Tingkat Kelelahan Kerja (mili/detik) p value
Pre test Post test Selisih
Rerata 448,5 284,75 -163,75 29,603 ( 0,0001)

Hasil analisis dengan paired sample Selisih rerata kecepatan reaksi waktu
t-test, diperoleh nilai p sebesar 0,0001 terhadap rangsang cahaya pada nelayan
(nilai p < 0,05) yang berarti bahwa ada yang melaut siang hari antara sebelum dan
perbedaan signifikan skor kelelahan kerja sesudah pemberian air kelapa muda
antara sebelum diberi air kelapa muda sebesar 163,75 mili/detik, yang dapat
dengan sesudah diberi air kelapa muda. diartikan bahwa air kelapa muda mampu
72
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

menurunkan tingkat kelelahan. Hasil ini Air kelapa telah banyak digunakan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebagai cairan rehidrasi pada atlet.
oleh Buwana dkk. (2016) bahwa Rehidrasi menggunakan air kelapa dinilai
pemberian air kelapa muda pada nelayan efektif untuk memulihkan kondisi atlet ke
di Tambak Mulyo Semarang mampu keadaan normal melalui pemulihan berat
menurunkan tingkat kelelahan sebesar badan dan hematokrit. Air kelapa muda
155,8 mili/detik. mampu menjaga volume plasma sehingga
Air kelapa muda merupakan sumber sirkulasi darah dan proses berkeringat
karbohidrat dan elektrolit alami. Air dapat berjalan optimal (Dwita dkk., 2015).
kelapa muda mampu menggantikan cairan Sirkulasi darah yang baik menyebabkan
elektrolit yang hilang dari dalam tubuh suplai oksigen ke otot berjalan optimal
karena mengandung glukosa, potasium, sehingga dapat membantu proses
natrium, dan klorida sehingga mampu penguraian asam laktat menjadi sumber
memberikan efek rehidrasi mirip dengan energi(Azizah, Biworo, & Asnawati,
minuman isotonis (Kalman dkk., 2012). 2015). Dengan tersedianya energi kembali
Kandungan glukosa pada air kelapa muda yang berasal dari asam laktat akan
sekitar 139,63 mmol/L, natrium 5,09 memulihkan kelelahan.
mmol/L dan kalium 52,66 mm/L (Saat,
Singh dkk., 2002). Kandungan glukosa KESIMPULAN
dan natrium pada air kelapa muda berguna
untuk proses metabolisme tubuh. Air kelapa muda mampu
Natrium akan meningkatkan afinitas menurunkan tingkat kelelahan pada
terhadap glukosa. Glukosa yang masuk ke nelayan yang melaut siang hati, dilihat
dalam sel di seluruh tubuh digunakan dari kecepatan waktu reaksi terhadap
untuk respirasi sel yaitu proses rangsang cahaya. Tingkat kelelahan
metabolisme tubuh yang menghasilkan nelayan sebelum diberikan air kelapa
energi (ATP). Apabila kebutuhan energi muda dalam kategori kelelahan sedang
tercukupi, kerja otot tidak terganggu dengan rerata kecepatan waktu reaksi
sehingga dapat menghambat terjadinya terhadap rangsang cahaya sebesar 448,5
kelelahan dan menyebabkan reaksi mili/detik. Rerata kecepatan waktu reaksi
pekerja saat diberikan rangsang cahaya terhadap rangsang cahaya turun menjadi
akan semakin cepat (Mardiana dkk., 2012; 284,75 mili/detik setelah diberikan
Rohman dkk., 2015). Kandungan natirum treatment air kelapa muda selama 7 hari
dan glukosa juga dapat membantu berturut-turut, sehingga dapat diartikan
penghematan glikogen otot sehingga bahwa pemberian air kelapa muda mampu
glikogen otot tetap stabil dan kelelahan menurunkan tingkat kelelahan pada
dapat diperlambat (Rusip, 2016). nelayan yang melaut di siang hari.
Penelitian lain menunjukkan bahwa Nelayan yang melaut siang hari
pemberian air kelapa muda mampu direkomendasikan untuk membawa bekal
meningkatkan konsentrasi glukosa dalam minuman untuk mencegah dehidrasi dan
plasma lebih tinggi dibanding dengan air kelelahan. Air kelapa muda dapat menjadi
mineral biasa, setara dengan minuman salah satu alternatif minuman yang
isotonis (Saat dkk., 2002). Konsentrasi dibawa sebagai bekal untuk diminum di
glukosa dalam plasma ini digunakan tengah melaut. Perlu dilakukan penelitian
dalam proses pembentukan energi lanjutan dengan menggunakan kelompok
sehingga mampu memulihkan kelelahan. kontrol sehingga mampu menjawab

73
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

bahwa penurunan kelelahan setelah UCAPAN TERIMA KASIH


perlakukan memang efek dari pemberian
air kelapa muda bukan karena faktor lain. Kami mengucapkan terima kasih
Selain itu, juga perlu terobosan minuman kepada kelompok paguyuban nelayan atau
alternatif lain yang lebih mudah disiapkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina
oleh nelayan (misal teh manis) Karya Sejahterta, Sinar Laut, Citra Buana,
dibandingkan air kelapa muda. Tambah Berkah, Langgeng Berkah, dan
Laut Sejati atas partisipasi dan
kerjasamanya dalam penelitian ini.

74
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, K. W. (2016). Hubungan Umur, Kebisingan dan Temperatur Udara dengan


Kelelahan Subyektif Individu di PT X Jakarta. The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health, 5(2), 112–120.
Azizah, Biworo, A., & Asnawati. (2015). Hubungan Minuman Isotonik Dengan
Konsumsi Oksigen Maksimal Pada Mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru.
Berkala Kedokteran, 11(1), 19–24.
Barlina, R. (2004). Potensi Buah Kelapa Muda Untuk Kesehatan dan Pengolahannya.
Perspektif, 3(2), 46–60.
Buwana, P. A., Wijasena, B., & Suroto. (2016). Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda
(Cocos nucifera) Terhadap Kelelahan Kerja pada Nelayan di Tambak Mulyo
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(1), 350–358.
Dwita, L. P., Amalia, L., Iwo, M. I., & Bahri, S. (2015). Pengaruh Rehidrasi
Menggunakan Air Kelapa (Cocos Nucifera L) terhadap Stamina Atlet Dayung.
Farmasains, 2(5), 229–233.
ILO. (2013). The Prevention of Occupational Diseases. International Labour
Organization, Geneva.
Kalman, D. S., Feldman, S., Krieger, D. R., & Bloomer, R. J. (2012). Comparison of
coconut water and a carbohydrate-electrolyte sport drink on measures of
hydration and physical performance in exercise-trained men. Journal of the
International Society of Sports Nutrition, 9(1), 1. https://doi.org/10.1186/1550-
2783-9-1.
Mardiana, Kartini, A., & Widjasena, B. (2012). Pemberian Cairan Karbohidrat
Elektrolit, Status Hidrasi dan Kelelahan pada Pekerja Wanita. Media Medika
Indonesia, 46(1), 6–11.
Nurullita, U. (2007). Perbedaan Kecepatan Waktu Reaksi Rangsang Cahaya Sebelum
dan Sesudah Terpapar Faktor Lingkungan Fisik pada Pekerja Industri
Pengeboran Logam PT. Ingenyst Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 4(2), 96–100.
Oesman, T. I., & Simanjuntak, R. A. (2011). Hubungan Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Kelelahan Kerja Melalui Subjective Self Rating Test. Proceeding
11th National Conference of Indonesian Ergonomics Society, 268–276.
Petroianu, G. A., Kosanovic, M., Shehatta, I. S., Mahgoub, B., Saleh, A., & Maleck, W.
H. (2004). Green coconut water for intravenous use: Trace and minor element
content. The Journal of Trace Elements in Experimental Medicine, 17(4), 273–
282. https://doi.org/10.1002/jtra.20010.
Rohman, N. Z., Astuti, R., & Nurullita, U. (2015). Pengaruh Keteraturan Konsumsi Teh
Manis Terhadap Kelelahan Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Eco Kelurahan
Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang), 10(1), 11.
Rusip, G. (2016). Pengaruh Pemberian Minuman Berkarbohidrat Berelektrolit Dapat
Memperlambat Kelelahan Selama Berolahraga. Majalah Kedokteran
Nusantara, 39(1), 35-41.
Saat, M., Singh, R., Sirisinghe, R. G., & Nawawi, M. (2002). Rehydration after
Exercise with Fresh Young Coconut Water, Carbohydrate-Electrolyte
Beverage and Plain Water. Journal of PHYSIOLOGICAL ANTHROPOLOGY

75
Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Edisi Khusus, No. 1. Februari 2019

and Applied Human Science, 21(2), 93–104. https://doi.org/10.2114/jpa.21.93

Tarwaka, Bakri, S. H., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk Kesehatan,


Keselamatan Kerja dan Produktivitas (Cetakan Pertama). Surakarta: UNIBA
Press.

76

Anda mungkin juga menyukai