Oleh :
Aniessa Rinny Asnaning, S.T., M.Eng.
Pengertian Bilangan
Bilangan adalah sesuatu yang digunakan
untuk menunjukkan kuantitas / jumlah
(banyak / sedikit) dan ukuran (berat /
ringan, panjang / pendek, luas) dari suatu
objek.
MACAM-MACAM BILANGAN
Bilangan
Kompleks
Bilangan
Bilangan Riil
Imajiner
Bilangan Bilangan
Rasional Irrasional
Bilangan Bilangan
Bulat Pecahan
Bilangan Bilangan
Bulat Negatif Cacah
Bilangan Bilangan
Genap Ganjil
Bilangan Bilangan
Prima Komposit
BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan Komposit adalah bilangan asli lebih
dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima.
Bilangan komposit dapat dinyatakan
sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil
perkalian dua bilangan prima atau lebih
Contoh : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...
BILANGAN BULAT
Bilangan Bulat adalah bilangan yang
terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya
(hasil baginya tidak berupa pecahan)
Contoh : (4) = 2
BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan Kompleks adalah himpunan
semua anggota bilangan
Unsur Penyama
a 0 = a, a + 0 = a dan a – 0 = a
ax1=a
a:1=a
Kebalikan, untuk setiap a bilangan bulat akan terdapat (-a) yang apabila
dijumlahkan akan menghasilkan elemen identitas
a + (-a) = 0
OPERASI BILANGAN
Kaidah Tertutup dan Tunggal, jika a dan b bilangan bulat
maka terdapat satu dan hanya satu bilangan bulat yang
memenuhi :
a + b = c atau a x b = c, dimana c bilangan bulat
(- a) + (- b) = (- c)
(+ a) - (- b) = (+ c)
(- a) - (+ b) = (- c)
OPERASI TANDA
Operasi Perkalian
(+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c)
(+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c)
Operasi Pembagian
(+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c)
(+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
OPERASI BILANGAN PECAHAN
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan hanya dapat
dilakukan apabila penyebut dari kedua bilangan sama. Penyamaan dilakukan
dengan terlebih dahulu mencari KPK dari penyebutnya.
Operasi Perkalian
Perkalian dapat dilakukan dengan langsung mengalikan pembilang dengan
pembilang, dan penyebut dengan penyebut.
Operasi Pembagian
Pembagian dapat dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan
penyebut bilangan selanjutnya dan sebaliknya
Persen
Persen berarti “ perseratus “ ditulis dengan lambang “ %
“ yaitu pecahan yang memiliki penyebut 100
Contoh :
PERBANDINGAN
Dalam membandingkan ukuran dua obyek
terdapat dua cara, yaitu :
Contoh :
Skala pada peta adalah 1 : 150.000. Jika jarak dua kota
pada peta adalah 7,5 cm. Berapa jarak dua kota tersebut
sebenarnya?
Jawab :
Jarak yang sebenarnya = 150000 x 7,5 cm = 11,25 km
Perbandingan Berbalik Nilai
Apabila terdapat korespodensi satu-satu antara dua obyek dengan sifat
bahwa nilai perbandingan dua elemen di obyek pertama berbalik nilainya
dengan nilai perbandingan dua elemen yang bersesuaian di obyek kedua
maka perbandingan antara obyek pertama dengan obyek kedua disebut
perbandingan berbalik nilai.
Contoh :
Jarak antara dua kota dapat ditempuh kendaraan dengan kecepatan rata-
rata 72 km/jam selama 5 jam. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan
menempuh jarak tersebut jika lama perjalanan 8 jam?
Jawab :
Perbandingannya berbalik nilai, sehingga :
72/x =8/5
8 x = 72 ( 5 )
x = (72(5))/8
Jadi kecepatan rata-ratanya adalah 45 km/jam
SISTEM BILANGAN RIIL
a b
[a, b] {x | a x b} (a, b) {x | a x b}
[a, b) {x | a x b} (a, b] {x | a x b}
(b, ) {x | x b} [b, ) {x | x b}
(-, a) {x | x a} (-, a] {x | x a}
Salah satu bentuk dari penggunaan interval di
atas adalah himpunan jawab atau solusi dari
pertidaksamaan aljabar
Bentuk umum pertidaksamaan aljabar
dinyatakan oleh :
A(x) C(x)
B(x) D(x)
dengan A(x) ; B(x) ; C(x) ; D(x) = suku banyak
*tanda < dapat digantikan dengan > ; ;
Contoh :
Sebagai gambaran diberi pertidaksamaan :
x2 x3
x 1 x 1
1
x 1
x 1
Terdiri dari suku banyak :
A(x) = x + 1
B(x) = 1
C(x) = -1
D(x) = x – 1
x2 x3
x 1 x 1
x2 x3 x2 x3
0
x 1 x 1 x 1 x 1
3x 1
0
(x 1)(x 1)
|x| |x|
-x 0 x
Bila diberikan bentuk nilai mutlak |x-2| maka
dapat dituliskan menjadi :
x - 2 , x 2
x 2
x 2 , x 2
- 2x 4 , - 2x 4 0
| -2x 4 |
- (-2x 4) , - 2x 4 0
atau
- 2x 4 , x 2
| -2x 4 |
2x - 4 , x 2
Sifat-sifat Nilai Mutlak :
1. | x | x 2
2. | x | a - a x a
3. | x | a x - a atau x a
4. | x y | | x | | y | (ketidaksa maan segitiga)
5. | xy | | x | | y |
x |x|
6.
y |y|
7. | x | | y | x y 2 2
Contoh 1 :
Selesaikan pertidaksamaan |2x – 5| < 1 dengan
menggunakan sifat-sifat dari nilai mutlak
Jawab :
Dengan menggunakan sifat nomor 2 didapatkan :
atau 2<x<3
Contoh 2 :
Carilah solusi pertidaksamaan berikut :
1. | x - 2 | - 2x 3
2. | x 1 | - | 2x - 1 | 1
Jawaban no. 1 :
Kedua bentuk pertidaksamaan ini tidak dapat diselesaikan hanya
dengan menggunakan sifat-sifat nilai mutlak. Namun dengan
menggunakan definisi nilai mutlak, pertidaksamaan dapat
diselesaikan pada setiap interval yang terjadi.
x 2 ,x-20 x 2 , x 2
x2 atau | x - 2 |
(x 2) , x - 2 0 x 2 , x 2
Pertidaksamaan diselesaikan pada interval yang terjadi yaitu
pada x 2 dan x 2
Untuk x < 2 Untuk x 2
| x 2 | 2x 3 | x 2 | 2x 3
x 2 2x 3 x - 2 2x 3
- 3x 1 -x 5
x - 1/3 x -5
Solusi pada interval Solusi pada interval ini
ini adalah irisan adalah irisan
dari x 2 dan x - 1/3, dari x 2 dan x - 5,
yaitu - 1/3 x 2 yaitu x 2
Solusi pertidaksamaan merupakan gabungan dari :
1/3 x 2 dan x 2 ,
yaitu :
- 1/3 x
atau -1/3 ,
Jawaban no 2
x 1 , x -1
x 1 dan
x 1 , x - 1
2x 1 , x 1/2
2x - 1
2x 1 , x 1/2
Solusi pertidaksamaannya yaitu :
, 1 1, 1 / 2, 1 / 2,
atau
,1 / 2 1,
LATIHAN
1 .4 x 7 3 x 5
2.x x 12 0
2
P( x)
0
Q( x)
Pertidaksamaan
Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
1 13 2 x 3 5
13 3 2 x 5 3
16 2 x 8
8 x4
4 x8
Hp = 4,8
4 8
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
2 2 6 4x 8
1
Hp ,2
8 4 x 2 2
8 4 x 2
2 4 x 8
1 12 2
x2
2
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
3 2 x 5x 3 0
2
2 x 1 x 3 0
1
Titik Pemecah (TP) : x dan x3
2
-- ++ --
3
1
2
1
Hp = ,3
2
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
4 2 x 4 6 7 x 3x 6
2 x 4 6 7 x dan 6 7 x 3x 6
2 x 7 x 6 4 dan 7 x 3x 6 6
9 x 10 dan 10 x 0
10
x dan 10 x 0
9
10
x dan x0
9
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
10
Hp = , 0,
9
0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
10
Hp = 0,
9
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
1 2
5. x 1 3 x 1
1 2 ++ -- ++ --
0
x 1 3x 1 -1 1 3
3
3x 1 2 x 2 1
x 13x 1
0 Hp = ,1 ,3
3
x3
0
x 13x 1
1
TP : -1, ,3
3
Pertidaksamaan nilai mutlak
Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik pusat
pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai positif.
Definisi nilai mutlak :
x ,x 0
x
x , x 0
Pertidaksamaan nilai mutlak
1 x x2
2 x a, a 0 a x a
3 x a, a 0 x a atau x a
4 x y x2 y 2
x x
5
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y x y x y x y
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Contoh :
1. 2 x 5 3
4 x 2 20 x 25 9
4 x 2 20 x 16 0 -- ++ --
2 x 10 x 8 0
2 1 4
2 x 2 x 4 0
Hp = 1,4
TP : 1, 4
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
3. 2 x 3 4 x 5
Kita bisa menggunakan sifat 4
2 x 3 4 x 5
2 2
4 x 2 12 x 9 16 x 2 40 x 25
12 x 2 28x 16 0
3x 7 x 4 0
2
4 , -1
TP :
3
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
-- ++ --
4 -1
3
4
Hp = ,1
3
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
x
4. 7 2
2
x x
7 2 atau 7 2
2 2
x
5 atau x
9
2 2
x 10 atau x 18
Hp = ,18 10,
-18 -10
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
5. 3 x 2 x 1 2
Kita definisikan dahulu :
x 2 x 2 x 1 x 1
x2 x 1
2 x x 2 x 1 x 1
-1 2
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
I. Untuk interval x 1 atau ,1
3 x 2 x 1 2
32 x x 1 2
6 3x x 1 2
7 2 x 2
2 x 9
2x 9
9 9
x atau ,
2 2
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Jadi Hp1 = , ,1
9
2
-1 9
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah ,1
sehingga Hp1 = ,1
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
-1 7 2
4
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 7
7 1, 4
sehingga Hp2 = 1,
4
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
2 5
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 5
sehingga 2 ,
5
Hp3 = ,
2
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Hp = Hp1 Hp 2 Hp3
7 5
Hp ,1 1, ,
4 2
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval
digambarkan dalam sebuah garis bilangan
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
-1 7 5
4 2
-1 7 5
4 2
-1 7 5
4 2
7 5
Jadi Hp = , ,
4 2
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x 2 1 x
4 2x
x 2 x 1
2
x 2
x3
3 2 x 3 2x 3
4 x 12 2 x 2 2
5 2x 3 4x 5