Anda di halaman 1dari 18

M AKALAH

PROSES INTEGRASI SOSIAL DALAM RANA


PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing:
Wahyu Bagja Sulfemi, S.S., M.Pd.

Oleh :

Agi Juandi 0142S1A018024

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, rizki dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Adapun penyusunan makalah ini bertujuan sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di
Program studi Administrasi Pendidikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor. Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan..
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas ini tidak lepas dari
bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Wahyu Bagja Sulfemi, M.Pd, dosen pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan
2. Kedua orang Tua tercinta
3. Kawan seperjuangan
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan tugas ini dengan melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari
masih ada kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang masih sifatnya membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama, serta bernilai
ibadah dihadapan Allah SWT. Amin

Bogor, 07 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Tujuan Penelitian……………………………………………………….…...1
C. Manfaat Penelitian…………………………………………………….........2

BAB II LANDASAN TEORI


1.1 Pengertian Integrasi Sosial............................................................................ 3
1.2 Pengertian Pendidikan....................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN


2.1 Proses Integrasi Sosial dalam Rana Pendidikan………………………….....5
2.2 Masalah pada proses integrasi sosial dalam rana pendidikan…..…………..10

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengingat akan pentingnya integrasi sosial dalam rana pendidikan
yang mana akan mempengaruhi beberapa aspek dan objek didalamnya.
Dalam integritas sosial tentu didalamnya akan ada proses sebagai tonggak
ukur ketercapaian. Niat saya menulis makalah ini tentunya karena saya
terinspirasi dengan sebuah sekolah yang mana sekolah ini pernah saya
singgahi beberapa tahun lalu.

Dengan melihat berbagai gaya interaksi objek-objek didalamnya dan


memahami akulturasi pendidikan sekolah tersebut sehingga saya berfikir
untuk membuat makalah ini dengan judul “Proses Integrasi Sosial dalam
rana Pendidikan” , dalam rana pendidikan terkadang seringkali kita
mengabaikan istilah sosialisasi yang mana telah diterapkan pada masa
pertama sekolah beroperasi, ini akan sangat intens untuk kita bahasa
bersama. Dalam rana pendidikan tentunya harus ada Integrasi yang kuat
dalam penerapan ilmu sosialisasinya.

Proses Integrasi sosial sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sekolah


dalam mengukur tingkat kemaslahatan faktor manusia didalamnya baik itu
peserta didik, pendidik, dan seluruh tenaga kependidikan.

B. Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui Pengertian Integrasi Sosial
 Untuk mengetahui Makna dari Pendidikan
 Untuk mengetahui Kriteria Hubungan dalam Integrasi Sosial
 Untuk mengetahui Bagaimana Proses Integrasi sosial itu terbentuk
 Untuk Mengrtahui Permasalahan dalam proses integrasi sosial dalam
rana pendidikan/sekolah.

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


1
C. Manfaat penelitian
 Secara akademis makalah dalam bentuk penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi ilmiah untuk pembaca yang mana akan
tahu dan paham mengenai bagimana proses-proses integrasi sosial
terbentuk, serta pembaca dapat mengetahui secara luas dan rinci apa
saja masalah yang terjadi dalam proses integrasi sosial pada
pendidikan ini sekaligus beserta paham akan penyebab, akibat dan
solusinya.
 Secara praktis makalah dalam beentuk penelitian sebuah sekolah ini
diharapkan memberi manfaat melalui analisis yang telah dipaparkan
penulis, serta pembaca diharpkan dapat mengimplementasikan proses
integrasi sosial di seluruh aspek pendidikan guna menciptakan
keharmonisan dalam belajar dan mengajar.

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


2
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Integrasi Sosial


Integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga
menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu
sistem sosial tertentu
 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan integrasi sosial dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh
anggota didalamnya sehingga menimbulkan adanya kesamaan nilai untuk
dijunjung tinggi, dan integrasi sosial akan terwujud apabila mampu
mengendalikan segala prasangka yang ada pada rana tersebut agar tidak
terjadinya konflik didalamnya. Adapun faktor terjadinya integrasi sosial
adalah :
a) Faktor Internal :

 Kesadaran diri sebagai makhluk sosial

 Tuntutan kebutuhan

 Jiwa dan semangat gotong royong

b) Faktor Eksternal :

 Tuntutan perkembangan zaman

 Persamaan kebudayaan

 Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama

 Persaman visi, misi, dan tujuan

 Sikap toleransi

 Adanya konsensus nilai

 Adanya tantangan dari luar

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


3
2. Pengertian Pendidikan
Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun 3003 menjelaskan bahwa
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada
didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian
yang baik,  pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
Hampir semua oeang dikenali pendidikan dan melaksanakan
pendidikan, sebab pendidikan tidak akan terlepas dengan kehidupan
manusia, pendidikan membuat orang berbudaya. Pendidikan dan budaya
akan terus ada dan saling memajukan. Maka dari itu pendidikan
merupakan salah satu aspek kehidupan yang didalamnya terdapat
kebudayaan, serta kebudayaan ini akan terbentuk sebab adanya
sosialisasi didalamnya yang mengatur hubungan dari beberapa objek
dalam proses pendidikan.
Menurut Carter V. Good, pengertian pendidikan adalah proses
perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang
terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai
perkembangan diri dan kecakapan sosial.
Secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan
mengembangkan potensi sekaligus bakat di dalam diri para peserta didik.
Dengan pertumbuhan kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak bisa
memiliki ilmu pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian
yang baik, mandiri, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab,
selain itu akan timbul rasa kepercayaan diri terhadap masing-masing peserta
didiknya yang akan lebih mudah mengakses serta mengupgrade kapasitas
potensi dirinya, baik dalam rana pendidikan maupun bukan pendidikan.
secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran
kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan
membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir.
Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan
4
BAB III
PEMBAHASAN

1. Proses Integrasi Sosial dalam Rana Pendidikan


Pada dasarnya setiap kegiatan manusia hamper tidak pernah lepas dari
unsur sosial. Sebab sebagian besar kegiatan manusia dilakukan secara
kelompok, terutama dalam rana pendidikan itu sendiri yang mesti melibatkan
banyak orang dalam pengoperasiannya. Maka darri itu aspek sosial melekat
pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup
khususnya peserta didik agar menjadi matang dalam bermasyarakat, yang
mana pendidikan tidak hanya berasal dari sekolah saja melainkan ada di
sekitar lingkungan masyarakat. Aspek sosial sangat membantu dalam upaya
mengembangkan jati diriya, maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam
proses pendidikan.
Proses pendidikan harus bias mempertahankan dan meningkatkan
keselarasan hidup dalam pergaulan manusia , dan untuk mewujudkan cita-cita
pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi yang mana dalam konsep
dan teorinya dapat memberikan petunjuk kepada guru-guru tentang bagaiman
sseharusnya mereka dalam membina para siswa agar mereka memiliki
kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat dan saling membantu terhadap
sesama.
Dalam rana pendidikan akan selalu ada gesekan
antarindividu atau kelompok yang berbeda yang
kemudian memicu terjadinya gejala sosial, perubahan
sosial, atau bahkan konflik. Hal ini baru bisa teratasi
jika terjadi proses integrasi yang berjalan dengan baik
untuk menyatukan kembali individu atau kelompok
yang berbeda tersebut. Adapun proses integrasi
tersebut dalam rana pendidikan saya kutip 5 proses
didalamnya dari proses awal hingga akhir, serta setiap

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


5
proses saling berkesinambungan dan berjalan secara
sistematis, adapun proses integrasi sosial sebagai
berikut :
1. Proses Interaksi
Proses interaksi adalah proses paling awal
untuk membangun suatu kerjasama yang ditandai
dengan adanya kecenderungan serta niat positif
yang berpotensi menjadi aktivitas bersama.
Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua
syarat :
1. Kontak sosial, dapat berlangsung dalam tiga
bentuk, yaitu :
1) Kontak antarindividu, seperti misalnya siswa
dengan guru atau siswa dengan siswa
disekolah yang maksudnya untuk meminta
penjelasansesuatu, bertanya suatu hal dlan
sebagainya.
2) Kontak antara Individu dan Kelompok atau
sebaliknya, seperti halnya seorang guru yang
mengajar dikelas, ataupun orang tua siswa
yang mendatangi sekolah untuk keperluan
tertentu.
3) Kontak antar kelompok, misalnya rapat
orangtua siswa siswa dengan guru-guru yang
membahas mengenai suatu hal tertentu.
2. Komunikasi, adalah proses penyampaian pikiran
dan perasaan seseorang terhaddap orang lain.

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


6
Jadi komunikasi ini merupakan alat pendukung
dalam proses interaksi yang dilaksanakan seperti
halnya dalam rana pendidikan yang mana
kominikasi dapat menciptakan hubungan yang
harmonis.
2. Proses Identifikasi
Berangkat dari proses interaksi tersebut, dapat
berlanjut ke proses identifikasi. Proses identifikasi
ini berlangsung ketika tiap-tiap pihak dapat
menerima secara terbuka terhadap keberadaan
pihak lain secara utuh. Sehingga, pada hakikatnya,
proses identifikasi merupakan proses untuk
memahami berbagai karakter, latar belakang, dan
kepentingan pihak lain. Contoh study kasusnya kita
terapkan dalam sebuah sekolah dimana dalam
proses identifikasi ini guru berperan utuh untuk
mengetahui seperti apa karakter siswa per
siswayang tentunya berbeda-beda. Dan proses
identifikasi ini merupakan jembatan interaksi objek
dengan kerjasama objek didalmnya dimana setelah
adanya interaksi maka diperlukan proses identifikasi
untuk memberikan penjabaran klasifikasi sebelum
melaksanakan proses kerjasama yang baik dan
berkelanjutan.
3. Kerjasama
Charles H. Cooley mengungkapkan jika suatu
kerjasama dapat mungkin terjadi jika masing-

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


7
masing pihak sadar bahwa mereka punya
kepentingan yang sama. Di saat yang bersamaan
pula, mereka memiliki pengetahuan dan
pengendalian diri yang cukup untuk mencapai
kepentingan tersebut dengan kerjasama. Ketika hal
ini sudah dipahami oleh masing-masing pihak, maka
proses integrasi akan berjalan lebih mudah karena
setiap pihak sudah bersedia untuk membuka diri
untuk menjalin kerjasama yang positif, dan dari
proses kerjasama ini didalamnya terdapat rasa
pertanggungjawaban satu sama lain. Agar
kerjasama berjalan dengan baik maka harus
dibuatkannya komitmen dari awal.
4. Proses Akomodasi
Akomodasi dapat dipahami sebagai langkah
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lain. Dalam proses ini,
semaksimal mungkin tiap-tiap pihak mencapai kata
sepakat dalam memenuhi tujuan dengan tidak
merugikan pihak lain. Pada proses ini perlu
diadakannya musyawarah dalam bentuk rapat, jika
pada rana sekolah tentu ini akan membutuhkan
kerjasama antar beberapa pihak didalamnya seperti
halnya kepala sekolah mengintruksikan kepada
guru-guru untuk mengadakan sebuah rapat
pertemuan orangtua, kemudian guru
mengintruksikan kepada setiap siswa untuk

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


8
memberikan undangan rapat kepada siswa,
kemudian disitulah peran orangtua dalam
berpartisipasi mengikuti rapat yang sudah
diagendakan oleh kepala sekolah beserta gurunya,
maka tujuan proses akomodasi adalah untuk
memberikan kebebasasn dalam berpendapat,
memberikan saran sekaligus ide dan gagasan
sehingga terciptanya sebuah strategi yang telah
disepakati. Maka seluruh aspek dalam rana
pendidikan berperan dalam proses kedepannya.
5. Proses Asimilasi
Proses asimilasi dalam hal ini dapat dipahamai
sebagai suatu cara yang ditandai dengan kegiatan
nyata untuk mengurangi perbedaan pada individu
atau kelompok yang sedang berkonflik. Proses ini
juga meliputi usaha untuk menyatukan persepsi
kedua belah pihak dengan cara memperhatikan
kepentingan dan tujuan bersama, seperti halnya
adanya ketidak harmonisan hubungan siswa dengan
siswa,siswa dengan guru,dan guru dengan guru,
maka besar kemungkinan penyebabnya adanya
perbedaan pendapat satu sama lain nya, maka dari
itu dalam proses asimilasi tugas kepala sekolah
adalah seberusaha mungkin untuk meluruskan dan
mengembalikan konflik pada keharmonisan
sebelumnya ataupun menciptakan
keharmonisanyang lebih baik, sebab dalam proses

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


9
pengintegrasian dalam sekolah kepala sekolah
memegang kekuasaan dalam menetapkan
kebijakan demi tercapainya integrasi sosial yang
baik pada sekolah.

PROSES INTEGRASI SOSIAL

PROSES INTERAKSI PROSES ASIMILASI

PROSES IDENTIFIKASI PROSES AKOMEDASI

PROSES KERJASAMA

Proses integrasi dapat dipahami sebuah proses


penyesuaian antarunsur dalam pendidikan yang
majemuk hingga terbentuk keserasian dalam
kehidupan sosial bermasyarakat. Dalam proses
integrasi tentunya ada faktor-faktor pendorong
integrasi sosial antara lain:

 Toleransi terhadap perbedaan


 Kesempatan yang seimbang
 Sikap saling menghargai orang lain
 Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
rana pendidikan

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


10
 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
pendidikan

2. Masalah Pada Proses Integrasi Sosial dalam Rana Pendidika


Dalam proses integrasi dalam dunia pendidikan tentunya akan terdapat
banyak masalah / kendala didalamnya yang mesti diatasi bersama, dalam
melakukan penelitian inivsaya berhasil mewawancarai Ibu Neneng Fitrina,
S.Pd. sebagai kepala SMP Terpadu ABI yang beralamtkan di Jl. Ace tabrani,
Km 01, Panjaungan, leuwisadeng Kab.Bogor. dalam pembahasan wawancara
saya hanya memberikan pertanyaan terkait dengan masalah-masalah yang
terjadi di sekolah yang dipimpin beliau pada saat proses integrasi sosial
dilaksanakan. Pertanyaan yang saya lontarkan adalah Dalam bentuk / proses
apa masalah integrasi sosial terjadi ? maka jawabannya saya kutip sesuai
dengan referensi yang telah dibaca dan jawaban dari narasumber. Maka
masalah yang umum terjadi dalam proses integrasi sosial dalam rana
pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Proses Interaksi, pada proses ini terdapat empat bentuk interaksi /
hubungan pada sebuah sekolah diantaranya :
1. Hubungan Murid dengan Murid, kadangkala penghambat
keberhasilan integrasi sosial terletak pada hubungan murid didalam
sekolah tersebut yang kurang harmonis, seperti terjadinya konflik
antar murid disebabkan karena adanya perbedaan budaya dan adat
istiadat sehingga timbul rasa kurang menerima sebuah budaya
tersebut. Maka dari itu tugas seorang guru membina dan mengajarkan
kepada anak muridnya untuk menyukai perbedaan tanpa harus
memisahkan diri sebab merasa berbeda dari yang lain. Jika guru tidak
bisa membinanya sendiri maka disitulah diadakannya kerjasama
antara guru dengan orangtua murid yang bersangkutan demi

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


11
menciptakan perubahan yang signifikan dari murid tersebut, serta
mengubah konflik menjadi modal pendukung proses integrasi sosial.
2. Hubungan Murid dengan Guru, selain kendala terjadi sebab ada
konflik dalam hubungan antarmurid, besar kemungkinan penghambat
proses integrasi sosial dalam sekolah terjadi karena ketidak
harmonisan murid terhadap guru, maupun sebaliknya guru terhadap
murid, mungkin ini terjadi karena adanya rasa kurang nyaman dari
murid terhadap sistematikal pembelajaran yang diajarkan guru
dikelas, ataupun adanya rasa kebosanan guru dalam mendidik murid
yang bermasalah baik dalam segi perilakunya maupun wataknya,
maka besar kemungkinan proses integrasi sosial tidak bisa terkendali
secara bertahap sebab kurangnya faktor pendukung keberhasilannya.
Maka solusinya adalah guru bekerjasama dengan orangtua dan kepala
sekolah ataupun murid berkonsultasi kepada kepala sekolah.
3. Hubungan guru dengan guru, konflik akan muncul mana kala
hubungan antarguru retak / pecah belah sebab beberapa konsisi dan
situasi yang tidak dapat memihak, jika hubungan antarguru tidak baik
maka besar kemungkinan kebawahnya akan tidak baik, artinya akan
berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan antarmurid maupun
hunungan murid dengan guru, masalah ini terjadi ketika adannya
perbedaan berpendapat, ada guru yang merasa diperlakukan kurang
adil baik secara pembagian kerja maupun bentuk materi
pendapatannya. Maka solusinya ada pada kepala sekolah yang
merupakan pemegang kekuasaan atas kebijakan-kebijakan yang akan
atau sudah ditetapkan yang berlaku bagi seluruh guru didalamnya.
Maka guru yang bersangkutan berkonsultasi pada kepala sekolah
untuk membicarakan suatu perkara yang lebih baik untuk
kedepannya.
4. Hubungan guru dengan kepala sekolah, narasumber yang telah saya
wawancarai beliau mengatakan bahwa besar kemungkinan maslah
integrasi sosial salah satunya terjadi sebab adanya hubuungan yang

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


12
kurang harmonis antara guru yang bersangkutan dengan kepala
sekolah, disebabkan karena adanya penolakan kebijakan yang telah
ditetapkan atasan / kepala sekolah dalam menjalankan proses
integrasi sosial yang baik khususnya dalam rana sekolah tersebut.
Maka solusinya dilakukannya proses negosiasi yang dilakukan kedua
pihak tersebut untuk meluruskan apa yang menjadikan rancu.
2. Proses Kerjasama, Pada proses ini masalah proses integrasi sosial dalam
rana pendidikan hususnya sekolah umum terjadi seperti rutuhnya
komitmen yang telah disepakati dari awal, maka besar kemungkinan :
1. Penyebabnya :
 Adanya pelanggaran perjanjian suatu pihak
 Dirubahnya komitmen / perjanjian tanpa disepakati bersama
 Suatu pihak merasa keberatan
 Kurangnya komunikasi
2. Akibatnya :
 Hialngnya kerjasama yang telah disepakati dari awal
 Kurangnya kepercayaan terhadap suatu pihak
 Sulit mencari pihak yang akan dijadikan rekan kerjasamanya
 Waktu kerja terbuang dan tidak ada hasil
 Integrasi sosial sulit diterapkan
3. Solusi Permasalahannya :
 Melaksanakan proses negosiasi antarpihak
 Pembuat keputusan harus tegas dalam membuat komitmen serta
kebijakan
 Prioritaskan orang yang terdekat yang akan dijadikan rekan
kerjasamanya
 Manajemen waktu yang baik
 Mengulangi kembali kerjasama dengan konsep yang saling
memahami.

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


13
Jadi pada hakikatnya proses kerjasama dalam penerapan proses
integrasi sosial dalam rana pendidikan khususnya di sekolah itu
meupakan proses yang penting untuk dilakukan karena pada dasarnya
masnusia tidak dapar bekerja dan melakukan sesuatu sendiri, maka jika
terdapar sebuah masalah di dalam proses ini maka sikap kita seorang
kepala sekolah harus bisa membaca dan berfikir kedepan akan seperti apa
dengan kondisi yang terjadi saat ini.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk mencapai integrasi sosial dalam rana pendidikan diperlukan
setidaknya dua hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat
didalamnya :
1. Pada setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/
konflik yang ada pada suatu kekuatan pendidikan.
2. Tiap individu merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan
yang lainnya. Sehingga dalam kehidupan berpendidikannya tercipta
keharmonisan dan saling memahami antara satu sama lain, maka konflik
pun dapat dihindarkan.
Maka dari itu ditawarkan tiga system berikut untuk mengurangi konflik
yang terjadi, antara lain:
4. Sekolah harus Mengedepankan identitas bersama seperti system
budaya yang berasaskan nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945.
5. Menerapkan system sosial yang bersifat kolektiva sosial dalam
masyarakat dalam segala bidang.
6. Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai-
nilai social kemasyarakatan yang terwujud dalam pola- pola
penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), sehingga pola- pola
penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola- pola
keindonesiaan.

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.


Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
https://kinocangga12.blogspot.com/2015/02/makalah-sosiologi-integrasi-
sosial.html (diakses pada tanggal 09 Juli 2019)
Fitrina, Neneng. Wawancara tanggal 10 Juli 2019

Proses Integrasi Sosial Dalam Rana Pendidikan


15

Anda mungkin juga menyukai