Anda di halaman 1dari 1

SKENARIO

Seorang ibu G1P0A0 berusia 32 tahun dengan usia kehamilan 40 minggu melahirkan
seorang bayi Laki-laki dengan berat 3 kg, panjang 48 cm dengan spontan, warna ketuban
jernih, tidak ada mekoneum.
Saat bayi lahir didapatkan bayi tidak bernafas, tonus otot kurang baik. Setelah
dilakukan resusitasi sampai dengan pemberian ventilasi tekanan positif didapatkan bayi
bernafas spontan, tidak ada retraksi, denyut jantung 100 x/menit, skor APGAR 5-7-10.
Dari anamnesis riwayat kehamilan didapatkan ANC tidak teratur, ketuban pecah 24 jam,
tidak ada demam sebelum melahirkan. Catatan kesehatan ibu didapatkan tanda vital ibu normal,
pemeriksaan TORCH negatif, HbSAg negatif, gula darah normal. Selanjutnya bayi dan ibu
dibawa ke ruang perawatan untuk dirawat gabung dan diberikan ASI oleh ibu.
Keesokan harinya bayi tampak kuning dan ibu mengeluh ASI nya masih sedikit. Ibu bayi
berencana untuk memberikan susu formula. Namun dokter mengatakan bahwa hal tersebut bukan
suatu kegawatdaruratan dan tetap menyarankan ibu untuk tenang dan terus memberikan ASI
eksklusif. Ibu tersebut khawatir apakah kuning pada bayi nya disebabkan perkembangan yang
tidak optimal selama dalam kandungan.

Anda mungkin juga menyukai