2 Desember 2019
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP BIOLOGI SISWA SMAN 1 GERUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
Abstrak - Media berperan sebagai alat untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran. Penggunaan media video
dapat menggambarkan dan menyajikan fenomena-fenomena yang terjadi pada kehidupan menyerupai keadaan
sebenarnya sehingga membantu pemahaman siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media video terhadap peningkatan pemahaman konsep biologi siswa SMAN 1 Gerung tahun ajaran
2016/2017. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1
Gerung. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, diperoleh kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4
sebagai kelompok eksperimen dan kelas IPA 3 dan XI IPA 5 sebagai kelompok kontrol. Data didapatkan dari hasil
Pretest dan Posttest. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap
pemahaman konsep Biologi siswa SMAN 1 Gerung tahun ajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Media video, pemahaman konsep
Abstract - Media has a role as tool to teach in learning process. Media can describe and shows the transport of
membrane resemble to the real process so it can help student understanding. The purpose of this research was to
know the influence of media video to the student understanding of biology concept at Senior High School 1 Gerung
in academic year 2016/2017. The type of this research was Quasi Experiment. Population of this research was all
of students Class XI Senior High School 1 Gerung. The samples were determined by using purposive sampling
and obtained Class XI Science 2 and XI Science 4 as experiment group and Class XI Science 3 and XI Science 5
as control group. Data was collected from Pretest and Posttest. The result of Hypothesis test shown that there was
an influence of media video to the student understanding of biology concept at Senior High School 1 Gerung in
academic year 2016/2017.
Keywords: Media video, concept understanding
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
bersifat eksperimen semu (quasy
experimental) karena tidak semua variabel
luar yang dapat mempengaruhi penelitian
bisa dikendalikan. Penelitian ini Gambar 1. Rerata tingkat pemahaman konsep
dilaksanakan di SMAN 1 Gerung tahun siswa
ajaran 2016/2017.Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Hasil penilaian pemahaman konsep
SMAN 1 Gerung tahun ajaran 2016/2017 biologi siswa menunjukan peningkatan yang
yang terbagi dalam enam kelas. Sampel signifikan pada kelas eksperimen dengan
penelitian ditentukan dengan purposive nilai pemahaman konsep awal 23,92 dan
sampling dan diperolehkelas XI IPA 2 dan nilai rata-rata pemahaman konsep akhir
XI IPA 4 sebagai kelompok eksperimen siswa adalah sebesar 74,46. peningkatan
yang diberikan pembelajaran menggunakan rata-rata nilai pemahaman konsep siswa
media video dan XI IPA 3 dan XI IPA 5 yang dicapai kelas eksperimen adalah
sebagai kelompok kontrol yang diberikan sebesar 49,54 atau didapatan ketutasan siswa
pembelajaran tidak dengan menggunakan sebesar 85%. Hasil rata-rata nilai
media video. penguasaan konsep awal pada kelas kontrol
Analisis uji hipotesis hasil belajar adalah 19,60 sedangkan nilai penguasaan
kognitif menggunakan uji t (Arikunto, 2002) konsep akhir siswa adalah sebesar 43,65.
dengan bantuan SPSS 17 for Windows. Sehingga dapat dilihat adanya kenaikan nilai
penguasaan konsep sebesar 24,05 atau
HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan ketuntasan siswa sebesar 30%.
Hasil Penelitian Sebelum data dianalisis dengan
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan teknik analisis data
melalui pemberian pre-test dan post-test parametris, yaitu uji t gain score makadata
berupa tes pilihan ganda pada ranah kognitif terlebih dahulu diuji dengan uji prasyarat
sebanyak 20 soal didapatkan nilai analisis. Uji prasyarat terdiri dari 2 jenis,
pemahaman konsep siswa. Rata-rata nilai yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada normalitas dilakukan untuk mengetahui
Gambar 1. apakah data tersebut terdistribusi normal
atau tidak. Sedangkan uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui data tersebut
terdistribusi homogen atau tidak. Data yang
diuji adalah selisih nilai post-test dengan
nilai pre-test (gain score).
171
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 2 Desember 2019
Uji normalitas data dilakukan pada
deviasi data nilai pre-test dan post-test untuk
mengetahui apakah data terdidtribusi normal
atau tidak. Uji dilakukan dengan
menggunakan aplikasi SPSS 17 For
Windows pada kolom KomologrovSmirnov
diketahui bahwa tingkat signifikansi data
pemahaman konsep sebesar 0,102. Hal ini Gambar 3. Grafik homogenitas
berarti bahwa data pemahaman konsep lebih
Data hasil uji homogenitas pada tabel
dari 0,05, maka data dapat dikatakan
dapat digambarkan dalam grafik, seperti
terdistribusi normal.
yang terlihat pada Gambar 3. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa data yang didapatkan
pada penelitian homogen. Titik pada
Gambar 3 mewakili data yang diukur dan
garis grafik merupakan garis homogenitas.
Sehingga titik yang berada dekat atau
menempel pada garis dinyatakan sebagai
data yang homogen, sedangkan data yang
berada diluar garis atau berada jauh dari
garis dinyatakan tidak homogen. Pada
Gambar 2. Diagram Normalitas
gambar data yang tidak homogeny berada
Pada diagram Gambar 2 terlihat bahwa pada angka 90, hal ini disebabkan angka
data penelitian terdistribusi normal. Hal ini tersebut merupakan angka tertinggi.
dapat disimpulkan dengan terbentuknya Berdasarkan uji homogenitas
garis kurva normal pada diagram. pemahaman konsep siswa bersifat homogen
Sebelum melakukan uji hipotesis sehingga dapat dilanjutkan ke uji hipotesis
maka terlebih dahulu dilakukan uji menggunakan rumus uji-t (Arikunto,2002).
homogenitas data yang berfungsi untuk Uji t-test dilakukan dengan menggunakan
mengetahui jenis data apakah bersifat bantuan SPSS 17 for windows. Pengujian ini
homogen atau heterogen. Uji homogenitas dilakukan terhadap gain score antara nilai
pada data dilakukan dengan bantuan SPSS kelas eksperimen dengan nilai kelas kontrol.
17 for Windows dan didapatkan hasil seperti Hasil perhitungan hipotesis
pada table 4.2. Hasil uji homogenitas pemahaman konsep siswa pada taraf
pemahaman konsep dengan bantuan SPSS signifikansi 5% diperoleh nilai p < 0,05.
17 for windows diperoleh tingkat Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha
signifikansi data 0,294. Hasil tersebut diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh
menunjukan bahwa data homogen karena penggunaan media video terhadap
tingkat signifikansi lebih dari 0,05. pemahaman konsep biologi pada siswa
SMAN 1 Gerung tahun ajaran 2016/2017.
Pembahasan
Dengan meningkatnya rata-rata
pemahaman konsep siswa khususnya pada
172
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 2 Desember 2019
kelompok eksperimen, merupakan bukti menguasai dan mencapai tujuan
bahwa media video sangat berpengaruh. Hal pembelajaran. Ketiga, metode mengajar
ini disebabkan oleh adanya perhatian siswa akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
dimulai pada saat video ditayangkan hingga komunikasi verbal melalui penuturan kata-
pembelajaran berakhir. Perhatian siswa yang kata oleh guru. Keempat, siswa lebih banyak
terpusat memudahkan guru untuk melakukan kegiatan belajar sebab tidak
menjelaskan makna dari tayangan video hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
serta mempermudah siswa untuk memahami juga aktivitas lain, seperti mengamati,
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan melakukan, mendemonstrasikan dan
pernyataan Haryoko (2009) yang lainlain.
menyatakan bahwa audio visual dapat Minat belajar siswa yang tinggi akan
digunakan sebagai sarana alternatif karena membangkitkan rasa ingin tahu siswa
dapat dikemas dalam pembelajaran dan lebih terhadap pembelajaran. Sehingga minat
menarik untuk pembelajaran. belajar yang tinggi akan meningkatkan
Supardi (2010) berpendapat bahwa pemahaman konsep siswa. Dalam hal ini
dapat ditemukan adanya beberapa unsur media video akan menstimulasi siswa untuk
pokok minat belajar yaitu adanya perhatian, bertanya, hal tersebut dapat terjadi karena
daya dorong tiap-tiap individu untuk belajar media video menayangkan animasi terkait
dan kesenangan yang dapat menjadikan dengan sel yang belum pernah dilihat siswa
minat belajar itu timbul pada diri seseorang. pada umumnya sehingga akan menimbulkan
Jadi dapat disimpulkan minat belajar adalah pertanyan dan merangsang siswa lebih aktif
sesuatu keinginan atau kemauan yang dalam pembelajaran. Sejalan dengan
disertai perhatian dan keaktifan yang pernyataan tersebut Sulistyarsi (2010)
disengaja yang akhirnya melahirkan rasa menyatakan bahwa media pendidikan dapat
senang dalam perubahan tingkah laku, baik membangkitkan keinginan, motivasi, dan
berupa pengetahuan, sikap maupun rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan
keterampilan. Terkait dengan pernyataan media pendidikan akan membantu
tersebut, penayangkan media video mampu keefektifan proses pembelajaran dan
meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa penyampaian isi pelajaran. Disamping itu
di dalam kelas yang berarti bahwa media juga dapat membantu siswa meningkatkan
video dapat menumbuhkan minat belajar pemahaman, menyajikan data dengan
siswa. Minat belajar merupakan salah satu menarik dan terpercaya dan memadatkan
faktor yang dapat mempengaruhi usaha informasi.
seseorang. Hal ini ditunjukan oleh siswa Penggunaan media video yang hanya
dengan memperhatikan media video ketika diberikan pada kelas eksperimen, sedangkan
ditayangkan dan mengajukan pertanyaan kelas kontrol tetap menggunakan media
ketika diberikan kesempatan. Pernyataan berupa gambar pada buku literatur.
tersebut sejalan dengan pernyataan Sudjana Penggunaan media gambar juga mampu
(2005) yang menyatakan manfaat media meningkatkan pemahaman konsep, hal ini
pembelajaran dalam proses belajar siswa sejalan dengan pernyataan Istifarini (2012)
sebagai berikut: Pertama, pembelajaran akan menyatakan bahwa pembelajaran dengan
lebih menarik perhatian siswa sehingga media kartu bergambar dapat meningkatkat
dapat menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, pemahaman siswa. Namun pada materi
bahan pembelajaran akan lebih jelas tertentu seperti materi sel tidak bisa
maknanya sehingga lebih dapat lebih digunakan hanya media gambar, sebab siswa
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya harus mengetahui bagaimana proses terjadi
173
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 2 Desember 2019
transpor pada membran sel. Hal tersebut terhadap siswa jika dibandingkan dengan
akan membuat siswa mudah memahami media gambar.
konsep pada biologi khususnya transport Emda (2011) menyatakan media
pada membran. pembelajaran dapat memberikan
Perbedaan rata-rata kelompok pengalaman pendidikan yang bermakna bagi
eksperimen dan kelompok kontrol didasari siswa. Media dapat memberikan
oleh perbedaan pembelajaran dalam kelas pengalaman yang nyata dalam belajar karena
dimana kelompok control tidak mengikutsertakan seluruh indra dan akal
mendapatkan gambaran nyata pada pikirannya. Sehingga dapat dinyatakan
pembelajaran, sedangkan kelompok bahwa media video dapat meningkatkan
eksperimen mendapatkan gambaran nyata pemahaman serta daya ingat siswa. Hal ini
bagaimana proses transport pada membran disebabkan karena media video
terjadi. Hal ini yang menyebabkan menampilkan gambar bergerak serta suara
perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk membuat panca indra siswa lebih aktif
kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga dalam pembelajaran.
berpengaruh besar pada pemahaman konsep Dari beberapa paparan tersebut media
yang didapatkan siswa. pembelajaran mutlak diperlukan dalam
Beberapa hal tersebut membuktikan suatu proses pembelajaran untuk
bahwa media video dapat meningkatkan menyampaikan pesan yang diberikan oleh
pemahaman konsep siswa di SMAN 1 pendidik. Media pembelajaran juga akan
Gerung dan membuat pembelajaran lebih membuat pembelajaran menjadi lebih efektif
efektif dan siswa mampu menyerap ilmu dan mempermudah pendidik dalam
yang disampaikan. Pada sekolah menengah penyampaian pembelajaran. Pemilihan
sangat cocok digunakan pembelajaran media pembelajaran yang tepat juga akan
dengan menggunakan media video, untuk mempengaruhi proses pembelajaran dimana
melatih daya konsentrasi siswa dalam media yang digunakan oleh
menyaksikan pembelajaran dengan media pendidik harus sesuai dengan materi yang
video. Pembelajaran yang dilaksanakan diajarkan sehingga lebih mudah diterima
dengan menggunakan media video akan oleh siswa. Dengan demikian pemahaman
terasa lebih menyenangkan baik untuk guru konsep siswa terhadap suatu materi
maupun siswa dan mampu memotivasi pembelajaran akan lebih baik. Dalam hal ini
siswa untuk memeahami serta mengikuti seperti pembelajaran pada pokok bahasan
langkah-langkah pembelajaran. Hal ini “sel” dengan media video yang secara
terkait dengan penelitian yang telah signifikan dapat meningkatkan pemahaman
dilakukan oleh Basri (2013) yang konsep siswa, keaktifan, motivasi belajar
menyatakan bahawa pembelajaran media serta dapat mengefisenkan waktu
pembelajaran berbasis komputer materi pembelajaran.
pembelajaran Energi listrik dan perubahan
bentuk energi teruji secara efektif dapat KESIMPULAN
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil analisis dan
Pembelajaran dengan menggunakan media pembahasan pada keseluruhan tahap
audio visual akan menciptakan suasana penelitian yang telah dilakukan, dipeloreh
pembelajaran yang menyenangkan dan tidak kesimpulan bahwa ada pengaruh
monoton. Pembelajaran dengan media audio penggunaan media video terhadap
visual memiliki daya tarik yang besar pemahaman konsep biologi siswa SMAN 1
Gerung tahun ajaran 2016/2017.
174
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 1 No. 2 Desember 2019
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Basri, H. 2013. Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Komputer
Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Untuk
Meningkatkan Motivasi Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi
Pendidikan. 3 (1) : 1-110.
Emda, A. 2011. Pemanfaatan Media Dalam
Pembelajaran Biologi Di Sekolah.
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. XII (I).
149-162.
Haryoko, S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan
Media Audio Visual Sebagai
Alternatif Optimalisasi Model
Pembelajaran. Skripsi Makasar:
Universitas Negeri Makasar.
Istifarini R, Siti H.B, Nana K. T. M. 2012.
Pembelajaran Materi Virus
Menggunakan Media Kartu
bergambar di SMA Negeri 2
Wonosobo. Unnes Journal of
Biology Education. 1(2) : 122-128.
Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan
Media Dan Sumber Belajar. Jakarta :
Prestasi Pustaka Publisher.
Putri, N. 2012. Efektivitas Penggunaan
Media Video Untuk Meningkatkan
Pengenalan Alat Musik Daerah Pada
Pembelajaran IPS Bagi Anak
Tunagrahita Ringan di SDLB Kota
Solok. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Khusus. 1 (2) : 318328.
Sudjana N & A Rivai. 2005. Media
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensido.
Supardi U.S, Leonard, Huri S, Rismurdiyati.
2010. Pengaruh Media Pembelajaran
dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Pembelajaran Fisika.
Jurnal Formatif. 2(1) : 71-81.
175