Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini uang dalam wujudnya terdiri dari lembaran – lembaran kertas
dan kepingan – kepingan logam yang dicetak dan dicap yang pengaruhnya amat
besar dalam kehidupan manusia. Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai
perananan yang sangat penting. Dengan adanya uang kegiatan ekonomi
masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk
membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk
menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang.

Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat.


Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang
inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-
tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat
uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga
ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan
masyarakat domestic.

Sistem keuangan modern dengan uang kertas, uang logam, cek, dan


kartu kredittidak tercipta dalam sekejap mata. Uang sebagai alat pembayaran
yang sah tidak tercipta dalam waktu yang sekejap  Diperlukan waktu berabad –
abad sampai orang menemukan sistem keuangan seperti pada zaman modern
seperti ini. Melihat semakin berkembangnya uang dan semakin banyaknya
peredaran uang di Negara kita, sangatlah penting adanya lembaga keuangan di
Negara kita, entah itu sebagai tempat menyimpan atau meminjam guna
membuka usaha demi meningkatkan taraf hidup masyarkat.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis makalah
mengenai  “ UANG,  INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG “

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan uang ?


2. Apakah fungsi dari uang ?
3. Apakah yang dimaksud Penawaran uang ?
4. Ada berapa jenis-jenis uang ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Lembaga keuangan ?
6. Apakah yang dimaksud Penawaran uang ?
7. Peranan dan kegiatan bank umum

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan uang


2. Untuk mengetahui fungsi dari uang
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penawaran uang
4. Untuk mengetahui jenis jenis uang
5. Untuk mengetahui dengan Lembaga keuangan
6. Untuk mengetahui apa itu enawaran uang

BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian dan Definisi Uang


Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi
tidak berarti segala sesuatu itu adalah uang. Misalnya kita mengenal dan
menggunakan uang kertas yang digunakan sebagai alat transaksi tetapi, tidak
semua kertas adalah uang, bukan karena harga kertasnya yang sangat murah,
melainkan karena tidak diterima atau dipercaya oleh masyarakat umum sebagai
alat pembayaran.

Berdasarkan kepada ciri ciri kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam


berbagai masyarakat (dimasa lalu dan dimasa kini ), perekonomian dapat
dibedakan kepada : “perekonomian barter”dan “perekonomian uang”.
 Yang diartikan dengan “perekonomian barter” adalah suatu sitem
kegiatan ekonomi masyrakat dimana kegiatan produksi dan perdgangan masih
menggunakan pertukaran barang dengan barang.
Yang diartikan dengan “perekonomian uang” adalah perekonomian yang sudah
menggunakan  uang sebagai alat pertukaran dalam kegiatan perdagangan.
Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang,
haruslah benda itu memenuhi syarat syarat berikut :

1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu


2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas ( tidak berlebi-lebihan)
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama
Bentuk-Bentuk uang
1. Uang Fiat (Fiat Money atau Token Money)
Uang Fiat (Fiat Money atau Token Money) adalah uang yang nominalnya jauh
lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Contohnya yaitu uang
kertas Rp100.000, nilai nominal uang tersebut jauh lebih tinggi dari nilai
kertasnya. Tetapi masyarakat menerima bahwa selembar kertas yang nilainya
tidak seberapa itu dapat digunakan untuk berbelanja senilai Rp100.000 .

2. Uang Komuditas (Commodity Money)


Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan
sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak
dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-
beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi
nilainya dibandingkan dengan perunggu.

3. Uang Hampir Likuid Sempurna (Near Money)

Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai
uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat
pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat
dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya
seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran
yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.

Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi penting, yaitu :

 Uang sebagai perantara tukar menukar


Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah
dijalankan kalau dibandingkan dengan didalam kegiatan perdagangan secara
barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk
memenuhi kebutuhannya. Akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila
memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Kegiatan tukar
menukar adalah lebih rumit didalam perdagangan secara barter. Tukar menukar
baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang
yang diingini oleh seseorang lainnya , dan orang lain itu memiliki barang yang
diinginkan oleh orang yang pertama.

 Uang sebagai satuan nilai


Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan
besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu
barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.

 Uang sebagai alat pembayaran tertunda


Transaksi transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali
dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjualan secara kredit. Para
pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa
yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar
menukar dapat medorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian
karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda
itu sesuai dengan yang diharapkan. Dengan perkataan lain, mutu benda yang
akan diperolehnya dimasa yang akan datang sebagai pembayaran
penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkan pada waktu
menjual barangnya.
 Uang sebagai alat penyimpanan nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk
uang. Apabila harga harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk
uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam
perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank
dan uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan
mudah mengurusnya. Jenis dari uang yang sekarang ini banyak digunakan
adalah uang kertas.
Jenis-Jenis Uang
1. Uang Kartal

Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib
diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya
berbentuk uang kertas dan uang logam yang diIndonesia dibuat oleh Bank
Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak
oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang
diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti
uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.

2. Uang Giral

Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan


sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib
menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis
karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung
dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat
dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral
yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.

3. Uang Kuasi

Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai
alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-
lain.

Lembaga Keuangan
1. Pengertian Lembaga Keuangan
Menurut SK Menkeu RI No. 792/1990 yang dimaksud lembaga keuangan adalah
semua badan yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk
membiayai investasi perusahaan. Lembaga Keuangan dibedakan menjadi dua,
lembaga keuangan formal (bank) dan lembaga keuangan informal (non bank).

Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun


dan menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar
asetnya merupakan aset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah
sebagai perantara pihak-pihak yang membutuhkan uang modal (pemaai dana)
dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).

Jika uang dapat dianalogkan sebagai darah yang dibutuhkan untuk kehidupan
ekonomi, maka lembaga keuangan adalah jantungnya. Sebab melalui lembaga
keuanganlah uang yang ada dalam perekonomian dihimpun dan dialirkan
kesektor yang membutuhkan. Tanpa adanya lembaga keuangan, tidak mungkin
mengharapkan alokasi sumberdaya keuangan yang efisien, karena pasar uang
modal tidak dapat bekerja efisien. Maka lembaga keuangan  mempunyai fungsi
dan peranan penting untuk meningkatkan efisiensi pasar uang modal. Lewat
upaya lembaga keuangan, kekuatan penawaran dan permintaan uang
dipertemukan.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga


keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

Lembaga Keuangan Bank


a. Bank Sentral

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral merupakan lembaga negara


yang independen/mandiri, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-
pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan
undang-undang.

Tujuan Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah tampak dari perkembangan laju inflasi dan
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Fungsi Utama Bank Sentral :

Agen fiskal Pemerintah (Fiscal Agent of Goverment)

Dimana bank sentral berfungsi sebagai penasehat dan memberi bantuan untuk
mengelola berbagai masalah atau transaksi keuangan pemerintah. Misalnya
memberi pinjaman pada pemerintah dan penyimpanan aset-aset pinansial milik
pemerintah.

Banknya Bank (Banker of Bank)

Bank sentral memberi bantuan kepada bank-bank yang mengalami kesulitan


likuiditas. Fungsi ini juga dikenal sebagai lender of last resort.
Menentukan kebijakan moneter (Monetary Policy maker)

Dalam hal ini terutama adalah pengendalian jumlah uang beredar sebagai
bagian dari kebijakan ekonomi yang bertujuan mengarahkan kondisi makro
ekonomi ke arah yang lebih baik atau diinginkan.

Pengawasan, Evaluasi dan Pembinaan perbankan (Super Vision, Examination


and Regulation Of Members Bank)

Melalui fungsi ini bank sentral akan meminimumkan eksternalitas merugikan


dan memaksimumkan eksternalitas menguntungkan dari industri perbankan.

b. Bank umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional atau berdasarkan prinaip syariah, yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Kegiatan usaha bank umum
antara lain :

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro atau
tabungan.

Memberikan kredit.

Menerbitkan surat pengakuan utang.

Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan
atas perintah nasabahnya.

c. BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat


kecil dikecamatan dan pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank pasar,
lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi
BPR. Jenis produk yang ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika dibandingkan
dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh
diselenggarakan oleh BPR, seperti giro.

Lembaga Keuangan non-Bank


a. Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi merupakan perusahaan  yang bergerak dalam bidang


pertanggungan. Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang harus dibayar
sesuai dengan perjanjian dan perusahaan asuransi akan menanggung kerugian
dengan menggantikanya apabila nasabahnya terkena musibahatau terkena
resiko seperti yang telah diperjanjikanya.

b. Lembaga Dana Pensiun

Lembaga ini menawarkan jasa berupa persiapan dana pensiun. Bagi pegawai
perusahaan swasta, jasa dana pensiun dapat memberikan ketenangan dan
jaminan hari tua, sehingga dapat meningkatkan produktvitas pekerja.

c. Penggadaian

Perusahaan penggadaian merupakan lembaga keuangan yang memakai hukum


gadai. Penggadaian memberikan bantuan keuangan dengan jaminan aset
peminjam yang diserahkan kepada lembaga penggadai. Nilai aset jaminan
menentukan besarnya nilai pinjaman.  Aset tersebut akan dikembalikan bila
peminjam telah melunasi hutang beserta bunganya

d. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk


menyimpan uang yang sementara belum digunakan. Oleh petugas koperasi,
uang tersebut dipinjamkan kembali kepada para anggota yang
membutuhkanya.

Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat, penawaran
uang disebut juga sebagai jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian.

Di dalam perekonomian, perlu menbedakan antara mata uang dalam peredaran


dan uang beredar.

Uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan
dan diedarkan oleh bank sentral. Sedangkan, uang beredar adalah jumlah dari
mata uang dari peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank umum.

Pengertian uang beredar atau monay supply dibedakan menjadi dua pengertian
yaitu pengertian yang terbatas (M1),  dan pengertian yang luas (M2),. Dalam
pengertian yang terbatas uang beredar adalah mata uang dalam peredaran
ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perseorangan, persahaan, dan
badan pemerintah. Dalam pengertian yang luas uang beredar meliputi mata
uang dalam perdedaran, uang giral dan uang kuasi.
Uang beredar M1 dan M2 tahun 1970-2002 (dalam milian rupiah)

Likuiditas
perekonomia
Tahun Uang beredar (M1) Uang Kuasi n (M2)

Kartal Giral Jumlah

1970 155 95 250 80 330

1975 625 625 1250 728 1978

1980 2153 2842 4995 2696 7691

1985 4440 5664 10104 13049 23153

1990 9094 14725 23819 60811 84630

1995 20807 31870 52677 – –

2000 72371 89815 162186 584824 747010

2001 76342 101396 177738 666322 844060

2002 80686 111253 191939 691969 883908


Cara untuk menghitung M1 dan M2

Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) ialah Jumlah uang beredar yang
terdiri dari uang kartal dan uang giral.

M1= C + DD
Dimana        : M1 = jumlah uang beredar dalam arti sempit

C = uang kartal (uang kertas dan uang logam)

DD = Demand Deposit (uang giral/ cek)

Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) adalah M1 ditambah deposito
berjangka (Time deposit).

M2 = M1 + QM
Dimana        : M2 = Jumlah uang beredar dalam arti luas

TD = Quasi Money (Uang Kuasi)

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi dan berlaku di
dalam wilayah tertentu. Para ahli dan pemikir ekonomi biasanya memberikan
makna yang berbeda-beda mengenai uang. Meskipun demikian, pengertian
umum uang adalah sama, yakni benda yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah.

Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun

dan menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar


asetnya merupakan aset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah
sebagai perantara pihak-pihak yang membutuhkan uang modal (pemaai dana)
dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).

Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat, penawaran


uang disebut juga sebagai jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian.

Daftar puataka
Sukirno, Sadono, MAKROEKONOMI Teori Pengantar,  edisi ketiga. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2008
Raharja, Prathama. dan Mandala Manurung , Pengantar Ilmu Ekonomi,  Edisi
Ketiga. Jakarta : Lemaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008

Anda mungkin juga menyukai