Anda di halaman 1dari 6

Konsep Keluarga Sejahtera

Oleh :

Ni Putu Yunita Diyantari ( 173212703 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:

1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall
dan Logan, 1986).
2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

2. Indikator Keluarga Sejahtera

Untuk mengukur tingkat kesejahteraan, telah dikembangkan beberapa indikator


operasional yang menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan sosial
psikologis dan kebutuhan pengembangan. Sedangkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas tentang tingkat kesejahteraan akan digunakan beberapa indikator yang telah digunakan oleh
BKKBN. Indikator ini berdasarkan pendataan keluarga tahun 2000, adapun beberapa indikator
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Keluarga Pra Sejahtera :


Keluarga yang tidak dapat memenuhi syarat-syarat sebagai keluarga sejahtera I.
b. Keluarga Sejahtera I
1. Melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut masing-masing

2. Makan dua kali sehari atau lebih.


3. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan.
4. Lantai rumah bukan dari tanah.
5. Jika anak sakit dibawa ke sarana/ petugas kesehatan.

c. Keluarga Sejahtera II

1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut
masing-masing.
2. Minimal seminggu sekali keluarga tersebut menyediakan daging/ ikan/ telur sebagai lauk
pauk.
3. Memperoleh pakaian baru dalam setahun terakhir.
4. Luas lantai tiap penghuni rumah satu 8 m².
5. Anggota keluarga sehat dalam keadaan tiga bulan terakhir, sehingga dapat menjalankan
fungsi masing-masing.
6. Keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap.
7. Bisa baca tulis latin bagi anggota keluarga dewasa yang berumur 10-60 tahun.
8. Seluruh anak yang berumur 7-15 tahun bersekolah pada saat ini.
9. Anak hidup dua atau lebih dan saat ini masih memakai alat kontrasepsi.

d. Keluarga Sejahtera III

1. Keluarga mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.


2. Keluarga mempunyai tabungan.
3. Keluarga biasanya makan bersama minimal sekali dalam sehari.
4. Turut serta dalam kegiatan masyarakat.
5. Keluarga mengadakan rekreasi bersama minimal sekali dalam 6 bulan.
6. Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar/ radio/ televisi/ majalah.
7. Anggota keluarga dapat menggunakan sarana transportasi.
e. Keluarga Sejahtera III Plus

1. Memberikan sumbangan secara teratur dan sukarela untuk kegiatan sosial masyarakat
dalam bentuk materi.
2. Aktif sebagai pengurus yayasan/ instansi.

3. Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan program yang


diselenggarakan oleh KEMENKES RI untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat, serta sadar akan pentingnya kesehatan.
Program ini diharapkan juga mampu menyiasati permasalahan akses ke pelayanan kesehatan
yang masih sulit dijangkau di beberapa tempat. Program ini merupakan program lanjutan dari
adanya program kunjungan Puskesmas yang telah dilaksanakan sebelumnya. Bertepatan dengan
hari kesehatan nasional ke-53 pada 12 November 2017 ini, pemerintah juga meluncurkan
gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia
yang sehat dengan adanya kerjasama dari berbagai sektor.

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit selain peran dari
kualitas lingkungan dan sarana serta prasarana kesehatan. Keluarga juga merupakan tempat
pertama kali kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh anak, termasuk pendidikan terkait
kesehatan. Perilaku hidup sehat yang didapatkan sejak dini akan memicu kesadaran terhadap
pentingnya kesehatan baik di keluarga maupun masyarakat. Mengingat betapa pentingnya peran
keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemerintah membuat Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Program ini merupakan program lanjutan dari kegiatan
keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) yang dilakukan oleh puskesms melalui
kunjungan ke rumah-rumah.

Program ini diawali dengan pendataan seluruh keluarga menggunakan formulir profil kesehatan
keluarga (PROKESGA) dan paket Informasi kesehatan keluarga (PINKESGA). Data tersebut
selanjutnya digunakan untuk penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di tingkat
puskesmas. Dalam pelaksanaannya keluarga akan dibina oleh kader atau pertugas kesehatan dari
puskesmas melalui penyuluhan dan kegiatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.

Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Jogjakarta: Graham ilmu

Sudiharto. 2007. Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural.


Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai