Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Siti Aminah
1730209042
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan itensitas dan kualitas belajar pada diri peserta
didik. Oleh karna itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistematik
untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka
kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat dan jenis belajar serta
hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua
hasil belajar terjadi karna pembelajaran. Proses belajar juga dalam konteks
interaksi sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat (winataputra, dkk. 2014).
Pendidikan bertujuan untuk menigatkan kualitas peserta didik, hal ini tentu
saja akan berkaitan dengan kegiatan belajar sehngga tujuan pembelajaran akan
tercapai. Belajar merupakan suatu proses yang harus ditempuh dalam pendidikan.
Menurut Nurcahyani (2011), Dalam proses pencapaian tujuan-tujuan pendidikan
melalui proses pembelajran banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya faktor ekstern dan faktor intern. Faktor tersebut dapat bersifat positif,
apabila mempengaruhi terhadap perubahan dan pembaharuan tingakah laku dan
pencapaian peserta didik menjadi lebih baik.
Pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih akif dari pada guru dalam
pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan saintifik, dimana dalam
pembelajran tersebut peserta didik didorong agar lebih mampu untuk mengamati,
bertanya, mencoba, serta mengumpulan data dan mengomunikasikannya.
Sehingga peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajran.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak
memerlukan pemahaman dari pada menghafal. Namun, pada kenyataanya siswa
sering beranggapan bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan
kurang menarik. Sehingga menyebabkan siswa bosan dalam pelajaran tersebut.
Hal ini dikarnakan dalam mata pelajaran fisika guru hanya menjelaskan dan
memaparkan materi saja tanpa melibatkan siswa sehingga, menyebabkan
ketidak- aktifan siswa didalam proses belajar.
2
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah didapat maka permasalahan
penelitan ini adalah sebagi berikut:
1. Bagimana penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan
Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Fluida Statis
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Fisika Siswa SMA?
2. Bagaimana peningkatan minat dan hasil belajar siswa melalui Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Pada Poko Bahasan Fluida ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap diterapkannya Model Pembelajaran
Inkuiry Terbimbing Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada
Pokok Bahasan Fluida Statis ?
B. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitain ini
yaiti :
1. Untuk mengetahui angkah-langkah penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada
Pokok Bahasan Fluida Statis Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA?
2. Mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar siswa melalui Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Fluida Statis ?
3. Mengetahui respon siswa terhadap diterapkannya Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada
Pokok Bahasan Fluida Statis ?
6
C. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat
untu semua pihak, terutama dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai beriut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing
dengan metode demonstrasi.
2. Manfaat praktisan
Secara praktis, penelitian ini di harapkan mampu memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang kebanyakan kurang
memahami konsep, kurang aktif dan juga menyukai pembelajaran fisika
yang umunya hanya pembelajari rumus rumus saja. Penggunaan
penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode
demontrasi yang diharapkan akan lebih dapat menarik minat belajar
siswa dan juga pemahan konsep siswa sehingga meningkatkan minat
dan hasil belajar dalam pelajaran fisika.
b. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing
dengan metode demonstrasi sebagai referensi untuk pembelajaran fisika
agar dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa atau peserta
didik yang optimal dan juga lebih baik, dan guru dapat ,menggunakan
variasi pembelajaran baik dari segi metode atau pun strategi mengajar
agar dapat mendapatkan atau mencapai proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
c. Bagi Sekolah
7
A. Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia, kegiatanya dapat berlangsung baik dalam lingkungan masyarakat,
keluarga, sekolah dan lain-lain. Khususnya dalam lingkungan sekolah belajar
dapat digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik.
Pengertian belajar telah didefinisikan oleh beberapa ahli psikologi diantaranya
adalah:
Morgan menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen
yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Slavin menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gegne
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan
manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku
itu tidak berasal dari proses pertumbahan (Anni, 2006: 2)
B. Minat belajar
Minat adalah suatu rasa lebih ska dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (andi dalam buku. slameto, 2003:180).
Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecendeungan hati yang
tinggi terhadap suatu gairah keinginan.
Dengan kata lain apabila seorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka
orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang
diinginkannya tnpa mengharapkan hadiah. Usaha yang dilakukan oleh seorang
tersebut, dapat terjadi karena adanya dorongan dari minat yang dimilikinya.
Dengan demikian minat adalah alat pengerak atau pendorong yang ada dalam diri
seseorang untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Sesuai dengan definisi minat dan belajar secara umum seperti yang sudah
dijelaskan di atas, maka minat belajar dapat diartikan sebagai gairah, keinginan,
perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai
kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain
minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa)
9
1) Pengamatan kegiatan
Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli,
kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsure spontanitas, kita
dapat memperoleh petunjuk minat mereka.
2) Pertanyaan
Bila anak terus-menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya hal
tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali kali
ditanyakan.
3) Pokok pembicaraan
Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya
memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat
tersebut.
4) Membaca
Bila anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak anak
memilih membahas topik yang menarik minatnya.
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Jika seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan
akan cenderung untuk memperhatikan pelajaran tersebut. Dan begitu pula
sebaliknya, jika siswa tidak minat terhadap pelajaran tersebut, maka siswa
tersebut cenderung tidak memperhatikan pelajaran tersebut. Jika hal ini
terjadi pada peserta didik maka, tentu akan mempengaruhi hasil belajarnya
10
C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang di peroleh pembelajar
setelah melakukan aktifitas belajar (Anni, 2006: 4). Perilaku manusia terdiri dari
sejumlah aspek. Berdasarkan taksonomi Bloom hasil belajar peserta didik dapat
diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu: 1) Ranah Kognitif; 2) Ranah Afektif;
3) Ranah Psikomotorik (Arikunto, 2007: 117).
Karena terbatasnya waktu penelitian, dalam penelitian ini hasil belajar yang
diteliti adalah hasil belajar ranah kognitif. Oleh karena itu maka penulis hanya
mengkaji tentang hasil belajar ranah kognitif.Ranah kognitif oleh Bloom
dibedakan dalam 6 kategori yaitu:
1). Pengetahuan
2) Pemahaman
Adalah kemampuan mental untuk menjelaskan informasi yang telah
diketahuidengan bahasanya sendiri.
3) Penerapan
Adalah kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dalam konteks atau situasi yang baru.
4) Analisis
Adalah kemampuan untuk menguraikan suatu fakta, konsep, pendapat,
asumsi dan semacamnya atas elemen-elemen yang ada sehingga dapat
menentukan hubungan masing-masing elemen.
5) Sintesis
Adalah kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen ke
dalam suatukesatuan atau struktur.
6) Evaluasi
11
Menurut Joyce et. Al, sebagaimana dikutip oleh Wiyanto (2008: 26),
tujuan umum inkuiri, adalah membantu siswa mengembangkan ketrampilan
yang diperlukan untuk membangkitkan pertanyaan dari rasa keingintahuannya
dan upaya mencari tahu jawabannya.
1. Identifikasi persoalan
2. Membuat hipotesis
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Mengambil kesimpulan
𝐹
P ……………………………………………(1)
𝐴
Keterangan:
F = gaya (N)
P ……………………………………(2)
Karena dalam keadaan diam, air hanya melakukan gaya berat sebagai
akibat gaya gravitasi bumi, maka
P …………………………………(3)
19
-> m= ……………………………….(4)
1 atm = 76 cmHg
1 atm = 1,01 x 105 Pa
Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa tekanan atmosfer di
permukaan laut bernilai kira-kira 1 atmosfer (atm) atau 76 cmHg. Semakin
20
rendah posisi suatu tempat dari permukaan laut, semakin besar tekanan
atmosfernya, sedangkan semakin tinggi posisi suatu tempat dari permukaan
laut, semakin kecil atmosfernya.
2) Hukum Pokok Hidrostatis
Berkaitan fluida statis terdapat sebuah hukum yang menyatakan
tekanan hidrostatis pada titik-titik di dalam zat cair, yang
disebut dengan hukum pokok hidrostatis. Hukum pokok hidrostatis
menyatakan bahwa:
“Setiap titik yang terletak pada bidang datar di dalam suatu zat cair
yangsama akan memiliki tekanan hidrostatis yang sama.”
Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergantung pada tinggi dalam zat
cair (h); massa jenis zat cair (ρ), dan percepatan gravitasi (g), tidak
bergantung pada bentuk dan ukuran bejana.
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat
bergerak, maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh
berat fluida di atas permukaan air, tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan
oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua
penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki
luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua
memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).
……………………………………(5)
…………………………………(6)
Keterangan:
3) Hukum Archimedes
Sesungguhnya benda yang berada di dalam air beratnya tidak
berkurang. Hanya pada saat benda berada di dalam air, benda mengalami
gaya ke atas yang dikerjakan air oleh benda, sehingga berat benda seolah-
olah berkurang. Peristiwa adanya gaya ke atas yang bekerja pada suatu
benda yang tercelup ke dalam air atau zat cair lainnya pertama kali
dijelaskan oleh seorang ahli matematika dan filsuf Yunani bernama
Archimedes (287-212 SM). Archimedes menyatakan bahwa:
“Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam air
atau zat cair lain akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkannya.”
Pernyataan Archimedes ini dikenal sebagai Hukum Archimedes.
Secara sistematis hukum Archimedes dirumuskan sebagai berikut.
FA = Wb ……………………………………….(7)
Keterangan:
FA = gaya ke atas (N)
22
F+N–W=0
W=F+N
b) Melayang
Sebuah benda dikatakan melayang jika benda tersebut tercelup
seluruhnya, tetapi tidak mencapai dasar dari zat cair tersebut. Suatu
benda akan melayang di dalam suatu zat air jika berat benda (w) sama
dengan gaya ke atas (FA). Jadi, dalam keadaan melayang, massa jenis
benda (ρb) sama dengan massa jenis zat cair (ρf) dan volume benda
sama dengan volume zat cair yang dipindahkan (Vb = Vf), sehingga
ketika benda melayang, berlaku persamaan berikut.
W = FA…………………..……………………………….(12)
mb g = mf g………………………………………….…...(13)
ρb Vb g = ρf Vf g…..……………………………………(14)
ρb = ρ……..……………………………………………...(15)
c) Terapung
Sebuah benda dikatakan terapung jika benda tersebut tercelup
sebagian di dalam zat cair. Dalam keadaan terapung, volume benda
yang tercelup dalam zat cair lebih kecil daripada volume benda (Vf <
Vb). Pada kasus benda tercelup, berat benda (w) sama dengan gaya ke
atasnya (FA). Sehingga, dalam keadaan terapung, massa jenis benda
(ρb) lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρf).
Oleh karena itu, dalam keadaan ini berlaku persamaan berikut.
W = FA
mb g = mf g
ρb Vb g = ρf Vf g ρb < ρf…………………… (16)
γ= ……………………………………………(17)
Keterangan:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (N)
l = panjang (m)
25
(Arikunto, 2013)
Keterangan : O1: Pre-Test sebelum eksperimen
O2 : Post-Test sesudah penelitian
X : Treatmen Perlakuan
2. Min at belajar
Minat adalah suatu rasa lebih ska dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (andi dalam buku. slameto,
2003:180). Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
kecendeungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan.
1) Pengamatan kegiatan
Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka
beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsure
spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk minat mereka.
2) Pertanyaan
Bila anak terus-menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya hal
tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali kali
ditanyakan.
3) Pokok pembicaraan
Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman
sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya
minat tersebut.
4) Membaca
Bila anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak
anak memilih membahas topik yang menarik minatnya.
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Jika seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan
akan cenderung untuk memperhatikan pelajaran tersebut. Dan begitu pula
sebaliknya, jika siswa tidak minat terhadap pelajaran tersebut, maka siswa
27
1). Pengetahuan
2) Pemahaman
Adalah kemampuan mental untuk menjelaskan informasi yang telah
diketahui dengan bahasanya sendiri.
3) Penerapan
Adalah kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dalam konteks atau situasi yang baru.
4) Analisis
Adalah kemampuan untuk menguraikan suatu fakta, konsep, pendapat,
asumsi dan semacamnya atas elemen-elemen yang ada sehingga dapat
menentukan hubungan masing-masing elemen.
5) Sintesis
Adalah kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen ke
dalam suatukesatuan atau struktur.
28
6) Evaluasi
Adalah kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen ke
dalam suatu kesatuan atau struktur.
Adapun menurut Sudjana (2010), hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar
tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati
dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya. Selanjutnya Arikunto (2010)
mengemukakan bahwa, “Hasil belajar secara garis besar dibagi atas tiga
kategori yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku dari sesorang yang dapat dilihat dari beberapa aspek
penilaianyang ada.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan kesulurahan subjek penelitian, baik itu siswa
,atau pun suatu yang di teliti dalam penelitian tersebut, bila seorang peneliti
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Menurut
Sugiono (2016:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
abyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA N 1 Air Saleh
2. Sampel
Sampel merupakan sebagia atau yang mewakili populasi dari
penelitian yang di ambil. Menurut Sugiono (2016:117), sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel
dalam penelitian ini adalah siswa/I kelas X yang diambil dengan
menggunakan Random Sampling yaitu pemilihan sampel yang dilakukan
29
dengan cara mengambil sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian yang sedang digunakan adalah jenis penelitian tindakan . ini
bertuhuan untu mewujudkan upaya memperbaiki pembelajaran yang dilaksanaan
dengan memberikan suatu tindakan yang dapat meningkatan minat dan hasil
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fisika
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang
dikembangkan oleh Kusnandar (2009). Model yang dikembangkan oleh
Kusnandar didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan kelas terdiri
dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu perencanaan
(planning), Pelaksanaan tindakan (acting), observasi (pengamatan) dan evaluasi,
dan analisis dan refleksi (reflecting).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mengenai
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika di SMA N 1 Air Saleh
adalah:
a. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu Teknik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan
dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan dan kesahihannya
(Adib, 2016:37).
Observasi ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa sehingga
dapat diketahui proses pelajaran yang terjadi. Observasi aktivitas belajar
siswa dapat dilihat dari proses pembelajaran yang meliputi siswa
memperhatikan penjelasan guru, megerjakan LKS, siswa terlibat dalam
diskusi kelompok siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, serta
siswa bertanya dan mencari informasi terkait materi tersebut.
30
b. Tes
Tes ini berupa tes tertulis yaitu dengan tes awal (pretest) adalah tes
yang dilakukan sebelum pelajaran diberikan kepada siswa dan tes akhir
(posttest) adalah tes yang dilakukan setelah siswa mendapatkan apa yang
telah diajarkan.
c. Kuisioner atau Angket
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untu dijawab (Sugiyono, 2017: 199).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan yang
terdiri dari 20 soal mengenai Hasil belajar siswa serta respon siswa terhadap
Model inkuiri terbimbing dengan metoe demonstrasi pada pembelajaran
Fisika.
G. Tenik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teknik analisis data secara
kuantitatif yang dinamakan Analisis Deskriptif, yaitu analisis yang di sajikan
dalam bentuk angka dan persen, grafik, tabel nilai dispersi, nilain tendensi
sentral, SD dan varians. Analisis data ini dapat dilakukan melalui tahap berikut
ini :
a. Tes Kognitif
1. Analisis Data Instrument Tes
a) Uji Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sugiyono (2008)
mengatakan bahwa tes dikatakan valid apabila instrumen tes tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
31
................................................(18)
32
Dimana :
= indeks kesukaran
= banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul
= jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
0,00< P ≤0,30 = soal sukar
0,31< P ≤ 0,70 = soal sedang
0,71< P ≤ 1,00 = soal mudah
Soal-soal yang dianggap baik yaitu soal-soal dengan kriteria
sedang, tetapi perlu diketahui bahwa tidak berarti soal-soal yang
terlalu mudah atau sukar sekali tidak boleh digunakan (Arikunto,
2010). Jadi soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
dengan tingkat kesukaran sukar, sedang, dan mudah. Dari hasil uji
coba soal yang telah dilaksanakan, dilakukan analisis tingkat
kesukaran butir soal dalam perangkat tes yang dapat dilihat pada
lampiran 28. Butir soal no. 23, 28, 29 memenuhi kriteria sedang,
butir soal no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35 dan 36 memenuhi
kriteria mudah.
33
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, A. 2014. The Effect of Inquiry Based Learning Method on Students Academic
Achievement in Science Course. Journal of Educational Research, 2(1): 37-
41.
Ambarsari, W.,Santosa, S.dan Maridi, M. 2013. Penerapan pembelajaran inkuiri ter
bimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran biologi
siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, vol
5(1):81-95.
Anni, T. C. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES press.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Proedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Astuti,Y Dan B. Setiawan. 2013 pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Pendeatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Ooperatif Pada Materi
Kalor. Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia.vol 2(1).88-92
Djamarah, S. B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Kusnandar, 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.