PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang ada di Jawa Tengah yang sebagian besar
luas lahannya digunakan sebagai lahan pertanian. Karena Kabupaten Cilacap merupakan
kabupaten yang sektor utamanya yaitu pertanian. Pertanian memiliki peranan yang sangat
strategis dalam pengembangan perokonomian di Kabupaten Cilacap. Peran strategis pertanian
tersebut digambarkan sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, penyerap tenaga
kerja dan sumber pendapatan masyarakat.
Jumlah penduduk Kabupaten Cilacap dari tahun 2013 hingga tahun 2017 mengalami
kenaikan sedangkan jumlah petani turun kecuali pada tahun 2016 yang mengalami sedikit
kenaikan. Jumlah penduduk dan jumlah petani ini dapat digunakan untuk mencari nilai f yaitu
persentase petani yang ada dalam populasi penduduk.
Grafik diatas menandakan adanya penurunan tenaga kerja sebagai petani karena adanya
penurunan di setiap tahunnya. Kurangnya minat seseorang sebagai petani karena masyarakat
lebih memilih bekerja lain dibandingkan petani dan yang bekerja sebagai petani biasanya
seseorang yang umurnya sudah lanjut. Menurut Suratha (2017) faktor yang menyebabkan krisis
petani yaitu
1. Biaya usaha tani
2. Sistem usaha tani yang terbelakang
3. Rendahnya penerapan teknologi budidaya
4. Alih fungsi lahan
5. Kurang optimalnya peranan koperasi – koperasi yang ada di perdesaan
6. Kurangnya motivasi dari petani
Penurunan persentase petani dalam populasi penduduk merupakan salah satu faktor yang
berimbas kepada tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Faktor lainnya yaitu luas lahan
minimal untuk hidup layak (Z). Untuk mendapatkan luas lahan minimal untuk hidup layak yaitu
menggunakan metode :
Tahun f Z L
Luas lahan untuk hidup layak pada Kabupaten Cilacap dari tahun ke tahun, nilainya
masih diatas 0.5 ha. Tahun 2013 dan 2014 luas lahan minimalnya 0.55 ha sedangkan tahun
berikutnya mengalami penurunan 0.1 ha setiap tahunnya. Penurunan ini dikarenakan adanya
beberapa faktor. Faktor itu yaitu semakin banyaknya jumlah penduduk maka adanya konversi
lahan pertanian menjadi lahan permukiman karena kebutuhan dari penduduk yaitu tempat
tinggal.
Grafik Luas Lahan Minimal Untuk Hidup
Kabupaten Cilacap
0.55
0.54
0.53
0.52
0.51
0.50
2013 2014 2015 2016 2017
Kedua faktor yaitu persentase petani dan luas lahan minimal untuk hidup layak dapat
digunakan untuk mencari tekanan penduduk. Tekanan penduduk yang ada pada Kabupaten
Cilacap mengalami penurunan setiap tahunnya pada setiap Model baik Model I, Model II dan
Model III. Jadi adanya perbaikan dalam kualitas dalam pertanian Kabupaten Cilacap.
Tekanan Penduduk yang sudah diperoleh nilainya dapat digunakan dalam mencari Daya
Dukung Lahan. Tekanan Penduduk Kabupaten Cilacap dengan 3 Model tersebut dalam kurun
waktu 5 tahun dari tahun 2013 hingga 2017 dapat dikatakan menurun maka dapat dapat
dikatakan Daya Dukung Lahan Kabupaten Cilacap naik karena Daya Dukung Lahan merupakan
perbandingan terbalik dari tekanan penduduk terhadap lahan pertanian.
Daya Dukung Lahan dengan menggunakan Tekanan Penduduk Model I dari tahun 2013
hingga tahun 2017, banyak petani yang tidak terdukung oleh lahan pertaniannya. Tahun 2013
jumlah petani yang tidak terdukung 158132 jiwa dengan luas lahan untuk mendukung jumlah
petani 34794.5 ha. Tahun 2014 memiliki jumlah petani yang tidak didukung 153864 jiwa dan
luas lahan untuk mendukung 34046.4 ha. Tahun 2015 petani yang tidak terdukung 133799 jiwa
dan luas lahan untuk mendukung 28895.9 ha. Tahun 2016, petani yang tidak terdukung 126034
jiwa dan luas lahan untuk mendukung 26602.5 ha. Dan tahun 2017, petani yang tidak terdukung
116018 jiwa dan luas lahan untuk mendukung 24265.5 ha. Model I ini masih belum mampu
mendukung petani karena dihitung dari penghasilan dari pertanian yang digarap, akan tetapi
Model II dan III mampu mendukung petani karena menambahkan dari sektor lain. Dilihat dari
jumlah petani yang tidak terdukung menurun dari tahun ke tahun, maka adanya keberhasilan
dalam meningkatkan kualitas pertanian dari mengontrol tekanan penduduk di Kabupaten
Cilacap.