Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

A. Pengertian Kanker

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel-

sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali),

menginfiltrasi/ merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi

organ tubuh. Kanker berbeda dengan tumor, karena sel kanker jauh lebih ganas

dibandingkan dengan sel tumor dimana, sel kanker tumbuh lebih cepat dan selnya

mampu menyebar ke jaringan dan organ lain di tubuh penderita maka dari itu kanker

juga sering disebut dengan tumor ganas. Pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang

tidak normal pada kanker disebabkan oleh 3 kondisi sel yakni neoplasia, displasia,

dan hiperplasia. Neoplasia adalah kondisi sel pada jaringan yang berproliferasi secara

tidak normal dan invasif, displasia yaitu kondisi sel yang tidak berkembang normal

dengan indikasi adanya perubahan pada nucleus, sedangkan hiperplasia merupakan

kondisi sel normal yang mengalami pertumbuhan berlebihan (1).

Penyebab kanker yaitu tubuh yang sehat tidak mampu mempertahankan diri

terhadap kanker, ini terjadi karena interaksi kompleks antara pajanan karsinogen dan

mutasi yang sudah menumpuk dalam beberapa gen yang disebut onkogen, sehingga

mengaktifkan pembelahan sel yang mempengaruhi perkembangan embrionik. Gen

kanker lain yaitu gen supresor tumor, ini akan menghentikan pembelahan sel.

Penyebab kerusakan gen yang didapat yaitu: genetik, virus, radiasi, karsinogen

lingkungan serta makanan dan hormon (1).


Kanker dapat muncul di semua sel dan tau jaringan tubuh, seperti jaringan ikat,

sel paru, sel darah, sel otak, sel kulit, sel hati, dan lain sebagainya. Oleh karena itu

kanker menurut tempat pertumbuhannya dibagi bebera jenis yaitu (2).

1. Karsinoma yaitu sel yang muncul pada lapisan pembatas organ (misalnya

kanker kulit, kanker kolon, dan kanker mamae).

2. Sarcoma yaitu kanker yang timbul dari jaringan ikat (misalnya kanker tulang).

3. Leukemia yaitu jumlah sel dalam darah putih meningkat (misalnya kanker

darah putih).

4. Lymphoma yaitu kanker yang timbul pada jaringan limfa (misalnya

limfosarkoma).

B. Kanker Payudara

Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara.

Jaringan payudara tersebut sendiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),

saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Kanker

payudara tidak menyerang kulit payudara yang berfungsi sebagi pembungkus. Kanker

payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal

dan bertambah banyak secara tidak terkendali (3).

Adapun penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Namun faktor

risiko yang memicu timbulnya kanker payudara antara lain sebagai berikut (4).

1. Banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan protein tinggi namun rendah

serat.

2. Hormon tertentu digunakan secara berlebihan.


3. Pil kontrasepsi digunakan pada usia muda.

4. Terapi radiasi pada daerah sekitar dada dan payudara pernah dilakukan.

5. Kontaminasi senyawa kimia berlebihan.

6. Wanita bekerja pada malam hari.

7. Masa menopause setelah umur 50 tahun.

8. Wanita yang tidak pernah melahirkan.

9. Wanita yang melahirkan anak setelah umur 35 tahun.

10. Wanita tidak pernah menyusui.

11. Adanya riwayat kanker pada anggota keluarga.

12. Usia menstruasi pertama dibawah 10 tahun.

13. Terlalu banyak konsumsi alkohol

Terdapat beberapa tanda dan gejala pada kanker payudara antara lain (2).

1. Pada tahap awal kanker terdapat benjolan di payudara dan tidak menimbulkan

rasa sakit.

2. Benjolan di payudara teraba keras dan tidak beraturan.

3. Terdapat benjolan kecil di ketiak.

4. Payudara tidak simetris.

5. Keluarnya cairan yang berbau dari putting.


C. Tren Kanker

Jumlah penderita kanker di seluruh dunia terus meningkat signifikan. Globocan

menyebutkan bahwa ditahun 2008 terdapat 12,6 juta kasus kemudian mengalami

peningkatan pada 2018 dengan 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian.

WHO bahkan memproyeksikan bahwa jumlah penderita kanker ditahun 2040 akan

melonjak hingga mencapai 29,4 juta penderita, sehingga kanker diprediksi akan

menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini. Angka kejadian

tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru sebesar 19,4 per 100.000 penduduk

dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk. Sedangkan pada perempuan,
kasus tertinggi adalah kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan

rata-rata kematian 17 per 100.000 (5).

Dari 18,1 juta kasus kanker yang telah disebutkan, kanker payudara menjadi

kasus kanker tertinggi kedua di dunia dengan total 2,1 juta kasus atau 11,6% dari total

kasus kanker. Angka kemtian kanker Payudara berada diperingkat 5 dengan total

626.679 kematian di seluruh dunia (5).

Menurut Globocan 2018, ada 348 ribu kasus baru kanker yang terjadi di

Indonesia, dimna kasus tertinggi ditempati oleh kanker payudara dengan total kasus

58.256 kasus baru dengan presentase 16,7% dari total kasus. Provinsi Kalimantan

Selatan sendiri angka prevalensi kanker mencapai 2,13 per seribu penduduk, kasus

tertinggi terjadi pada kelompok usia diatas 55 tahun serta lebih banyak terjadi di

perkotaan dibandingkan di perdesaan (5).

D. Pengobatan Kanker Payudara

Ada beberapa jenis penatalaksanaan medis yang bisa dilakukan sebagai bentuk

penanganan kanker payudara meliputi (2):

1. Pembedahan
Pembedahan dapat dipilih antara operasi yang mempertahankan payudara dan

mansektomi.

2. Penyinaran

Radioterapi untuk mempertahankan payudara digunakan dosis minimal 50 Gy.

Dilakukan setelah pembedahan untuk membunuh sel - sel kanker di tempat

penggangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

3. Kemoterapi

Merupakan kombinasi obat untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak

dengan cepat. Obat kemoterapi ini bisa melalui oral maupun infus. Preparat

kemoterapi yang sering digunakan dalam kombinasi adalah cytoxan (C),

fluorouracil (F), dan andriamycin. Regiomen CMF atau CAF adalah protokol

pengobatan umum, penggunaan yang kurang umum adalah CMFVP (cytoxan,

methotrexate, fluorouracil, vincrisstin dan prednisone).

Reaksi dari kemoterapi, ansietas yang di antisipasi respon yang umum diantara

pasien yang menghadapi kemoterapi. Efek kemoterapi timbul karena obat-obat

kemoterapi sangatlah kuat, tidak hanya membunuh sel-sel kanker tetapi juga

menyerang se- sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Efek

sampingnya meliputi: mual muntah, penurunan jumlah sel darah merah,

penurunan jumlah sel darah putih, rambut rontok, kaki tangan kebas, pusing,

nyeri, kelelahan, hilangnya nafsu makan, sering marah cemas.


REFERENSI

1. Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Stop Kanker.

infodatin-Kanker. 2015;

2. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan Penatalaksanaan Kanker

Payudara. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015.

3. Kementrian Kesehatan RI. Hari Kanker Sedunia 2019. Kamis, 31 Januari.

2019;

4. Mardiana L. Kanker Pada Wanita. Jakarta: Penebar Swadaya; 2007.

5. The Global Cancer Observatory G. Source: Globocan 2018. World Heal

Organ. 2019;

Anda mungkin juga menyukai