NIM : 1606010030
Kelas : 8 SDM Manajemen
Mata Kuliah : Leadership
Diajukan sebagai Tugas EKT 1
A. Latar Belakang
Melihat dinamika kepemimpinan dalam dunia dewasa ini telah banyak mencerminkan
dan membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulilt untuk mencari kader-
kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung
mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan public
(masyarakat, bangsa dan Negara).
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi. Berhasil tidaknya
suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi
tersebut. Disamping itu faktor yang sangat penting adalah faktor kepemimpinan. Peran utama
faktor kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan perubahan
secara berencana yang mencakup suatu diagnosa secara sistematis terhadap organisasi.
Seorang pemimpin harus ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha
pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi sebagian
besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau pengelola dan komitmen pimpinan
pucuk organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh
pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya
mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya.
Kalau dikaitkan dengan lingkungan yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini
sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan yang ada merupakan tantangan terbesar
masa kini bagi seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin dalam hubungan antar
manusia sangat terkait dengan dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya. Seorang
pemimpin diharapkan dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi serta kepada
bawahannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan efektif adalah
kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari orang-orang yang
dipimpinnya.
Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya kepedulian pada
kepentingan orang banyak,. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang
menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah
bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan.
Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader Pemimpin yang
mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur misalnya
dengan kemampuan untukmenegakkan ketika memikul amanah, setia pada kesepakatan dan
janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan peluang untuk menyimpang.
Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saat ini
tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya
mengandalkan pada bakat atau keturunan (John Adair, 2005 : 5).
Berbagai hal dapat dilihat dari pemimpin yang mengakibatkan ketidakstabilan yang
terjadi secara radikal, yang mengurangi kepercayaan masyarakat, misalnya korupsi, dan
tindakan amoral lainnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikutip oleh (Sugiono, 2005 : 12),
yang mengatakan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai keegoisme yang tinggi,
sehingga menyebabkan ketidakharmonisan yang terjadi antara masyarakat dan pemimpin itu
sendiri.
Dengan menaggapi masalah-masalah yang terjadi diatas maka sangat dibutuhkan
figure seorang pemimpin yang mampu untuk menjadi sumber pengharapan dalam melakukan
pembaharuan kepemimpinan yang efektif.
B. Kepemimpinan yang Efektif dalam Buku Effective Leadership - A Cure for the NHS?
Oleh Dennis Chaffer
Para pemimpin ini memiliki kepercayaan diri untuk mengelilingi diri mereka sendiri
dengan orang-orang hebat (Drucker, 2003). Ada kebutuhan akan kerendahan hati sebagai
penangkal kharisma, dan kepemimpinan yang sukses harus didasarkan pada dasar-dasar nilai,
etika, dan akuntabilitas. Pemimpin harus memiliki Keyakinan untuk mengenali keterbatasan
mereka sendiri dan mempekerjakan orang yang tepat pasang celah (Maynard, 2005). The
King's Fund (2011) berpendapat untuk ‘tidak lagi para pahlawan ’, merefleksikan tanggapan
umum dari terjun payung dalam‘ penyelamat kepala eksekutif 'untuk menyelamatkan dan
membalikkan organisasi yang gagal. Kepemimpinan yang baik perlu tentang keterlibatan dan
pembangunan hubungan, didelegasikan dan didesentralisasi. Kepala eksekutif perlu dibentuk
kepemimpinan klinis di setiap tingkatan dan ini membutuhkan kepercayaan dan kepercayaan
untuk mendukung dan melatih daripada mengendalikan dan memerintah (Robert Naylor
diwawancarai: lihat Bohmer, 2012). Ini bisa sulit ketika ada arahan dari pusat (yaitu
pemerintah) yang dapat bertentangan dengan devolusi. Pengenalan kelompok commissioning
klinis terus berlanjut untuk menguji ketegangan ini karena mereka menjadi lebih percaya diri
dalam peran mereka, di mana pemerintah telah memperkenalkan undang-undang untuk
mendukung delegasi untuk apa yang mereka menggambarkan sebagai dokter garis depan
(GP), dan itu akan menarik untuk diamati seberapa banyak kontrol sistem kepemimpinan
NHS menegaskan dalam hal memberikan jaminan kepada pusat.
C. Kepemimpinan yang Efektif dalam Buku Manajemen Eksekusi oleh Iwan Agung
Firstantara dan Wirawan
Menurut Larry dan Ram (dalam Iwan dan Wirawan, 2012:33) perilaku pokok pemimpin
yang efektif sebagai berikut:
1. Paham Karyawan dan Urusan Organisasi
Pemimpin harus mengetahui potensi atau kekuatan bawahan dan wajib mengetahui
proses bisnis perusahaan. Salah satu implementasinya adalah dengan menggunakan
analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk mengetahui potensi,
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman sebuah perusahaan dalam lingkungan
bisnisnya.
2. Teguh Pada Kenyataan (Realistis)
Pada dasarnya, orang punya kecenderungan untuk menghindari kenyataan dengan
menyembunyikan kesalahan, menghindari konfrontasi atau tidak mau menerima fakta.
Agar tetap teguh dalam kenyataan, maka pemimpin harus menjaga keterbukaan dan
kejujuran dalam diskusi masalah-masalah penting.
3. Menentukan Tujuan dengan Jelas dan Membuat Prioritasnya
Perlu disadari, bahwa beberapa strategi akan menuntut pemimpin untuk melakukan
trade-off dengan melakukan pengorbanan. Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan
perangkingan program berdasar prioritas.
4. Mengikuti Sampai Selesai
Seorang pemimpin harus selalu melakukan follow up terhadap kesepakatan yang telah
dibuat sampai dengan terlaksananya ide tersebut.
5. Memberi Penghargaan Pada Karyawan
Tugas pemimpin adalah membuat kebijakan dan peraturan yang jelas tentang kriteria
penghargaan tersebut. Dan yang lebih penting lagi adalah setting penghargaan harus
berhubungan dengan kinerja. Berhubungan dengan tercapainya strategi.
6. Meningkatkan Kompetensi Staff
Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan pendidikan, pemagangan, penanganan
tugas khusus,
7. Paham Diri Sendiri
Berusaha membangun kekuatan dan mengatasi kelemahannya.
8. Menjaga Moral dan Spritualitas
Menjadi orang terpercaya atau panutan akan mempermudah direction. Dengan demikian
pemimpin akan menyatu secara hati dan emosional dengan karyawan yang lain.
Chaffer, Dennis. 2016. Effective Leadership - A Cure for the NHS?. Boca Raton: CRC Press.
Firstantara, Iwan Agung dan Wirawan. 2012. Manajemen Eksekusi – Panduan Pemimpin dan
Organisasi dalam Mengubah Strategi Menjadi Hasil Nyata. Surabaya: PT Pembangkitan
Jawa Bali.
Soliha, Euis dan Hersugondo. 2008. “KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN PERUBAHAN
ORGANISASI”. Fokus Ekonomi (FE), ISSN: 1412-3851 Vol.7, No.2 Hal. 83 – 93.