SISTEM SIRKULASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan yang diampu
oleh Dr. Djuna Lamondo, M.Si
OLEH:
JURUSAN BIOLOGI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya makalah
yang berjudul Sistem Sirkulasi Pada Hewan Vertebrata Shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini.Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini
agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang Persaingan intra tanaman dan
inter tanaman.
Gorontalo,September 2020
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah:
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan
lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju
jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh
darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke
dalam tubuh. Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan
pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak
dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung
yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari
jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke
jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing
tanah berwarna m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma
darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian
ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh
tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari
bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
a. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan .
b. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula
dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal
dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
1. Pembuluh nadi ( Arteri )
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi
pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat
penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat
buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem
pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
a. Permukaan jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-
paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya
sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari
lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang
dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun
tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada
diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan
lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar
organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang
meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping.
Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung
menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
b. Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi
dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini
sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung
terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena
bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas
dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah
besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh
yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung
disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik
kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup
yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
bikuspidalis (katup berdaun dua).
c. Cara kerja jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh
mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan
selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di
antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
d. Fungsi Bilik Jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan
kaya karbondioksida.
2. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya
oksigen.
3. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida
4. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen
2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata
Sistem peredaran darah pada pisces, misalnya pada ikan, terdiri dari jantung
beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung
terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh
yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu
struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di
ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan
dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan
sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di
dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh pembuluh limpa.
Sistem peredaran darah pada amphibi, misalnya pada katak terdiri dari jantung
beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak
tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel- sel darah (korpuskula)
yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keeping sel darah. Jantung katak
terdiri dari:
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat
katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum).
Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem
peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak
beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan
ventral.
Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali
pada crocodilian dan alligator. Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang beruang tiga,
sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang
membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua
reptilia beruang empat. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum
sempurna sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.
Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna,
sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus
arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini
akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo,
kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-cabang ke
semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus
aorta dekster keluar dari ventrikel sinister.
Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan
bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae. Pada crocodilian
septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4. Namum
demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga
percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu
untuk membentuk aorta dorsalis.
Darah terdiri atas sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri atas
eritosit, leukosit dan trombosit. Plasma merupakan cairan komponen
penyusun darah yang memiliki komposisi yang sangat berbeda dengan cairan
intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berguna untuk
menghasilkan tekanan osmotik plasma. Protein plasma terdiri atas fibrinogen,
globulin dan albumin. Fibrinogen berfungsi dalam pembekuan darah, globulin
berfungsi dalam sistem kekebalan dan albumin bertanggung jawab dalam
mempertahankan volume plasma darah.
3 Fungsi Darah
a. Mengangkut sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut sisa
oksidasi ke alat pengeluaran.
b. Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan
kerusakan jaringan tubuh.
c. Mempertahankan tubuh dari infeksi kuman.
d. Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas dari alat tubuh
yang aktif kebagian yang kurang aktif.
e. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ-organ tertentu.
f. Berperan dalam menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
g. Berperan dalam sistem buffer, seperti bikarbonat di dalam darah membantu
mempertahankan pH yang konstan pada jaringan dan cairan tubuh.
h. Mengandung faktor-faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.
2.4 Mekanisme Kerja Jantung Pada Ikan, Katak, Kura-kura, dan Buaya
1. Jantung Vertebrata
a. Atrium
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari
pembuluh balik (vena), antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat katup
valvula bikuspidalis.
b. Ventrikel
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, hal ini
disebabkan ventrikel berfungsi memompakan darah keluar jantung, bagian
ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan, antara ventrikel kanan dan
kiri terdapat katup trikuspidalis. Beberapa aktivitas jantung diantaranya :
a. Aktivitas jantung terdiri dari sistole dan diastole, antara keduanya
terdapat periode istirahat yang sangat singkat.
b. Aktivitas jantung dimotori oleh adanya sistem konduktorium yang
melakukan koordinasi antara sistole serambi jantung dan sistole bilik
jantung.
2. Mekanisme Kerja Jantung Pada Ikan
a. Fungsi Jantung Ikan
b. Bagian-bagian Jantung
1. Atrium , berdinding tipis
2. Ventrikel, berdinding tebal, sebagai pemompa darah.
3. Bulbus arteriosus
Jantung katak hanya mempunyai satu bilik, darah yang banyak mengandung
oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung. Walaupun
tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang
kaya oksigen namun percampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang
terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang
bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang
tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan,
sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian
mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel
yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena
pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah
paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus →
atrium kanan.
Pada kura-kura, kadal dan ular. Jantungnya terdiri dari serambi kiri dan
serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan. Antara serambi kiri dan kanan
dipisahkan oleh sekat, sedangkan antara bilik kiri dan bilik kanan tidak dipisahkan
oleh sekat. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus → serambi
kanan → bilik (kiri dan kanan belum berseptum) → arteri pulmonalis → paru-paru
→vena.
Pada buaya, jantungnya terdiri dari 4 ruangan yaitu serambi kiri dan kanan,
serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan, juga antara bilik kiri dan
kanan dipisahan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak
mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus (pada pangkal serambi) dan
kemudian masuk ke bilik kanan. Ada 2 lintasan aliran darah dari bilik kanan:
Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui suatu lubang
yang disebut foramen Panizzae. Fungsinya untuk menyeimbangkan tekanan darah
dalam jantung saat hewan tersebut menyelam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Purnamasari, Risa, Dwi rukma santi. 2017. Fisiologi Hewan Edisi 2 . Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel Surabaya. Jawa Timur
Philip, E. P. 2010, Anatomi dan Fisiologi. 3rd Bandung. Penerbit Pakar Raya, 251-
264.
Suwarno, 2007. Anatomi Hewan. Jakarta. Penerbit Karya Mandiri Nusantara, 72-75