i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengendalian
Risiko” sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Risiko. Ucapan terima
kasih kami haturkan kepada:
1. Bapak Tatok Endhiarto selaku dosen pengampu mata kuliah Statistika
Ekonomi I.
2. Kawan kawan kelompok yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru
mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR…………………………………………...…… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………… 1
1.1 Latar belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………................ 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………. 2
BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………….. 3
2.1 Penyusunan Data Dalam Bentuk Kelas Distribusi Fekuenzi……… 3
2.2 Ukuran Tendensi Sentral ………………………………………….. 10
2.3 Kuartil, Desil dan Presentil………………………………………… 15
2.4 Tendensi Nilai Sentral Dalam Praktik Empiris ……………………. 17
BAB 4. PENUTUP…………………………………………………… 23
4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 23
4.2 Saran……………………………………………………………….. 23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 24
iii
i
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari distribusi frekuensi dan tendensi sentral?
2. Apa definisi mean, modus, dan median?
3. Bagaimana rumus penghitungan distribusi frekuensi?
4. Bagaimana rumus penghitungan tendensi sentral?
5. Bagaimana bentuk implementasi distribusi frekuensi dan tendensi sentral
dalam praktik empiris?
1.3 Tujuan
1. Secara teoritis kegunaan makalah ini dapat mengembangkan wawasan dan
pengetahuan tentang distribusi frekuensi dan tendensi sentral serta dapat
menerapkannya kedalam praktik empiris di kehidupan sehari-hari.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
Merencanakan jumlah kelas
Jumlah kelas dihitung dengan menggunakan kaedah Sturges:
Banyak data dalam setiap interval kelas yang diperoleh dari himpunan data
disesuaikan dengan batas-batas interval kelas.
Adapun macam-macam distribusi frekuensi adalah:
4
1. Distribusi frekuensi relatif
Distribusi frekuensi relatif dapat dinyatakan dalam bentuk relatif (persentase).
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan ataupun
desimal.
Contoh:
5
Nyatakan data-data tersebut ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kurang
dari dan lebih dari!
Penyelesaian:
Tabel distribusi frekuensi kurang dari dan lebih dari
(a) Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
Penyajian Data
Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik.
Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat
grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
6
1. Penyajian data dengan tabel
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut
kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
7
Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Umur dan Pendidikan pada
Departeman A Tahun 2000
8
2. Grafik batang / balok (bar chart)
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal
dan grafik batang ganda.
9
2.2 Ukuran Tendensi Sentral
1. Mean
Arti dari mean tidak lain adalah “angka rata-rata”. Istilah Mean akan tetap
dipakai disini oleh karena sudah lazim digunakan dalam statistik. Dari segi
aritmetik Mean adalah “Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu”. Istilah
mean saja merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean (rata-rata) merupakan jumlah
seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian atau nilai rata-rata dari
beberapa buah data.
Untuk keperluan ini, dalam perhitungan ukuran-ukuran statistik akan
digunakan simbol-simbol. Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x 1,
x2, …, xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Simbol n juga
digunakan untuk menyatakan ukuran sampel, yakni banyaknya objek atau data
yang diteliti dalam sampel. Rata-rata untuk data kuantitatif yang terdapat dalam
sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyaknya
data.
ΣXi
Mean= atau lebih sederhananya ditulis;
n
10
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan
mempunyai arti jumlah.
11
6. Nilai rata-rata digunakan untuk perhitungan lebih lanjut
Kelemahan mean:
1. Nilai rata-rata mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem, baik kecil
maupun besar
2. Pada distribusi yang condong, nilai rata-rata kurang mewakili
2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi
distribusi sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau
merupakan nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur.
Atau sebagai ukuran letak, karena median membagi distribusi menjadi 2 bagian
yang sama. Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan
nilainya.
12
n= Jumlah data
Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan
frekuensi paling tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median
Median memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:
Kelebihan:
1. Cocok untuk data heterogen
2. Median digunakan bila terdapat data yang ekstrim dalam sekelompok data
Kekurangan:
1. Tidak mempertimbangkan semua nilai
2. Kurang dapat menggambarkan mean populasi
3. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan
kata lain, nilai data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan
tidak disadari sering dipakai untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya
banyak kematian di Indonesia disebakan oleh penyakit malaria, pada umumnya
kecelakaan lalulintas karena kecerobohan pengemudi, maka tidak lain masing-
masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas. Cara
menentukan modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang
paling sering muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1
modus, 2 modus atau tidak ada modus.
13
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak
muncul. Bisa terjadi dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau
bahkan memiliki modus lebih dari satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus
dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari 3 modus dikenal
dengan multimodus.
d1
Modus=Lmo + .c
(d 1+ d 2)
dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum
modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah
modus
c = interval kelas modus
14
Modus dibandingkan ukuran lainnya, tidak tunggal adanya. Yang berarti
sekumpulan data biasanya mempunyai lebih dari sebuah modus.
Kelebihan:
1. Tidak peka atau tidak terpengaruh pada nilai ekstrem
2. Cocok untuk data homogen maupun heterogen (dapat digunakan untuk
semua jenis data)
Kekurangan:
1. Kurang menggambarkan mean populasi
2. Modus bisa lebih dari satu, atau tidak ada satu pun
3. Teknik perhitungan ukuran ini kurang memiliki ketelitian
15
buah desil, ialah desil pertama, desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat
D1, D2, …, D9. Desil-desil ini dapat ditentukan dengan jalan:
Susun data menurut urutan nilainya
Tentukan letak desil
Tentukan nilai desil
Letak desil ke-i, diberi lambang Di
dengan:
i = 1, 2, …, 9.
Tb= batas bawah kelas Di , ialah kelas interval dimana Di akan terletak.
p = panjang kelas Di.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Di.
f = frekuensi kelas Di.
3) Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan
menghasilkan 99 pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama,
persentil kedua, …, persentil ke-99. Simbol yang digunakan berturut-turut P 1, P2,
…, P99. Persentil ini dapat ditentukan dengan cara:
Susun data menurut urutan nilainya.
Tentukan letak presentil
16
Tentukan nilai presentil
Letak presentil ke-i, diberi lambang P.
dengan:
i = 1, 2, …, 99.
Tb = batas bawah kelas Pi , ialah kelas interval dimana Pi akan terletak.
p = panjang kelas Pi.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Pi.
f = frekuensi kelas Pi.
17
Hasil ulangan mata pelajaran IPA yang didapat dari salah seorang murid,
selama 1 semester, adalah:
7.5 , 8 , 7, 6.5 , 7 , 7 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 7 , 7
Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas?
Jawab:
Mean (Nilai rata-rata)
Mean = (7.5 + 8 + 7 + 6.5 + 7 + 7 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 7 + 7) : 12
Mean = 87 : 12
Mean = 7,25
Jadi nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,25.
Median
Untuk menentukan Median, maka data diatas harus kita urutkan terlebih
dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar, sebagai berikut:
6.5 , 6.5 , 7 , 7 , 7 , 7 , 7 , 7.5 , 7.5 , 8 , 8 , 8
Setelah data diurutkan, maka selanjutnya kita dapat mencari Nilai tengah dari
data tersebut, dan karena banyaknya data jumlahnya Genap (12), maka nilai
tengah menjadi dua nilai, yaitu nilai 7 dan 7.
Median = (7 + 7) : 2
Median = 14 : 2
Median = 7.
Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul, dan dari data diatas, didapat
bahwa data nilai yang sering muncul adalah nilai 7, sebanyak 5 kali.
Jadi modus = 7
Rumus Mean (Rata-rata) Data Kelompok
18
Nilai Frekuensi
31-40 3
41-50 5
51-60 10
61-70 11
71-80 8
81-90 3
Nilai mean dari data pada table tersebut adalah ..
Keterangan :
19
Tb = tebi bawah kelas median
n = jumlah seluruh frekuensi
fk = jumlah frekuensi sebelum kelas median
fi = frekuensi kelas median
p = panjang kelas interval
3. Sebanyak 26 orang mahasiswa terpilih sebagai sampel dalampenelitian
kesehatan sebuah universitas. Mahasiswa yang terpilih tersebut diukur berat
badanny. Hasil pengukuran berat badan disajikan dalam bentuk data kelompok
seperti dibawah ini.
Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak diantara data ke 13 dan
14. Daka ke 13 dan ke 14 ini berada pada kelas interval ke-4 (61-65). Kelas
interval ke-4 ini disebut median. Melalui informasi kelas median, dapat diperoleh
batas bawah kelas median adalah 60,5. Frekuensi kumulatif sebelum kelas median
adalah 9, dan rekuensi kelas median sama dengan 5. Diketahuin juga bahwa
panjang kelas adalah 5.
Secara matematis, bisa diringkas menjadi :
Xii = 60,5
n = 26
fkii = 9
fi = 5
p =5
Maka, Median dapat ditemukan dengan cara,
20
Rumus Modus Data Kelompok
Keterangan :
Tb = tebi bawah kelas median
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum kelas modus
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi setelah kelas modus
p = panjang kelas interval
Nilai Frekuensi
0-9 0
10-19 2
20-29 2
30-39 5
40-49 8
50-59 14
60-69 9
70-79 6
80-89 3
90-99 1
Dari data diatas carilah Mean, Modus, dan Mediannya!
21
80-89 84.5 3 49 84.5 x 3 = 253,5 79,5-89,5
90-99 94.5 1 50 94.5 x 1 = 94,5 89,5-99,5
total 50 2745 P=10
22
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang
mewakili rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena
menunjukkan letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran
tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata
aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun berkelompok. Mean berarti
rata-rata hitung, yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Median
merupakan nilai tengah dari pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau
dari terbesar ke terkecil. Sedangkan, modus adalah nilai dari pengamatan yang
paling banyak muncul.
Ada pula, kuartil yang merupakan hasil pembagian sekumpulan data menjadi
empat kelompok dengan batas-batas antar satu kuartil dengan kuartil lainnya.
Selanjutnya, desil berupa sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh
kelompok setelah data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Begitu pun dengan
presentil yang dibagi menjadi seratus kelompok setelah data diurutkan.
4.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah tentang Distribusi Frekuensi dan Tendensi
Nilai Sentral ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru
baru mahasiswa, sehingga dapat membantu dalam memudahkan pengerjaan
perkejaan yang terkait dengan distribusi frekuensi dan tendensi nilai sentral daam
praktik empiris.
23
DAFTAR PUSTAKA
24