I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bp. D
2. Usia : 47 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : RT 02 RW 8, Kelurahan A
6. Komposisi Anggota Keluarga :
No. Jenis Hub dgn
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK
1. Ibu. S P Isteri 43 th SMP IRT
2. Y L Anak 26 th SMA Swasta
3. U P A nak 18 th SMA Swasta
4. R P Anak 12 th SMP -
Genogram :
Bp. S
79 th
Bp. D Ibu S
47 th 43
An. Y An. R
An.R
26 th 18 th
12 th
Keterangan Genogram :
: Laki-laki : garis pernikahan
Ibu S. Mengalami hipertensi. Menurut keluarga ke-2 orang tua dari Ibu S sudah
meninggal karena sakit pada umur yang sudah tua, Ibu dari Bp. D sudah meninggal tetapi
2
bapaknya masih hidup. Keluarga mengatakan tidak ada riwayat dari keluarganya yang
sakit jantung, DM, stroke atau hipertensi. Ibu S dan An. R pada hari ke-5 kunjungan
didapatkan sakit batuk pilek, dan Tn. D dari hasil pemeriksaan gula darah mengalami
kencing manis.
7. Tipe keluarga :
Keluarga Bp. D termasuk tipe keluarga inti (nuclear family), yaitu terdiri dari ayah, ibu
dan 3 orang anak.
8. Suku bangsa :
Keluarga Bp. D berasal dari Jawa timur dengan nada suara yang keras dan Ibu S dari
Jawa Tengah merasa berdebar-debar ketika mendengar suara yang keras. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Dalam keluarga tidak ada pantangan
apapun yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Ibu S menyukai asin dan tidak suka
sayur, sedangkan Bp. D suka minum manis dan tidak ada makanan pantangan. Keluarga
merasa tidak tahu bahwa suara keras dan makanan asin dapat meningkatkan tekanan
darah. Ibu S tidak bisa mengambil keputusan bagaimana agar Tn D dapat bicara secara
pelan, biasanya kalau suami marah marah biasanya tidak di dengar dan ditinggal pindah
tempat saja. Keluarga belum tahu bagaimana memberikan perawatan untuk diet rendah
garam
9. Agama
Kegiatan keagamaan rutin dirumah, Semua anggota keluarga beragama Islam. Tn D
kadang kadang mengikuti sholat berjamaah di musola sebelah rumah. Keluarga biasa
melakukan sholat lima waktu. Keluarga jarang mengikuti kegiatan keagamaan seperti
pengajian bersama masyarakat sekitar.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati berukuran ± 7 m x 10 m2 terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang
keluarga dan 1 ruang tamu, 1 dapur serta 1 ruang warung. Bangunan rumah berbentuk
4
permanen. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan dinding yang terbuat dari tembok.
keadaan rumah kelihatan bersih tetapi kurang rapi, ventilasi kurang dan udara masuk
bebas dari ruang tamu dan ruang warung. Pencahayaan untuk penerangan kurang. Dapur
klien berada dibelakang rumah, Sumber air meninum menggunakan air sumur. WC
tampak licin.
Denah rumah :
F G
D B
A C
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Seluruh anggota keluarga saling menghormati dan menyayangi. Ibu D mengatakan sering
merasa kuatir terutama ketika anak-anaknya pulang kerja terlambat. Dari aspek psikis
anak-anak merasa takut berkomunikasi dengan bapaknya.
b. Mengambil keputusan
Ibu S mengatakan minum mixagrip jika dia mengeluh pusing , dan akan
menggunakan fasilitas kesehatan ke Puskesmas bila merasa tidak bisa menahan.
Bapak D tidak pernah mau berobat pada saat sakit. Ibu S jarang melakukan
pemeriksaan tekanan darah dan tidak tahu komplikasi yang ditimbulkan dari
hipertensi.
d. Memelihara/memodifikasi lingkungan
Ibu S mengatakan disetiap kamar tidur terdapat jendela, ruang tamu. terdapat didepan
rumah, barang-barang tertata kurang rapi. Ruang tamu pencahayaan kurang. Suara
bising terdengar ketika banyak anak-anak yang belanja makanan dirumah.
7
e. Fasilitas kesehatan yang ada
Fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga yaitu dokter praktek dan puskesmas,
tetapi idak rutin dan keluarga menyatakan bahwa Bp. D tidak pernah memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
Data Objektif
- Tekanan darah 160/100 mmHg
Data Objekif
- Ibu S tampak sedih ketika bercerita
Data Objekif
- Gula darah 300 g/dl
10
Data Objekif
- Ibu S dan An. T tampak batuk dan pilek, suara
napas vesikuler
C. Prioritas Masalah
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak pada keluarga Bp. D khususnya Ibu S
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 2/3x1 2/3 Pada Ny. S terdapat keluhan pusing, TD: 160/100
Resiko mmHg sudah 14 tahun. Apabila masalah ini tidak
diatasi akan mengalami gangguan kesadaran, atau
kelumpuhan
Kemungkinan masalah 1/2x2 1 Keluarga tidak tahu penyebab dan akibat yang
dapat diubah : ditimbulkan dari hipertensi. Keluarga dari segi
Sebagian tenaga dan biaya untuk mengatasi masalah
tersedia. Fasilitas kesehatan ada posbindu maupun
puskesmas yang dapat dijangkau karena jarak
yang dekat.
Total 3 1/3 4 3
1
/
3
11
2. Koping keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. D
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : actual 3/3x1 1 Masalah ini actual didukung dgdata. Ny. S
merasa sering kuatir dan takut menyakiti suami
ketika ada masalah keluarga. Tn. D suka marah-
marah, dan anak-anak cenderung tidak terbuka
dengan bapaknya. Masalah ini akan menyebabkan
memperparah kondisi penyakit Ibu S dan
menggangu psikologis anggota keluarga apabila
tidak segera diatasi
Potensial masalah 2/3x1 2/3 Masalah ini sulit karena berhubungan dengan
dapat dicegah : perilaku.
cukup Tindakan yang dilakukan keluarga belum ada.
Masalah ini dirasakan sudah lama
Masalah tidak
dirasakan
Total 2 2/3
Sifat Masalah : risiko 3/3x1 1 Masalah ini aktual didukung dengan data. Bp D
merasa sering kelelahan. apabila tidak diatasi
akan menimbulkan pekerjaannya terganggu
sehingga ekonomi juga terganggu.
Total 1 1/3
Sifat Masalah : 2/3x1 2/3 Masalah ini aktual didukung dengan data. Bp D
Risiko merasa sering kelelahan. apabila tidak diatasi
akan menimbulkan pekerjaannya terganggu
sehingga ekonomi juga terganggu.
Potensial masalah 1/3 1/3 Masalah sulit. Tindakan yang dilakukan tidak ada
dapat dicegah :
rendah
Total 1
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak pada keluarga Bp. D khususnya Ibu S (3 1/3)
2. Koping keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. D (2 2/3)
3. Ketidakstabilan kadar gula darah pada keluarga Tn. D khususnya Bp. D (1 1/3)
4. Risiko penularan infeksi pada keluarga Bp. D (1)
13
14
RENCANA KEPERAWATAN
✓ Keluarga mengerti
akibat dari diabetes
mellitus bila tidak
dikelola dengan baik:
a. Luka yang sukar sembuh
b. Impotensi
c. Kebutaan
d. Penyakit jantung
e. Gangguan pada pembuluh
darah otak
f. Terganggunya fungsi
ginjal
✓ Keluarga memutuskan
tindakan yang akan
dilakukan untuk
mengatasi diabetes
mellitus
✓ Keluarga mampu
melakukan perawatan
DM: program diet dan
pola makan, pentingnya
olahraga, terapi obat DM
23
Risiko penularan Setelah
¤ Setelah dilakukan Penyakit infeksi saluran
infeksi pada dilakukan tindakan keperawatan Gali pemahaman
pernapasan akut disebut
keluarga Bp. D tindakan selama 1x45 mnt keluarga tentang ISPA
keperawatan keluarga mampu: juga batuk pilek dan dapat • Diskusikan dengan
selama 3x 45 keluarga menggunakan
terjadi pada siapa saja
mnt keluarga Mengenal ISPA lembar balik dan leaflet
Bp. D mampu dengan menyebutkan tentang : pengertian,
Penyebab ISPA:
mencegah : pengertian, klasifikasi, penyebab,
penularan ISPA penyebab, gejala dan • Tertular penderita dan tanda gejala ISPA
tanda, derajat, dan lain
jenis IISPA Berikan kesempatan
• Belum imunisasi
bertanya pada keluarga
lengkap
bila ada hal yang belum
• Kurang gizi
dimengerti
• Tinggal di
lingkungan yang Tanyakan kembali pada
kurang sehat keluarga tentang hal-hal
• Kebiasaan jajan yang telah didiskusikan
Jenis ISPA:
• Ringan Bantu keluarga dalam
• Sedang mengidentifikasi tanda
• Berat & gejala ISPA pada
anggota keluarga
Beri reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga mengidentifi-
kasi kondisi anggota
keluarga
Cara perawatan:
• Istirahat yang
cukup
• Jika hidung
tersumbat
bersihkan pakai
tissue atau dengan
ujung sapu tangan
bersih
• Berikan minum
yang banyak
• Beri makanan
yang bergizi
• Bila panas beri
kompres hangat
dan obat penurun
panas
• Beri kecap dan
jeruk