474 1311 1 PB PDF
474 1311 1 PB PDF
EVI ROVIATI
ABSTRAK
Belum banyak orang yang mengenal penyakit lupus atau Systemic Lupus Erithematosus
(SLE), karena memang penyakit langka. Namun akhir-akhir ini ada kecenderungan
peningkatan prevalensi terjadinya kasus lupus ini. Gejala yang paling mudah dikenali
adalah adanya bercak merah di sekitar wajah yang menyerupai kupu-kupu yang
disebut “Butterfly Rush”. Mekanisme biokimiawinya belum banyak diketahui, namun
penyebab pastinya adalah disfungsional sistem imun. Kelainan ini disebabkan adanya
mutasi pada gen-gen yang menentukan permukaan sel limpfosit, sehingga antibodi
menyerang bagian-bagian tubuh sendiri, atau yang disebut dengan autoimun.
PENDAHULUAN
Mungkin kita jarang mendengar berganti-ganti dokter karena diagnosa
nama penyakit ini, Systemic Lupus yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
Erythematosus (SLE) atau Lupus. penyakit ini sering disebut penyakit
Nama penyakit ini kurang populer seribu wajah, karena gejala yang
dibandingkan HIV/AIDS ataupun ditunjukkannya menyerupai gejala
demam berdarah Dengue, namun penyakit lain.
akhir-akhir ini jumlah penderita Seorang ibu, 27 tahun, datang
penyakit ini mengalami peningkatan. ke tempat praktek seorang dokter
Penderitanya, yang disebut odipus atau beberapa waktu lalu dengan keluhan
odapus (Orang dengan Lupus) menelan sakit sudah empat hari ini,
mengalami gangguan yang cukup tenggorokan terasa gatal dan sakit
mempengaruhi kualitas hidup bahkan setengah mati, selain itu badan
dapat mengancam kelangsungan penderita terasa hancur. Radang
hidupnya. Selain itu, penyakit lupus ini semacam ini sudah dirasakan dua kali
memiliki gejala yang tidak spesifik, dalam sebulan ini, dan sering sekali
sehingga para penderitanya sering kena flu.
Dari pemeriksaan jasmani bahwa penyakit ini lebih banyak
didapatkan keadaan umum dan ditemukan pada ras Asia, Indian
kesadaran baik, tekanan darah normal, Amerika dan Afrika dibandingkan
nadi normal baik dari jumlah denyut dengan Ras Kaukasia.
maupun isi nadi, fekwensi pernafasan Gejala yang umum ditemukan
normal, dan suhu sedikit meningkat. terbagi atas gejala kulit, gejala sistemik
Selain itu didapatkan adanya radang dan gejala laboratorium. Gejala kulit
pada tenggorokan dan kelainan seperti yang ditemukan terutama
kupu-kupu yang berwarna merah ditemukannya ruam kupu – kupu
coklat “Butterfly Rash”, di pipi kedua (Butterfly rash) di kedua pipi dan
dan hidung dan radang amandel. Dari hidung pada hampir 70% kasus. Selain
hasil pemeriksaan yang panjang dan itu biasanya penderita Systemic Lupus
seksama akhirnya ibu tersebut divonis Erythematosus akan sangat sensitif
menderita penyakit Systemic Lupus terhadap paparan sinar matahari pagi
Erythethematosus. yang mengandung sinar ultra violet
Penyakit Systemic Lupus atau pada pemakaian lampu ultra
Erythethematosus adalah suatu violet. Pada bagian tubuh yang
penyakit yang menyerang seluruh terpapar sinar matahari dapat pula
organ tubuh mulai dari ujung kaki timbul ruam kulit berbentuk bundar
hingga ujung rambut, yang disebabkan dan berwarna kemerahan. Selain itu
oleh penurunan kekebalan tubuh akan timbul sariawan berulang atau
manusia, dan lebih dikenal penyakit sariawan kambuhan, yang kadang kala
sebagai autoimun. Penyakit ini dipandang sepele oleh penderita.
sebenarnya telah dikenal sejak jaman Gejala sistemik yang timbul akan
Yunani kuno oleh Hipokrates, namun segera terjadi bila penderita tidak
pengobatan yang tepat belum segera diobati dengan baik dan dalam
diketahui. Penyakit ini tidak menular, jangka waktu lama. Gejala sistemik
tetapi didapatkan hampir seluruh yang mulai terlihat biasanya dimulai
penderita Systemic Lupus dari radang sendi berulang dan berat
Erythematosus adalah perempuan sehingga sering disalah artikan sebagai
(80%-89%). Dalam penelitian di penyakit Asam Urat atau Rheumatik.
Amerika Serikat ditemukan pula
Mengingat sedikit sekali apa yang terjadi pada setiap organ dan
informasi yang beredar di masyarakat sel-sel yang terkena penyakit ini.
mengenai tanda-tanda gejala, Mengenai penyebab, pencegahan dan
penyebab dan pengobatan penyakit ini, pengobatan hanya akan dibahas sedikit
maka sedikit pula masyarakat yang saja, karena ternyata para ahli medis
mengenal penyakit ini. Makalah ini dan peneliti pun masih menganggap
membahas gejala-gejala yang diketahui penyakit ini misterius karena hanya
ada pada penderita penyakit lupus. sedikit diketahui sifat-sifatnya saat
Selain itu, dibahas lebih jauh mengenai menyerang tubuh.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lupus Gejala awalnya sering
Systemic Lupus Erythematosus memberikan keluhan rasa nyeri di
(SLE) adalah suatu penyakit autoimun persendian. Tak hanya itu, seluruh
pada jaringan ikat. Autoimun berarti organ pun tubuh terasa sakit bahkan
bahwa sistem imun menyerang terjadi kelainan pada kulit, serta tak
jaringan tubuh sendiri. Pada SLE ini, jarang tubuh menjadi lelah
sistem imun terutama menyerang inti berkepanjangan dan sensitif terhadap
sel (Matt, 2003). Menurut dokter sinar matahari.
umum Rumah Sakit Pertamina Dikatakan Qimindra, batasan
Balikpapan (RSPB) dr Fajar Rudy penyakit ini adalah penyakit autoimun,
Qimindra (2008) , Lupus atau SLE sistemik, kronik, yang ditandai dengan
berasal dari bahasa latin yang berarti berbagai macam antibodi tubuh yang
anjing hutan. Istilah ini mulai dikenal membentuk komplek imun, sehingga
sejak abad ke-10. Sedang eritematosus menimbulkan reaksi peradangan di
berarti merah. Ini untuk seluruh tubuh. Autoimun maksudnya,
menggambarkan ruam merah pada tubuh penderita lupus membentuk
kulit yang menyerupai gigitan anjing daya tahan tubuh (antibodi) tetapi
hutan di sekitar hidung dan pipi. salah arah, dengan merusak organ
Sehingga dari sinilah istilah lupus tetap tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi,
digunakan untuk penyakit Systemic sel darah dan lain-lain. Padahal
Lupus Erythematosus. antibodi seharusnya ditujukan untuk
melawan bakteri atau virus yang
masuk tubuh. Sedangkan sistemik seseorang terkena penyakit lupus.
memiliki arti bahwa penyakit ini Akibat gejalanya mirip dengan gejala
menyerang hampir seluruh organ penyakit lainnya, maka lupus dijuluki
tubuh. Sementara kronis, maksudnya sebagai penyakit peniru. Julukan
adalah sakit lupus ini bisa lainnya adalah si penyakit seribu
berkepanjangan, kadang ada periode wajah. Karena itu, biasanya pasien
tenang lalu tiba-tiba kambuh lagi. melakukan shopping doctor
Penyakit lupus lebih banyak (berpindah-pindah dokter) sebelum
menyerang wanita usia 15-45 tahun diagnosis penyakitnya dapat
dengan perbandingan mengenai ditegakkan.
perempuan antara 10-15 kali lebih Menurut American College Of
sering dari pria. Artinya, penyakit ini Rheumatology 1997, yang dikutip
sering mengenai wanita usia produktif Qiminta, diagnosis SLE harus
tetapi jarang menyerang laki-laki dan memenuhi 4 dari 11 kriteria yang
usia lanjut. Sebetulnya terdapat tiga ditetapkan. Adapun penjelasan singkat
jenis penyakit lupus, yaitu lupus dari 11 gejala tersebut, adalah sebagai
diskoid, lupus terinduksi obat dan berikut:
lupus sistemik atau SLE ini. 1. Ruam kemerahan pada kedua pipi
melalui hidung sehingga seperti
B. Gejala Lupus ada bentukan kupu-kupu, istilah
Pada awal perjalanannya, kedokterannya Malar
penyakit ini ditandai dengan gejala Rash/Butterfly Rash.
klinis yang tak spesifik, antara lain 2. Bercak kemerahan berbentuk bulat
lemah, kelelahan yang sangat, lesu pada bagian kulit yang ditandai
berkepanjangan, panas, demam, mual, adanya jaringan parut yang lebih
nafsu makan menurun, dan berat tinggi dari permukaan kulit
badan turun. Gejala awal yang tidak sekitarnya.
khas ini mirip dengan beberapa 3. Fotosensitive, yaitu timbulnya
penyakit yang lain. Oleh karena gejala ruam pada kulit oleh karena
penyakit ini sangat luas dan tidak khas sengatan sinar matahari
pada awalnya, maka tidak 4. Luka di mulut dan lidah seperti
sembarangan untuk mengatakan sariawan (oral ulcers).
5. Nyeri pada sendi-sendi. Sendi kupu-kupu yang berwarna merah
berwarna kemerahan dan bengkak. coklat “Butterfly Rash”, di pipi kedua
Gejala ini dijumpai pada 90% dan hidung dan radang amandel.
odapus. Gejala klinis penyakit lupus ini,
6. Gejala pada paru-paru dan jantung menurut Qimindra, sangat luas dan
berupa selaput pembungkusnya tergantung bagian tubuh mana yang
terisi cairan. terkena. Mulai dari yang ringan berupa
7. Gangguan pada ginjal yaitu bintik-bintik merah di kulit yang terasa
terdapatnya protein di dalam urine. gatal dan sakit, kerontokan tambut,
8. Gangguan pada otak/sistem saraf sensitifitas terhadap cahaya terutama
mulai dari depresi, kejang, stroke, sinar matahari, serta nyeri sendi
dan lain-lain. sampai yang berat karena menyerang
9. Kelainan pada sistem darah di organ tubuh yang vital seperti otak,
mana jumlah sel darah putih dan jantung, paru-paru dan ginjal.
trombosit berkurang. Dan biasanya
terjadi juga anemia C. Kerusakan Organ Akibat SLE
10. Tes ANA (antinuclear Antibody) dan Diagnosisnya
positif SLE menyebabkan peradangan
11. Gangguan sistem kekebalan tubuh. jaringan dan masalah pembuluh darah
Gejala awal penyakit lupus pada yang parah di hampir semua bagian
ibu yang memeriksakan dirinya pada tubuh, terutama menyerang organ
seorang dokter yang diceritakan di ginjal. Jaringan yang ada pada ginjal,
depan telah memenuhi sebagian dari termasuk pembuluh darah dan
gejala penyakit lupus. Dari membran yang mengelilinginya
pemeriksaan jasmani didapatkan mengalami pembengkakan dan
keadaan umum dan kesadaran baik, menyimpan bahan kimia yang
tekanan darah normal, nadi normal diproduksi oleh tubuh yang
baik dari jumlah denyut maupun isi seharusnya dikeluarkan oleh ginjal.
nadi, fekwensi pernafasan normal, dan Hal ini menyebabkan ginjal tidak dapat
suhu sedikit meningkat. Selain itu berfungsi sebagaimana mestinya.
didapatkan adanya radang pada Penderita biasanya tidak menyadari
tenggorokan dan kelainan seperti adanya gangguan pada ginjalnya,
hingga kerusakannya menjadi parah, pernak mengalami gejala gangguan
bahkan mungkin baru disadari setelah jantung. Masalah yang paling umum
ginjal mengalami kegagalan. adalah terjadi pembengkakan pada
Peradangan pada penderita SLE endokardium dan katup jantung. SLE
juga dapat terjadi pada selaput dalam, juga menyebabkan peradangan dan
selaput luar dan otot jantung. Jantung kerusakan kulit berupa ruam merah
dapat terpengaruh meskipun tidak terutama di bagian pipi dan hidung.
Gambar 4. Sel yang sehat (kiri) dan sel yang kehilangan glikoprotein tertentu pada
permukaan selnya (kanan).
Organ yang paling banyak adalah ginjal dan kulit. Pada ginjal
terpengaruh pada penderita SLE penderita lupus terdapat antibodi yang
mengikat DNA utas ganda yang berasal mengikat protein-protein yang
dari tubuh sendiri. Reaksi ini adalah berhubungan dengan inti sel seperti
reaksi autoimun, dan pentingnya yang terlihat pada tabel 2 berikut ini.
antibodi anti Double-Stranded DNA Kehadiran antibodi anti-Ro dan anti-La
(anti DS-DNA) ini telah diteliti dan menyebabkan komplikasi jantung fetus
terdapat pada 70% pasien lupus. pada ibu hamil. Ini yang menyebabkan
Antibodi ini juga yang menyebakan SLE berbahaya bagi bayi yang
kerusakan jaringan-jaringan tubug dikandung ibu yang menderita SLE.
lain, terutama karena sifatnya yang Selain itu juga, kedua antigen ini
menyerang inti sel. Selain itu bertanggunng jawab pada gejala SLE
ditemukan pula antibodi lain yang yang berupa lesi kulit.
Pada proses apoptosis yang antigen. Pada penderita lupus hal ini
normal, sel yang rusak terjadi secara tidak normal pada sel
mengeluarkan/mengekspos antigen sehat yang yang distimulasi oleh faktor
untuk dikenali oleh antibodi, yang pemicu dari lingkungan, sehingga
selama ini terkubur/tertutup oleh mengakibatkan pemusnahan sel
kepingan-kepingan sel penutup sejenis oleh produksi antibodi.
Gambar 7. Mekanisme komunikasi antar komponen sistem antibodi dalam kasus SLE
PENUTUP
Saat ini, ada sekitar 5 juta sehat, mengkonsumsi makanan yang
pasien lupus di seluruh dunia dan cukup gizi dan berolahraga. Pun pada
setiap tahun ditemukan lebih dari penderita SLE yang berada pada tahap
100.000 pasien baru, baik usia anak, belum parah, dengan menghindari
dewasa, laki-laki, dan perempuan. faktor pencetus dan bergaya hidup
Bagi yang belum terdiagnosis sehat, dapat mengurangi frekuensi
penyakit lupus ini, cara pencegahan kambuhnya penyakit ini dan
adalah dengan mengikuti gaya hidup mengurangi tingkat keparahannya.
DAFTAR PUSTAKA