Anda di halaman 1dari 5

Nama : Desintha Cahyani

NIM : BCA 118 024

Kelas :A

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

Jawaban Halaman 40 soal no 2, 4, 6, 11, 13, 14, 15

1.
2. Sebelum merancang sistem informasi bagi sebuah perusahaan, seseorang sebaiknya
memahami terlebih dahu tata kerja yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, karena
pendekatan ini bermanfaat untuk mengidentifikasikan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan, menentukan jenis data input yang relavan dan kemudian dikelompokkan
kedalam kelompok transaksi yang saling berhubungan dengan penerimaan kas dari
pelanggan agar menghasilkan output berupa laporan keuangan yang berkualitas dalam
pengambilan keputusan manajemen perusahaan tersebut.
3.
4. Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dagang mencakup empat
siklus sebagai berikut:
 Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
 Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
 Siklus penggajian SDM (payroll cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan
operasional pemesanan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam
mengelola pegawai.
 Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan
dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan pembuatan
laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan.
 Siklus keuangan adalah kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen
dana, modal termasuk kas.
5.
6. Berikut ini manfaat dan fungsi bukti transaksi
 Dapat mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi
 Menjadi media yang berisikan data informasi keuangan
 Sebagai dasar untuk pencatatan akuntansi
 Dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan transaksi dalam
bentuk tulisan
 Dapat menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan
7.
8.
9.
10.
11. Berikut ini proses penyusunan laporan keuangan akhir periode akuntansi.
a. Membuat neraca saldo
b. Melakukan penyesuaian
c. Menyusun laporan laba rugi atas dasar neraca saldo setelah disesuaikan
d. Menutup buku untuk mengosongkan (nol) saldo rekening-rekening pendapatan dan
biaya, dan mentransfer laba atau rugi ke rekening modal
e. Menyusun laporan arus kas dengan menggunakan informasi yang tersaji dalam
laporan laba/rugi dan neraca

12.
13. Laporan kinerja adalah laporan yang menyajikan angka-angka anggaran dan realisasi
pendapatan dan biaya, dan juga menyajikan selisih antara keduanya. Manfaatnya adalah
sebagai alat yang digunakan untuk mengendalikan keuangan perusahaan.
14. Berikut ini tujuan diselenggarakannya sistem pengendalian intern:
 Menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat dipercaya
 Menjamin bahwa aktifitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan sesuai dengan tujuan
manajemen serta sejalan dengan peraturan yang telah digariskan
 Melindungi dan menjaga aset organisasi termasuk data lain yang dimiliki oleh
perusahaan

15. Untuk mencapai tujuan pengendalian intern dapat digunakan metoda-metoda antara lain:
 Dokumentasi yang memadai untuk seluruh aktivitas bisnis. Dokumentasi yang tepat
bagi seluruh transaksi bisnis adalah pertanggung jawaban yang memungkinkan
manajemen melakukan pengujian apakah tanggungjawab yang dibebankan telah
dijalankan secara memadai.
 Pemisah fungsi atau tugas. Pemisah fungsi merupakan pemecah tanggungjawab untuk
melaksanakan sebagian transaksi diantara beberapa karyawan. Tujuan dilakukannya
pemisahan fungsi adalah untuk mencegah seseorang secara penuh melaksanakan
sebuah transaksi.

Halaman 60 soal no 2, 4, 5, 7, 10, 13


1.
2. Berikut ini syarat yang harus dipenuhi untuk mengkomunikasikan kebijakan manajemen puncak
keseluruh unit dalam organisasi :
1. Struktur organisasi
Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus menggambarkan aliran
tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat
manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula. Dimana
organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan tanggungjawab tiap pimpinan jelas.
Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah, sedangkan
tanggungjawab adalah sebaliknya.
2. Anggaran
Dalam akuntansi pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut serta dalam
penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para manajer yang
akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut sertakannya semua
manajer dalam penyusunan.

3. Penggolongan biaya

Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh manajer,
maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggung jawabkan olehnya. Pemisahan
biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu dilakukan dalam akuntansi
pertanggungjawaban. Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi
oleh manajer dalam jangka waktu tertentu. Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak
memerlukan keputusan dan pertimbangan manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi
biaya karena biaya ini diabaikan.

4. Sistem akuntansi
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer maka biaya
harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam
struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan dibebani
dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dan biaya
tidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan
baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.
5. Sistem pelaporan biaya
Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk tiap-tiap
pusat biaya. Setiap awal bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan lalu, yang
tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan
pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan tingkatan
manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terrendah disajikan
jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap pusat biaya
yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi dipusat biayanya
sendiri.
3.
4. Berikut ini 4 karakteristik struktur organisasi yang dapat memberikan lingkungan bagi aliran
informasi:
 Organisasi harus menetapkan sebuah struktur yang membedakan setiap segmen (unit) yang
terlibat.
 Organisasi harus memiliki ketentuan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab
setiap manajer segmen.
 Setiap karyawan harus memberikan laporan hanya kepada atasan langsungnya d.
Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas hubungan “atasan-bawahan”
antarkaryawan.
5. Pada dasarnya laporan kinerja yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
pertanggungjawaban hanya bermanfaat untuk keperluan intern (manajemen). Oleh karena itu,
bentuk dan isi laporan kinerja tersebut sangat spesifik, dan tidak bisa langsung di konversi untuk
menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan ekstern. Dengan demikian sistem informasi
akuntansi harus menyusun kembali laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dengan menggunakan data yang dihimpun oleh sistem akuntansi
pertanggungjawaban.
6.

7. Berikut ini isi laporan pokok kinerja (performance report) beserta manfaatnya bagi manajemen.
mengkomunikasikan informasi yang dihasilkannya dalam laporan kinerja. Laporan kinerja ini
berisi informasi tentang realisasi, anggaran, dan selisih antara realisasi dan anggaran, untuk
setiap pusat pertanggungjawaban. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tersebut
tergantung pada elemen yang dikendalikan oleh seorang manajer. Manajer pusat biaya akan
mengendalikan biaya, oleh karena itu laporan kinerja untuk pusat biaya berisi informasi
anggaran dan realisasi biaya.
8.
9.
10. Berikut ini kaitan antara tujuan kinerja, tujuan organisasi, dan tujuan departemen: Sistem
penganggaran yang efektif mensyaratkan bahwa manajemen menetapkan tujuan kinerja untuk
setiap segman dalam organisasi. Selanjutnya, manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan ini
ke setiap manajer segmen dengan mengeluarkan anggaran periodik. Sistem ini, disebut dengan
sistem penganggaran kinerja (performance budgeting system), yang mengkoordinasikan tujuan
kinerja setiap segmen sedemikian rupa sehingga, jika setiap segmen dapat mencapai tujuannya,
maka tujuan organisasi secara keseluruhan dapat dicapai. Umunya perusahaan menetapkan
tujuannya dengan menggunakan ukuran berupa residual income atau return on invested capital.
Sistem penganggaran kinerja menjabarkan tujuan perusahaan ke dalam tujuan yang lebih rinci
dan spesifik untk jenjang yang lebih bawah seperti departemen, divisi, biro, bagian, dan lain-lain.
11.
12.
13. Berikut ini cara-cara untuk menghasilkan laporan keuangan reguler dari sebuah sistem akuntansi
pertanggungjawaban:
Sistem Akuntansi pertanggungjawaban merupakan tahap perkembangan mutakhir yang berisi
cara pengendalian biaya produksi dan non-produksi. Dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban, informasi akuntansi dihubungkan dengan manajer yang memiliki
wewenang terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan pertanggungjawaban kepada yang
bersangkutan. Pertanggungjawaban manajer tersebut terkait dengan wewenang yang dimiliki
untuk dapat mengendalikan sesuatu yang berada di bawah wewenangnya, diantaranya aktiva,
pendapatan, dan biaya.

Anda mungkin juga menyukai