Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SID PENANGANAN BANJIR DI KABUPATEN EMPAT LAWANG

A. LATAR BELAKANG
Banjir adalah salah satu bentuk daya rusak air yang merupakan fenomena alam disebabkan
tingginya curah hujan dan tidak cukupnya kapasitas badan air (sungai atau saluran drainase)
untuk menampung dan mengalirkan air. Fenomena tersebut terjadi hampir di setiap kota di
Indonesia. Penyebabnya selain tingginya curah hujan juga diperparah oleh salah urus terhadap
ekologi di sekitarnya, terutama penataruangan (Kodoatie dan Sjarief, 2010). Banjir sebagai salah
satu komponen daya rusak air perlu dikendalikan agar dampak kerugiannya dapat diminimalkan.
Usaha pengendalian banjir mencakup identifikasi lokasi banjir, perencanaan pengendalian
banjir, penyusunan strategi pengendalian banjir, dan pelaksanaan program - program strategi
sebagai implementasi dari strategi pengendalian banjir itu sendiri.

Kabupaten Empat Lawang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan. Ibukota
kabupaten ini terletak di Tebing Tinggi. Kabupaten Empat Lawang diresmikan pada 20 April
2007. Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari kabupaten Lahat. Sungai terbesar
yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sungai Musi dengan panjang 750 KM. Alur sungai
Musi ini melintasi Kabupaten Empat Lawang. Pada saat musim penghujan beberapa daerah
sangat rawan terkena luapan dari sungai Musi yang menyebabkan daerah tersebut terkena
banjir terutama di Desa Pulo Mas, Desa Batu Raja Lama dan Desa Batu Raja Baru Kecamatan
Tebing Tinggi. Luapan tersebut menerjang wilayah permukiman disekitar alur sungai. Dinding
perkuatan tebing sungai juga mengalami kerusakan dan akan berdampak buruk pada rumah-
rumah di pinggir sungai tersebut apabila hal ini dibiarkan terus-menerus.

Gambar 1. Bekas Banjir yang menggenangi rumah warga


Perkuatan Tebing Sungai
Desa Pulo Mas Rusak

Gambar 2. Perkuatan Tebing Sungai Rusak Desa Pulo Mas

Guna mengatasi permasalahan yang terjadi pada sungai tersebut, maka diperlukan kegiatan
perkuatan tebing dan penanganan banjir pada lokasi tersebut. Oleh karena itu dalam
pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan survey dan identifikasi penyebab kerusakan tebing
sungai, dampak kerugian terhadap kerusakan tebing sungai, dan upaya-upaya yang pernah
dilakukan dalam mengatasi kerusakan tebing sungai dan pengendalian banjir pada sungai. Dari
hasil identifikasi lapangan maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan survey dan investigasi lebih
rinci dengan melakukan pengambilan data primer dan data sekunder yang selanjutnya dilakukan
analisa laboratorium dan analisa teknis dengan melakukan berbagai pendekatan matematis dan
empiris, sehingga akan didapatkan jenis perkuatan tebing yang sesuai dengan kondisi lapangan
(tanah, aliran sungai, dan fasilitas di sekitar sungai yang pada akhirnya akan didapatkan Detail
Desain yang dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan konstruksi pada tahun anggaran berikutnya.

Dengan pertimbangan tersebut, maka Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII melalui DIPA TA.
2020 merencanakan untuk SID Penanganan Banjir di Kabupaten Empat Lawang.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan pekerjaan ini melakukan berbagai kegiatan survey & investigasi di
lapangan dengan melakukan pengambilan data sekunder dan data primer yang diperlukan
dalam proses perencanaan pengendalian banjir dan pengamanan tebing sungai Musi di Desa
Pulo Mas, Desa Batu Raja Lama dan Desa Batu Raja Baru Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten
Empat Lawang sehingga permasalahan banjir serta kerusakan tebing sungai akan dapat teratasi.
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan Dokumen perencanaan
berupa gambar perencanaan (desain drawing), perkiran Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Spesifikasi Teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan fisiknya

C. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan ini berada di Desa Pulo Mas, Desa Batu Raja Lama dan Desa Batu Raja Baru
Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Jarak lokasi
dengan Kota Palembang ± 340 km dan dapat ditempuh dalam waktu ± 9 jam.

Lokasi Banjir Desa Batu raja Baru


dan Desa Batu Raja Lama

Lokasi Kerusakan Perkuatan


Tebing Sungai Desa Pulo Mas

Gambar 3. Lokasi Banjir dan kerusakan Tebing Sungai

D. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN


 Pelaksana Kegiatan : PPK Perencanaan dan Program BBWSS VIII.
 Penanggung Jawab Kegiatan : Ka. Satker BBWS. Sumatera VIII

E. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya Rp 1.414.809.000,- (Satu Miliyar Empat Ratus
Empat Belas Juta Delapan Ratus Sembilan Ribu Rupiah) termasuk PPN, dibiayai DIPA tahun
anggaran 2020 Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII.

F. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan SID secara garis besar yaitu.
1. Menyusun rencana persiapan pelaksanaan pekerjaan,
2. Melakukan pengumpulan data sekunder
3. Melakukan survey lapangan untuk :
a. Pengumpulan data topografi, hidrometri, dan data-data lain.
b. Pengukuran topografi
c. Survei hidrometri dan hidrologi
d. Survei mekanika tanah
4. Melakukan analisa data lapangan,
5. Melakukan pemodelan matematis hidrologi, hidrodinamik, dan stabilitas perkuatan tebing
6. Melakukan proses penggambaran,
7. Melakukan perhitungan BOQ dan RAB, dan
8. Menyusun spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan.

G. METODOLOGI
Metodologi untuk Kegiatan ini meliputi sbb:

1) Melakukan pengumpulan data-data sekunder, seperti peta dasar topografi, peta geologi
regional, data curah hujan di sekitar lokasi pekerjaan, data pengamatan debit, data AWLR,
dan studi terdahulu (jika ada),

2) Melakukan survey pengukuran topografi detail di Sekitar Lokasi rencana perkuatan tebing
Sungai Musi, terutama pengukuran situasi dilakukan pada alur sungai dan di sekitar tebing
sungai. Pengukuran dilakukan pada bagian hulu kerusakan minimal 500 m, bagian yang
mengalami kerusakan dan minimal 500 m di hilir rencana perkuatan tebing, sehingga
pengukuran total dari hulu sampai hilir rencana perkuatan tebing diperkirakan sekitar 1.5- 2
km (disesuaikan dengan kondisi di lapangan) untuk masing masing lokasi rencana perkuatan
tebing.
a. Pengukuran Topografi (situasi detail perkuatan tebing)
 Penentuan titik referensi
Sebagai acuan pengukuran harus diambil titik refrensi (control vertikal dan
horizontal) yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal (Titik Triangulasi Geodesi/TTG) yang
terdapat di lokasi pekerjaan.
 Inventarisasi Benchmark (BM) yang Ada dan Pemasangan Benchmark Tambahan,
penyebarannya harus sesuai dengan lokasi pekerjaan.
 Pengukuran kerangka dasar pemetaan
Pengukuran kerangka dasar pemetaan dilakukan dengan (i) pengukuran poligon (loop
/ kring tertutup, sebagai kerangka horizontal, dan (ii) pengukuran waterpass sebagai
kerangka vertikal. Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini harus terikat dengan
benchmark-benchmark yang dipasang lebih dahulu dan dibagi dalam beberapa
loop/kring sesuai dengan kebutuhan serta data pada titik referensi terdekat atau
yang ditentukan oleh pengawas / direksi pekerjaan.
 Pengukuran trace berikut penampang-penampang
- Pengukuran trase dilakukan pada profil melintang di Sekitar Lokasi Rencana
Perkuatan Tebing sesuai dengan situasi (lay out)
- Pengukuran trase akan mencakup profil memanjang dan profil melintang sungai
dengan interval jarak 100 m untuk ruas sungai yang lurus dan 25 -50 m
(disesuaikan dengan kondisi sungai) untuk sungai berbelok belok dengan
kerapatan titik pada profil melintang sesuai kebutuhan untuk menentukan lokasi-
lokasi yang tepat.
- Lebar potongan melintang sungai diukur 25 m kanan dan 25 m ke kiri diluar
tanggul / tebing sungai rencana atau sesuai keadaan di lapangan (sesuai petunjuk
Direksi).
 Pengukuran situasi detail bangunan / rencana tapak bangunan
- Situasi tapak bangunan yang ada dengan skala 1 :200
- Pengukuran situasi tapak bangunan rencana dengan skala 1 : 200
- Pengukuran situasi tersebut dilakukan sesuai kebutuhan
 Ketelitian
- Ketelitian horisontal : minimal 90% titik yang mudah dikenal di lapangan,
digambar dengan toleransi kesalahan planimetris kurang dari 0,80 mm pada skala
peta.
- Ketelitian Vertikal : jarak pengukuran semua titik dibagi dalam ruas-ruas dengan
panjang maksimum 2 km. Tiap ruas diukur pergi pulang dengan toleransi
kesalahan 10 D mm
- Kontrol azimuth ditentukan dengan mengamati astronomi dengan ketelitian 20”
- Jumlah titik poligon antara 2 kontrol azimuth maksimum 50 buah
- Koreksi sudut antara 2 kontrol azimuth adalah 20 “
- Kesalahan penutup koordinat maksimum 1 : 5.000
- Profil melintang diukur dengan alat waterpass untuk sungai dengan lebar
maksimum 10 m atau diukur dengan techeometri untuk sungai dengan lebar lebih
dari 10 m
 Perhitungan / Penggambaran
- Pengolahan data awal dilakukan dilapangan untuk mengetahui, menentukan
ketelitian ukuran yang dicapai
- Penghitungan difinitip harus dilakukan untuk peralatan data lapangan yang akan
digunakan dalam proses penggambaran
- Penggambaran profil melintang, memanjang dan situasi trace dibuat pada kalkir
dengan ukuran 80/85
- Gambar dibuat dengan ukuran A1
- Peta ikhtisar digambar dengan skala 1 : 20.000. interval kontur 1,0 m
- Peta situasi detail dibuat dengan skala 1 : 2.000, interval kontur
0,5 m
- Situasi trace dan profil memanjang digambar pada skala horizontal 1 : 100 dan
skala vertikal 1 : 100

3) Melakukan pengukuran tinggi muka air dan Bathimetry pada waktu-waktu tertentu guna
membuat stage hydrograph yang akan digunakan dalam proses kalibrasi pemodelan
hidrodinamik nantinya.

4) Melakukan pengambilan data mekanika tanah, pengambilan data tanah yang diperlukan
antara lain adalah pengambilan sample tanah, dan melakukan tes sondir (CPT-test), guna
mendapatkan desain pondasi perkuatan tebing yang mantap. Aplikasi yang dapat
digunakan untuk melakukan analisa dalam menentukan stabilitas perkuatan tebing adalah
Geo-STUDIO 2000/PLAXIS atau aplikasi sejenis lainnya.

Penyelidikan mekanika tanah pada rencana konstruksi yaitu 140 m bor dalam dengan
kedalaman masing masing titik bervariasi sesuai dengan kebutuhan dilapangan/setelah
mencapai tanah keras.
a. Penyelidikan tanah dilapangan dengan sondir
 Tahap Persiapan
 Tahap Pengujian Sondir Lapangan
b. Pekerjaan Bor Dalam
 Pekerjaan Bor Dalam dilapangan
 Sampel Tanah di masukkan dalam Corebox dan disimpang di Kantor BBWSS8
 Penyelidikan tanah di laboratorium tersertifikasi
- Indeks Properties
- Grain Size Analysis
- Atterberg Limits
- Test Konsolidasi
- Test Triaxial
- Test Kuat Tekan Bebas
- Pengujian Kuat Geser Langsung
5) Menetapkan periode ulang (time return) debit rencana yang akan digunakan dalam
pembebanan pemodelan hidrodinamik. Penentuan besarnya debit ini dapat dilakukan
dengan perhitungan hidrologi (analitis) yang dikalibrasi dengan data lapangan. Perhitungan
matematis dilakukan dengan menggunakan model matematis seperti HEC-HMS, atau
dengan model sejenis lainnya.

6) Melakukan pemodelan hidrologi dan hidrodinamik guna mendapatkan beban debit rencana
serta untuk mengetahui karakteristik hidraulika sungai dan tingkat sedimentasi serta
besarnya scouring pada bangunan sungai yang direncanakan (dengan bantuan aplikasi HEC-
HMS dan HEC-RAS atau model sejenis lainnya)

7) Melakukan analisis keamanan / ketahanan konstruksi yang direncanakan terhadap prilaku


hidroulik aliran

8) Melakukan penggambaran desain dari hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya.
Gambar desain yang diperlukan antara lain adalah ; potongan memanjang dan melintang
sungai, peta situasi sungai, gambar denah lokasi & situasi bangunan, gambar detail rencana
perkuatan tebing, dan gambar detail penunjang lainnya.

9) Melakukan perhitungan volume pekerjaan (BOQ) dan memperkirakan besarnya anggaran


biaya pelaksanaan perkuatan tebing yang direncanakan (RAB), lengkap dengan analisa
harga satuan pekerjaan, analisa teknik, metode pelaksanaan pekerjaan serta daftar harga
upah dan bahan dilokasi pekerjaan.

10) Membuat Spesifikasi Teknik pelaksanaan pekerjaan dan Metode Pelaksanaan.

H. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender atau 7 bulan terhitung
sejak dikeluarkannya SPMK.

I. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Kebutuhan Tenaga Ahli adalah sebagai berikut:
a. Team Leader, 1 orang selama 7 bulan
 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil / Pengairan.
 Berpengalaman dalam bidang perencanaan konstrusi pengendali banjir dan desain
perkuatan tebing di sungai dan drainase 6 tahun dan mempunyai pengalaman sebagai
Ketua Tim minimal 5 kali. Pengalaman pekerjaan dilengkapi referensi kerja dari
pengguna jasa/Pejabat Pembuat Komitmen dan mampu mengkoordinir seluruh tenaga
ahli/spesialis yang terlibat dan menjembatani kemungkinan timbulnya “gap” dari
berbagai spesialis/ bidang keahlian tersebut.
 Mempunyai keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi
minimal Ahli Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah sebagai berikut :
 Mewakili tim konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa layanan
perencanaan berdasarkan kontrak pelaksana perencanaan.
 Melaksanakan koordinasi dengan PPK, Satker dan aparat serta instansi pemerintah
terkait setempat dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dan staf tim konsultan.
 Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
 Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
 Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.
 Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang disyaratkan
dalam kontrak.
 Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
 Memastikan perencanaan K3 untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja,
personil PPK, masyarakat umum dan pekerjaan.
 Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja ini dan laporan khusus teknis.
 Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusun laporan pekerjaan
selesai.
 Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus serta mengkoordinasi penyiapan bahan
diskusi rapat rutin/rapat khusus.

b. Ahli Hidrolika dan Pemodelan, 1 orang selama 3 bulan


 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil.
 Berpengalaman dalam pekerjaan untuk perencanaan Hidrolika dan permodelan untuk
bangunan sumber daya air dengan aplikasi/program komputer sekurang-kurangnya
selama 4 tahun dan Pengalaman pekerjaan dilengkapi referensi kerja dari pengguna
jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Mampu bekerjasama dengan Tim Leader.
 Mempunyai keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi
minimal Ahli Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrolika dan Pemodelan adalah sebagai berikut :
 Pembuatan lay out rencana lokasi bangunan pengendali banjir/Perkuatan tebing.
 Mengumpulan dan memperbaharui data terkait data hidrolika.
 Membuat kriteria desain bangunan pengendali banjir/Perkuatan tebing.
 Melakukan analisis permodelan aliran dan hidroliknya.
 Mempersiapkan secara detail desain bangunan pengendali banjir dan fasilitas
pendukung lainnya.
 Memberi pengarahan tim desain untuk melaksanakan tugasnya.
 Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan desain sesuai jadwal pelaksanaan
yang telah dibuat.
 Menyiapkan laporan hasil analisis hidrolik bangunan pengendali banjir.
 Melakukan kajian teknis pengaruh yang akan terjadi dengan adanya back water, (lahan
yang perlu dibebaskan) sekaligus mencari solusinya.

c. Ahli Geodesi (Geodetic Engineer)/GIS, 1 orang selama 2 bulan


 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Geodesi.
 Berpengalaman pekerjaan dibidang survey topografi untuk pengukuran, pemetaan
terutama pada pekerjaan penentuan titik ikat referensi kerangka horizontal dan vertikal
dan pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) sungai, drainase, dan jaringan
pengairan sekurang-kurangnya 4 tahun dan Pengalaman pekerjaan dilengkapi referensi
kerja dari pengguna jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Mampu bekerjasama dengan Tim Leader.
 Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) di bidang Geodesi yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi
minimal Ahli Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Ahli Geodesi adalah sebagai berikut :
 Menyiapkan rencana detail kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan geodetik.
 Menentukan bench marks pada area project untuk pekerjaan konstruksi.
 Menyiapkan laporan terkait pekerjaan geodesi mencakup hasil foto dokumentasi,
pengukuran topografi, dan hasil survei geodesi lainnya.
 Melakukan review peta dan data survei dari area proyek.
 Menyiapkan peta dasar yang menunjukkan lokasi rencana bangunan pengedali
sedimen yang diusulkan.
 Memonitor pelaksanaan survey topografi serta penetapan titik kontrol vertikal dan
horizontal.
 Menyiapkan peta topografi profil dan cross-section/potongan sungai.
 Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi dan bertanggung jawab langsung kepada Team Leader terhadap
penyelesaian pekerjaan.

d. Ahli Hidrologi, 1 orang selama 2 bulan


 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil / Pengairan.
 Berpengalaman dalam bidang analisis hidrologi untuk perencanaan desain dan
bangunan sumber daya air sekurang-kurangnya selama 4 tahun dan Pengalaman
pekerjaan dilengkapi referensi kerja dari pengguna jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Mampu bekerjasama dengan Tim Leader.
 Mempunyai keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi
minimal Ahli Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrologi adalah sebagai berikut :
 Mengumpulkan data terkait data hidrologi dan meteorologi.
 Melakukan review/updating parameter hidrologi yang digunakan pada studi
sebelumnya.
 Menganalisis debit sungai dan melakukan analisis banjir untuk beberapa kala ulang
dan membuat hidrograf banjir untuk kala ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun.
 Mengumpulkan dan melakukan validasi data hidro-meteorologi dalam wilayah sungai
dengan data yang terbaru.
 Melakukan analisis transpor sedimen.
 Menyiapkan laporan hasil analisis hidrologi dan hidrometri termasuk analisis sedimen.
 Melaksanakan tugas yang didelegsikan oleh ketua tim untuk kepentingan penyelesaian
studi dan bertanggung jawab langsung kepada team leader terhadap penyelesaian
pekerjaan.

e. Ahli Struktur Bangunan Air, 1 orang selama 2 bulan


 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan.
 Berpengalaman dalam bidang analisis struktur bangunan air sekurang-kurangnya selama
4 tahun dan Pengalaman pekerjaan dilengkapi referensi kerja dari pengguna
jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Mampu bekerjasama dengan Tim Leader.
 Mempunyai keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi
minimal Ahli Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur Bangunan Air adalah sebagai berikut :
 Berkoordinasi dengan tenaga ahli lain yang terkait dengan penyusun desain.
 Menyiapkan detail jadwal dan pelaksanaan pekerjaan desain.
 Menyusun sistem planning yang sesuai dengan lokasi studi dan menyiapkan
alternatifnya.
 Menyiapkan kriteria desain dan membuat checklist verifikasi desain.
 Melaksanakan perhitungan dan pemeriksanaan hasil desain hidrolika dan bangunan
air.
 Memfinalisasikan detail desain dan gambarnya, spesifikasi teknis, perkiraan biaya, dan
referensi yang terkait.
 Menyusun laporan desain, gambar desain, spesifikasi teknis, bill of quantity, dan
rencana perkiraan biaya.
 Mengawasi persiapan dokumen tender termasuk spesifikasi teknis, gambar tender,
rencana persyaratan kontrak, dan bill of quantity.
 Melakukan inventarisasi bangunan pengendali sedimen yang sudah dan/eksisting
sekaligus mengevaluasi fungsi serta kondisi kerusakan-kerusakan yang terjadi, serta
memberikan alternatif penangannya.
 Menyediakan peta lokasi yang menunjukan nama, lokasi dan deskripsi umum proyek.
 Meninjau hasil desain dan parameter biaya dari studi sebelumnya dan membuat
modifikasinya, jika diperlukan, berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya.
 Menghitung perkiraan biaya OP termasuk alternatif-alternatifnya.
 Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaiaan pekerjaan.

f. Ahli Geoteknik dan Mekanika Tanah, 1 orang selama 3 bulan


 Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Geoteknik.
 Berpengalaman dalam bidang perhitungan dan analisa geologi untuk perhitungan
gempa atau sejenisnya sekurang-kurangnya selama 4 tahun dan Pengalaman pekerjaan
dilengkapi referensi kerja dari pengguna jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Mampu bekerjasama dengan Tim Leader.
 Mempunyai keahlian (SKA) di bidang Geoteknik yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang, dengan kualifikasi minimal Ahli
Madya.
Uraian tugas dan tanggung jawab Ahli Mekanika Tanahadalah sebagai berikut :
 Inventarisasi data dan peta geologi permukaan di lokasi studi
 Melakukan kajian awal mekanika tanah
 Survei mekanika tanah (Bor Inti, sondir, dan pengambilan sampel tanah) dan pengujian
di Laboratorium
 Menyusun analisa dan rekomendasi mekanika tanah

g. Tenaga Penunjang terdiri dari:


 Chief Surveyor : 1 orang selama 3 bulan
 Surveyor Topografi : 2 orang selama 2 bulan
 Surveyor Hidrologi/Hidrometri : 2 orang selama 2 bulan
 Surveyor Geoteknik/Mektan : 3 orang selama 3 bulan
 Draftman/Autocad Operator : 2 orang selama 2 bulan
 Administrasi Kantor : 1 orang selama 7 bulan
 Tenaga Lokal Topografi : 4 orang selama 2 bulan
 Tenaga Lokal Geoteknik/Mektan : 6 orang selama 3 bulan

J. PELAPORAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah:
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen :
1. Laporan Program Mutu berisi :
Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk menjamin mutu proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

2. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Laporan Pendahuluan/ Inception Report, berisi :
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain persiapan meliputi
mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan, peralatan kantor, peralatan survei,
kendaraan operasional dan lainlain.
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya serta peralatan yang diperlukan
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
d. Jadwal penugasan personil
e. Hasil kesimpulan sementara pengumpulan data, gambar/ peta dan laporan hasil
kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada), identifikasi permasalahan dan evaluasi
permasalahan. Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan
pekerjaan intinya. Sebelum laporan pendahuluan dijilid/ digandakan maka terlebih
dahulu didiskusikan dengan direksi dan dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan
perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan dimasukkan dalam
Laporan Antara (Interim Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

3. Laporan Bulanan, berisi :


a. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (diplotkan juga dalam
kurva-S).
b. Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun administratif dan permasalahannya.
c. Dokumentasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setiap awal bulan
berikutnya sebanyak 5 (lima) buku laporan per bulan.

4. Laporan Antara/ Interim, berisi :


Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survei atau
penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan dan analisis data, rencana alternatif,
formulasi dan metode pengembangan lainnya. Sebelum laporan pendahuluan dijilid/
digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan dengan direksi dan dipresentasikan.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil pembahasan. Laporan Antara
dimasukkan dalam Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

5. Laporan Akhir Final Report, berisi :


a. Rangkuman hasil pekerjaan secara keseluruhan.
b. Pemilihan formulasi dan metode.
c. Kesimpulan hasil pemilihan alternatif lokasi.
Sebelum laporan akhir sementara dijilid/ digandakan terlebih dahulu didiskusikan dengan
direksi dan kemudian dipresentasikan. Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari
hasil pembahasan Laporan Akhir Sementara dimasukkan dalam Laporan Akhir (Final
Report). Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum
kontrak berakhir sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

6. Ringkasan Laporan Akhir sebanyak 5 Rangkap

7. Diskusi
Diskusi :
a. Diskusi Laporan Pendahuluan
b. Diskusi Konsep antara
c. Diskusi Konsep Laporan akhir
d. PKM
Menyerahkan Laporan Hasil Diskusi dan PKM yang berisi Materi Diskusi (Bahan Paparan),
Notulen/Berita Acara hasil diskusi, absensi dan foto-foto selama pelaksanaan diskusi.
Masing-masing diserahkan sebanyak 5 rangkap.

8. Laporan Penunjang meliputi kemajuan survei lapangan yang berisi data lapangan yang
sudah tersusun (sebelum dilakukan pengolahan data), diserahkan sebanyak 5 exemplar.
Laporan pekerjaan lapangan ini meliputi kegiatan-kegiatan berikut :
a. Buku Deskripsi BM, sebanyak 5 (lima) rangkap
b. Laporan Survey Pengukuran Topografi + Dokumentasi sebanyak 5 rangkap
c. Laporan Pengukuran Hidrometri + Dokumentasi sebanyak 5 rangkap
d. Laporan Geoteknik/Mekanika Tanah + Dokumentasi sebanyak 5 rangkap

9. Laporan Perencanaan
a. Nota Desain sebanyak 5 (Lima) rangkap
b. RAB dan BOQ sebanyak 5 (Lima) rangkap
c. Spesifikasi Teknis sebanyak 5 (Lima) rangkap
d. Metode Pelaksanaan Pekerjaan sebanyak 5 (Lima) rangkap

10. Gambar Desain


Gambar desain berupa kalkir dijilid sebanyak 1 rangkap dan Gambar ukuran A3 diperkecil 5
rangkap.
11. Hardisk Eksternal 1 Tb (1 bh) yang berisi hasil pelaksanaan pekerjaan dari huruf 1 s.d 9.
Seluruh Laporan dan gambar disajikan sesuai format (bentuk) laporan yang berlaku
dilingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII dan Standar/ Kriteria Perencanaan
(KP) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Untuk istilah-istilah dalam
bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.

K. ASISTENSI PEKERJAAN
Untuk menjamin penyelesaian pekerjaan selesai tepat mutu dan tepat waktu diperlukan
suatu pengendalian tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Konsultan diharuskan melakukan diskusi dan asistensi minimal 1 (satu) bulan sekali
atau dilakukan setiap waktu sesuai kepeluan, diskusi dan asistensi dilakukan oleh
tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaanya kepada Direksi pekerjaan guna untuk
memperoleh masukan serta kesepahaman bersama baik secara lisan maupun
tulisan, diskusi dilakukan terhadap permasalahan yang akan dibahas mengenai
pekerjaan yang sedang berjalan dan yang telah diselesaikan, diskusi serta asistensi
termasuk menyampaikan alternative pilihan, guna memperoleh persetujuan serta
pengajuan program kerja untuk selanjutnya.
2. Untuk memudahkan monitoring pekerjaan agar pihak Konsultan
membuat/menyiapkan lembaran asistensi.
3. Buku tersebut berisi catatan, tanggal dan bulan mengenai perintah, hasil diskusi,
persetujuan dan lain-lain dengan Direksi serta sebagai catatan pihak Konsultan
mengenai item/produk pekerjaan yang telah dilakukan/diselesaikan. Catatan
tersebut ditanda tangani oleh pihak Direksi (Asisten Perencanaan) dan Pihak
Konsultan dan diserahkan pada pihak Direksi untuk diarsip.
4. Untuk setiap bagian item/bab pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Konsultan
agar mengasistensikan secara bertahap kepada Direksi, sehingga Direksi bisa
mengontrol/ mengoreksi hasil pekerjaan dengan baik.
5. Diskusi dan asistensi ini dilakukan secara kontinue di Kantor Perencanaan dan
Program Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII.
6. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan secara kontinue disetiap saat maka,
diskusi dan asisitensi pekerjaan juga dapat dilakukan menggunakan media
elektronik (e-mail).
7. Konsultan diharuskan melakukan presentasi rencana dan hasil kerja pada Direksi
pekerjaan dan/atau Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program
BBWSS.VIII.
8. Sewaktu-waktu Penyedia jasa dapat diminta oleh pengguna jasa mengadakan
diskusi atau memberikan penjelasan mengenai tahap kemajuan pekerjaan atau
hasil kerjanya.
9. Penyedia jasa harus menunjuk seorang wakilnya agar sewaktu-waktu dapat
dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Penyedia jasa.
10. Penyedia jasa diminta agar membuat dokumentasi foto setiap kegiatan lapangan
dan dimasukan dalam laporan pendukung.

Palembang, 23 Desember 2019


PPK Perencanaan dan Program

Doddy Meidiansyah, ST., M.Eng


NIP. 19860530 201012 1 007

Anda mungkin juga menyukai