Anda di halaman 1dari 7

Nama: Annisa Dwi Oktaviana

Kelas: Ak-2E

C. Bagaimanakah Kewarganegaraan Menurut Daryono! dan bagaimana Kewarganegaraan menurut


Wolhoff !

Jawab:

Menurut Daryono

Kewarganegeraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan kewajjban warga Negara.

Wolhoff

Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengan
yang lainnya karena kesatuan bahasa kehidupan social- budaya serta kesadaran nasionalnya.

D. Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ada dua bentuk asas yaitu, ius soli dan ius sanguinis.
Sebutkan arti dan defenisi kedua azas tersebut!

Jawab:

Dalam bahasa Latin ius berarti hukum, dalih atau pedoman, soli berasal dari kata solum yang
berartinegeri, tanah atau daerah

lus soli lus soli atau jus soli (bahasa latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak mendapatkan
kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu
negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk darah).

• sanguinis yang berarti darah.

lus sanguinis lus sanguinis atau jus sanguinis (bahasa latin untuk "hak untuk darah") adalah hak
kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu
biologisnya. Kebanyakan bangsa yang memilikii sejarah panjiamg menerapkan asas ini, seperti negara-
negara di Eropa dun Asia Timur

E. Asas kewarganegaraan memiliki 2 Pedoman yang pertama berdasarkan perkawinan yang dapat dilihat
dari sisi perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. Jelaskan maksud
pernyataan diatas !

Jawab:

 Asas kesatuan hukum berdasarkan pada paradigma bahwa suami-isteri ataupun ikatan keluarga
merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah
dalam suatu kesatuan yang bulat,sehingga perlu adanya kesamaan pemahaman dan komitmen
menjalankan kebersamaan atas dasar yang sama dan meniscayakan kewarganegaraan yang
sama pula.
 Sedangkan dalam asas persamaan derajat ditentukan bahwa suatu perkawaninan tidak
menyebabkan perubahun status kewarganeganan masing-masing. Mereka tetap memiliki status
kewarganegarann sendiri sama halnya ketika mereka belum diikatkan menjadi suami istri. Asas
ini dapat menghindari terjadinya penyeludupan hukum sehingga banyak negara yang
menggunakan asas persamaan derajat dalam peraturan kewarganegaraan

F. Apa yang anda ketahui dari Ius sanguinis dan Ius soli serta jabarkan dengan menggunakan
table Bersama contohnya. ciri suatu tatanan masyarakat yang disebut demokratis dan
berkeadaban:

Jawaban:

IUS SOLI IUS SANGUINIS

Ius soli atau jus soli (bahasa Ius sanguinis atau jus sanguinis
Latin untuk “hak untuk (asas keturunan atau pertalian
wilayah“) adalah hak darah) adalah hak
mendapatkan kewarganegaraan yang
kewarganegaraan yang bisa diperoleh seseorang (individu)
diperoleh seseorang berdasarkan kewarganegaraan
berdasarkan tempat lahir di ayah atau ibu biologisnya.
wilayah dari suatu negara.

Contoh Kasus Ius Soli: Contoh Kasus Ius Sanguinis :

Seseorang yang lahir di Seseorang yang dilahirkan di


Indonesia akan menjadi WNI Indonesia, tetapi orang tuanya
walaupun orang tuanya dari warga Negara Belanda,
Jerman. sehingga orang tersebut tetap
menjadi warga Negara
Belanda. (dianut di RRC).
G. Bagaimana ciri suatu tatanan masyarakat yang disebut demokratis dan berkeadaban ! sebutkan dan
jelaskan!

1. Menjunjung tinggi nilai

 Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu, dan
tekhnologi. Itu artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan-aturan yang
berlaku, seperti nilai, norma, dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu
dan tekhnologi yang telah dipelajari dan dikembangkannya beserta kekuatan iman
atau keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta.

2. Memiliki perabadan yang tinggi

Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha Pencipta,
masyarakat madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang
memiliki peradaban, yaitu beradab atau bertata krama. Selain bertata krama
terhadap Tuhan, tentunya juga bertata krama pada sesama manusia.

3. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.

Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa status
mereka sama, baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti
mereka menjalankan hidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal
yang harus ditutupi sehingga menumbuhkan rasa saling percaya antar satu sama
lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat madani terdapat nuansa
demokrasi, di mana demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya fungsi
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi atau kekuasaan
tertinggi dalam hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.

Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosial memiliki kaitan dengan wacana kritik
rasional masyarakat yang secara eskplisit atau jelas mensyarakat munculnya
demokrasi. Sedemikian sehingga masyarakat madani hanya bisa dijamin di negara
yang menganut sistem demokrasi, seperti Indonesia. Demikianlah pendapat yang
disampaikan oleh Neera Candoke. Toleransi sebagaimana telah disinggung dalam
poin keempat di atas, memiliki artian bahwa kesedian individu atau perseorangan
untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap yang berbeda mengenai politik
dan sosial. Toleransi yang demikian juga merupakan sikap yang dikembangkan
dalam masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan
menghormati antar sesama, baik perorangan maupun kelompok terkait pendapat
dan sikap yang berbeda-beda.
4. Ruang publik yang bebas

 Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere
merupakan wilayah yang memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk
memiliki hak dan kewajiban warga negara melalui akses penuh terhadap kegiatan
politik, menyampaikan pendapat dengan status orang yang merdeka (yang berarti
bebas), berserikat atau bekerjasama, berkumpul serta mempublikasikan pendapat
dan informasi kepada publik atau masyarakat luas.

5. Supremasi hukum

 Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam
hukum memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang bisa
dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam sebuah
negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta apabila hukum diberlakukan secara
netral, dalam artian tidak adanya pengecualian untuk memperoleh suatu kebenaran
atas nama hukum.

6. Keadilan sosial

Keadilan sosial atau social justice merupakan suatu keseimbangan dan pembagian
yang proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga dan negara
yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Artinya seorang warga negara memiliki
hak dan kewajiban terhadap negaranya. Begitupula pula sebuah negara juga
memiliki hak dan kewajiban atas warganya. Yang mana hak dan kewajiban
tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama sehingga berimbang. Plural atau
keberagaman pasti akan terjadi dalam kalangan masyarakat terlebih dalam suatu
negara yang merupakan kesatuan atau kumpulan dari berbagai kelompok
masyarakat, terlepas dari masyarakat asli maupun pendatang yang menutuskan
untuk tinggal di dalamnya.

7. Partisipasi sosial

 Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk menjalin
hubungan dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu. Partisipasi sosial yang bersih tanpa rekayasa merupakan awal yang
baik untuk menciptakan masyarakat madani. Hal ini bisa saja terjadi apabila
terdapat nuansa yang memungkinkan otonomi (hak dan kewajiban) individu
terjaga dengan baik. Artinya dalam masyarakat madani harus seimbang antara hak
dan kewajibannya sesama individu. Sedemikian sehingga tercipta keadilan sosial
atau social justice sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada poin kedelapan.
H. Hak Dan Kewajiban Warga Negara yang Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12
tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sebutkan isi UU tersebut!

Jawab:

 setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- undangan dan/atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum Undang- Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara
Indonesia
 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia
 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing
 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
asing dan ibu Warga Negara Indonesia
 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut
 anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara
Indonesia
 anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia;
 anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
(delapan belas) tahun atau belum kawin
 anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya
 anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
 anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya;
 anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan;
 anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

I. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin,
Bagaimana kah Hak Dan Kewajiban Warga Negara anak tersebut!

Jawab:

hak warga negara :

1. Berhak mendapat perlindungan hukum (pasal 27 ayat (1))

2. Berhak mendapakan pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).

3. Berhak mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum dan dalam pemerintahan. (pasal 28D
ayat (1))

4. Bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama yang dipercayai. (pasal 29 ayat (2))

5. Berhak memperleh pendidikan dan pengajaran.

6. Memiliki hak yang sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
secara lisan dantulisan sesuai undang-undang yang berlaku. (pasal 28)

kewajiban warga negara :

1. Wajib berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh. (asal 30 ayat (1) UUD 1945)
2. Wajib membayar pajak dan retribusi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. (UUD 1945)

3. Wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya.

4. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. (pasal 28J ayat 1)

5. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. (pasal 28J ayat 2)

6. Tiap negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk memajukan bangsa ke arah yang lebih baik.
(pasal 28)

Anda mungkin juga menyukai