PEMBAHASAN
3
4
c. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk
dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai
berikut :
1) Akupunktur Medik.
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga
sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi
berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah
satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak
berperan pada sistem tubuh.
2) Terapi Hiperbarik.
Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien
dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3
kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu
diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh
membaca, minum,atau makan untuk menghindari trauma pada telinga
akibat tingginya tekanan udara.
3) Terapi herbal medik.
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam,
baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun
berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji
preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun
efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih
lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
5
sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada
media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys market
position. Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence
mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar
sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat
penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing
strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan
menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
2.2.9 Target Market
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar,
selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk
memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua
faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource
perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen
potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran,
pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-
lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam
segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber
daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran,
siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa
survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses
pemasaran tidak salah sasaran.
Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan
menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan
harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan
akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja
memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu
13
2.3.2 Harga
Harga berhubungan dengan kebijakan tingkat harga dan juga
discount. Harga menggambarkan besarnya nominal suatu mata uang yang
dapat memperoleh sebuah produk yang harus dikeluarkan oleh seorang
konsumen dan seharusnya harga dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara
lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari produk atau jasa.
Menurut Moenroe : Harga adalah sejumlah uang yang harus
dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Singkatnya seseorang
akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan
waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produk yang dibeli. Jika
hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke
tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan
produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga :
a. Perusahaan dalam menetapkan harga mencakup pemilihan tujuan
penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya,
menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga
akhir.
b. Perusahaan tidak harus selalu mencari profit maksimum melalui
penetapan harga. Tetapi melalui memakasimumkan pertumbuhan
penjualan, penguasaan pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
c. Perusahaan harus memahami permintaan terhadap perubahan harga.
Beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan
konsumen ketika menggunakan suatu jasa :
a. Waktu
Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, tetapi
dengan keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya
terhadap waktu yang digunakan dalam mencari suatu jasa, karena
20
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan
menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi,
hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan
tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang
dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa
merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan
kejelekannya.
2.3.4 Distribusi
Saluran Distribusi. Kegiatan yang dilakukan produsen agar
konsumen mudah untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Pada
dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
a. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang mempunyai barang
dagangan dalam jumlah yang besar, dan biasanya hanya melayani
pembelian dalam jumlah yang banyak.
b. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung
dengan konsumen akhir.
c. Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan
baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan
pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang
besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka
kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual
dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Tiga jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi :
a. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan dengan memakai banyaknya penyalur atau pengecer
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan cepat. Seperti kebutuhan
pokok sehari-hari.
22
b. Distribusi selektif.
Dengan memakai beberapa perantara untuk memudahkan pengawasan
terhadap penyalur. Distribusi ini biasanya memasarkan barang-barang
baru ( barang spesial / barang industri ekstra ). Sehingga produsen
berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu
melaksanakan fungsi pemasaran dengan benar.
c. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih hanya satu dalam wilayah geografis tertentu. Ini
dilakukan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong agar
penyalur lebih agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya.
Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif
mahal/berat.
2.4 Strategi Plan dan Marketing Plan Usaha Keperawatan (contoh kasus
kewirausahaan)
c. Product
Produk merupakan komponen yang mencakup intervensi, obyek,
atau pelayanan yang mendukung atau memfasilitasi perubahan
sikap masyarakat yang diharapkan (Gerardi, 2003). Menurut
Bryant et all, produk dibedakan lagi menjadi dua yaitu the core
product (apa yang akan didapatkan masyarakat ketika mereka
merubah perilaku) dan the actual product (apa perubahan perilaku
yang diinginkan) (2005).
d. Promotion
Kegiatan promosi ini mencakup komunikasi melalui pesan,
pengantar pesan, dan aktivitas yang secara efektif akan menarik
konsumen/pasien untuk mempromosikan manfaat yang akan
diperoleh dengan adanya pelayanan kesehatan yang ditawarkan.
Pesan-pesan ini dapat disampaikan melalu Humas, iklan, aktivitas-
aktivitas kelompok kecil atau perseorangan (mentoring, konseling,
workshop, demonstrasi, presentasi), dan penggunaan media
lainnya.
e. Policy
Komponen ini memunculkan pertimbangan untuk mendorong
perubahan kebijakan dan aturan sebagai komponen dari rencana
pemasaran (misalnya adanya tujuan untuk mengubah lingkungan
yang mendukung perubahan masyarakatnya).