Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI KESEHATAN

Parasitologi “Penyakit Autoimmune”

DISUSUN OLEH
1. Iis Dahlia
2. Nanda Novita Sari
3. Rafiqa Widiyaningsih
4. Yunita Gagat Rainawati
5. Zanatun Ma’wa

KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN REPRODUKSI
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Parastologi “Penyakit Autoimmune” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ubaidilah S.Si
selaku Dosen mata kuliah Biologi Kesehatan Stikes Surya Global Yogyakarta yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta,12 November 2015

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………….............................................……...... 1
Daftar
Isi...........................................................................................................2
1|Page
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang .......................................................................................... 3
1.2 Rumusan
Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan
Penulisan .......................................................................................3

Bab II Pembahasan 
2.1 Sistem Imun...............................................................................................4
2.2 Autoimmune desease................................................................................4
2.3 Mekanisme kejadian penyakit autoimmune...............................................5
2.4 Diagnosa....................................................................................................5
2.5 Pengobatan................................................................................................
6

Bab III Penutup


5.1 Kesimpulan................................................................................................7
Daftar Pustaka.................................................................................................8

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.
Keutuhan tubuh dipertahankan oleh sistem pertahanan yang terdiri
dari sistem imun nospesifik dan spesifik. Sistem kekebalan tubuh khusus
sebagai pelindung dari agen-agen asing sehingga melindungi tubuh terhadap
infeksi. Secara historis, autoimunitas atau reaktivitas sistem kekebalan tubuh
untuk self-antigen (melindungi) yang dianggap sebagai respon yang
menyimpang.  Baru-baru ini, para peneliti telah menyadari bahwa
autoimunitas adalah fenomena alam, dengan antibodi diri reaktif dan sel-sel
autoimun ada di dalam semua orang normal.  Adapun kombinasi predisposisi
genetik dan faktor lingkungan berkontribusi terhadap pengembangan
penyakit autoimun. Meskipun penyakit autoimun individu relatif jarang.
penyakit autoimun dapat terjadi pada usia yang relatif muda dan terus
sepanjang hidup. Memahami mekanisme yang menyebabkan disregulasi dari
respon imun yang menyebabkan penyakit autoimun adalah diperlukan untuk
mengembangkan terapi yang lebih baik untuk mengobati dan mungkin
bahkan mencegah penyakit ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa itu sistem imun?
Dan apa itu penyakit autoimmmune disease?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
Mengetahui apa itu penyakit autoimun

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sistem Imun
Apa itu sistem imun?
Sistem imun adalah  kekebalan yang ada dalam diri Anda sejak Anda
lahir. Bukan hanya manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhanpun memiliki
sistim ini untuk menopang dirinya dari serangan musuh dari luar.
Secara teknis, sistem kekebalan tubuh adalah sebuah sistem yang
terdiri dari jaringan organ tubuh, tissu dan sel yang melindungi tubuh dari
musuh: bakteri, jamur, virus parasit dan  mikro-organisma lain.
Bukan itu saja, sistem kekebalan dapat menjaga tubuh dari serangan
dari dalam tubuh. Apakah Anda hati-hati atau tidak terhadap musuh-musuh
tubuh kita, sistem ini mampu melakukan pertahanan terhadap diri kita dari
serangan yang bisa menimbulkan penyakit.
Salah satu keunikan utama dari sistem ini adalah bahwa sistim ini
dapat membedakan antara "self" dan "non-self." Artinya, sel-sel dalam
sistem ini dapat membedakan mana sel-sel yang merupakan bagian dari diri
kita dan mana yang bukan.

B. Autoimmune disease
Autoimunitas adalah kegagalan suatu organisme untuk mengenali
bagian dari dirinya sendiri sebagai bagian dari dirinya, yang membuat respon
kekebalan melawan sel dan jaringan miliknya sendiri. Beberapa penyakit
yang dihasilkan dari kelainan respon kekebalan ini dinamakan penyakit
autoimun. Contohnya meliputi penyakit Coeliac, diabetes melitus tipe
1, Systemic Lupus Erythematosus, Sjögren's syndrome, Churg-Strauss
Syndrome, Hashimoto's thyroiditis, Graves' disease, idiopathic
thrombocytopenic purpura, dan rheumatoid arthritis (RA).
Kesalahan yang menyebabkan sistem kekebalan melawan suatu
individu yang seharusnya dilindunginya bukanlah hal yang baru. Paul

4|Page
Ehrlich pada awal abad ke 20 mengajukan konsep horror autotoxicus, di
mana jaringan suatu organisme dimakan oleh sistem kekebalannya sendiri.
Perkembangan penyakit autoimun tergantung pada kombinasi faktor
genetik dan lingkungan. Kebanyakan penyakit autoimun dianggap poligenik,
yang melibatkan lebih dari satu gen. Gagasan bahwa individu secara genetik
cenderung untuk mengembangkan autoimun. Penyakit ini muncul dari
laporan klinis bahwa pasien sering menggambarkan riwayat keluarga
penyakit autoimun. Misalnya sebagai contoh, pasien dengan penyakit tiroid
autoimun, Penyakit Graves atau tiroiditis Hashimoto, memiliki keluarga
sejarah mengembangkan satu atau yang lain dari penyakit ini.
Pasien dengan penyakit tiroid autoimun juga lebih mungkin
mengembangkan penyakit autoimun lain seperti sistemik lupus
erythematosus (lupus), anemia pernisiosa, tipe I diabetes atau penyakit
Addison.
Kebanyakan penyakit autoimun ini lebih banyak terjadi pada wanita
dari pada laki-laki. Perkiraan konservatif ini menunjukkan bahwa hampir 80%
dari individu dengan penyakit autoimun adalah perempuan.
Pengecualian termasuk diabetes mellitus, ankylosing spondylitis dan
penyakit jantung inflamasi, yang terjadi lebih sering pada pria.

C. Mekanisme Kejadian Penyakit Autoimmune


Jika tubuh dihadapkan sesuatu yang asing maka tubuh memerlukan
ketahanan berupa respon immun untuk melawan substansi tersebut dalam
upaya melindungi dirinya sendiri dari kondisi yang potensial menyebabkan
penyakit. Untuk melakukana hal tersebut secara efektif maka diperlukan
kemampuan untuk mengenali dirinya sendiri sehingga dapat memberikan
respon pada kondisi asing atau bukan dirinya sendiri. Pada penyakit
autoimmune terjadi kegagalan untuk mengenali beberapa bagian dari dirinya
(NIH, 1998).

D. Diagnosa

5|Page
Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga
sebagai gangguan autoimun. Misalnya, pengendapan laju eritrosit (ESR)
seringkali meningkat, karena protein yang dihasilkan dalam merespon
radang mengganggu kemampuan sel darah merah (eritrosit) untuk tetap ada
di darah. Sering, jumlah sel darah merah berkurang (anemia) karena radang
mengurangi produksi mereka. Tetapi radang mempunyai banyak sebab,
banyak di antaranya yang bukan autoimun. Dengan begitu, dokter sering
mendapatkan pemeriksaan darah untuk mengetahui antibodi yang berbeda
yang bisa terjadi pada orang yang mempunyai gangguan autoimun khusus.
Contoh antibodi ini ialah antibodi antinuclear, yang biasanya ada di lupus
erythematosus sistemik, dan faktor rheumatoid atau anti-cyclic citrullinated
peptide (anti-CCP) antibodi, yang biasanya ada di radang sendi rheumatoid.
Antibodi ini pun kadang-kadang mungkin terjadi pada orang yang tidak
mempunyai gangguan autoimun, oleh sebab itu dokter biasanya
menggunakan kombinasi hasil tes dan tanda dan gejala orang untuk
mengambil keputusan apakah ada gangguan autoimun.

E. Pengobatan
Pengobatan memerlukan kontrol reaksi autoimun dengan menekan
sistem kekebalan tubuh. Tetapi, beberapa obat digunakan reaksi autoimun
juga mengganggu kemampuan badan untuk berjuang melawan penyakit,
terutama infeksi. 
Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti
azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate,
dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkali
dalam jangka panjang. Obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi
juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing,
termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Konsekwensinya,
risiko infeksi tertentu dan kanker meningkat.

6|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi penyakit autoimun terjadi  apabila terjadi respon imun terhadap
jaringan sehat à injuri jaringan kerena reaksi imunologis terhadap jaringan
sendiri. Artinya autoimun itu penyakit dimana sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi benda asing dimana sel,jaringan atau organ tubuh manusia
justru dianggap sebagai benda asing sehingga di rusak oleh anti bodi.

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

 https://tentangautoimun.wordpress.com/2015/01/07/apa-itu-penyakit-
autoimun/
 http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-
tubuh-kebingungan/
 http://www.penyakitlupus.net/definisi-jenis-penyebab-dan-obat-penyakit-
autoimun-lupus/
 http://www.sahabatberguna123.com/2015/02/makalah-kesehata-penyakit-
autoimun.html

8|Page

Anda mungkin juga menyukai