Anda di halaman 1dari 10

Tabel 1.3.

Perbedaan Rencana dan Perencanaan Bisnis

Dimensi Rencana Bisnis (Business Plan) Perencanaan Bisnis (Business Planning)


Pembentukan organisasi baru Pengembangan organisasi, produk,
Waktu
(organisasi, produk, ataupun jasa) ataupun jasa yang dimiliki
Kompleksitas Sederhana Sangat kompleks dan holistic
Fokus pada 3 hal utama, yaitu ide Menyeluruh, mencakup pengembangan
Struktur bisnis, pemasaran, dan keuangan semua struktur dan fungsi organisasi
(sumber modal)
Perencanaan jangka pendek (3-7 Perencanaan strategis jangka panjang
Jangka Waktu
tahun) (lebih dari 10 tahun)

Sebuah Rencana Bisnis merupakan sebuah “gudang” ide – ide dalam menjalankan rencana
bisnis Anda. Dengan menuliskannya, Anda akan mudah untuk melihat atau meninjau
kembali ide – ide tersebut. Sehingga, Anda tetap berada di jalur yang Anda rencanakan dan
bisa membangkitkan antusiasme dan visi bisnis Anda pada saat Anda kehilangan arah dan
semangat.

Tugas Kelompok

Buatlah sebuah Rencana Bisnis pada usaha yang akan Anda kembangkan. Bisnis yang Anda
rencanakan haruslah sebuah ide bisnis yang baru. Buatlah rencana bisnis tersebut
semenarik dan sedetail mungkin sesuai kebutuhan. Uraikan hal – hal apa saja yang Anda
perlukan dalam mewujudkan bisnis tersebut.

Waktu Anda 2 minggu. Siapkan pula rencana bisnis tersebut dalam format Power Point
untuk dipresentasikan.

Tips
Sebuah Rencana Bisnis harus disusun semenarik mungkin. Beberapa tips untuk menyusun
Rencana Bisnis adalah sebagai berikut:

1. Singkat dan padat. Buatlah Rencana Bisnis dengan singkat dan padat sehingga dalam
waktu yang singkat orang akan mengerti, jelas, dan tertarik untuk mendengarkan
dan memahami lebih lanjut.
2. Terorganisasi rapi dengan penampilan menarik. Ini akan mempermudah kita untuk
meyakinkan orang atau pihak lain agar mau membaca Rencana Bisnis kita.
3. Rencana yang menjanjikan. Rencana Bisnis yang dibuat harus bisa memproyeksikan
rencana apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
4. Hindari untuk melebih – lebihkan proyeksi. Meskipun rencana bisnis disusun
berdasarkan asumsi –asumsi, harus diingat bahwa asumsi tersebut tidak boleh
dibuat tanpa dasar yang jelas, apalagi jika terlalu dilebih – lebihkan.
5. Kemukakan semua risiko bisnis yang signifikan. Inti dari bisnis adalah mengelola
risiko. Untuk itu, pembaca rencana bisnis anda harus mengetahui risiko – risiko yang
berhubungan dengan bisnis yang direncanakan. Ini akan membantu pembaca untuk
lebih realistis dalam memulai bisnis anda.
6. Tim yang terpercaya dan efektif. Ini merupakan salah satu factor yang penting dalam
membangun bisnis. Komitmen anda dan kompetensi tim yang mendukung usaha
anda menjadi salah satu modal untuk meyakinkan pembaca.
7. Fokus. Fokus pada suatu bisnis sebelum melangkah ke bisnis berikutnya. Fokus
seseorang entrepreneur adalah kemampuan menangkap peluang yang ada. Ini
berkaitan dengan komitmen kita untuk menjalankan bisnis yang direncanakan.
8. Tentukan target pasar. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan target pasar
yang akan menjadi target mereka, perilaku konsumen, kajian tentang pola
pembelian.
9. Realistis. Buatlah proyeksi keuangan yang realistis yang bukan hanya dibuat
berdasarkan pikiran anda semata, melainkan sudah anda uji, bertanya ke sebanyak
mungkin narasumber, dan periksa kebenarannya. Jangan membuat usaha anda yang
hanya indah di atas kertas dan dalam lamunan anda saja.
10. Spesifik. Merumuskan sasaran – sasaran spesifik dalam periode waktu tertentu.
Hal – Hal Mendasar yang Harus Tercantum dalam Sebuah Rencana Bisnis:

 Rencana (bisnis) anda diawali dengan ide (bisnis) yang ingin anda jalankan.
 Alasan bahwa ide Rencana Bisnis anda merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan,
permintaan pasar, atau dapat menciptakan pasar baru.
 Alasan bahwa anda adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan bisnis ini.
 Penjelasan mengenai cara mengembangkan bisnis anda dan bagaimana akan
menghasilkan uang atau memberi keuntungan.
 Sasaran pasar, siapa pembeli produk anda, dan bagaimana anda mendapatkan
penjualan.
 Rincian mengenai dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut.

Konsep dan Wawasan

Bagaimana Memulai Usaha

Setiap langkah – langkah besar selalu dimulai dari langkah pertama. Begitulah Confusius
menegaskan tentang pentingnya sebuah langkah dalam mewujudkan ide sehingga dapat
dikomersialkan. Inilah saatnya memulai kegiatan bisnis. Namun demikian, memulai sebuah
usaha bisnis memerlukan pemahaman yang mendalam apa itu bisnis. Pengertian bisnis
meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Means “things to do..” Eq. it’s not your business… it is my business, etc.
2. Means “Transaction…” Eq. Let’s do business…
3. Means
 “An organization that provides goods and services to earn profits.” (Griffin: 2002)
 “Activity and enterprise that provides goods and services that a society needs.”
(Bovee et.al: 2004)

Dari pengertian bisnis diatas, penekanan ada pada pendekatan model Griffin dan Bovee,
yaitu bisnis adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi
kebutuhan konsumen yang tentunya menghasilkan keuntungan. Pengertian ini juga
menandaskan dalam setiap kegiatan bisnis, selain konsumen, hal yang paling utama adalah
pencapaian kesejahteraan masyarakat. Wirausaha menjalankan perannya dengan tujuan
tercapainya kesejahteraan tidak hanya bagi individu, tapi juga tetap memberi nilai tambah
bagi masyarakat melalui kegiatan inovasi dan kreasi baru (Raymond Kao).

Pemilihan jenis usaha pada masa sekarang ini harus dilakukan dengan penuh kehati –
hatian. Hal ini disebabkan oleh perilaku konsumen yang sangat sulit ditebak dan cenderung
cepat bosan sehingga banyak produk yang cepat sekali mati. Kepastian para investor dalam
memilih kegiatan bisnis sangat ditentukan oleh pengembalian modal yang cepat dan disertai
dengan besarnya keuntungan berkelanjutan (sustainable).

Rencana bisnis pada dasarnya adalah sebuah gambaran rinci mengenai usulan bisnis.
Adapun hal – hal yang harus ada di dalamnya adalah deskripsi bisnis, jenis pelanggan
(sasaran pasar) yang akan dilayani dan situasi persaingan (pemasaran), sarana, dan
prasarana untuk membuat produk/jasa (produksi), sumber dan pengelolaan keuangan serta
sumber daya manusia (sebagai pelaku bisnis).

Rencana Bisnis (Business Plan)

Rencana bisnis pada umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan untuk
mencapainya, masalah potensial (potential problem) yang kira – kira akan dihadapi dan cara
mengatasinya, struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab), dan modal yang
diperlukan untuk membiayai perusahaan serta bagaimana mempertahankan agar berhasil
memproduksi di atas titik impas (break even point).

Menarik tidaknya sebuah rencana bisnis sangat bergantung pada bagaimana cara kita
menulis dan menyusunnya. Sering kali kita memiliki ide bisnis yang brilian, tetapi kesulitan
dalam mengungkapkannya. Rencana bisnis akan baik apabila mengikuti pedoman yang
berlaku dalam dunia bisnis, baik dari segi susunan maupun isi.

Ada tiga bagian utama dari sebuah rencana bisnis:

1. Konsep Bisnis, menjelaskan secara rinci mengenai industri yang digeluti, struktur bisnis,
produk dan jasa yang ditawarkan, dan bagaimana cara menyukseskan bisnis.
2. Pasar (market), membahas dan menganalisis konsumen potensial, yaitu siapa dan di
mana mereka berada, dan apa yang menyebabkan mereka mau membeli, serta
menjelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana kita memosisikan diri untuk
menenangkannya.
3. Rencana keuangan, menjelaskan estimasi pendapatan dan analisis break even.

Ketiga bagian utama tersebut dapat dibagi lebih rinci menjadi 7 komponen kunci, yaitu:

1. Ringkasan
2. Deskripsi bisnis
3. Strategi pasar
4. Analisis kompetensi
5. Rencana desain dan pengembangan
6. Bencana operasi dan manajemen
7. Analisis rencana keuangan

Panjang pendeknya sebuah rencana bisnis sangatlah bergantung pada fungsi rencana bisnis
itu sendiri. Biasanya rencana bisnis tebalnya antara 15 – 20 halaman. Namun, jika kita
mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru yang berisiko tinggi, maka kita
akan memerlukan penjelasan lebih rinci untuk menyampaikannya, bahkan mungkin sampai
100 halaman lebih. Demikian pula jika kita membutuhkan investasi baru sebesar jutaan
dollar, maka kita perlu menyampaikan penjelasan yang detail untuk menyakinkan. Namun,
jika kita hanya ingin menggunakan rencana bisnis tersebut untuk tujuan internal seperti
untuk mengatur bisnis kita, maka sebuah versi singkat sudah cukup memadai.

Untuk memahami makna dari sebuah rencana bisnis, maka seorang entrepreneur sebaiknya
memahami proses kewirausahaan yang lebih dalam setiap bisnis.

Kekuatan yang mendorong kesuksesan suatu bisnis terdiri dari tiga komponen, yaitu:
peluang, tim, dan sumber daya. Ide yang baik tidak selalu merupakan peluang yang baik
pula. Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari
pada ketersediaan sumber daya atau tim pendukung yang ada pada saat itu.

Dalam dunia bisnis, ketidakpastian dan risiko merupakan teman sejati para entrepreneur.
Peran entrepreneur dan timnya adalah menjaga keseimbangan antara ketiga kekuatan
tersebut dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah. Oleh karena itu, tim yang dibangun
oleh entrepreneur merupakan kunci penting bagi keberhasilan. Senagaimana dikatakan oleh
Arthur Rock dari Harvard “if you can find goo people, they can always change the product.”
Keseimbangan ini akan membantu entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan bisnis tanpa
harus merusak lingkungan, komunitas, atau masyarakat.

Berdasarkan proses kewirausahaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis
merupakan komunikator kualitas dan status keseimbangan antara ketiga kekuatan tersebut
pada saat tertentu. Perlu pula disampaikan disini bahwa sebuah rencana bisnis yang baik,
cepat menjadi using begitu selesai dicetak. Oleh karena itu, entrepreneur harus melatih
kebiasaan berencana dan bereaksi secara cepar, dan mengombinasikan logika dan instuisi
dalam segala situasi. Seorang entrepreneur juga harus menemukan kapan harus bertindak
dan kapan harus bertahan. Ada contoh kasus di Amerika Serikat dimana seorang
entrepreneur berhasil menghemat jutaan dollar karena dia tahu kapan dia tidak boleh
terpengaruh oleh keadaan lingkungan.

Seperti yang dikatakan diatas, ada beberapa aspek utama dalam manajemen yang perlu
diketahui oleh seorang entrepreneur, yaitu aspek pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia, dan operasional. Sebelum kita berbicara mengenai keempat aspek utama dalam
pembuatan rencana bisnis, kita harus mengetahui terlebih dulu bagaimana cara mengontrol
keempat aspek tersebut dengan menggunakan fungsi manajemen yang sudah kita ketahui
bersama, seperti planning, leading, organizing, dan controlling. Dan setelah itu kita
mengenal keempat aspek utama tersebut, kita harus dapat menyimpulkan rencana bisnis ini
dengan lebih baik.

Cakupan Rencana Bisnis

Terdapat berbagai macam format penulisan Rencana Bisnis, meskipun informasi di


dalamnya mencakup hal – hal serupa. Komponen – komponen yang sebaiknya ada adalah:

1. Ringkasan eksekutif
2. Konsep bisnis (industry, struktur bisnis, cara berbisnis)
3. Gambaran pasar
4. Target pasar
5. Pesaing dan kondisi persaingan
6. Organisasi dan manajemen
7. Rencana keuangan
8. Lampiran
Ringkasan eksekutif memuat intisari dan rencana bisnis yang disampaikan secara ringkas,
jelas, dan memberikan gambaran peluang bisnis. Informasi yang harus ada meliputi:

 Konsep bisnis yang akan dibangun


 Misi perusahaan
 Produk / jasa
 Persaingan
 Target dan ukuran pasar
 Strategi pemasaran
 Tim manajemen

Penting diketahui ringkasan eksekutif sering dijadikan alat bagi para pembaca, terutama
investor untuk mengambil keputusan dan menilai apakah rencana bisnis kita layak atau
tidak.

Maka pada bagian ini, anda juga harus menampilkan data yang berkaitan dengan keuangan
yang meliputi jumlah modal yang diperlukan. Break even point, periode uang kembali atau
dikenal dengan Payback Period, tingkat pengembalian internal atau dikenal dengan Internal
Rate of Return (IRR) dan nilai bersih saat ini atau dikenal dengan Net Present Value (NPV).
Pengertian dan konsep tentang istilah di atas dibahas dalam bab mengenal Rencana
Keuangan.

Komponen selanjutnya adalah mengenal gambaran dari perusahaan itu sendiri. Gambaran
perusahaan memuat informasi sebagai berikut:

o Identitas perusahaan. Memuat data tentang nama, lokasi, dan status badan hukum
perusahaan yang akan kita dirikan.
o Visi dan Misi perusahaan. Sering kali visi dan misi perusahaan dijadikan bahan
pertimbangan oleh pembaca rencana bisnis yang ingin menjadi rekan atau partner bisnis
kita.
o Gambaran sekilas tentang produk/jasa. Bagian ini memuat gambaran sekilas tentang
produk yang akan dibuat. Produk harus ditampilkan semenarik dan serealistis mungkin
untuk lebih menarik perhatian pembaca.
o Perkembangan sampai saat ini. Pembaca akan mencoba mencari informasi tentang apa
yang telah kita lakukan atau perkembangan yang ada sampai pada saat kita membuat
rencana bisnis tersebut.
o Status hukum dan kepemilikan. Hal ini penting diketahui dan diinformasikan dalam
rencana bisnis yang dibuat agar pembaca lebih yakin akan kelangsungan bisnis yang
direncanakan.

Untuk bisa menganalisis apakah sebuah rencana bisnis layak atau tidak, tentu saja data
tentang bisnis yang direncanakan harus didukung dengan analisis mengenai industri di mana
bisnis kita berada. Informasi yang harus ditampilkan meliputi:

o Tren dan pertumbuhan industri. Informasi ini penting karena pembaca akan lebih
tertarik membaca rencana bisnis yang kita buat jika mereka mendapatkan informasi
tentang tren bisnis yang akan kita jalankan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan
informasi ini, keyakinan akan kelangsungan bisnis bisa lebih menyakinkan.
o Gambaran pasar. Menampilkan informasi umum tentang kondisi pasar dari produk
ataupun industri, kecenderungan dan perkembangan terakhir.
o Ukuran, pertumbuhan, dan tren pasar. Informasi ini menggambarkan seberapa besar
“kue” yang ada dalam artian berapa jumlah uang yang beredar. Informasi ini penting
agar kita bisa mendapatkan gambaran berapa bagian “kue” yang inign kita ambil dari
keseluruhan “kue” yang ada.
o Peluang untuk pemain baru yang inovatif.
o Perubahan perilaku konsumen terkait dengan bisnis atau usaha yang akan dijelaskan.

Informasi selanjutnya yang harus ada di rencana bisnis adalah mengenai pesaing dan
bagaimana kondisi persaingan yang ada. Informasi yang ditampilkan dapat berupa:

o Pesaing. Pesaing dalam hal ini bisa berupa pesaing langsung maupun tidak langsung.
Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki produk yang bentuknya sama dengan
produk kita, sedangkan pesaing tidak langsung adalah pesaing yang memiliki produk
yang bentuknya berbeda, namun fungsinya sama.
o Potensi persaingan.
o Posisi dalam persaingan. Informasi ini penting agar kita bisa membuat asumsi yang lebih
nyata.
Bagian berikut dari sebuah rencana bisnis adalah gambaran mengenai calon pelanggan yang
berisi karakteristik dari calon pelanggan, gaya hidup, kelas sosial, dan aspek geo-
demografinya.

Informasi lain yang akan menjadi perhatian utama dan terutama oleh investor (dalam hal ini
bisa pihak bank, perusahaan modal ventura, penanam modal perseorangan) adalah tim. Tim
yang aka nada akan menjadi acuan apakah secara organisasi kita layak, apakah kita memiliki
tim yang mempunyai kompetensi yang diperlukan untuk membuat produk. Untuk memulai
sebuah aktivitas bisnis, formasi tim minimum terdiri atas:

o Personel diposisi kunci


o Pegawai
o Struktur organisasi dan gaya manajemen

Salah satu kelemahan lain yang sering menjadi kendala bagi para pebisnis pemula adalah
bagaimana mereka bisa membuat proyeksi keuangan. Sering kali asumsi yang sibuat tidak
berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan. Oleh karena itu, informasi dibawah ini akan
membantu untuk lebih menyakinkan apakah rencana bisnis kita layak atau tidak.

o Biaya modal yang diperlukan


o Proyeksi pendapatan / penjualan
o Proyeksi aliran kas
o Kinerja keuangan yang ditargetkan

Sering kali yang membuat pembaca tidak tertarik dengan rencana bisis yang dibuat adalah
karena mereka mengalami kebingungan. Kebingungan ini disebabkan karena penulis
mencampurkan data – data yang seharusnya cukup ditampulkan di lampiran justru
dimasukkan di bagian utama rencana bisnis.

Data – data yang sebaiknya cukup ditampilkan dilampiran adalah :

o Kontrak. Pada bagian ini, kontrak kerja sama yang sudah dibuat. Contohnya, dengan
pemasok, agen, dsb, sebaiknya ditampilkan. Hal ini akan lebih menyakinkan pembaca
rencana bisnis.
o Rekomendasi. Bagian ini jika ada akan sangat membantu untuk lebih meyakinkan pihak
yang membaca rencana bisnis kita bahwa kita maupun tim yang buat mempunyai
kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis yang direncanakan.
o Foto. Foto denah lokasi, persiapan, desain, logo, produk, personel tim, dan foto lain yang
akan membantu menyakinkan pihak yang membaca.
o Rencana keuangan. Semua perhitungan keuangan cukup dimasukkan di lampiran.
o Resume. Di bagian ini untuk lebih memberikan keyakinan yang memadai, data pribadi
dan semua anggota tim dilampirkan.

Tips Penulisan

Berikut ini beberapa tambahan yang perlu diperhatikan:

o Penampilan. Rencana bisnis sebaiknya diketik/dicetak, bisa dijilid atau ring (spiral)
binding, minimalkan kesalahan ketik.
o Panjang halaman biasanya antara 10 – 20 halaman, hindarkan lebih dari 40 halaman,
kecuali untuk proyek yang kompleks dan berisiko tinggi.
o Halaman muka (cover) dan judul. Pada halaman muka harus dicantumkan nama
perusahaan, alamat, telepon, dan tanggal pembuatan rencana bisnis.
o Ringkasan. Pada bagian ringkasan ini berisi 1 – 2 halaman berisi status bisnis
produk/jasa, kosumen/pasar, proyeksi keuangan, target 3-7 tahun kedepan, jumlah
modal yang dibutuhkan dan keuntungan bagi calon investor.
o Daftar isi. Untuk mempermudah pembaca rencana bisnis dalam mencari informasi yang
mereka perlukan, maka cantumkan seluruh bagian dalam daftar isi beserta nomor
halamannya.

Anda mungkin juga menyukai