Anda di halaman 1dari 2

Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2010 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, Bandar

Udara adalah kawasan di daratan atau perairan dengan batasan-batasan tertentu yang digunakan
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya, yang terdiri atas
Bandar Udara umum dan Bandar Udara khusus, yang selanjutnya Bandar Udara umum disebut dengan
Bandar Udara.

Bandar udara adalah wilayah tertentu di darat atau air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan)
yang dimaksudkan untuk digunakan, baik seluruhnya atau sebagian, untuk kedatangan, keberangkatan,
dan pergerakan darat pesawat.

Putra, E.L. 2017. Analisis Pengembangan Landas Pacu Di Bandar Udara Radin Inten Ii Lampung Selatan.
Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyyah Yogyakarta: Skripsi.

Bandara Ahmad Yani

Tahun 1972 disebutkan bahwa Bandara Ahmad Yani Semarang berada di luar kota dengan panjang
landasan hanya ± 900 m dengan jenis pesawat capung. Penduduk di sekitar Bandara masih sepi dan
kondisi lingkungan sangat nyaman sekali karena didominasi area hijau.

Namun demikian karena perkembangan zaman tahun 2003 jumlah penduduk kota Semarang cukup
padat dan sudah mencapai 1.378.193 jiwa dengan luas lahan hanya 37.370,39 Ha. Kondisi demikian
menyebabkan banyak pemukiman penduduk yang bermunculan di sekitar Bandara atau di daerah –
daerah yang menjadi lintasan pesawat terbang untuk lepas landas dan pendaratan. Bandar Udara
Ahmad Yani Semarang diresmikan menjadi bandar udara internasional pada bulan Maret tahun 2004.

Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan Bandara Internasional yang hingga saat ini didarati pesawat
terbang dengan jumlah sebulan antara 560 – 750 buah atau sehari rata-rata 23 buah dengan jenis
pesawat umumnya tipe Boeing 737 dengan mesin turbo jet , pesawat jet komersial mempunyai tingkat
kebisingan bisa mencapai 100 dBA yang dalam operasionalnya suara mesin pesawat terbang tersebut
menimbulkan kebisingan. (Basuki dalam Chaeran, 1985)

Bandara Ahmad Yani yang baru mengusung konsep floating yang dipadu dengan mekanisme eco
green airport. Bandara Ahmad Yani menjadi bandara terapung pertama di Indonesia. Area bandara
dikelilingi oleh rawa dan tambak yang tetap dipertahankan sesuai kondisi aslinya. Hebatnya bandara
ini tetap menjaga ekosistem alam di sekitar. Bangunan sebagian besar berdiri di atas air dan
dikelilingi kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, dan wetland park area.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Istimewanya Bandara Baru Ahmad Yani
Semarang bagi Wisatawan", https://travel.kompas.com/read/2018/06/08/191000227/inilah-
istimewanya-bandara-baru-ahmad-yani-semarang-bagi-wisatawan. 
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : I Made Asdhiana
Dikutip dari Antara, Selasa (13/2), disebut sebagai terminal terapung (floating airport)
karena terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun di atas lahan lunak dan sebagian
besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical
drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut. PVD sendiri merupakan sistem
drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.
Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep eco-airport yang
direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana
dan pra-sarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif pada
lingkungan hidup.
Melalui penerapan konsep eco-airport diharapkan operasional bandara dapat
mencegah terjadinya polusi. Komponen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
terkait eco-airport terdiri dari kebisingan, getaran, udara, air, tanah, sampah, energi,
kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kesehatan masyarakat atau
lingkungan alamiah lainnya.
Selain eco-airport, bandara ini juga ditargetkan mendapatkan Gold
Certificate dari Green Building Council Indonesia (GBCI) yang saat ini aspek desain
Bandara Ahmad Yani sedang dalam proses untuk mendapatkan Gold Certification
Design Recognitiondari GBCI.
https://www.merdeka.com/uang/cetak-sejarah-bandara-ahmad-yani-punya-terminal-terapung-
pertama-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai