Makalh Fistum Yuli
Makalh Fistum Yuli
OLEH ;
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................................................2
Daftar isi...................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Mekanisme Penyerapan Air....................................................................................6
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Air pada Tumbuhan................8
C. Pemenuhan Kebutuhan Air pada Tumbuhan........................................................10
D. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Air (Overwatering) Bagi Tumbuhan............10
E. Transpirasi pada Tumbuuhan................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme penyerapan air pada tumbuhan
2. Untuk mengeahui organ yang berperan dalam penyerapan air
3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi penyerapan air
4. Untuk mengetahui factor yang mempengarui transpirasi pada tumbuhan
5. Untuk mengetahi mekanisme transpirasi pada tumbuuhan
BAB II
PEMBAHASAN
Menyebabkan cepat rusaknya media tanam. Media tanam akan penuh dengan lumut,
cepat hancur, membusuk dan akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan
tanaman.
Menyebabkan membusuknya akar secara keseluruhan, hal ini diitandai dengan daun
tanaman yang menjadi keriput, seperti kekurangan air. Pertumbuhan tanaman
didefinisikan sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti oleh peningkatan
berat kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, perbesaran sel
dan diferensiasi sel Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air
dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor
tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat
mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi tidak
dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi.
Kekurangan air bagi tanaman, dapat menyebabkan terhambatnya proses
fisiologis tanaman, bahkan dapat berhenti berjalan. Tanaman yang kekurangan air,
akan menyebabkan kelayuan, hingga akhirnya mati. Hal tersebut disebabkan oleh
jaringan-jaringannya yang tidak dapat berfungsi lagi dengan baik. Tanaman dapat
mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi pada
proses transpirasi, tidak dapat mengimbangi kehilangan air. Air sangatlah penting
bagi tanaman, karena kekurangan air menyebabkan kelayuan pada tanaman.
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang tidak dapat
dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO 2
dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui
kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka
terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan
perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan
daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya
dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi
pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam fotosintesis dan
dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan
mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan
mengurangi laju fotosintesis. Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor
yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat.
Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang
tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air.
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada
umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang
lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya
kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan
diameter akar. Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan
sampai sedang mungkin sangat penting dalam menyimpan persediaan air baru bagi
suatu tanaman. Jadi, penting adanya irigasi yang baik, karena hal tersebut dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar
bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut
akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak
melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus
transportasi.
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor
luar, antara lain :
1. Faktor Dalam :
a) Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas
daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk
stomata
b) Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau
tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
2. Faktor Luar :
a) Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap
menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang
diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b) Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta
menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak
terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam
daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi
semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan semakin tinggi pula.
c) Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara
yang kering akan memperlancar transpirasi.
d) Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan
terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung
untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui
penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap
penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi,
cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh
karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh
lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin
secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi.
e) Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang
pokok, dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju
transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar.
Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada
penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada
malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun
lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh
akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyerapan air dapat diserap melalui akar tetapi ada pula tumbuhan yang mampu
menyerap air lewat daun dan batang. Penyerapan air oleh akar akan dilakukan
terutama oleh bulu akar yang selalu terendam di tanah. Air bedifusi masuk ke bulu
akar, pada dinding sel masuk ruang bebas, melewati membran plasma secara osmosis
dan kembali bedifusi memasuki plasma. Organela dibatasi oleh membran yang
diferensial permeabel, maka transport air diantaranya harus menggunakan mekanisme
osmosis.
Mekanisme penyerapan air dibedakan menjadi dua yaitu penyerapan (absorspsi)
aktif dan penyerapan (absorpsi) pasif sedangkan factor yang mempenharuhi proses
penyerapan air dibedakan menjadi dua yaitu factor dalam dan factor luar. Factor
dalam terdiri dari kecepatan transpirasi, sistem perakaran pertumbuan pucuk dan
metabolisme, sedangkan factor luar terdiri dari ketersediaan air tanah, konsentrasi
potensial osmotik air tanah, temperatur tanah dan aerasi. Air sangat dibutahkan oleh
tanaman tetapi harus dalam jumlah yang cukup karena jika berlebihan ataupun
kekurangan memiliki dampak yang buruk bagi tanaman misalnya, kelebihan air
menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur dan untuk kekurangan air dapat
menyebabkan tanaman layu kemudian bisa saja mati.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas (evaporasi). Ada tiga tanspirasi pada tumbuhan yaitu
transpirasi kutikula, stomata dan lentikuler. Factor yang mempengari transpirasi ada
dua yaitu factor luar dan dalam. Factor luar berupa sinar matahari, temperature,
kelembaban angina dan keadaan air dalam tanah, sedangkan factor dalam berupa
stomata dan daun.
DAFTAR PUSTAKA
Chambell, Neil A, dkk. 2008. Biologi edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisioligi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Frank B Salisbury & Cleon W Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid Satu Sel: Air,
Larutan, dan Permukaan Edisi Keempat. Bandung: ITB
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama