d = Lp – 2e
b = 3 A / (d - 2e)
dengan :
Lp = panjang dermaga
A = luas gudang
Loa = panjang kapal yang ditambat
b = lebar gudang
n = jumlah kapal yang ditambat
a = lebar apron
e = lebar jalan
1. Pier dua tambatan 2. Pier empat tambatan
Panjang pier ; Panjang pier ;
Lp = Loa + 50 Lp = 2Loa + 65
1. Gaya Lateral
• Gaya benturan kapal pada dermaga
• Gaya tarik kapal
• Gaya gempa
2. Gaya Vertikal
• Berat sendiri bangunan
• Beban hidup
W V2
E C m . Ce .C s . Cc
2g 100
Sudut 100 terhidup sisi depan dermaga
dengan :
E = energi benturan (ton meter)
V = komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan
kapal pada saat membentur dermaga (m/dt)
W = displacement (berat) kapal
g = percepatan gravitasi
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan (diambil 1)
Koefisien massa tergantung pada gerakan air di sekeliling kapal
.d W
Cm 1 Cb
2 . Cb . B L pp . B . d . o
dengan :
Cb = koefisien blok kapal
d = draft kapal (m)
B = lebar kapal
Lpp = panjang garis air (m)
o = berat jenis air laut (t/m3)
Koefisien eksentrisitas adalah perbandingan antara energi sisa dan
energi kenetik kapal yang merapat, dapat dihitung dengan rumus
dengan :
1 l = jarak sepanjang permukaan air dermaga dari
Ce 2 pusat berat kapal sampai titik sandar kapal.
l r = jari-jari putaran di sekeliling pusat berat kapal
1 pada permukaan air.
r Dermaga l = ¼ Loa dan dolphin l = 1/6 Loa
Ad. 2. Gaya akibat angin
Rw 0,42 Qa . Aw
Gaya longitodinal apabila angin datang dari arah buritan ( = 180o)
Rw 0,5 Qa . Aw
Gaya lateral apabila angin datang dari arah lebar ( = 90o)
Rw 1,1 Qa . Aw
dimana : Qa 0,063 V 2
dengan :
Rw = gaya akibat angin (kg)
Qa = tekanan angin (kg/m2)
V = kecepatan angin (m/dt)
Aw = proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
Ad. 3. Gaya akibat arus
R f 0,14 S .V 2
Gaya tekanan arus yang bekerja dalam arah sisi kapal
R f 0,5 . C .V 2 . B
dengan :
Rf = gaya akibat arus (kgf)
S = luas tampang kapal yang terendam air (m2)
= rapat massa air laut, = 104,5 (kgf/m4)
C = koefisien tekanan arus
V = kecepatan arus (m/dt)
B’ = luas sisi kapal dibawah muka air (m2)
Kapal dengan displacement W = 6000 ton
Loa = 110 m
Lpp = 94,5 m
B = 25,3 m 2
W V
d = 8,3 m E C m . C e .C s . C c
o = 1,025 t/m3
V = 0,15 m/d
2g
.d W
Cm 1 Cb
2 . Cb . B L pp . B . d . o
1
Ce 2
l
1
r
Ad. 4. Gaya tarikan kapal pada dermaga
Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
Kombinasi pembebanan
a + b = ……?
a + c =…….?
(Pilih pembebanan maksimum untuk penulangan balok)
Perhitungan penulangan balok
Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan
III. PEMILIHAN TYPE FENDER
Besarnya energi tumbukan kapal yang diabsorbsi oleh fender dapat dihitung dengan rumus berikut :
k = 0.5 untuk titik kontak kapal pada jarak ¼ L
w = w’ + w”
w” = ¼ D2. L .
Setelah besarnya energi tumbukan kapal diperoleh maka type Fender yang akan digunakan dapat
dilihat pada tabel.
Hitung besarnya reaksi yang diteruskan pada balok Fender yaitu dengan melihat grafik sesuai
dengan type Fender yang akan digunakan dengan melihat harga E (Energi tumbukan kapal yang
terjadi).
Perhitungan Balok Fender
a) Beban yang diperhitungkan pada balok
fender yaitu reaksi yang timbul akibat
tumbukan kapal pada fender.
b) Perhitungan momen pada balok fender
c) Penulangan balok fender
d) Sketsa penulangan balok fender
IV. PEMILIHAN BOULDER
Boulder sebagai penambat kapal harus sanggup memikul gaya-gaya horisontal yang
timbul akibat terseretnya kapal yang diakibatkan oleh pengaruh angin dan arus.
a. Gaya akibat angin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R1 = 1,3 W.A
Dimana : R1 = Gaya akibat angin
W = Beban angin = 100 Kg/m2
A = Luas bidang kapal yang terkena angin (m2)
= panjang kapal x tinggi kapal yang tidak terendam air
Gaya total akibat angin dan arus akan ditahan oleh dua buah boulder.
Berdasarkan besarnya gaya yang terjadi untuk satu boulder, maka type boulder yang
digunakan dapat dilihat pada tabel
V. PERHITUNGAN POER
– Tentukan ukuran Poer
– Beban – beban yang diperhitungkan pada Poer
– Perhitungan momen
– Penulangan Poer dan sketsa penulangan
1. Gaya vertikal
- Berat balok
- Berat balok fender
- Berat plat lantai
- Berat poer
- Berat crane-crane
- Beban hidup
Penentuan Daya Dukung Tanah
( N S .Ap ) ( JHP. As )
Qall
3 5
Dimana : Ns = Nilai konis
Ap = Luas penampang tiang
JHP = Jumlah hambatan pelekat
As = Keliling tiang
F =k.W