Anda di halaman 1dari 4

OPINI

FUNGSI PARTAI POLITIK


DALAM KOMUNIKASI POLITIK
MEMBACA DINAMIKA POLITIK DI KABUPATEN NGADA
Oleh :
Maximilianus Wada
NIM.65201150547

Aris Toteles dan Plato menganggap Politik merupakan suatu usaha untuk mencapai
masyarakat politik yang terbaik. Berdasarkan uraian tersebut, saya dapat menarik kesimpulan
bahwa politik adalah segala urusan menyangkut negara atau pemerintahan melalui suatu sistem
politik yang menyangkut penentuan tujuan dari sistem tersebut dan cara mencapai tujuan
tersebut.
Tujuan politik di Indonesia pada umumnya mempunyai tujuan yakni; agar kekuasaan
yang ada di masyarakat maupun pemerintah diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai dengan
norma hukum, dapat menciptakan kekuasaan di masyarakat maupun pemerintah yang
demokratis, dapat membantu terselenggaranya kekuasaan pemerintah dan masyarakat yang
mengacu pada prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, mensejahterakan seluruh
masyarakat Indonesia, melindungi hak- hak seluruh warga negara Indonesia dan menjamin
terlaksananya kewajiban- kewajiban warga negara, menjaga keamanan dan perdamaian negara,
menjaga kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa.
Dinamika politik di Kabupaten Ngada menjadi berwarna ketika muncul sosok calon
Kepala daerah yang berinisial MS alias Marianus Sae, S. Ap bertarung pada Pilkada Ngada
periode 2010 – 2015 berpasangan dengan Drs. Paulus Soliwoa melawan ketujuh kandidat
lainnya. Pada saat itu, sosok MS belum familyar di kalangan masyarakat Ngada dibandingkan
sosok kandidat lainnya sebab MS merupakan Pengusaha Tekstil yang selama beberapa dekade
berwirausaha di Pulau Dewata. Singkat cerita, sosok MS menjadi idola baru yang memberikan
warna tersendiri di kalangan masyarakat Ngada pada umumnya. Dengan gaya yang khas
menggunakan motor traill menyusur lorong- lorong pedesaaan menebar senyum sembari
bersafari politik hingga akhirnya beliau memenangkan pertarungan Pilkada Ngada dan menjadi
Bupati terpilih periode 2010 – 2015.
Komunikasi politik yang dibangunnya mampu merubah paradigma politik di Kabupaten
Ngada yang sebelumnya banyak diisi elit- elit politik yang berasal dari birokrasi baik
purnawirawan DPR maupun pensiunan PNS yang notabene menetap di Ngada keok di tangan
MS. Strategi politik yang diterapkan MS menggunakan slogan sederhana tetapi syarat makna
yakni “Wae Gebho Gabho (Air Berkelimpahan), Dara Rilo Ralo (Listrik Terang
Benderang), Dan Zala Siro Saro (Jalan Simpang Siur) ” menjadi primadona masyarakat
Ngada. Hal ini dibuktikan dengan terpilih kembali pasangan MS dan PS pada periode kedua
yakni tahun 2015-2020.
Sosok MS dengan berbagai hal kontoversialnya mampu menggugah ketua umum partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pusat Megawati Soekarno Putri melalui DPP PDIP
beserta Sekjen mengelurakan rekomendasi untuk maju pada Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara
Timur pada tahun 2019/2024. Berbagai hal dilakukan DPP mulai dari survei ditingkat daerah
maupun skala NTT umumnya sosok MS tetap menjadi idola dan menurut beberapa kalangan elit
Politik MS bisa berpeluang menang. Namun seketika MS dikejutkan dengan OTT oleh KPK dan
saat ini MS mendekam di salah satu rutan di Surabaya.
Pandangan politik yang diterapkan MS dengan Komunikasi politik yang milenial mampu
membuat sosoknya melekat di hati masyarakat Ngada sampai saat ini. Bahkan saat ini beberapa
calon bupati Ngada yang siap bertarung di pilkada Ngada tahun 2021-2025 tentu butuh arahan
politik yang demikian.
Di Ngada ada muncul istilah “ SAEISME “ oleh beberapa kalangan yang hemat saya
menjadi strategi politik untuk meraup basis pendukung MS agar berbalik mendukung calon yang
dijagokan. Agak sulit meniru gaya kepemimpinan beliau(MS) namun apapun yang dilakukan
tentu gaung Saeisme menjadi senjata ampuh merebut hati rakyat. Komunikasi politik semacam
ini tentu menjadi beberapa pertimbangan bagi para elite politik Ngada untuk senantiasa hati-hati
ketika realitas Saesime masa lalu menjadi bomerang masa kini.
Secara sederhana komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan
politik dan aktor – aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan dan kebijakan
pemerintahan. Ini yang dilakukan MS dalam satu dekade lebih kepemimpinannya.
Sejalan dengan itu, menurut David VJ Bell komunikasi politik adalah pembicaraan politik
dan ada tiga jenis pembicaraan politik ; pertama, pembicaraan kekuasaan(mempengaruhi orang
lain dengan ancaman atau janji, juga suap dan pemerasan. Kedua, pembicaraan pengaruh
(nasihat, dorongan, permintaan dan peringatan ). Ketiga, pembicaraan otoritas (pemberian
perintah atau larangan). Apa yang terjadi di Ngada dalam tahun tahun – politik sering terjadi
komunikasi politik yang intens, dimana tokoh sentral bermain peran penting dalam pengambilan
keputusan baik untuk posisi jabatan di birokrasi maupun hal lain seperti fee proyek dll.
Elite politik banyak mendapat masukkan dari kader- kader partai terkait situasi di
lapangan dan tim sukses menjadi juru kunci untuk melapor realitas yang terjadi di lapangan.
Kadang – kadang ada masyarakat atau kelompok atau desa tertentu kurang mendapat perhatian
sebab dukungan terhadap calon yang memenangkan Pileg, atau Pilkada kurang bahkan tidak
sama sekali. Fenomena ini sering terjadi bahkan tak jarang oknum PNS yang bermain api politik
baik secara langsung maupun subversif dipindahkan/ dimutasi ke tempat terpencil atau bagi
yang bekerja di birokrasi mendapat teguran ringan dengan turun jabatan atau dipindahkan ke
instansi lain dan lebih parahnya lagi Non job. Ini adalah bagian dari startegi politik. Yang abadi
dalam politik adalah kepentingan.
Komunikasi politik sangat kental dengan kehidupan sehari – hari dan tanpa disadari pula
kita terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Segala hal menyangkut kepentingan
umum ( bonum commune) seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak ( BBM) ,tarif listrik yang
melonjak, atau kebijakan menyimpang dengan tidak memperhatikan hak – hak rakyat jelata itu
adalah bentuk kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah melakukan itu tentu
sudah melalui proses komunikasi politik dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik di
tingkat pusat, pemerintah propinsi maupun di tingkat daerah pastinya berlaku demikian.
Fenomena komunikasi politik di Ngada pernah dihebohkan dengan kebijakan bupati
Marianus Sae,S.Ap bersama anggota DPRD memindahkan pasar Inpress di area Kota Bajawa ke
Boubou. Dengan alasan penataan kota hal tersebut mendapat penolakan besar- besaran dari
masyarakat. Demonstrasi, unjuk rasa, protes dll, ditanggapi dingin oleh para elite politik.
Anggota DPRD yang adalah wakil rakyat juga tak bisa berbuat banyak, sebab mereka juga
terlibat dalam kebijakan itu. Bupati MS tetap kukuh pada keputusan. Sisi lain dari itu tukang
ojek, maupun mobil angkutan justru senang karena mendapatkan untung dengan trayek yang
lumayan tentu penghasilan bertambah, namun pedagang justru merasa sepi sebab lokasi baru
(Boubou) jauh dari keramaian.
Melihat hal tersebut di atas, masyarakat tentu tahu betul konsekuensi dari apa yang dia
pilih. Saat itu banyak masyarakat yang menilai bahwa kinerja bupati MS gagal, namun situasi tak
suka itu tak berlangsung lama, toh dukungan terhadap beliau justru tetap berlanjut hingga beliau
terpilih kembali di periode yang kedua. Inilah bentuk komunikasi politik, kapanpun, dimanapun,
politik itu syarat kepentingan. Strategi politik yang dibangun MS mampu merubah semuanya.
Tokoh MS di hati masyarakat Ngada tetap istimewa. Komunikasi politik, kebijakan,
kedekatan beliau dengan masyarakat membuat beliau begitu dihormati. Saat ini di Ngada banyak
calon – calon untuk Ngada 1 sedang berjuang merebut simpati masyarakat. Media sosial ramai
membahas hal itu. Ini tentu dinamika politik baru sebab tokoh berpengaruh seperti MS saat ini
dicabut hak politiknya. Hemat saya, meski beliau tak ada, namun strategi politik yang beliau
terapkan mesti dicontoh.
Dengan demikain, komunikasi politik adalah proses dimana informasi politik yang
relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainya dan diantara sistem –
sistem sosial dengan sistem – sistem politik. Proses ini terjadi secara berkesinambungan dan
mencakup pula pertukaran informasi di antara individu – individu dengan kelompok –
kelompoknya pada semua tingkatan. Sekian .

Anda mungkin juga menyukai