Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

“KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA”

OLEH :

SILMA SAHARA PUTRI

17.321.2762

A11-B

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2020
A. Pengkajian Keperawatan Keluarga
Pengkajian merupakan suatu tahapan saat seseorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Pengkajian merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi masalah.
Pengkajian keperawatan bersifat dinamis, interaksi dan fleksibel. Data
dikumpulkan secara sistematis dan terus menerus dengan menggunakan alat
pengkajian. Pengkajian merupakan aktivitas intelektual dan interpersonal
(NANDA,2018). Pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan
metode observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik (Maglaya,2009).
Pengkajian keperawatan dalam keluarga memiliki dua tahapan. Pengkajian
tahap satu berfokus pada masalah kesehatan keluarga. Pengkajian tahap dua
menyajikan kemampuan keluarga dalam melakukan lima tugas kesehatan
keluarga. Namun dalam pelaksanaanya, kedua tahapan ini dilakukan secara
bersamaan. Berikut ini penjelasan mengenai masing masing tahap
pengkajian. Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga
mencakup:
1. Data umum/identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga,
komposisi anggota keluarga, alamat, agama, suku, Bahasa sehari-hari,
jarak pelayanan kesehatan terdekat dan alat transportasi.
2. Kondisi kesehatan anggota keluarga terdiri dari nama,hubungan dengan
keluarga,umur,jenis kelamin,Pendidikan terakhir,pekerjaan saat ini,status
gizi,tanda-tanda vital, status imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantu
atau protesa serta status kesehatan anggota keluarga saat ini meliputi
keadaan umum, riwayat penyakit /alergi.
3. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini
sedang sakit) meliputi nama individu yang sakit, diagnose medis, rujukan
dokter atau rumah sakit, keadaan umum, sirkulasi cairan, perkemihan,
pernafasan, muskuloskletal, neurosensori, kulit,istirahat dan tidur, status
mental,komunikasi dan budaya, kebersihan diri,perawatan diri sehari-
hari, dan data penunjang medis individu yang sakit
(lab,radiologi,EKG,USG).
4. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman
antara lain ventilasi, penerangan,kondisi lantai, tempat pembuangan
sampah, dll.
5. Struktur keluarga: struktur peran nilai (value), komunikasi,kekuatan.
Komponen struktur keluarga ini akan menjawab pertanyaan tentang siapa
anggota keluarga, bagaimana hubungan diantara anggota keluarga.
6. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga. Variable perkembangan
keluarga ini akan menjawab tahap perkembangan keluarga, tugas
perkembangan keluarga.
7. Fungsi keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari aspek instrumental dan
ekspresif. Askep instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup
sehari- hari seperti makan,tidur,pemeliharan kesehatan. Aspek ekspresif
fungsi keluarga adalah fungsi emosi, komunikasi, pemecahan masalah,
keyakinan dll. Pengkajian variable fungsi keluarga mencakup
kemampuan dalam melakukan tugas kesehatan keluarga meliputi
kemampuan mengenal masalah kesehatan mengambil keputusan
mengenai tindakan keperawatan yang tepat , merawat anggota keluarga
yang sehat dan menggunkan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga meliputi :
a. Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat diperoleh
dari wawancara dengan klien berkaitan dengan kejadian sebelumnya
dan kejadian sekarang. Penilain subyektif misalnya pengalaman
setiap anggota keluarga, maupun temuan yang objektif misalnya hasil
observasi berbagai fasilitas yang ada dirumah keluarga.
b. Sumber data keluarga dapat juga diperoleh dari informasi yang
tertulis atau lisan dari berbagai agensi yang berhubungan atau
bekerjasama dengan keluarga, atau informasi dari anggota tim
kesehatan lain.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga
atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data
analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya.
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungn keluarga,
struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga, baik yang
bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan
bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber
daya keluarga. Daftar diagnosis keperawatan keluarga bisa dilihat pada buku
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA).

C. Perencanaan Keperawatan Keluarga


Perencanaan merupakan proses menyusun strategi atau intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi
masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasikan dan divalidasi pada
tahap perumusan diagnosa keperawatan. Perencanaan disusun dengan
penekanan pada partisifasi klien, keluarga dan kordinasi dengan tim
kesehatan lainnya. Perencanaan mencangkup penentuan prioritas masalah,
tujuan, dan rencana tindakan. Tahap penyusunan perencanaan keperawatan
keluarga adalah
1. Menetapkan prioritas masalah Menetapkan prioritas masalah/ diagnosis
keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skala menyusun
prioritas Maglaya (2009)
Skala untuk menentukan prioritas (Maglaya, 2009)
No. Kriteria Bobot Skor
1. Sifat masalah
Skala: Wellness 3
Aktual 3 1
Resiko 3
Potensial 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah


Skala: Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk dicegah


Skala: Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1

4. Menonjolnya masalah
Skala: Segera 2
Tidak perlu 1 1
Tidak dirasakan 0

Cara Skoring:

a. Tentukan skor untuk setiap criteria


b. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

Skor X bobot
Angka Tertinggi
c. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prioritas:Penentuan prioritas
masalah didasarkan dari empat criteria yaitu sifat masalah, kemungkinan
masalah dapat diubah, potensi masalah untuk dicegah dan menonjolnya
masalah
a. Kriteria yang pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat
diberikan pada masalah actual karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
b. Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memerhatikan terjangkaunya factor-faktor sebagai
berkut:
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknlogi dan tindakan untuk
menangani masalah
2) Sumber daya keluarga dala bentuk fisik, keuangan, dan tenaga
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
dan waktu
4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan sokongan masyarakat
c. Criteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah. Fakor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah:
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan- tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok hibh risk atau kelompk yang sangat peka
menambah potensi untuk mencehah masalah
d. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Nilai skor yang tertinggi yang terlebih dahulu diberikan intervensi
keluarga. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan
tujuan keperawatan keluarga yaitu:
1) Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga
diarahkan untuk mencapai suatu hasil
2) Criteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-
benar bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
3) Tujuan menggambarkan berbagai alternative pemecahan masalah
yang dapat dipilih oleh keluarga
4) Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks
diagnosis keperawatan keluarga dan factor-faktor yang
berhubungan
5) Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab
jeluarga dalam pemecahan masalah. Penyusunan tujuan harus
bersama-sama dengan keluarga

D. Implementasi Keperawatan Keluarga


Implemtasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan individu
dalam keluarga dan pada anggota keluarga lainnya. Implementasi yang
ditunjukan pada individu meliputi:
1. Tindakan keperawatan langsung.
2. Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar.
3. Tindakan observasi.
4. Tindakan pendidikan kesehatan.
Implementasi keperawatan yang ditunjukan pada keluarga meliputi
1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi,
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, mendorong
sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat untuk
individu dengan cara mengidentifikasi konsekuensi jika tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga,
mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan dari dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat
dan fasilitas yang ada dirumah, mengawasi keluarga melakukan
perawatan.
4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat
digunakan keluarga, melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memaanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara mengenalkan fasilitas yang ada dilingkungan keluarga,
membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
E. Evaluasi Keperawatan Keluarga
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan evaluasi
diperlukan untuk melihat keberhasilan. Bila tidak tahu belum berhasil, perlu
disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin
tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan keluarga, untuk itu dapat
dilaksanakan secraa bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan klien atau
keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses asuhan
keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan. Perawat bertanggung jawab
untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga terhadap
pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan individu
dalam konteks keluarga, membandingkan respon individu dan keluarga
dengan kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta
kemajuan pencapaian tujuan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC

IPKKI. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok,


dan Komunitas.Dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di
Puskesmas Dan Masyarakat. Jakarta: UI-press

Maglaya, A.S. 2009. Nursing Practicein in The Community, (5th ed).


Philadelpia: Argonauto Corporation

Anda mungkin juga menyukai