Ragil Intan Cahyani (09305144003)
Ragil Intan Cahyani (09305144003)
Oleh
SKRIPSI Ragil Intan Cahyani
Universitas Negeri Yogyakarta
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRAK
Universitas Negeri Yogyakarta
Value at Risk (VaR) adalah suatu alat ukur statistik risiko yang mengukur
untuk memenuhi sebagian persyaratan kerugian maksimum yang diharapkan dari sebuah investasi pada tingkat konfidensi
(confidence interval) tertentu dan periode waktu (time period) tertentu dalam kondisi
guna memperoleh gelar Sarjana Sains pasar normal. Perhitungan VaR dapat digunakan dalam sebuah aset maupun
portofolio. Untuk menghitung VaR terdapat empat metode yaitu metode simulasi
Historis, metode Varians Kovarians, metode simulasi Monte Carlo, dan metode
simulasi Bootstrapping. Dalam skripsi ini akan dijelaskan tentang pengukuran VaR
pada portofolio saham dengan metode simulasi Bootstrapping. Tujuan dari penulisan
ini adalah menjelaskan penerapan pengukuran VaR pada portofolio saham dengan
metode simulasi Bootstrapping pada harga penutupan saham harian PT. Gudang
Garam Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT.
Unilever Indonesia Tbk.
Portofolio merupakan gabungan dari dua atau lebih saham individual.
Pengukuran VaR pada portofolio saham dengan metode simulasi Bootstrapping
mengestimasi distribusi dari data empiris. Metode Bootstrapping bebas dari asumsi
distribusi normal dan distribusi statistika lainnya. Pada intinya VaR dengan simulasi
Bootstrapping adalah melakukan simulasi dengan membangkitkan indeks untuk
mengestimasi nilai VaR-nya. Dalam pengukuran VaR pada portofolio langkah-
langkah utama adalah menentukan tingkat kepercayaan , periode waktu yang
dipilih, menentukan nilai parameter return aset serta korelasi antar aset,
mensimulasikan indeks untuk mendapatkan return terendah dari masing-masing aset,
menghitung return portofolio, mencari estimasi kerugian maksimum, menghitung
nilai VaR yang dinotasikan dengan dan menghitung rata-rata
Disusun oleh : hasil pengukuran VaR.
Ragil Intan Cahyani Penerapan pengukuran VaR pada portofolio saham dengan metode simulasi
Bootstrapping pada skripsi ini adalah harga penutupan saham harian PT. Gudang
09305144003 Garam Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Kalbe Farma, dan PT. Unilever
Indonesia Tbk periode 2 Juli 2012 sampai dengan 1 Juli 2013. Dari hasil perhitungan
VaR portofolio pada tingkat kepercayaan 95%, menghasilkan rata-rata nilai VaR
sebesar (tanda negatif menunjukkan kerugian). Hal ini dapat diartikan
ada kemungkinan sebesar 95% bahwa kerugian yang mungkin akan diderita investor
PROGRAM STUDI MATEMATIKA tidak akan melebihi dan dengan nilai keuntungan portofolio yang
didapat sebesar dalam jangka waktu satu hari dari dana awal
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
yang diinvestasikan pada portofolio sebesar .
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Kata Kunci: Value at Risk, Return, Bootstrapping
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
i
vii
BAB I risiko. Semakin enggan seorang investor terhadap risiko (risk averse), maka pilihan
PENDAHULUAN investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset-aset yang bebas risiko
(Tandelilin, 2007:76). Pengembalian atas investasi yang dilakukan dan risiko yang
A. Latar Belakang didapat memiliki hubungan yang sangat erat dimana semakin besar tingkat
Dalam dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung risiko. Investor pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat risiko yang
tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang telah dihadapi, jadi antara pengembalian dan risiko tidak dapat dipisahkan.
ditanamnya. Dengan kata lain, dalam melakukan suatu investasi, investor Risiko dalam investasi adalah ketidakpastian yang dihadapi karena nilai uang
dihadapkan dengan masalah tentang penaksiran risiko. Investasi merupakan atau harga suatu aset atau investasi menjadi lebih kecil daripada tingkat
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh pengembalian investasi yang diharapkan. Risiko investasi dapat dihindari/dikurangi
keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Seorang investor membeli dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi dilakukan dengan cara memilih
sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan berbagai aset saham untuk diinvestasikan. Kumpulan berbagai macam aset saham
harga saham ataupun sejumlah dividen (pengembalian laba) di masa yang akan inilah yang disebut sebagai sebuah portofolio. Pada umumnya, investor adalah risk
datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut averse. Risk averse adalah investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan
(Tandelilin, 2007:3). investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sama dan dengan risiko
Investor pada umumnya merupakan pihak yang tidak menyukai adanya yang berbeda, maka investor tersebut pasti akan memilih investasi dengan tingkat
risiko tetapi menginginkan pengembalian yang maksimal. Sehingga investor yang risiko yang lebih rendah dan jika mempunyai beberapa pilihan portofolio yang
rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih saham yang efisien, yang efisien, maka portofolio yang optimal yang dipilih.
memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau bisa dikatakan return tertentu Portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan
dengan risiko minimal. Apabila investor mengharapkan tingkat keuntungan yang dengan portofolio lain mempunyai expected return terbesar dengan risiko yang sama
tinggi, maka harus menanggung risiko yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Hakekatnya
apabila investor menginginkan risiko yang lebih rendah, maka tingkat keuntungan portofolio sebagai suatu bentuk investasi harus memperhatikan aspek yang dapat
yang diharapkan juga akan semakin rendah. Maka dari itu, investor bisa memilih mempengaruhi keuntungan maupun kerugian di masa yang akan datang, karena
menginvestasikan dananya pada berbagai aset untuk mengurangi kerugian/risiko harapan keuntungan di masa yang akan datang (return) dan kerugian (risiko)
investasi. Pilihan aset-aset tersebut didasarkan pada pemahaman investor terhadap merupakan konsekuensi dari suatu pilihan investasi.
1
3 4
Dalam berinvestasi telah banyak dikembangkan perhitungan nilai risiko menggunakan parameter yang sesuai dan tidak mengasumsikan bahwa return
untuk mengurangi risiko, sehingga para investor dapat mengetahui nilai risiko lebih portofolio bersifat linear terhadap return aset tunggalnya. VaR dengan simulasi
awal. Salah satu bentuk pengukuran nilai risiko yang sering digunakan adalah Value Historis adalah metode yang mengesampingkan asumsi return yang berdistribusi
at Risk (VaR). normal maupun sifat linear antara return portofolio terhadap return aset tunggalnya.
Penerapan metode Value at Risk (VaR) merupakan bagian dari manajemen VaR dengan metode simulasi Bootstrapping mengestimasi distribusi dari data
risiko. VaR pada saat ini banyak diterima, diaplikasikan dan dianggap sebagai empiris. Metode Bootstrapping bebas dari asumsi distribusi normal dan distribusi
metode standar dalam mengukur risiko. VaR dapat didefinisikan sebagai estimasi statistika lainnya. Nilai VaR digunakan untuk mengetahui perkiraan kerugian
kerugian maksimum yang akan didapat selama periode waktu (time period) tertentu maksimum yang mungkin terjadi sehingga dapat mengurangi risiko.
dalam kondisi pasar normal pada tingkat kepercayaan (confidence level) tertentu Kelebihan dari VaR yaitu metode pengukuran ini dapat diaplikasikan ke
(Jorion, 2007:17). seluruh produk-produk finansial yang diperdagangkan. Angka yang didapat
Aspek terpenting dalam perhitungan VaR adalah menentukan jenis merupakan hasil perhitungan secara menyeluruh terhadap risiko produk-produk
metodologi dan asumsi yang sesuai dengan distribusi return. Hal ini dikarenakan sebagai suatu kesatuan. Selain itu VaR juga mengestimasi probabilitas atau
perhitungan VaR berdasarkan pada distribusi return sekuritas, dimana skuritas kemungkinan mengenai timbulnya kerugian yang jumlahnya lebih besar daripada
merupakan bukti uang atau pembayaran modal, misalkan saham, obligasi, wesel, angka kerugian yang telah ditentukan. Kelebihan lainnya dari VaR ini adalah VaR
sertifikat, dan deposito. Penerapan metode dan asumsi yang tepat akan menghasilkan memperhatikan perubahan harga aset-aset yang ada dan pengaruhnya terhadap
perhitungan VaR yang akurat untuk digunakan sebagai ukuran risiko. berkurangnya risiko yang diakibatkan oleh diversifikasi gabungan saham atau
Ada empat metode utama untuk menghitung VaR yaitu metode varians- portofolio.
kovarians, simulasi Historis, simulasi Monte Carlo, dan simulasi Bootstrapping. Pada skripsi ini metode simulasi Bootstrapping digunakan untuk mengukur
Keempat metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. atau menganalisis VaR portofolio pada saham PT. Gudang Garam Tbk, PT. Indofood
Metode Varians-kovarians mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal dan Sukses Makmur Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Unilever Indonesia Tbk yang
return portofolio bersifat linear terhadap return aset tunggalnya. Kedua faktor ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode ini merupakan metode yang paling banyak
menyebabkan estimasi yang lebih rendah terhadap potensi volatilitas (standar digunakan untuk mengukur VaR karena dapat menghitung bemacam-macam saham
deviasi) aset atau portofolio di masa depan. VaR dengan metode simulasi Monte dan risiko.
B. R penerapan
u
m pengukura
u
s n Value at
a
n
Risk pada
M
a portofolio
s
a saham
l
a dengan
h
metode
Dari latar
belakang simulasi
tersebut,
dapat Bootstrapp
dirumuska
n ing?
permasalah
an sebagai
berikut:
C. T
1. Bagaiman
u
j
a u
a
pengukur n
an Value P
e
at Risk n
e
pada l
i
portofolio t
i
saham a
n
dengan
Tujuan
metode penelitian
adalah :
simulasi
1. Menjelask
Bootstrap
an
ping?
langkah-
2. Bagaiman
langkah
a
pengukura
3 4
n Value di dalam
BAB dalam matriks
at Risk perkuliah
II . Jadi, suatu
pada an. Serta
LANDASAN matriks
portofoli menamba
TEORI dengan ukuran
o saham h ilmu
dengan pengetahu
Pada
sebagai berikut:
metode an
bab ini akan
simulasi tentang
dibahas teori- . (2.1)
Bootstra metode
teori dasar yang
pping. simulasi
akan membantu
2. Menjelas Bootstrap 1. Penjumlahan
pembaca dalam dan
kan ping dan Pengurangan
memahami Matriks
penerapa penerapan
materi bab-bab Definisi 2.2
n nya.
selanjutnya. (Anton,
pengukur 2. B
a 2004:28)
an Value g
i A. Matriks Penjumlahan
at Risk
Definisi 2.1 dan
pada p
a (Anton, 2004:26) pengurangan
r
portofoli
a Matriks adalah matriks hanya
o saham
suatu susunan dapat dilakukan
p
dengan e bilangan berbentuk jika kedua
n
metode e
segiempat. matriks tersebut
l
simulasi i
Bilangan-bilangan memiliki ukuran
t
Bootstra i
dalam susunan yang sama.
pping. Menamba
tersebut disebut Sedangkan
h
anggota dari matriks yang
D. M informasi
matriks. Ukuran ukurannya
a
n tentang
f suatu matriks berbeda tidak
a pengukur
a dinyatakan dalam dapat
t an Value
banyaknya baris ditambahkan
P
at Risk
e (arah horizontal) atau
n
e pada
dan banyaknya dikurangkan.
l
portofolio kolom (arah
i
vertikal) yang Jika
t
terdapat dalam
i saham
matriks tersebut.
a dan
n dengan
Jika adalah
sebuah matriks
Hasil metode dengan jumlah
penelitian adalah sebarang
baris dan jumlah
ini simulasi kolom
diharapka dua matriks yang
n dapat
Bootstrap , maka
bermanfa ukurannya sama,
at :
ping. menyatakan maka jumlah
1. B
a anggota yang adalah matriks
g
i terletak pada yang diperoleh
dengan
baris dan
m
a menjumlahkan
kolom di
h
a
s 6
i
s
w
a
Untuk
mengem
bangkan
ilmu
pengetah
uan
secara
teoritis
sebagaim
ana yang
telah
dipelajari
7 8
anggota-anggota pada dengan anggota-anggota yang bersesuaian pada . yang didapatkan dengan mempertukar baris-baris dan kolom-kolom dari ,
Sedangkan selisih adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan sehingga kolom pertama dari merupakan baris pertama dari , kolom kedua dari
. (2.3)
. (2.6)
Definisi 2.3 (Anton, 2004:28) Jika adalah sebarang matriks dan adalah a.
sebarang skalar, maka adalah matriks yang diperoleh dari perkalian setiap b.
d.
matriks ,
.
transpose dari
dinyatakan
Definisi 2.4
dengan dan
(Anton, 2004:30)
didefinisikan
Jika adalah
dengan matriks
matriksdan
adalah matriks
maka hasilkali
adalah matriks
yang anggota-
anggotanya
ditentukan
sebagai berikut.
Untuk mencari
anggota pada
baris dan
kolom dari
, memilih
baris dari
matriks dan
kolom dari
matriks .
Kemudian
mengalikan
anggota-anggota
yang bersesuaian
kolom tersebut
dan kemudian
menjumlahkan
hasilkali yang
diperoleh.
Sehingga
anggota pada
baris
dan kolom
diperoleh
melalui:
3. Transpose
Matriks
Definisi 2.5
(Anton,
2004:36) Jika
7 8
n dengan
simbol 10 disebut variabel
4. Matriks
Identitas .
random diskrit
Definisi 2.6 Jadi,
jika himpunan
(Anton, berhingga atau
nilai yang
dan
2004:46) Jika tak berhingga
. muncul dari
adalah suatu tetapi masih dapat
merupakan
matriks dihitung maka
himpunan
B. Definisi
segiempat, disebut sebagai
Peluang terhitung. Jika
dan jika variabel random
Definisi 2.7 variabel
terdapat diskrit.
(Bain, et al., random diskrit,
matriks Sedangkan jika
1992:9) fungsi peluang
yang semua hasil yang
Diberikan variabel random
ukurannya mungkin dari
suatu didefinisikan
sama, variabel random
percobaan,
sebagai:
sedemikian merupakan nilai
menyatakan
nilai ,
7 8
Misalka
n adalah
variabel
random diskrit,
maka fungsi
densitas
probabilitas
(probability
density
function)
variabel
random jika
dipenuhi:
i. ,
(2.12)
ii.
,
iii. .
(2.14)
Misal
kan adalah
variabel
random
kontinu,
maka fungsi
densitas
probabilitas/
(probability
density
function)
variabel
random jika
dipenuhi:
i. ,
ii.
iii. .
(2.17)
11 12
Definisi 2.11 (Bain, et al., 1992:64) Fungsi distribusi kumulatif/cdf (cumulative Misal dan adalah variabel kontinu
bernilai riil. Misal merupakan suatu variabel random, maka untuk semua nilai , cdf-
, untuk . (2.18)
nya adalah: s
Probab
i
ilitas variabel
f
random
a
kurang dari
t
atau sama
dengan
e
digambarkan
k
dengan
s
.
p
Untuk suatu
e
variabel random
diskrit, cdf adalah:
k
. t
Untuk suatu a
variabel random
kontinu, cdf s
adalah:
i
. (2.20)
a
2. Nilai
Harapan d
(Expected
Value) a
Definisi 2.12 l
(Bain, et al., a
1992:61) Jika h
adalah
variabel s
random e
diskrit dengan b
pdf , a
maka nilai g
ekspektasi a
dari i
didefinisikan
sebagai b
berikut: e
r
.
i
Jika
k
adalah variabel u
random kontinu
t
dengan pdf
:
, maka nilai
ekspektasi dari
a
didefinisikan
.
sebagai berikut:
sering kali
-
11 12
adalah konstan,
Kovarians
. maka digunakan
untuk
melihat
b. varians
antara dua
dan adalah variabel
yang
konstan.
. berbeda.
Bukti: Sifat-sifat
Misal adalah c.
kovarians
variabel random
kontinu dengan , jika dan
pdf independen. (dengan
Bukti: adalah
berikut: a.
Bukti:
Menjabarkan
13
terlebih
dahulu
Bukti: dengan
. (2.25) menggunaka
n persamaan
. (2.30) yaitu:
3. Varians
. (2.29)
Definisi 2.13 4. Kovarians
dan Korelasi
(Bain, et al.,
Definisi 2.14
1992:73) (Bain, et al.,
1992:174)
Varians dari Kovarians dari
pasangan variabel
variabel random
random
didefinisikan
sebagai berikut:
dan
. did
efin . (2.30)
Teorema 2.1 isik
(Bain, et al., an
1992:74) Jika seb
adalah variabel aga
random, maka i
beri
kut:
. Dimana untuk
variabel random
B (2.27) diskrit:
u
kt .
i:
(2.31)
Dan untuk
variabel random
kontinu:
(2.32)
. (2.33)
.
akar kuadrat dari
Sehingga didapat
varians.
. .
Ukuran (2.2
8)
sebaran yang
Teorema 2.2
sering
(Bain, et al.,
digunakan selain
1992:74) Jika
varians adalah
adalah variabel
standar deviasi
random, dan
yang merupakan
15 16
. (2.34)
. (2.38)
. (2.35)
. (2.39)
. (2.36)
. (2.37)
b.
Bukti:
17
. (2.40)
c.
Bukti:
Menjabarkan
terlebih
dahulu dengan
menggunakan
.
persamaan (2.26)
(Bain, et al.,
1992:178)
.
Jika dan
dan untuk
menghitung
dengan adalah
menggunakan
persamaan (2.22)
yaitu: variabel
random
. dengan
membuktikan densitas
probabilitas
digunakan gabungan
persamaan (2.41)
maka dan
dinyatakan
dengan
.
maka
Bukti:
Jika nilai
.
ekspektasi
19 20
Definisi 2.15 (Johnson, 2002:69) Jika adalah variabel random dengan mean . (2.47)
dan kovarian , vektor random dengan ordo maka ditulis sebagai matriks Variabel random dan dinyatakan tidak berkorelasi jika .
yaitu
Teorema 2.4 (Bain, et al., 1992:178) Jika adalah koefisien korelasi dari dan ,
. (2.45)
maka
(2.48)
Buk
Misalkan
maka,
. (2.46)
adalah varians
i
19 20
n
J
s
i
k
k
a
o
a
d
r
a
i
n
a
s
a
.
d
a
D
l
e
a
f
h
i
s v
i a
a
2
b
.
e
1
l
6
r
(
a
B
n
a
d
i
o
n
m
,
d
e
e
t
n
a
a
n
l
,
v
r
1
i
9
a
9
n
2
s
:
)
19 20
d t
a a
n r
a
d
n
a
k d
o a
v l
a a
r h
m K
a
a
n
19 20
19 20
1, karena .
Se , (2.53)
hin
gga
car
a
pen
yel
esa
ian
nya
ada
lah
terhadap
kendala
C. Fungsi
Lagrange
Definisi 2.18
(Purcell, dengan
2010:456) menyelesaikan
Untuk persamaan
memaksimumk dan
an atau
(2.49)
meminimumka
untuk dan . Tiap
n
titik adalah
23 24
diperoleh
. (2.58)
Jadi biaya produksi minimum apabila jumlah produksi nilai dan . Diketahui keuntungan suatu investasi selama 6 periode. Disajikan dalam tabel:
probabilitas didefinisikan:
dengan
. (2.55)
vektor dari peluang hasil percobaan yaitu , , maka distribusi statistika lainnya (Efron, 1993:5). Teknik penarikan sampel metode
. (2.56) Bootstrapping adalah dengan pengembalian dari sebuah sampel asli. Sampel asli
merupakan sampel yang diperoleh dari hasil observasi yang diperlakukan seolah-
Distribusi empiris adalah daftar nilai-nilai yang diperoleh dari sampel
olah sebagai populasi. Nama Bootstrap sendiri diambil dari sebuah frase “Pull up by
, dengan proporsi waktu pada masing-masing kejadian.
your own Bootstrap” yang artinya bergantunglah pada sumbermu sendiri. Dalam hal
. (2.57)
ini, metode Bootstrapping bergantung pada sampel yang merupakan satu-satunya
25 26
sumber yang dimiliki seorang peneliti. Dalam kasus dimana serangkaian pengamatan bank misalnya, mempunyai tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi di atas
dapat diasumsikan dari independen dan terdistribusi secara identik, hal ini dapat biaya investasi yang dikeluarkan. Mereka biasanya lebih menyukai investasi pada
diimplementasikan dengan membangun sejumlah resamples dari data set yang aset yang mudah diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko
diamati (dan ukuran sama dengan data set yang diamati), yang masing-masing tetapi memberikan harapan return yang tinggi.
diperoleh random sampling dengan penggantian dari data set asli. 2. Penentuan kebijakan investasi
F. Investasi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang keputusan alokasi aset (aset allocation decision). Keputusan ini menyangkut
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas aset yang tersedia
datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan (saham, obligasi, real estat ataupun aset luar negeri). Investor juga harus
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti
masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta
investasi tersebut (Tandelilin, 2001:3). beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan ( on 3. Pemilihan strategi portofolio
going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi terbaik. Tahap-tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio
keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu: aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan
1. Penentuan tujuan investasi penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi
investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda- aktifitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi
beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, lembaga strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan
dana pensiun yang bertujuan untuk memperoleh dana untuk membayar dana pensiun direfleksikan pada harga saham.
nasabahnya di masa depan mungkin akan memilih investasi pada portofolio reksadana 4. Pemilihan aset
karena merupakan investasi bersama dalam bentuk suatu efek portofolio yang Setelah stategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-
terdiversifikasi. Sedangkan bagi institusi penyimpanan dana seperti aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan
27 28
pengevaluasian setiap aset yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini harga dari harga awal dan return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang investor dalam berinvestasi (Ruppert, 2001:23).
menawarkan return yang diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu 1. Net Return
atau sebaliknya menawarkan return yang diharapkan tertentu dengan tingkat risiko Jika seseorang menginvestasikan dananya pada waktu pada suatu aset
terendah. dengan harga dan harga pada waktu selanjutnya (misalnya periode satu hari atau
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio satu minggu atau satu bulan) adalah , maka net return pada periode dan
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.
adalah . Net return dapat digambarkan sebagai pendapatan relatif
Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap
atau tingkat keuntungan (profit rate).
ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan
Secara umum, net return antara periode sampai adalah sebagai berikut:
proses berkesinambungan dan terus menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan
. (2.59)
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
dimana = net return
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya
sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan = harga investasi pada saat
mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding kinerja
Misalnya, suatu investasi awal bernilai Rp 10.000.000,00 dan suatu net return adalah
portofolio lainnya (portofolio pasar) (Tandelilin, 2001:3).
0.07, maka pendapatan yang diperoleh adalah Rp 10.000.000,00 0.07 = Rp
G. Return 700.000,00.
pendapatan di masa mendatang. Pendapatan atau kerugian yang didapat dalam 2. Gross Return
berinvestasi tergantung pada perubahan harga dari jumlah aset yang dimiliki. Para Pada net return, return dapat bernilai positif maupun negatif tetapi pada gross
investor tertarik dengan pendapatan yang relatif besar terhadap besar investasi awal. return nilainya positif. Gross return, , didefinisikan sebagai berikut:
Return mengukur pendapatan itu, karena return dari suatu aset adalah perubahan . (2.60)
29
30
3. Log Return
.
Log return
Retur
atau disebut juga
n rata-rata
sebagai
kemudian
continuously
digunakan
compounded
untuk
returns,
mengestimas
dinotasikan
i varians
dengan , dan
tiap periode
didefinisikan
yaitu kuadrat
sebagai berikut:
standar
.
deviasi per
(2.61)
periode yaitu
dengan
sebagai
pada pembahasan
beikut:
log return ini,
, (2.64
disebut varians
berarti logaritma
per periode
natural dari
karena besarnya
,
tergantung
sehingga return
waktu ketika
dapat juga
return diukur.
dinotasikan
Akar dari
sebagai berikut:
varians (standar
deviasi)
27 28
pengembalian investor.
(expected pembentukan
return/ER) portofolio
pengembalian mengurangi
return). cara
penyimpanganny yaitu
Apabila alternatif
menyimpang portofolio
penyebaran dibandingkan
2. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama (Halim, 2005:54). adalah independen. Ini berarti bahwa rate of return untuk satu aset tidak
Untuk membentuk portofolio yang efisien, asumsi perilaku investor yang terpengaruhi oleh rate of return aset yang lainnya, maka standar deviasi yang
wajar cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor yang risk averse adalah mewakili risiko dari portofolio dapat dituliskan sebagai berikut:
r
berbeda, maka ia
i
s
akan memilih i
k
investasi dengan o
tingkat risiko p
o
yang lebih r
t
rendah. Jika o
f
seorang investor o
l
i
memiliki o
beberapa pilihan
= standar
portofolio deviasi aset
efisien, maka
= jumlah aset
portofolio
optimal-lah yang
akan dipilihnya
(Abdurrakhman,
2007:42).
J. Diversifikasi memutuskan
Portofolio
untuk melakukan
Untuk
diversifikasi ada
menurunkan
beberapa
risiko portofolio,
permasalahan
investor perlu
yang perlu
melakukan
diperhatikan.
diversifikasi.
Salah satu
Diversifikasi
permasalahan
dalam pernyataan
yang sering terjadi
tersebut bisa
ketika melakukan
bermakna bahwa
diversifikasi
investor perlu
adalah penentuan
membentuk
atau pemilihan
portofolio
sejumlah aset-aset
sedemikian rupa
spesifik tertentu
hingga risiko
dan penentuan
portofolio dapat
proporsi dana
diminimalkan
yang akan
tanpa mengurangi
diinvestasikan
return yang
untuk masing-
diharapkan.
masing aset
Mengurangi
tersebut dalam
risiko tanpa
portofolio. Untuk
mengurangi
menghindari
return adalah
permasalahan
tujuan investor
tersebut investor
dalam
harus bisa
berinvestasi
memilih cara
(Tandelilin,
melakukan
2001:60).
diversifikasi yang
Namun,
tepat, antara lain
ketika investor
31 32
hanya memilih B
u
secara acak. k
u
3. Diversifikasi A
secara j
Markowitz a
r
Dengan
menggunakan P
e
metode mean- n
g
variance dari a
n
t
Markowitz,
a
r
aset-aset yang
mempunyai
S
t
korelasi lebih
a
t
kecil dari +1 i
s
akan t
i
menurunkan k
a
risiko
portofolio, K
e
sehinggan u
a
semakin banyak n
g
aset yang a
n
dimasukkan ke .
dalam
Y
portofolio, o
g
semakin kecil y
a
k
risiko
a
r
portofolio.
t
a
Untuk sejumlah :
aset mendekati
U
tak berhingga, n
i
risiko dari v
e
portofolio r
s
adalah: i
t
a
. s
dimana =
31 32
G l
a a
j n
a g
h g
a
.
M
a Bain, L
d J
a
.
&
Anton,
H
E
n
& g
e
l
R h
o a
s r
s d
e t
s ,
,
M
C .
.
1
2 9
0 9
0 2
4 .
.
I
A n
l t
j r
a o
b d
a u
r c
t
i
o
L
n
i
n
e
a t
r o
E P
l r
e o
m b
e a
n b
t i
e l
r i
. t
y
V
e a
r n
s d
i
M
A a
p t
l h
i e
k m
a a
s t
i i
. c
a
l
E
d
i S
s t
i a
t
i
s
k
t
e
i
d
c
e
s
l
.
a
p
a
n S
. e
c
o
n
J
d
a
k
a
r E
t d
a i
: t
i
o
n
E
.
r
31 32
p
m
C a
a n
l
i
f &
o
r
n H
i a
a l
: l
,
D
u I
x n
b c
u .
r
y H
a
P
r l
e
s i
s
. m
Efron, ,
B
& A
.
T
i
b
s 2
h
i 0
r
a 0
n
i 5
,
.
A
R
. n
a
1
9 l
9
3 i
.
s
A i
n
s
I
n
t I
o
d n
u
c v
t
i e
o
n s
t
t
o a
s
t
h i
e
.
B
o
o E
t
s d
t
r i
a
p s
.
i
N
e
w k
e
Y
o d
r
k u
:
a
C .
h
a
31 32
J a
a n
a A
r n
t a
a l
: i
S i
a s
e I
m n
b v
a e
E t
m a
p s
a i
t .
J d
o i
g s
i i
a k
n e
t t
o u
. j
2 h
0 .
Yogyakarta: BPFE.
1
Johnson, R A & Wichern, D W. 2002. Applied Multivariate Statistical Analysis.
0 Fifth Edition. New Jersey. Prentice-Hall Inc.
. Jorion, P. 2007. Value at Risk: The New Benchmark Managing Financial Risk.
Third Edition. New York: The Mc Graw-Hill Companies.
Purcell,
T E
e
J
o
r
&
i
V
a
P r
b
o e
r
r g
,
t
o D
.
f
o
2
l 0
1
i 0
.
o
K
a
d l
31 32
k
u
l N
u e
s w
d Y
a o
n r
k
:
G
e
S
o
p
m r
e i
t n
r g
i e
r
.
A
n Tandelilin, E. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.
a Yogyakarta: BPFE.
l
i History
t c
i a
l
s
.
P
r
i
J c
a e
k
a P
r T
t .
a
: G
u
d
a
E n
r g
l
a G
n a
g r
g a
a m
.
T
Rupper b
t k
,
t
a
D h
. u
n
2
2
0
0
1
0
2
1
,
.
U
R
E L
m :
p
i w
r w
i w
c .
a y
l a
h
o
M o
e f
t i
h n
o a
d n
s c
e
.
i c
n o
m
,
F
i d
n i
a a
n k
c s
i e
a s
l
p
a
d
E
a
n
g
2
i
4
n
e
O
e
k
r
t
i
o
n
b
g
e
.
31 32
2
0 63
1
3
.
History
c
a
l
P
r
i
c
e
P
T
.
I
n
d
o
f
o
o
d
S
u
k
s
e
s
M
a
k
m
u
r
T
b
k
t
a
h
u
n
2
0
1
2
,
U
R
L
:
w
w
w
.
y
a
h
o
o
f
i
n
a
n
c
e
.
c
o
m
,
d
i
a
k
s
e
s
p
a
d
a
2
4
O
k
t
o
b
e
r
2
0
1
3
.