Anda di halaman 1dari 9

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribisnis perikanan adalah kegiatan yang sudah banyak dilakukan


sejak dulu, namun demikian popularitas agribisnis perikanan mulai
berkembang pada tahun 1990-an hal ini tidak perlu menjadi perdepatan yang
akan memicu konflik yang terpenting bagaimana semua pihak dapat dapat
mengolah sumber daya ikan yang melimpah.Kegiatan agribisnis tersebut
merupakan kegiatan pertanian yang komplek serta peranan sektor perikanan
dalam pembangunan ekonomi dapat di lihat dari segi fungsinya sebagai
penyedia lapangan kerja, peningkatan pendapatan nelayan atau petani ikan
dan pembangunan daerah, serta peningkatan kelestarian sumberdaya
perikanan di indonesia umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
cara penangkapan dan dengan cara budidaya di kolam.
Menurut para ahli Downey and Ericksen ( 1998 ) dalam buku saragih (
1998 : 86 ).Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan
komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan
dari mata rantai produksi, pengolahan masukkan dan keluaran produksi
( agroindustri), pemasaran masukkan- pengeluaran pertanian dan
kelembagaan penunjang kegiatan yang di maksud dengan berhubungan
adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian.
Menurut Soekartawi ( 1993 ) Agribisnis barsaal dari kata agri dan
bisnis.Agri bersal dari bahasa inggris , agricultural ( pertanian ). Bisnis bearti
usaha komersial dalam dunia perdagangan. Agribisnis adalah kesatuan
kegiatan usaha ynag meliputi suatu keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubunganya
dengan pertanian dalam arti luas. Strategi pembangunan yang berwawasan
agrinisnis menunjukkan arah bahwa pembangunan agribisnis merupakan
suatu upaya yang sangan penting untuk mencapai beberapa tujuan seperti,
menarik dan mendorong munculnya industi baru di sektor perikanan,
menciptakan stuktur yang tangguh dan efisien.
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui usaha apa saja yang telah di kembangkan oleh


bapak husaini
2. Mengetahui sampai manakah ikan tersebut dilakukan jual beli
3. Mengetahui untung dan rugi yang di alami selama proses produksi
tersebut
4. Mengetahui dampak terhadap lingkungan dengan adanya usaha
tersebut
5. Memahami bagaimana proses untuk melakukan budidaya tersebut
sehingga dapat memberikan hasil yang baik
1.3 Manfaat

Manfaatnya dalam pembuatan laporan ini agar para mahasiswa dapat


menganalisis usaha yang telah bapak husaini lakukan sejak delapan tahun
lebih sehingga dapat menyimpulkan dengan baik apakah usaha bapak husaini
pantas ataupun dapat menberikan dampak yang tidak baik bagi lingkungan
sekitarnya.
2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Kakap Putih Di Daerah Lancang

Barat

Menurut ( Sudjiharno, 1999 ) mengklasifikasikan sebagai berikut


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordta
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Famili : Centropomidae
Genus : Lates
Spesies : Lates calcarifer

Ikan kakap putih adalah spesies ikan yang sangat buas dan dapat
dilihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar
dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap putih lebih maju di
bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini
pemakan daging, ikan kakap putih juga seperti pada ikan lainya yang
memliki sirip, sirip ikan kakap putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih
memiliki sirip punggung berjari-jari keras, kuat dan kaku. Jari siripnya terdiri
dari 3 jari keras dan 7-8 jari-jari lunak pada sirip punggungnya. Sedangkan
sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri-ciri khususjikan dibandingkan
dengan ikan lainny. ( Mulyono, 2011 ). Mata ikan kakap putih mempunyai
mata berwarna hitam, Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih
bewarna merah terang dan memiliki ukuran kecil dibandingkan dengan ikan
kakap yang lainnya.Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng.
2.2 Habitat Ikan Kakap Putih

Ikan kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut.
Namun setelah dilakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang
sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di yang daerah laut yang belumpur,
berpasir, di ekosistem mangrove banyak nelayan yang sedang melaut banyak
mendapatkan ikan kakap ini. Ikan kakap putih juga dapat hidup di air payau.
Ikan kakap putih akan menuju daerah habitat aslinya jika akan memijah yaitu
pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang menetas akan beruaya menuju pantai dan
larvanya akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin
bertambah ukurannya maka larva ikan kakap putih tersebut akan beruaya ke
air tawar Selain itu ikan kakap juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan
kakap dapat ditemukan di aereal seperti sawah, dan danau.
2.3 Kebisaan Makan Ikan Kakap

Menurut kungvankij dk. ( 1986 ) ikan kakap putih dewasa termasuk


rakus ikan karnivora yang rakus, tetapi juvenilnya bersifat omnivora. Ikan
kakap putih dewasa hanya berdiam diri sepanjang hari dan menunggu calon
untuk mendekat sehingga akan di jadikan santapan untuk ikan kakap dewasa.
2.4 Reproduksi Ikan Kakap Putih

Ditinjau dari pola reproduksinya ikan kakap putih adalah hermaprodit


protandi, yaitu pada awal reproduksinya mempunyai kelamin jantan setelah
umur lebih dari 3 tahun berubah kelamin menjadi betina, didaerah muara
sungai, danau dan laguna ( Asmanik 2011 ). Testis mulai terbentuk pada
ukuran panjang total antara 25-35 cm. Terdapat kecenderungan semakin ke
garis ekuator, pematangan seksual jantan lebih terjadi lebih awal
dibandingkan yang berda jauh dari ekuator.
Ikan kakap putih bersifat katadromus, yaitu pemijahan dan penetsan
telurnya terjadi di perairan laut dan larvanya akan memasuki wilayah
perairan payau dan mangrove. Ikan dewasa yang berumur 3-4 tahun beruaya
ke muara sungai.Pergerakan ke area pemijahan terjadi pada awal musim
penghujan. Pemijahan pada musim hujan terjadi karena salinitas dan suhu
merupakan faktor penting yang mempengaruhi siklus pemijahan.

3.1 Tambak Perikanan

Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,


membesarkan, membiakkan ikan serta memanen hasilnnya dalam lingkungan
yang terkontrol kegiatan-kegiatan yang umum termasuk di dalamnya adalah
budidaya ikan maupun budidaya perikanan yang lainnya. Definisi tambak
atau kolam adalah badan air yang berukuran 1 m 2 hingga 2 ha yang bersifat
permanen atau musiman yang terbentuk secara alami atau buatan manusia.
Tambak atau kolam cenderung berada pada lahan dengan lapisan tanahnnya
kurang porus. Istilah kolam biasanya digunakan untuk tambak yang terdapat
di daratan air tawar, sedangkan tambak untuk air payau atau air asin
merupakan salah satu fungsi tambak bagi ekosistem perairan.
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya terdapat di
daerah pantai yang diisi airnya kemudian dimanfaatkan sebagai sarana
budidaya perairan. Hewan yang dibudidayakan banyak sebagai ikan konsumsi
saja. Jenis-jenis tambak yang banyak di indonesia adalah tambak dengan
sistem budidaya tradisional, dan secara intensif.
3.2 Kegiatan Usaha tambak perikanan

Adanya kebutuhan yang tinggi akan meningkatkan kegiatan ekonomi


seperti permintaan yang tinggi terhadap komoditas perikanan tambak,
terjadilah ahli fungsi atau konversi menjadi wilayah tambak. Pengembangan
usaha budidaya ikan ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan
yaitu,kesesuain lahan, ketersediaan komoditas dan teknologi serta permintaan
pasar.Kesesuaian lahan perlu diperhatikan mengingat bervariasinya daya
dukung dan tingkat kesesuaian lahan pada setiap hamparan tidak sama. Selain
itu ketersediaan komoditas untuk mencapai optimalisasi produksi masih
dihadapakan pada masalah pemasaran hasil dan keterbatasan jumlah
produksi. Teknologi budidaya tambak pada dasarnya adalah merupakan
teknologi yang banyak lakukan di lapangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemeliharaan ikan di
tambak
a) Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam
budidaya tambak ikan karena tenaga kerja di perlukan sebagai pengelola
tambak selama prose produksi berlangsung.
b) Lahan Tambak
Besar kecil lahan termasuk faktor yang mempengaruhi produksi
tambak ikan. Ukuran tambak yang besar menjadikan jumlah ikan yang
akan dibudidayakan juga akan semakin banyak.
c) Benih
Benih sangat erat kaitanya dengan kualitas ikan. Kualitas benih harus
diperhatikan dimana benih dipilih melalui proses seleksi yang ketat.
d) Pakan Tambahan
Pada budidaya tambak ikan pakan merupakan faktor penting yang ikut
mendukung keberhasilan produksi tambak.
e) Pupuk
Pemupukan tambak dilakukan untuk menumbuhkan pakan alami pada
ikan sehingga akan menjadi cadangan makanan bagi ikan dalam proses
pertumbuhan.
3.3 Analisis Kelayakan Usaha Tambak

Analisis Ekonomi

Usaha perikanan dapat didefenisikan sebagai setiap organisasi dari alam,


tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi dilapangan
perikanan. Analisis usaha perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk
mengetahui sampai dimana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha
perikanan berlangsung. Pendapatan mempunyai hubungan erat dengan tingkat
produksi yang dicapai, apabila produksi meningkat maka pendapatan
petambak cenderung meningkat dan besarnya pendapatan petambak
tergantung tingkat harga yang berlaku. Tinggi rendahnya pendapatan
dipengaruhi oleh harga, produksi, luas lahan, dan biaya usaha tani (Annisa
dan Lamursa, 2014). Komponen biaya akan dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu biaya investasi dan biaya operasional.
Analisis Finansial
digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari
segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara
kuantatif usaha pembesaran kepiting bakau dan ikan kakap putih pada
tambak. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria–kriteria
penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan Payback period. Untuk
menganalisis dengan empat kriteria tersebut, digunakan arus kas (cashflow)
untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang
dikeluarkan selama umur proyek (Reksono, dkk., 2012). Net Present Value
Selain itu juga dilakukan analisis laba rugi yang akan menghasilkan
komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan.
Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar
perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukkan layak
tidaknya usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas maksimal suatu
perubahan sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak maka
analisis sensitivitas dengan metode penghitungan switching value perlu
dilakukan (Perdana, 2008).
Analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah meneliti suatu analisa
untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan
yang berubah-ubah. Bagaimana sensitivitasnya manfaat sekarang (nilai
bersih) suatu proyek pada tingkat nilai ekonomi atau pada harga finansial,
atau terhadap rasio perbandingan manfaat dan investasi atau terhadap biaya-
biaya pelaksanaan yang terus meningkat, terhadap penurunan harga-harga,
terhadap perpanjangan periode waktu pelaksanaan). Pada bidang pertanian,
proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat beberapa masalah utama yaitu
harga, keterlambatan pelaksanaan dan hasil (Dolorosa, dkk., 2014).
Parameter yang digunakan yaitu penurunan penjualan ikan yang didasarkan
pada perubahan penurunan harga jual ikan dan penurunan produksi (Ruslan,
2004).
3 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi suatu
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
produk-produk yang ada hubunganya dengan pertanian dalam arti luas.
Strategi pembangunan yang berwawasan agrinisnis menunjukkan arah bahwa
pembangunan agribisnis merupakan suatu upaya yang sangan penting untuk
mencapai beberapa tujuan seperti, menarik dan mendorong munculnya
industi baru di sektor perikanan, menciptakan stuktur yang tangguh dan
efisien.
4.2 Saran
Semoga dalam kedepanya laporan analisis tambak ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan manfaat
bagaimana cara strategi yang baik dalam memproduksi ahsil perikanan
sehingga menghasilkan keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

Arief. Y.2013., Potensi Perikanan Budidaya. Pemerintahan kabupaten sinjai

Badan pusat statistik.2012., Produksi Perikanan Indonesia 2007-2012

Departemen pertanian. 2001., Pembangunan Sistem Agribisnis Sebagai


Ekonomi Nsional. Pertama. Jakarta
Dinas Kelautan dan Perikanan. 2012., Statistik Perikanan Budidaya 2011.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Bandar Lampung

Firdaus, M. 2008., Manajemen Agribisni. Bumi Aksara Jakarta

Anda mungkin juga menyukai