Anda di halaman 1dari 6

GREEN MATERIAL

NAMA : IQBAL

TAWAKAL NIM :

052001700066

DOSEN ; SRI NOVIANTHI, Spd, MT

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
Green Material

Green material memiliki artian yang luas dan tidak hanya dari segi apakah material tersebut ramah
lingkungan atau tidak, dan ada beberapa point sebuah material dapat dikatakan green material.

Green Material sendiri dapat dikatakan green, dengan meninjau antara lain :
1. Material dapat berkelanjutan / sustain
2. Proses produksi ramah lingkungan
3. Proses distribusi material tidak membuang banyak karbon
4. Proses konstruksi atau pemasangan material tidak menimbulkan sampah konstruksi
5. Material mendukung penghematan energi

List kriteria (tujuan) yang tercantum pada GBC mengenai penggunaan material, antara lain :
1. Mencegah pemakaian bahan dengan potensi merusak ozon yang tinggi
2. Menggunakan material bekas bangunan lama dan/atau dari tempat lain untuk mengurangi
penggunaan bahan mentah yang baru, sehingga dapat mengurangi limbah pada pembuangan akhir
serta memperpanjang usia pemakaian suatu bahan material.
3. Mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi bahan mentah dan proses produksi
material.
4. Menggunakan bahan yang tidak memiliki potensi merusak ozon.
5. Menggunakan bahan baku kayu yang dapat dipertanggungjawabkan asal-usulnya untuk
melindungi kelestarian hutan
6. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material dan mengurangi sampah konstruksi
7. Mengurangi jejak karbon dari moda transportasi untuk distribusi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Pada kali ini Green material dicari dan dituju untuk digunakan pada matakuliah Perancangan
Arsitektur V agar dapat menerapkan penggunaan material green, dalam segi arsitektur dan juga
konstruksinya.
STRUKTUR

1. PONDASI

Untuk pondasi saya memilih pondasi tiang pancang, dikarenakan :


- Proses produksi : proses produksi tiang pancang terbilang tidak berbahaya terhadap lingkungan,
dikarenakan pembuatan tiang pancang menggunakan beton cor yang dicetak dan tidak ada
pembakaran sama sekali. tiang pancang juga diproduksi dengan material-material yang ramah
lingkungan yaitu beton, alat-alat berat yang dipakai pada proses produksi tiang pancang pun tidak
mengeluarkan carbon karena menggunakan mesin hidrolic.

- Proses Konstruksi :
1. Meminimalisir galian pada tanah, karena pengaplikasian tiang pancang tidak dipengaruhi tinggi
muka air, jadi tidak banyak penggalian pada tanah
2. Porses distrubusi material pun tiang pancang mudah didapat khususnya pada daerah kota Jakarta
ini, jadi untuk transportasi bahan material tidak menimbulkan emisi yang berlebih.
3. Tiang pancang sekarang sudah tersedia dari pabrik, dan tinggal memasang nya pada tapak,
sehingga meminimalisir penggunaan alat berat untuk produksi ditapak, sehingga meminimalisir
sampah konstruksi, karena tiang pancang tidak diproduksi di tapak melainkan dipabrik.

Berikut contoh konstruktsi pada tiang pancang, dapat terlihat disini sangat minim alat berat yang
menimbulkan banyak karbon. Yang tentunya sudah cukup menghemat energi konstruksi.

- Aspek Berkelanjutan :
Material tiang pancang dapat awet selama bertahun-tahun, dan juga tahan terhadap korosi karena
tidak terpengaruh pada kondisi tanah / kadar air didalam tanah, sehingga tidak perlu
dikhawatirkan untuk jangka Panjang. Dan saat proses penghancuran bangunan pun, tiang pancang
tidak berpengaruh pada kondisi tapak karena tanah tidak terlalu rusak karena minim penggalian
dan pengecoran secara besar-besaran. Dan tiang pancang ditancap kedalam sehingga bisa dilepas.
2. KOLOM, BALOK, PLAT LANTAI, DINDING

Untuk kolom,balok, plat lantai, saya menggunakan material beton Precast :


Salah satu merk beton precast yang cukup terkenal dan sudah berlabel Eco-Label adalah Beton Precast dari
PT.WIKA ( Wijaya Karya ) Indonesia
- Proses produksi : untuk proses produksi sendiri Beton Precast dicetak dipabrik, Beton pracetak
dapat dicetak secara massal sehingga mengurangi konsumsi energi dalam pembuatannya., dan
dalam produksi pun tidak mengeluarkan banyak CO2 karena tidak ada pembakaran atau alat berat
yang banyak mengeluarkan CO2.
Dalam proses produksi sendiri pun beton precast membuat cetakan sesuai dengan kebutuhan,
sehingga tidak ada beton yang terbuang dan tidak terpakai, karena semua produksi cetak
disesuaikan dgn permintaan.

- Proses Konstruksi : untuk proses transportasi beton menuju tapak terbilang mudah didapat
dijakarta, karena pabrik produksi ada dikota Jakarta sehingga minim jejak carbon untuk
transportasi, selain itu hemat waktu dan efisien karena bisa langsung dipasang tanpa harus
menunggu cor lagi, dan tentunya lebih minim alat berat untuk konstruksi.
Karena proses produksi terpisah dgn konstruksi tentu lebih ramah lingkungan karena tidak ada
limbah yang terbuang dari sisa sisa material.

- Aspek Berkelanjutan : Beton precast dibuat dengan standarisasi kekuatan yang telah memenuhi
standar untuk mencapai umur tertentu, dan bisa digunakan secara bertahun-tahun dan minim
maintenance, karena beton precast bisa dibilang sangat kuat, dan tidak akan retak bahkan karena
gempa, kelembaban udara, air dll sekalipun, itu penyebab beton precast juga digunakan sbg
material jembatan / flyover, selain itu beton precast bisa dibongkar pasang sehingga bisa
digunakan kembali untuk meminimalisir produksi ulang.

ARSITEKTUR

1. Kaca
Untuk kaca saya menggunakan kaca insulasi dari merk CSJ ( Cahaya Asa Jaya ) dikarenakan :
- Proses Produksi : proses produksi dilakukan dipabrik dengan dicetak sesuai kebutuhan, sehingga
minim material sisa, selain itu pembakaran menggunakan gas sehingga tidak menimbulkan asap
carbon.
- Proses Konstruksi : Dalam jejak karbon material, material mudah diapat didaerah perkotaan
karena pabrik produksi tidak jauh, Dalam proses konstruksi kaca sudah dicetak dan tinggal
dipasang manual oleh pekerja, sehingga minim alat berat.
- Aspek Berkelanjutan : Kaca insulasi dalam memberikan pencahayaan pada raung sehingga
ruangan akan lebih hemat energy, dapat meredam hawa panas udara kering diantara insulating
glass akan mengurangi perambatan hawa panas dan aliran udara dingin. Embodied Energy Value
Glass yang dihasilkan pun rendah yaitu 15MJ/kg dan Carbon 0.85CO2/kg
2. Lantai
Untuk pelapis lantai saya menggunakan material Linoleum dari merk Amstrong yang sudah berlabel Eco-
Label dikarenakan
- Proses Produksi : Menggunakan campuran minyak biji rami, tepung kayu, serbuk gabus dan
kain berserat kuat dimana bahan tersebut mudah terurai dan didaur ulang kembali dan tidak
merusak alam karena tidak ada penebangan kayu.
- Proses Konstruksi : pemasangan tidak memerlukan alat berat sama sekali dan hamper tidak
menimbulkan karbon selama konstruksi, serta sampah konstruksi, material mudah tersedia
diperkotaan, sehingga minim carbon.
- Aspek Berkelanjutan : Material low maintenance karena anti rayap, awet, tanah air, tidak lapuk,
dan juga tentunyaaman bagi kesehatan karena mencegah perkembangan bakteri, serta tahan
terhadap api.

3. Plafond
Untuk pelapis plafond saya menggunakan material Kalsiboard dari merk KALSI yang sudah berlabel Eco-
Label dikarenakan :
1. Proses produksi : menggunakan bahan bahan organic yang aman, yaitu semen dan lem alami,
serta produksi menggunakan sistem press dan temperature tinggi, sehingga lebih ramah
lingkungan.
2. Proses konstruksi : pemasangan pun mudah dan cukup menggunakan tenaga manusia tanpa
memerlukan alat berat, karena proses produksi dilakukan dipabrik, sehingga tidak menimbulkan
limbah konstruksi
3. Aspek Berkelanjutan : Kalsiboard memiliki usia pakai yang lama dan didesain untuk jangka
Panjang hingga puluhan tahun, dan juga tahan terhadap rayap, api dan air ketimbang gypsum
ataupun triplek, sehingga sangat aman untuk jangka Panjang tanpa maintenance yang banyak.

4. Kusen
Untuk material kusen saya menggunakan Aluminium, dan merk yang berlabel Eco-Label adalah Dacon,
saya memilih aluminium dikarenakan :
- Proses Produksi : Untuk proses produksi sendiri menggunakan besi yang didaur ulang
sehingga minim limbah konstruksi, dan juga produksi disesuaikan dgn ukuran jendela / pintu,
produksi terdapat dipabrik dan minim alat-alat berat berkarbon. Karena jika produksi kusen
kayu maka akan banyak penebangan pohon secara besar-besaran dan tidak aman terhadap
lingkungan.
- Proses Konstruksi : Dari transporatsi material mudah karena ddialam kota, dan mudah
didapat, tidak memerlukan alat-alat berat karena pemasangan sudah memiliki ukuran yang
sesuai dgn kebutuhan, praktis, dan hemat energy.
- Aspek Berkelanjutan : Material dapat digunakan untuk jangka Panjang selama bertahun-
tahun karena sifatnya yang tahan api, rayap, kropos, karat, membuatnya cocok untuk
digunakan jangka Panjang tanpa maintenance berlebih, tentunya aman bagi kesehatan
lingkungan / penghuni didalamnya.
5. Pengerasan Landskap
Untuk material landskap saya menggunakan Paving Block Rumput dikarenakan :
- Proses Produksi : Proses produksi sendiri sudah terbilang aman terhadap lingkungan karena
menggunakan krikil dan semen dimana bahan pembuatannya aman terhadap lingkungan,
pembuatan dicetak dan dikeringkan tanpa pembakaran.
- Proses Konstruksi : Dalam pemasanganpun tidak memerlukan alat berat sama sekali
dikareankan mudah dipasang secara manual, dan hemat energy, serta transportasi material
menuju tapak pun mudah karena didalam kota dan material mudah diproduksi dipabrik,
sehingga tidak menimbulkan sampah konstruksi, paving yang lebih pun bisa disimpan dan
masih bisa digunakan lgi karena paving dicetak dipabrik.
- Aspek Berkelanjutan : Dari segi keberlanjutan paving kuat dan tahan lama, tidak mudah
pecah / rusak jika digunakan untuk landskap, paving dapat menyerap air sehingga tidak ada
air yang menggenang tan tidak merusak kondisi tanah, mengurangi resiko genangan air /
bajir, dan low maintenance karena cukup menyiram rumput dan memotongnya saat terlalu
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai