Anda di halaman 1dari 3

I.

LATAR BELAKANG

Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal
selama jangka waktu tertentu.
Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah
tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti
khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di
dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan
lain-lain. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah)

Rumah secara umum dapat diartikan sebagai tempat untuk berlindung atau bernaung
dari pengaruh keadaan alam sekitarnya ( Hujan, Matahari, dll ) Serta merupakan tempat
beristirahat setelah bertugas untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Namun, pengertian
rumah juga dapat ditinjau lebih jauh secara fisik dan psikologis.

1. Secara Fisik
Dari segi fisik rumah berarti suatu bangunan tempat kembali dari berpergian, bekerja,
tempat tidur dan beristirahat memulihkan kondisi fisik dan mental yang letih dari
melaksanakan tugas sehari-hari.

2. Secara Psikologis
Ditinjau dari segi psikologis rumah berarti suatu tempat untuk tinggal dan untuk
melakukan hal-hal tersebut di atas, yang tentram, damai, menyenangkan bagi
penghuninya. rumah dalam pengertian psikologis ini lebih mengutamakan situasi dan
suasana daripada kondisi dan keadaan fisik rumah itu sendiri.

Menurut para ahli:

1. Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan


kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses
sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat
kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki
sistem nilai yang berlaku bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu
perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan
masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148).

2. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman).

3. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997).

4. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan,
namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau
kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-
kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga,
tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas, dll. (Wikipedia, 2012).
5. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan
kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses
sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat
kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki
sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu
perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan
masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)

Sedangkan fungsi dari rumah itu sendiri, yaitu :


1. untuk melindungi mansia dari pengaruh alam sekitar
2. sebagai tempat beristirahat setelah beraktifitas
3. sebagai tempat untuk beraktifitas harian manusia. seperti : mandi, makan, masak, dll

(sumber : http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-rumah.html)

II. PERUMUSAN MASALAH

Meneliti fasad dari beberapa rumah, yaitu :


1. Jenis atap yang digunakan
2. Besar kecilnya jendela yang digunakan
3. Model pagar yang digunakan
4. Penggunaan jendela kusen kayu

III. HIPOTESA
Setelah masuknya era bangunan minimalis, banyak sekali rumah tinggal yang
menggunakan jenis atap “Jengki”. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan untuk
menggunakan jenis atap pelana atau jatap jurai pada era ini.
Selain itu, tidak hanya jenis atap saja yang dipengaruhi pada era ini. Model, bentuk, dan
lebar bukaan pun terpengaruh oleh era ini.
Selain itu, penggunaan pagar juga dapat berpengaruh.

Untuk rumah tinggal yang menggunakan desain modern / minimalis, biasanya


menggunakan jenis atap jengki, bukaan jendela yang simple, dan lebar bukaan tidak
selalu besar atau kecil.

Sedangkan untuk rumah tinggal yang menggunakan desain rumah sebelum era minimalis
masuk, biasanya menggunakan jenis atap jurai atau pelana, bukaan yang besar dan
mewah (untuk rumah besar) dan bukaan ukuran standar (untuk rumah yang tidak terlalu
besar).
IV. HASIL OBSERVASI
Rumah 1

a. Rumah tinggal 1 adalah rumah model lama yang menggunakan atap pelana dengan pintu
dengan 2 daun pintu nya dan kusen kayu yg di gunakan pada jendela berbentuk persegi
panjang dan ventilasi benrentuk kota kecil yg berderet dan banyak tidak menggunakan pagar
bangunan rumah langsung di batasi dengan halaman rumah dengan lahan hijau dengan
menggunakan list plang di banguan atas setelah atap

DOSEN :
Dr.IR.Dermawati.
JURUSAN ARSITEKTUR D.S
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
METODE PENELITIAN
PERENCANAAN
NAMA/NIM:
UNIVERSITAS
ARSITEKTUR
TRISAKTI
Muhammad Elang Nugraha / 052001700100
2018

Anda mungkin juga menyukai