Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Nama : Adelina Yosephine


NIM : 163010023
Kelas : 16.2

Kasus Pajak Internasional:

Mr. Emra, seorang lawyer yang handal yang datang dari Singapura ke Indonesia dengan
tujuan menerima jasa konsultan hukum. Mr. Emra memberikan 2 jasa yakni: pertama atas
kontrak dengan PT. Graha untuk menangani masalah-masalah legal perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian jasa berlangsung di Indonesia dari tgl. 1/4/2017 s.d. 20/7/2017 dengan
fee sebesar Rp 300.000.000,-. Selanjutnya pada tanggal l0/5/2018 s.d. l0/7/2018 dan yang kedua
ia kembali dikontrak oleh PT. Anggur Merah untuk memberikan jasa yang sama
dengan fee sebesar Rp 200.00.000.

Diminta:

1. Buatlah skema dari penerimaan penghasilannya


2. Jelaskan pemajakan atas penghasilan yang diterima dari PT. Graha.
3. Jelaskan pemajakan atas penghasilan yang diterima dari PT. Anggur Merah.
Jawaban No. 1
a)
Mr. Emra

1/4/2017
Fee Rp
s/d
300.000.000
20/7/2017 Singapura
Indonesia

Memberikan
Jasa

PT. Graha

Skema Transaksi Pemberian Jasa Konsultan Hukum oleh Mr. Emra kepada PT. Graha

b)

Mr. Emra

10/5/2018
Fee Rp s/d
200.000.000
10/7/2018
Singapura
Indonesia
Memberikan
Jasa

PT. Anggur
Merah

Skema Transaksi Pemberian Jasa Konsultan Hukum oleh Mr. Emra kepada PT.


Anggur Merah
Jawaban No. 2 & No. 3
Pemajakan atas penghasilan Mr. Emra yang diterima dari PT. Graha hanya dapat
dipajaki di Singapura karena pemberian jasa berlangsung di Indonesia kurang dari
90 hari dalam kurun waktu 12 bulan, yakni untuk PT. Graha hanya 81 hari dan
untuk PT. Anggur Merah selama 62 hari. Namun, berdasarkan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-61/PJ./2009 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-24/PJ/2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
PT. Graha dan PT Anggur Merah tetap memiliki kewajiban untuk membuat bukti potong
PPh Pasal 26 meskipun tidak terdapat pajak yang dipotong dan/atau dipungut dari
penghasilan Mr. Emra di Indonesia.
Bukti potong ini akan dilampirkan pada SPT Masa PPh Pasal 26 yang wajib disampaikan
paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak Berakhir sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 234/PMK.03/2014 tentang Surat Pemberitahuan (SPT). Selanjutnya,
bentuk bukti potong yang digunakan disesuaikan dengan lampiran pada Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-01/PJ/2015. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-61/PJ./2009 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
24/PJ/2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, Mr.
Emra harus dapat menyediakan Surat Keterangan Domisili WPLN (SKD) berupa Form
DGT-1 yang telah ditandatangani oleh otoritas pajak Singapura. Surat ini akan digunakan
oleh PT. Anggur Merah sebagai pelengkap bukti pemotongan pajak pada SPT Masa PPh
Pasal 26.
Apabila Mr. Emra tidak dapat menyediakan surat tersebut, maka Mr. Emra tidak dapat
memanfaatkan treaty benefit pada Tax Treaty Indonesia – Singapura. Penghasilan yang
diterima oleh Mr. Emra akan dikenakan pajak penghasilan berdasarkan peraturan
perpajakan domestik yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan. Penghasilan ini akan dipotong PPh Pasal 26 atas pekerjaan yang dilakukan
oleh Mr. Emra dengan tarif 20% (PPh terutang Rp300 juta x 20% = Rp60 juta).
Ketentuan mengenai aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-61/PJ./2009 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2010
tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Pembayaran atas
pekerjaan bebas tersebut dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan dan menjadi
pengurang dalam penghitungan penghasilan kena pajak bagi PT. Graha dan PT Anggur
Merah.

Anda mungkin juga menyukai