Anda di halaman 1dari 2

1. BAGAIMANA KONSEP HAK ASASI MANUSIA MENURUT HAM GENERASI I, II DAN III? JELASKAN!

JAWABAN:
 Hak generasi pertama Generasi pertama, pada generasi ini bahwa subtansi HAM berpusat pada
aspek hukum dan politik. Ini disebabkan oleh dampak perang dunia ke dua. Dimana negara baru
ingin membuat tertib hukum baru. Hak asasi manusia generasi pertama pada dasarnya
berurusan dengan kebebasan dan kehidupan politik. Dalam kata lain, hak ini merupakan hak
sipil dan politik. Contohnya adalah hak atas kehidupan, kesetaraan di mata hukum,
kebebasan berpendapat, hak untuk mendapatkan proses hukum yang adil, hak kebebasan
beragama, dan hak untuk mengundi dalam pemilu. Hak-hak ini dipelopori oleh Deklarasi
Hak-Hak di Amerika Serikat dan Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga
Negara di Prancis pada abad ke-18. Hak-hak ini dimasukkan ke dalam Pasal 3 hingga
21 Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia (PUHAM) pada tahun 1948 dan kemudian
ke dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik yang ditetapkan pada
tahun 1966.
 Hak generasi kedua Generasi kedua, setelah perang dunia ke dua. Negara baru tidak hanya
menuntut hak-hak yuridis.melainkan hak-hak sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Pada genrasi
ini lahir dua perjanjian yang terkenal yaitu, covenant on economic, social ,and cultural right; dan
international covenant on civil and political right. Keduanya telah disepakati dalam sidang umum
PBB pada 1966.Hak asasi manusia generasi kedua pada dasarnya adalah hak ekonomi,
sosial, dan budaya, dan hak-hak ini disebut "generasi kedua" karena hak ini dikatakan
muncul pada abad ke-19 sebagai tanggapan terhadap kemiskinan dan eksploitasi yang
dipicu oleh Revolusi Industri. Contohnya adalah hak atas kesehatan, hak atas pangan, dan
hak atas perumahan. Hak-hak ini juga dimasukkan ke dalam PUHAM dan kemudian
dilindungi oleh Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
 Hak generasi ketiga Generasi ketiga, pada kondisi sebelumnya mentitik beratkan pada aspek
politik, ekonomi, sosial, budaya. Ini menyebabkan ketidakseimbangan pada kehidupan
bermasyarakat. Karena ketidakseimbangan tersebut melahirkan gernerasi ketiga yang
mnyatukan antara politik,ekonomi, sosial, budaya, dan hukum dalam satu wadah. Istilah
pembangunan (the right of development). Hak asasi manusia generasi ketiga adalah hak yang
muncul pada paruh kedua abad ke-20 dan dikemukakan dalam dokumen-dokumen yang
tergolong sebagai "soft law" dalam hukum internasional, seperti Deklarasi Stockholm 1972
dan Deklarasi Rio 1992. Contohnya adalah hak atas pembangunan dan hak atas lingkungan
hidup yang sehat.Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Hak Penduduk dikenal
karena menjamin hak-hak semacam ini di dalam Pasal 20, 21, 22, dan 24.

2. APA YANG SAUDARA KETAHUI TENTANG DINAMIKA HAM MENURUT KONSEP: 1) UNIVERSAL
ABSOLUT; 2) UNIVERSAL RELATIF; 3) PARTIKULARISTIK ABSOLUT DAN4) PARTIKULARISTIK
RELATIF? JELASKAN!

JAWABAN:
1) Universal absolut, melihat HAM sebagai nilai-nilai universal sebagaimana dirumuskan didalam
The International Bill of Human Rights. Mereka ini tidak menghargai sama sekali profil sosial
budaya yang melekat pada masing-masing bangsa. , dimana bagi Negara-negara berkembang
mereka dinilai eksploitatif karena menerapkan HAM sebagai alat penekan dan sebagai
instrumen penilai (tool of judgement).
Contohnya, country report dari Kedubes Amerika Serikat. Demikian pula salah satu pernyataan
yang tersurat dan tersirat dalam Summary of Bangkok NGO Declaration (Bangkok:1993), antara
lain menyatakan:
2) Universal relatif. Mereka ini juga memandang persoalan HAM sebagai masalah universal, namun
demikian perkecualian (exceptions) yang didasarkan atas asas-asas hukum internasional yang
tetap diakui keberadaannya. Sebagai contoh, ketentuan dalam Pasal 29 ayat (2) Universal
Declaration of Human Rights (UDHR), mengatakan:
In the exercise of his rights and freedoms, everyone shall be subject only to such limitations as
are determined by law solely for the purpose of securing due recognition and respect for the
rights and freedom of others and of meeting the just requirements of morality, public order and
general welfare in a democratic society.
dalam penerapan hak-hak dan kebebasannya, setiap orang dihadapkan pada suatu batasan-
batasan tertentu yang ditentukan oleh hukum yang bertujuan untuk melindungi penghargaan
dan penghormatan terhadap hak-hak dan kebebesan orang lain dan memenuhi syarat-syarat
yang adil dari segi moral, norma masyarakat, dan kesejahteraan umum dalam dalam masyarakat
demokratis.”

3) Partikularistik-absolut, yang melihat HAM sebagai persoalan masing-masing bangsa, tanpa


memberikan alasan yang kuat, khususnya dalam melakukan penolakan terhadap berlakunya
dokumen-dokumen internasional, pandangan ini bersifat chauvinis, egois, defensif dan pasif.

4) Partikularistis Relatif Dalam pandangan ini, HAM dilihat disamping sebagai slah universal juga
merupakan masalah nasional masing-masing bangsa. Berlakunya dokumen-dokumen HAM
internasional harus diselaraskan, diserasikan, dan diseimbangkan, serta memperoleh dukungan
budaya bangsa. Pandangan ini tidak hanya menjadikan kekhususan yang ada pada masing-
masing bangsa sebagai sasaran untuk bersikap defensif, tetapi dilain pihak juga aktif mencari
perumusan dan pembenaran (vindication) terhadap karakteristik HAM yang dianutnya.

Anda mungkin juga menyukai