T. Winda Insyani
*e-mail: twindainsyani@gmail.com, phone +6282245181615
Program Sarjana Gizi, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. Perubahan permanen inilah
yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami kekurangan gizi
pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mempunyai tiga resiko, diantaranya:
1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ kronis, tergantung organ yang terkena. Bila
ginjal, maka akan menderita gangguan ginjal, bila pankreas maka akan beresiko
penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung.
2. Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif,
sehingga kurang cerdas dan kompetitif;
3. Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting .
Untuk mencegah terjadinya hal beresiko tersebut diperlukan pengetahuan dan
pemahaman ibu tentang nutrisi yang baik pada awal kehamilan sampai anak berusia dua
tahun, dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang nutrisi yang diberikan
akan membantu mengurangi prevalensi stunting yang menjadi masalah besar di Indonesia
sekarang ini.
REFERENSI :
Husnah., 2017. Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala. Vol. 17 (2017) ISSN 1412-1026.
Naim, Rosani, Neti Juniarti dan Ahmad Yamin., 2017. Pengaruh Edukasi Berbasis
Keluarga Terhadap Intensi Ibu Hamil Untuk Optimalisasi Nutrisi Pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan. Jurnal Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Vol. 5
(2017).
Nefy, Nesra, Nur Indrawati Lipoeto dan Edison., 2017. Implementasi Gerakan 1000 Hari
Pertama Kehidupan di Kabupaten Pasaman. Jurnal Media Gizi.
Utami, Susri, Media Ade Lestari., 2019. Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur
Tentang Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jurnal Keperawatan BSI. Vol.
VII (2019) ISSN 2338-7246