Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu dan harus mendapat
perhatian yang seksama karena saat ini lingkungan sudah mulai terancam oleh
berbagai dampak yang ditimbulkan karena berbagai aktifitas manusia. Hidup
merupakan sebuah proses yang harus dilalui oleh setiap orang. Dalam  hidup terdapat
proses berinteraksi dengan sesamanya yaitu, manusia dengan manusia, manusia
dengan lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Hal itu, tergolong dalam unsur-unsur
kehidupan di bumi.

Lingkungan merupakan sebuah tempat dimana terdapat interaksi makhluk


hidup tinggal. Di dalam lingkungan hidup terdapat segala bentuk dan bagian yang
tidak terpisahkan seperti, air, tanah, dan udara. Semua itu saling mengisi satu sama
lain atau dapat dikatakan saling melengkapi dalam pemenuhan makhluk hidup.
Contoh air sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk minum, membersihkan diri,
melindungi diri dari teriknya sinar matahari dan lain sebagainya. Tanah digunakan
untuk menanam, menyimpan air, dan lain sebagainya. Udara, digunakan untuk
bernafas, terbang, dan lain sebagainya. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan
komponen biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dan sebagainya.

Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti


tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Permasalahan lingkungan dapat
dikategorikan dalam masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global.
Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan lingkungan,
apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi
secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-

1
pisahkan. Hal tersebut sesuai dengan teori Gaia bahwa bumi merupakan kumpulan
sistem-sistem hidup yang menjadi satu kesatuan. Dalam sistem tersebut ada sub
sistem, akan tetapi apabila ada perubahan sekecil apapun dalam subsistem bumi maka
akan memberikan dampak bagi bumi sebagai satu system (TeoriChaos).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Isu Lingkungan Nasional ?


2. Apa yang dimaksud dengan Isu Lingkungan Lokal ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui penjelasan Isu Lingkungan Nasional


2. Untuk mengetahui penjelasan Isu Lingkungan Lokal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Isu Lingkungan Nasional

Isu lingkungan nasional yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang


ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak dalam
skala nasional. Beberapa  isu lingkungan nasional yang sering dibicarakan antara lain
adalah mengenai pencemaran lingkungan baik di tanah, udara maupun di air, efek
rumah kaca, Penggundulan hutan dan Sampah.

2.2 Pengertian Pencemaran Lingkungan

Dampak dari kemajuan industri dan teknologi dapat dirasakan langsung


maupun tidak langung. Dirasakan langsung apabila kegiatan industri dan teknologi
tersebut dapat dirasakan langsung oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat
positif contohnya kegiatan industri dapat berjalan cepat dan mudah sebab dilakukan
dengan teknologi canggih, contoh lain alat komunikasi dan transportasi di masa kini
sudah cepat dan mudah sebab kemajuan dari teknologi. Dampak langsung yang
bersifat positif memang diharapkan oleh manusia, tetapi dampak langsung ini juga
memiliki sifat yang negatif. Dampak langsung yang negatif di hindari atau dikurangi,
sebab dapat merugikan kualitas hidup manusia.

a. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain
juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran.

3
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.

1. Meningkatnya kandungan nutrient dapat mengarah pada eutrofikasi


2. Sampah organic seperti air comberan dapat menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
kurangnya oksigen yang dapat berdampak buruk bagi semua ekosistem.
3. Industry membuang berbagai macam polutan kedalam air dan menimbulkan
efek kurangnya oksigen dalam perairan tersebut.

Sumber Pencemaran Air

 Hujan
1. Hujan Asam (Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida).
2. Pencemaran udara: asap knalpot kendaraan bermotor, asap pabrik.

 Permukaan Bumi
1. Industri: bahan kimia, sisa toksik, logam berat, minyak, radioaktif.
2. Pertanian: pestisida, bahan kimia.
3. Manusia: sisa bahan cucian, sampah, kuman, bakteri, virus.
4. Parit dan Sungai: semua pencemaran dari hujan dan permukaan mengalir ke
parit lalu ke sungai.

 Rumah Tangga                              


1. Pipa air (berkarat)
2. Tangki air (kuman, parasit, cacing, serangga)

b. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat,


energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya susunan udara

4
oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara menurun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Terjadinya pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara (perubahan dari komposisi tersebut di atas) yang secara
langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan, keamanan dan kenyamanan manusia.

Sumber pencemara udara

1. Transportasi (sumber bergerak): jumlah keadaan yang begitu banyak juga


mempengaruhi kualitas udara.
2. Pembakaran bahan bakar dari sumber tetap: terkadang kebakaran banguan
maupun hutan juga menjadi sumber penyebab dari pencemaran udara.
3. Proses industri (sumber tetap): industri negara maju sangat berpengaruh
terhadap pencemaran udara
4. Pembangunan limbah padu (sumber tetap).

Sumber pencemaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pencemaran udara out


door dan Pencemaran udara in door

Dampak Pencemaran Udara:

1. Penipisan Ozon
2. Pemanasan Global ( Global Warming )
3. Penyakit pernapasan, misalnya: jantung, paru-paru dan tenggorokan
4. Terganggunya fungsi reproduksi
5. Stres dan penurunan tingkat produktivitas
6. Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
7. Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

5
c. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia


masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka


ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Pada kesehatan dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung


pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

d. Efek Rumah Kaca

 Pengertian efek rumah kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars,
Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca.

6
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek
rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca
ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global).
Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh
ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi,


10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34%
dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas,
23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk
perfotosintesis.

Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak
diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman
dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari
permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di
atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.

Dalam skala yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.
Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan
dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan
tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat
walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah
kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca
disebut gas rumah kaca atau “green house gases”.

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas
matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan
kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan
gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada
malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya.

7
Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah,
gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini
akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil
akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi
dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek
penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari


menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi
dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas
tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang
(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak
dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya
meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-
macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi
terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara
normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air
atmosfer dan gas metana dari pembusukan, mengabsorpsikan sebagian besar
inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga
dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.

Sebagian besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar


yang diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar
dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon
dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat.
Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan

8
panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas
filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat.
Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.

Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk


gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat
menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah sehingga temperatur udara
menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh
permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit
naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-
puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.

e. Penggundulan Hutan

Indonesia merupakan paru-paru dunia, di Indonesia terdapat beberapa hutan


yang menghasilkan oksigen dalam jumlah besar. Meskipun julukan itu disematkan ke
Indonesia namun tidak membuat masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian
hutan.

Penyebab penggundulan hutan diantaranya ialah:

 Penebangan hutan secara liar


Penebangan hutan secara liar sangat rentan terjadi di Indonsia, hal ini
disebabkan oleh tingkat ekonomi penduduk yang lemah, harga kayu yang
mahal dan para usahawan yang ingin meraup unung sebesar-besarnya.
 Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan juga sering terjadi di Indonesia, diantaranya yang terjadi di
Riau, Kalimantan dam daerah lainnya. Kebakaran hutan ini disebabkan oleh
kelalaian manusia yang membakar sedikit lahan namun kebakaran tersebut
meluas.

9
f. Perubahan Iklim

Beberapa daerah tertentu di Indonesia sangat rentan terhadap beragam bahaya


perubahan iklim. Meskipun temperatur udara di Indonesia kemungkinanakan
mengalami sedikit kenaikan, perubahan iklim akan mengakibatlkancurah hujan yang
lebih besar dan kenaikan permukaan laut.

Masyarakat dan ekosistem yang sangat rentan terhadap risiko perubahan iklim
beradadi Jawa, Bali, beberapa bagian Sumatra dan sebagian besar Papua. Pemanasan
laut juga akan berpengaruh pada keanekaragaman hayati laut dan sangat berbahaya
bagi terumbu karang, yang sebelumnya telah risiko pemutihan. Dampak potensial
dari pembangunan meliputi:

a. Peningkatan ancaman terhadap ketersediaan pangan


b. Penurunan produktivitas pertanian
c. Banjir yang melanda zona dan komunitas pesisir yang produktif
d. Hilangnya mata pencaharian usaha tani dan pesisir
e. Peningkatan intensitas penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor.

g. Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah
Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). Berangkat dari pandangan tersebut
sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari
masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan
dari:

a. Rumah tangga
b. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran,
tempat hiburan.

10
c. Fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,
klinik, puskesmas
d. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman,
jalan
e. Industri
f. Hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.

Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Sampah Organik

Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah
kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran dll.

2. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di
alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak
dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa botol, botol, tas plastik dan botol kaleng, kertas, koran, dan karton merupakan
pengecualian. Berdasarkan asalnya,kertas, koran, dan karton termasuk sampah
organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah
anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam
kelompok sampah anorganik.

11
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun
rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas
kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga
menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.

Dampak bagi kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah


yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
b. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
c. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
d. Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa
(Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator.

12
Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.

Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi

a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang


kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan,
drainase, dan lain-lain.
e. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

      Beberapa isu lingkungan nasional yang sering dibicarakan antara lain adalah
mengenai pencemaran lingkungan baik di tanah, udara maupun di air, efek rumah
kaca, Penggundulan hutan dan Sampah.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh adanya hujan asam, pencemaran udara,
limbah industri dan pertanian, dan juga karena ulah manusia sendiri yang tidak dapat
menjaga kelestarian lingkungan.

Dampak Pencemaran Udara:

a. Penipisan Ozon
b. Pemanasan Global (Global Warming)
c. Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
d. Terganggunya fungsi reproduksi
e. Stres dan penurunan tingkat produktivitas
f. Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
g. Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

Efek rumah kaca akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga
air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan
negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Sampah terbagi dalam sampah organic dan sampah anorganik, yang apabila
jumlahnya dalam lingkungan sudah berlebihan maka akan mempunyai dampak yang
buruk bagi hidup manusia.

14
3.2 Saran

      Untuk mencegah pencemaran lingkungan Nasional dalam hidup maka, ada
beberapa hal yang harus di perhatikan oleh setiap manusia yakni: harus mengurangi
perbuatan yang merugikan lingkungan.

Harus adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga


pelestarian lingkungan.

      Bagi penulis harus lebih banyak mencari data-data yang akurat dalam penyusunan
makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Maskoeri, Jasin. 1994. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada

TIM IAD MKU UMS, TIM MUP. 2008. Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta:
Muhammadiyah University Press

http://www.id.wikipedia.org. Diakses tanggal 1 Juni 2013

16

Anda mungkin juga menyukai