Anda di halaman 1dari 4

A.

ETIOLOGI
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan infeksi parasit protozoa dari
genus plasmodium dan ditransmisikan kepada manusia oleh nyamuk betina
Anopheline spies tertentu.
Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis plasmodium, dikenal sebagai
infeksi campuran, yang paling banyak dijumpai adalah campuran plasmodium
malariae. Kadang dapat dijumpai ketiga jenis plamodium sekaligus walaupun sangat
jarang terjadi. Infeksi campuran biasanya terdapat didaerah dengan angka penularan
yang tinggi.
B. MANIFESTASI KLINIK
1. Plasmodium vivax (malaria tertiana)
a) Meriang
b) Panas dingin menggigil/ demam (8-12 jam, dapat terjadi dua hari sekali
setelah gejala pertama selama 2 minggu setelah infeksi).
c) Keringat dingin
d) Kejang-kejang
e) Perasaan lemas, tidak nafsu makan,sakit pada tulang dan sendi.
2. Plasmodium Facifarum (malaria tropika)
a) Meriang
b) Panas dingin menggigil/ demam (lebih dari 12 jam, dapat terjadi 2 hari sekali
setelah gejala pertama terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).
c) Keringat dingin
d) Kejang-kejang
e) Perasaan lemas, tidak nafsu makan,sakit pada tulang dan sendi.
3. Plasmodium malariae (malaria ke artana )
a) Meriang
b) Panas dingin menggigil / demam (gejala pertama tidak terjadi antara 18-40
hari setelah infeksi terjadi. Gejala kemudian akan terulang kembali setiap 3
hari)
c) Keringat dingin
d) Kejang-kejang
e) Perasaan lemas, tidak nafsu makan, sakit pada tulang dan sendi.
4. Plasmodium Ovale (jarang ditemukan)
Dimana manifestasi klinisnya mirip malaria triana
a) Meriang
b) Panas dingin menggigil/meriang (8-12 jam, dapat terjadi 2 hari sekali
setelah gejala pertama dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi)
c) Keringat dingin
d) Kejang kejang
e) Perasaan lemas tidak nafsu makan, sakit pada tulang dan sendi
C. PATOFISIOLOGI
Terjadinya infeksi oleh parasit plasmodium kedalam tubuh manusia dapat terjadi
melalui 2 cara
a) Secara alami melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang parasit malaria
b) Induksi yaitu jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk kedalam manusia,
misalnya melalui transfusi darah, atau pada bayi yang baru lahir melalui plasenta
ibu yang terinfeksi (congenital)
Patifisiologi malaria sangat kompleks dan mungkin berhubungan denga hal sebagai
berikut
1. Penghancuran eretrosit yang terjadi oleh karena itu:
a. Pecahnya eretrosit yang mengandung eretrosit
b. Pagositosis eritrosit yang mengandung dan tidak mengandung eretrosit
akibatnya terjadi anemia dan anoksia jaringan dan hemolisis intravaskuler
2. Pelepasan mediator endotoksit makrofak
3. Pelepasan TNF ( tumor necrosin faktor atau faktor necrosis tumor)
4. Sekulerasi eletrosit
D. PAHTWAY

Malaria quartana penyakit kolagen bahan kimia penyakit autoimun

Kerusakan glomerulus pada ginjal (sindrom nefrotik)

Proteinuria (masaive)

Hipoproteonemia peningkatan sintesis protein dan lemak pada hati

Htpovolemia penuruanan tekanan onkotik

Penurunan aliran darah keginjal peningkatan sekresi ADH dan aldosteron


Kerusakan integritas kulit

Pelepasan renin Reabsorpsi Na dan air Edema

vasokontriksi
Mual Kelebihan volume cairan

Anoreksia

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


E. PENATALAKSANAAN KLINIS
Pengobatan malaria dapat dilakukan dengan memberikan obat anti malaria, obat .anti
malaria dapat dibagi dalam 9 golongan
1. Kuinin (kina)
2. Mesakrin
3. Florokuin, amodiakuin
4. Proguanil, klorproguanil
5. Primakuin
6. Pirimetamin
7. Sulfon dan sulfornamide
8. Kuinolin metan
9. Antibiotik
Berdasarkan susepibilitas berbagai macam stadium parasit malaria terhadap anti malaria,
maka obat anti malaria dapat juga dibagi menjadi 5 golongan yaitu:
1. Skizontisida jaringan primer yang dapat membunuh parasit stadium praeristrositik
dalam hati
2. Skizontisida jaringan sekunder dapat membunuh parasit siklus eksortrositik P
3. Skizontisida darah yang membunuh parasit stadium erittrosit yang berhubungan
dengan penyakit akut disertai gejala klinik
4. Gemetositosida yang menghancurkan semua bentuk seksual termasuk gametrosit P
5. Sporontosida yang dapat mencegah menghambat gematosit dalam darah untuk
membentuk ookista dan sporozoid dalam nyamuk anopheles.

Anda mungkin juga menyukai