Anda di halaman 1dari 23

Fotometri dan Spektroskopi APLIKASINYA ADA 2 yaitu:

1. Medis (penting)
2. Kimia organic

Merupakan suatu alat penting yang digunakan baik untuk mengumpulkan informasi tentang struktur
molekul (senyawa), dan sebagai alat analisis untuk menentukan konsentrasi analit dalam suatu larutan.

Jenis-jenis spektroskopi termasuk: spektroskopi Ultra violet-Visible (UV-Vis), spektroskopi Infra merah
(IR), Spektroskopi massa (MS) dan spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (NMR).

 PHOTOMETRY (berhubungan dengan foton) yaitu pengukuran dari sifat- sifat cahaya terutama
pada intensitas cahaya yang dipancarkan
 SPEKTROSKOPI yaitu teknik atau metode untuk penentuan struktur

Kalau digabungkan jadi SPEKTROFOTOMETRY adalah pengukuran intensitas (jumlah) cahaya yang
diserap atau ditransmisikan oleh zat dalam larutan. Ini diukur dengan menggunakan alat yang disebut
spektrofotometer . jadi yang diukur yaitu konsentrasi dari zat tersebut

Tipe atau jenis sperktroskopi yaitu

1. Spektroskopi ultraviolet (UV) menggunakan transisi elektron untuk menentukan pola ikatan.
Jadi kalau suatu molekul disinari oleh suatu sinar di daerah ultraviolet (panjang gelombang
200-400nm maka akan mengalami transisi electron ketingkat paling tinggi apabila disinari
olegh sinar uv) kegunaannya untuk mengindentifikasi suatu senyawa

2. Spektroskopi Visible (Vis) mengukur konsentrasi atau jumlah cahaya yang diserap oleh larutan
berwarna dalam larutan. Jadi kalau larutannya tiak berwarna maka tidak bisa di ukur dengan
visible, karena visible itu adalah sinar yang tampak jadi senyawa yang akan diukur harus
berwarna. Untuk menjadi berwarna harus direaksikan terlebih dahulu dengan reagent tertentu
agar bisa menghasilkan warna. Biasanya UV dan Visible ini disebut ( 2 in 1 ) karena
spektrofotometernya itu digabung (ada UV dan Visible) jadi tinggal diatur panjang
gelombangnya saja yaitu UV (200-400 nm), Vis (400-750 nm) jadi 1 alat sudah tercakup UV dan
Visible.

3. Spektroskopi InfraRed (IR) mengukur frekuensi getaran ikatan dalam suatu molekul dan
digunakan untuk menentukan kelompok fungsional. Jadi untuk mengukur gugus fungsional dari
suatu senyawa . Apakah punya OH , gugus amina atau karboksil. Pada IR Ikatannya mengalami
fibrasi (jadi ikatannya bisa mengulur, kalau menekuk akan binding)

4. Spektrometri massa (MS) memecah molekul dan mengukur massa. Mengukur berat molekul
dari suatu senyawa
5. Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR) mendeteksi sinyal dari atom hidrogen dan dapat
digunakan untuk membedakan isomer. Cahayanya pakai gelombang radio, gelombang radionya
mengenai suatu senyawa lalu hidrogen atau protonnya akan menyerap cahaya tersebut dan
akan berinteraksi dengan proton tetangganya . Dan kemudian akan memberikan sniyal-sinyal
tertentu.NMR Digunakan sebagai prinsip dasar untuk MRI. Kalau untuk kimia organic
digunakan untuk menentukan struktur senyawa kimia karena berdasarkan interaksi dari
proton 1 dengan proton yang lainnya.

Penjelasan gambar :
DILIHAT Mulai dari kiri ke kanan (gelombang RADIO – MICROWAVE, INFRARED, VISIBLE,
ULTRAVIOLET, X-RAY, GAMMA RAY)
Dari kiri-kanan itu ada wavelength yaitu panjang gelombang nya dari kiri-kanan semakin
mengecil (dari besar ke kecil).

 Wavelength berbanding terbalik dengan frekuensi dan energy


(missal wavelength nya kecil maka energy atau frekuensinya akan besar. Jadi pada gambar
menunjukkan gelombang / wavelength dari Gamma Ray mempunyai energy paling besar
dibandingkan gelombang radio yang energinya paling kecil )

 Energy berbanding lurus dengan Frekuensi

 Pada daerah visible mempunyai warna-waqrna pelangi (mejikuhibiniu)


Rumus yang menyatakan
ENERGI dan RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Cahaya diasumsikan sebagai suatu partikel yang dinamakan FOTON


maka Energy (E) dari foton tersebut akan berbanding lurus dengan ketetapan Planck’s

(h) dikalikan dengan Frekuensi (v) atau E= hv

Frekuensi (v) apabila diuraikan merupakan cepat rambat cahaya (c) dibagi dengan
wavelength atau panjang gelombang (λ) rumusnya v= c/ λ atau c= v λ ( lihat digambar)

(lihat gambar) Maka akan didapatkan rumus energy (E) yang menyatakan bahwa Energi
berbanding lurus dengan frekuensi (v) tetapi berbanding tebalik dengan panjang
gelombang.

 = wavenumber merupakan bilangan gelombang itu adalh 1/ λ


Wavenumber digunakan untuk menunjukkan satuan InfraRed
1. UV- VISIBLE SPECTRUM

 Daerah visible PJG GLOMBANG SEKITAER 400-750 nm


 DAERAH UV PJG GLOMBANG SEKITAR 200-400 nm

MISALNYA
Kita mau menganalaisis sample yang berwarna hijau maka wavelength nya (λ)
Akan menyerap secara maximal pada panjang gelombangnya 550 nm (lihat digambar).

JADI suatu sample yang berwarna hijau akan menyerap sumber cahaya didaerah uv secara
maximal pada 550 nm

Intinya kalau mau meganalisis suatu senyawa itu tergantung dengan warnanya .
Jadi kalau missal warnanya hijau maka jangan pakai panjang gelombang yang 700 nm karena
700nm merupakan daerah yang berwarna merah.

Maka dari itu ketahui dahulu panjang gelombang maximalnya berapa dengan cara
memvariasikan terlebih dahulu panjang gelombangnya. Dilihat polanya , absorbansinya paling
tinggi di berapa. Jadi jangan sampe berada pada daerah yang slaah panjang gelombangnya
karena hasilnya juga akan berbeda, jadi harus dipastikan mengukur nya pada cahaya daerah
visiblenyan menyerap dengan maximal.
UV / VISIBLE SPECTROMETER

konvensional modern

SEKILAS TENTANG MONOKROMATOR

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi
beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda (terdispersi).
Ada 2 macam monokromator yaitu :
a) Prisma
 b) Grating/kisi difraksi 

Keuntungan menggunakan kisi difraksi :


- Dispersi sinar merata
- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
- Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk
kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator
dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.
PENJELASAN TENTANG GAMBAR

Prinsipnya sumber cahaya pada alat tersebut akan mengenai sample , tetapi sumber cahayanya
masi polikromatis artinya cahayanya masih cahaya yang berwarna putih. Setelah itu akan
diseleksi memakai monokromator tergantung mau memakai panjang gelombang nya berapa.

Misalanya ada sample yang sudah diketahi panjang gelombang maximalnya 508 nm maka
alatnya diatur atau disetting . maka cahaya yang polikromatis tadi akan diubah menjadi
monokromatis dengan memakai alat monokromator yang biasanya prisma maka hasilnya nanti
akan memilih panjang gelombang nya yang 508 nm baru mengenai samplenya. Jadi nanti
hasilnya berapa banyak cahaya yang diserap atau diteruskan oleh sample kemudian akan
terlihat didetektornya yang menyatakan angka absorbansinya.

Istilah istilah diingat ya guys

• Io: Intensitas cahaya sebelum melewati sampel

• IT: Intensitas cahaya setelah melewati sampel

• Transmittance (T) adalah sebagian kecil dari cahaya yang melewati sampel. (0-100)

• Absorbansi (A) adalah fraksi cahaya yang diserap oleh sampel.   (0-2)  

Untuk yang berpikiran matematis:

• Transmisi (T) = IT / Io atau 1 / T = Io / IT

• Absorbansi (A) = log (Io / IT) atau A = log (1 / T)

Konversi Transmisi ke Absorbansi  

 A = log (1 / T), jika T dinyatakan sebagai% T, sehingga


A = log (100 /% T)                                                                               

 A = log 100 –log% T                                                                               

 A = 2 - log% T

 Apabila suatu senyawa mempunyai konsentrasinya encer artinya akan lebih sedikit
menyerap cahaya
Missal I0 nya 100 UNIT kalau berupa larutan yang encer kemungkinan yang akan
diserap cahayanya atau Absorbansinya (A) hanya 30 % dan Transmitansi (T) sisanya
70% akan diteruskan.

 Sebaliknya apabila konsentrasinya pekat maka Absorbansinya akan tinggi atau banyak
menyerap cahaya, ini dikarenakan senyawa analitnya mempunyai konsentrasi yang
tinggi atau pekat.
Kalau misalnya dikenakan cahaya maka absorbansinya akan menyerap sekitar 80%
dan sisanya adalah Transmitansinya 20%.

2. Mengidentifikasi senyawa dengan SPEKTROFOTOMETRI UV


SPEKTROFOTOMETRI UV bisa mengidentifikasikan suatu senyawa berdasarkan dari rumus
molekulnya. Rumus molekulnya dikatakan Responsible atau bertanggung jawab untuk sifat-sifat
absorbsI didaerah UV.

 Jika suatu senyawa menyerap cahaya, spektrum penyerapannya adalah sifat unik dari
senyawa itu.
 Struktur molekul bertanggung jawab atas sifat penyerapan.
 Ciri yang paling umum dari senyawa penyerap adalah ikatan rangkap terkonjugasi,
seringkali sebagai cincin aromatik. Misalnya: basa nitrogen asam nukleat.

O NH 2 O
NH 2
H3C
N N N NH
NH N

N N N O N O
H N NH 2 H N H H

Guanine Adenine Cytosine Thymine


PENJELASAN GAMBAR

 Kalau dilihat dari strukturnya Guanin dan Adenin punya kemiripan struktur yaitu sama sama
mempunya 2 siklik tetapi ada yang membedakannya yaitu :

Guanine (siklik lingkar 6), ada gugus karbonil (C=O) diatas

Adenine (siklik lingkar 5), ada NH2 dan tidak ada gugus karbonil (C =O)

Perbedaan yang terdapat pada gugus fungsional tersebut akan membedakan absorbsinya
didaerah UV

 Hal ini juga terjadi pada sitosin dan timin, yang mempunyai kesamaan struktur namun
perbedaannya terletak pada

Sitosin tidak mempunyai metil/CH3

Timin mempinyai metil/CH3

Prinsip kerja UV, misalnya mau mengidentifikasi Basa Ntrogen(BN) namun basa nitrogennya
belum diketahui apakah Guanin, Adenin, Sitosin atau Timin maka cara mengidentifikasinya
menggunakan Spektrofotometri UV.dari ke- 4 BN trsebut mempunyai spectrum UV yang
berbeda-beda.

Nucleic Acid Absorption Properties Absorption Spectrum: Guanine Absorption Spectrum: Adenine

0.5 1.0
A b s o r b an ce

A b s o r b an ce

Base lmax (nm) 0.4 0.8


0.3 0.6
0.2 0.4

Guanine 275 0.1 0.2


0 0.0
220 240 260 280 300 320 220 240 260 280 300 320

Adenine 260 Wavele ngth (nm ) Wavelength (nm )

Absorption Spectrum: Cytosine Absorption Spectrum: Thymine


Cytosine 265
0.5 0.6
A b s o r b an ce

0.5
A b s o r b an ce

0.4
0.4
Thymine 258 0.3
0.3
0.2
0.2
0.1 0.1
0.0 0.0
220 240 260 280 300 320 220 240 260 280 300 320
Wavele ngth (nm ) Wavelength (nm )
Penjelasan gambar absorption spectrum

Pada Guanin ada 2 puncak dan nilai maximalnya ada di 275 nm artinya absorbansinya paling
tinggi berada di 275 nm .

Pada Adenin ada 1 puncak dan nilai maximalnya (absorbansi paling tinngi) ada di 260 nm

Pada sitosin ada 1 lembah dan 1 puncak , maka nilai maximalnya (absorbansinya)ada di 265nm

Pada Timin mirip dengan adenine yaitu mempunyai 1 puncak saja tetapi berbeda pada
panjang gelombang maximal yaitu 258 nm pada timin

Penentuan konsentrasi senyawa oleh UV / Vis Spectrophotometry


• UV / vis kuantitatif digunakan untuk menentukan konsentrasi analit biasanya dalam
larutan air.

• Agar dapat melakukan ini, analit harus menyerap di wilayah UV / Vis. Khusus untuk
kasat mata, analit harus berwarna-solusi.

• Hukum Lambert-Beer adalah hubungan linier antara absorbansi dan konsentrasi.

•  A = a * b * c, di mana c adalah konsentrasi, A adalah absorbansi, b adalah panjang jalur


(biasanya 1 cm) dan a adalah serapan molar.

Jadi a dan b mempunyai nilai yang konstan maka dengan demikian A dipengarhi oleh c
(konsentrasi). Maka oleh karena itu Lambert- Beer menyatakan akan terdapat
hubungan linear antara absorbansi dan konsentrasi.

JADI Absorbansi akan menunjukan Konsetrasi dari senyawa

Penentuan konsentrasi protein albumin oleh VISIBLE


Spektrofotometri
Banyak senyawa yang tidak berwarna sendiri tetapi dapat dibuat untuk menyerap cahaya di
dalamnya    wilayah yang terlihat dengan bereaksi dengan reagen yang sesuai.

• Protein + Reagen biuret Kompleks tembaga-protein Violet (lmax = 550 nm)

Solution Volume of 20 Volume of Volume of Concentration


mg/ml standard water (v1) Biuret reagent of standard
stock Protein (c1) (mL) (v2) Protein (c2) (mg/mL)
(mL) (mL)
Blank - 1,00 9.00 0
Standard 1 0.50 0.50 9.00 1.0
Standard 2 0.75 0.25 9.00 ?
Standard 3 1.00 - 9.00 ?
• Siapkan: berbagai konsentrasi larutan standar, larutan kosong, larutan sampel

Ingat total volumenya dibuat 10 ml

Larutan stock (c1) = 20 mg/ml


V1 x C1 = V2 X C2, sehingga C2 = V1 x C1 / V2

Untuk standar 1, C2 = (0,5 mL x 20 mg / mL) / (0,5 + 0,5 + 9 mL) = 10/10 = 1,0 mg / mL

Untuk standar 2, C2 = (0,75 mL x 20 mg / mL) / (0,5 + 0,5 + 9 mL) = 15/10 = 1,5 mg / mL

Untuk standar 3, C2 = (1,00 mL x 20 mg / mL) / (0,5 + 0,5 + 9 mL) = 20/10 = 2,0 mg / mL

Untuk larutan Blanko (0x x20 mg/ml) /10 = 0

• Larutan kosong mengandung pelarut dan reagen kimia, tetapi tidak mengandung    zat
yang diuji. Sebelum mengukur nilai absorbansi    solusi standar dan sampel. Solusi
kosong diatur ke absorbansi nol.

• Solusi sampel: 1 mL sampel yang tidak diketahui + 9,00 mL reagen biuret

Penjelasan Rekaman
Misalnya penelitian mengenai protein albumin antara telor ayam dan telor bebek dicari mana
yang lebih banyak protein albuminnya.
Maka dianalisis konsentrasinya pakai visible. Albumin tidak berwarna, jadi kalau mau diukur
dengan visible harus diberikan warna dengan menggunakan pewarna biuret .

Protein+ reagen biuret= ungu (panjang gelombang max yaitu 550 nm )

Yang harus disiapkan adalah Blanko, larutan standar minimal 3 (untuk membuat kurva
kalibrasi) dan sample.

 Sample nya ditambahkan reagen kemudian diukur masing-masing absorbansinya


berapa.
 Untuk blanko harus diatur absorbansinya NOL (0) atau transmitasinya 100% . kenapa
absorbansinya nol , karena agar blanko nya tidak mengandung zat protein albumin
yang akan kita ukur konsentrasinya . jadi kegunaannya untuk mensetting angka nol (0)
dialat spektrofotometernya. Sedangkan larutann standarnya akan digunakan untuk
membuat kurva kalibrasi.
 Nanti ada larutan standard/ stock (protein) .

Kalau mau mengukur protein albumin yang ada di telor ayam maka harus punya larutan
standard albumin telor ayam

Kemudian albumin yang akan diukur berapa konsentrasinya

Penjelasan kurva dan tabel


Buat kurva kalibrasi antara A vs C dari solusi standar pada grafik kertas,

dan tentukan persamaan garis A = mC + b dengan:

A = Nilai absorbansi diukur

C = Konsentrasi standar protein (mg / mL)

m = Gradien dy / dx

b = nilai perpotongan garis pada sumbu ordinat

Solution Concentration of Absorbance


standard protein value
(mg/ml)(C) (A)
Blank 0 0
1.0 0.10
Standard 1
Standard 2 1.5 0.22
Standard 3 2.0 0.35
Sample Cs = ? 0.25

CARA MEMBUAT KURVA KALIBRASI yaitu

 Membuat garis lurus yang menghubungkan antara Konsentrasi VS Absorbansi

(larutan standard) yaitu sumbu X sedgkan Absorbansi yaitu sumbu Y .

 Setelah itu membuat garis lurus yang melewati 0,0 karena tadi pada konsentrasinya Nol
sudah diatur dilarutan blanko yang absorbansinya juga Nol sehngga didaptkan garis lurus
yang memotong garis 0,0
 Stelah itu diinterpolasi (absorbansi sample 0,25 ) maka dihubungkan garisnya antara sumbu
x (1,6) dan y (0,25)
Interpolasi adalah cara menentukan nilai yang berada diantara dua nilai yang diketahui
berdasarkan persamaan garis lurus

Konsentrasi sampel yang tidak diketahui (Cs)    kemudian diekstrapolasi dari grafik kalibrasi ini,    

atau dengan memasukkan nilai sampel pada baris    persamaan,

A = mC + b, maka C dapat dihitung dengan excel

Klau pakai excel Regresi atau R2 yang bagus dimulai 0,9 keatas misalnya 0,95 atau 0,98 jadi
linear. Jadi R2 menentukan linearitas, jadi kalau dibawah 0,9 maka linearitasnya kurang bagus.

Nice to know
 Absorbansi paling bagus dari 0,2- 0,8 . Di atas 1,00 sudah terlalu pekat sehingga harus
diencerkan.
 Jika terlalu pekat absorbansinya lebih dari 2,00 maka tidak akan terbaca dialat dan
harus diencerkan 10x.
 Nilai Absorbansi dari (0-2) sedangkan Nilai Transmitansi dari (0-100) kalau
absorbansinya sudah nol (0) tetapi tidak terbaca maka itu terlalu encer.

3. INFRARED SPECTRUM
Infrared = untuk menentukan gugus fungsional padakimia organic.

• Panjang gelombang biasanya 2,5-25 mm

• Unit yang lebih umum adalah bilangan gelombang (wave number), atau cm-1 artinya
daerah InfraRed ini merupakan daerah yang sempit. Kebalikan dari panjang
gelombang dalam sentimeter. Bilangan gelombang sebanding dengan frekuensi dan
energi.

• Infra merah (IR) digunakan untuk menentukan kelompok fungsional dalam suatu
molekul

• Radiasi IR diserap oleh molekul dan diubah menjadi energi getaran molekul (streching
dan vibrasi bending artinya ikatan atom-atom dari molekulnya dapat mengulur atau
menekuk).

.
Carbon-Carbon Bond streching Carbon-Hydrogen streching

• Stronger bonds absorb at higher frequencies:

– C-C 1200 cm-1

– C=C 1660 cm-1

– CC 2200 cm-1 (weak or absent )

• Conjugation lowers the frequency:

– isolated C=C 1640-1680 cm-1

– conjugated C=C 1620-1640 cm-1

– aromatic C=C approx. 1600 cm-1

Pada infrared getaran molekulnya bukan berupa puncak keatas tetapi berupa lembah .

Contohnya pada gambar diatas ada 1-hexena (ada ikatan CH yang melekuk/bending sekitar
1400) . untuk yang stretching/ mengulur panjang yaitu ada ikatan carbon double bone sekitar
1600.

Wilayah sidik jari adalah getaran kompleks dalam spektrum inframerah mulai dari 600 hingga
1400 cm-1 yang khusus untuk setiap molekul. Jadi setiap molekul akan berbeda. Sedangkan
daerah lainny tergantung strukturnya.
O-H and N-H Stretching ( Peregangan O-H dan N-H )
• Keduanya terjadi sekitar 3300 cm-1, tetapi mereka terlihat berbeda. Alkohol O-H, lebar
dengan ujung membulat. Amina sekunder (R2NH), lebar dengan satu lonjakan tajam.

• Amina primer (RNH2), lebar dengan dua paku tajam. Tidak ada sinyal untuk amina
tersier (R3N)

Aplikasi Medis Spesifik spektroskopi IR Vibrational


1. Near Infrared Spectroscopy (NIRS)
menggunakan cahaya inframerah dekat antara 650 dan 950 nm untuk pengukuran
jumlah dan kadar oksigen hemoglobin darah non-invasif di otak, otot, dan jaringan lain
dan digunakan misalnya. untuk mendeteksi perubahan yang disebabkan oleh aktivitas
otak, cedera, atau penyakit.
Ini adalah spektra serapan dari hemoglobin teroksigenasi dan terdeoksigenasi serta air
untuk konsentrasi tipikal yang ditemukan di otak pasien sehat.

Setiap perubahan dalam spektrum NIRS ini mengindikasikan cedera atau penyakit
(sickle cell anemia atau Thalasemia.

2. Analisis Urin pada Pasien Diabetes


Daerah Near Infra Red Spectroscopy pada panjang gelombang 700-2000 nm berguna
untuk analisis urin pada pasien diabetes.

NIRS analysis of Human Urine : Normal vs Diabetic Patient


Penjelasan gambar

Untuk urea apabila dianalisis dengan NIRS ternyata ada puncak pada 10 mM belum kelihatan
puncak , pada 100mM sudah kelihatan jelas ada puncaknya.

Untuk glukosa memberikan multiplet atau banyak puncak sekitar 5 atau 6 pada daerah 1000-
1200.

4. Spektrometri massa
(Mass pada kimia organik fungsinya untuk menentukan berat
molekul)
Pada daerah mass , kalau ada suatu senyawa diberikan mass maka akan putus
ikatan ikatannya sehingga menghasilkan fragmentasi. Dari fragmentasi” tersebut
akan diketahui berat molekulnya

 Berat molekul dapat diperoleh dari sampel yang sangat kecil.

 Itu tidak melibatkan penyerapan atau emisi cahaya.


 Sinar elektron berenergi tinggi memecah molekul terpisah.

 Massa fragmen (m / z) dan kelimpahan relatifnya mengungkapkan informasi


tentang struktur molekul.

 High Resolution MS (HRMS) dapat mengukur massa molekul yang lebih


tepat. Sebagai contoh: molekul dengan massa 44 bisa menjadi C3H8, C2H4O,
CO2, atau CN2H4. Pada HRMS tidak boleh lebih dari 0,10  
 Low Resolution MS (LRMS) tidak bisa menentukan secara pasti berat molekul
dari suatu senyawa (Di UI masih yang Low Resolution)

Jika massa yang lebih tepat adalah 44.028, pilih struktur yang benar      
dari daftar di bawah ini:

C3H8 C2H4O CO2 CN2H4


44.06260 44.02620 43.98983 44.03740

MS tandem dengan:
 GC-MS : Campuran senyawa dipisahkan dengan kromatografi gas,
kemudian diidentifikasi oleh spektrometri massa.

 LC-MS : penggabungan dari pemisahan fisik menggunakan


kromatografi cair dan deteksi massa molekul dengan spektrometri
massa.

Contoh

Mass Spectrum with Bromine

Penjelasan gambar
Contohnya pada gambar (CH3-CH2-CH2-Br) Profil bromida banyak campuran dari senyawa
lain . apabila dihitung manual pada profil Bromida mempunyai C3H7-BR dihitung dan
hasilnya ada 2 puncak yang muncul pada i 122 dan 124 , kenapa dua puncak ? karena Br
mempunyai 2 isotop yaitu isotop 79 dan 81. Intensitasnya hampir sama , jika dilihat dari
kemelimpahan Br 79 itu 55% Br 81 itu 45%.
 Jika tidak ada golongan halida (ingat tabel unsur periodik guys wkwkw) seperti
Br, Cl, F, I dll yang golongan halogen maka puncaknya hanya 1 karena tidak ada
isotopnya.

Mass Spectrum with Chlorine


Contoh lainnya Isopropil Klorida setelah dihitung manual mempunyai C3H7-Cl setelah
dihitung hasilnya juga ada dua puncak yang kecil, Cl mempunyai 2 isotop. Pada isotop Cl
35 hasilnya muncul 78 sdgkn pada isotop Cl 37 hasilnya 80. Pada klorin ini juga
mempunyai intensitas yang berbeda yaitu pada Cl 37 itu 25% dan Cl 35 itu 75% (1:3).

Munculnya puncak dikarenakan adanya puncak dari senyawa pengotor atau dari
fragmen-fragmen hasil dari pemutusan atom-atom yang ada pada senyawa tersebut.

Aplikasi Medis Spektrometri Massa Proton-Transfer-Reaksi (PTR-MS)


 sebagai alat untuk analisis senyawa organik volatil (VOC). Banyak VOC
diproduksi di dalam tubuh manusia dalam proses metabolisme.
 Kelimpahan asetonitril dan akrilonitril dalam napas yang dihembuskan
memberikan penanda yang baik untuk perokok aktif dan pasif. Hampir
semua VOC yang terkandung dalam asap tembakau dikeluarkan dari tubuh
dengan cukup cepat melalui reaksi dan ekskresi enzimatik.

5. Resonansi Magnetik Nuklir (NMR)


Untuk menentukan struktur, karena setiap senyawa mempunyai pola,
spectrum, atau interaksi antar protonnya berbeda satu samalain.

inti banyak atom tidak berputar: 2H, 12C, 16O, ... tetapi, beberapa atom memiliki putaran
nuklir: 1H, 13C, 19F, ... atom atomnya bergerak dan berinteraksi dengan proton tetangga
yang lainnya sehingga akan mengalami pergeseran kimia , dari pergeseran kimia tersebut
akan bisa menghasilkan pola-pola spectrum tertentu.

Jika kita menempatkan inti ini dalam medan magnet yang kuat (radiasi EM sekitar 300 MHz
(gelombang radio), mereka dapat sejajar dengan atau melawan medan dengan memutar
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam).

N
N
N - spin state, S - spin state,
favorable, unfavorable,
lower energy higher energy
S N
S S

A spinning nucleus with it's magnetic field A spinning nucleus with it's magnetic field
aligned with the magnetic field of a magnet aligned against the magnetic field of a magnet

Di UI belum ada, yang ada di LIPI dan ITB

Pola pemisah garis dan integral


Pertimbangkan etil asetat. Ada tiga jenis proton dalam molekul ini, CH3 di sebelah karbonil, CH2
di sebelah O dan CH3 di sebelah CH2.

Rasio sinyal yang timbul dari masing-masing jenis proton ini harus 3 sampai 2, masing-masing.
Jadi, jika kita melihat ketinggian integral mereka harus 3 sampai 2 hingga 3. Dengan informasi
ini, kita bisa tahu mana yang merupakan sinyal CH2 (itu yang terkecil, garis kuartet dengan
intensitas 1: 3: 3: 1, karena memiliki 3 proton tetangga).

Untuk membedakan dua kelompok metil lainnya, kita harus dapat memprediksi perubahan
kimianya. Grafik pada halaman sebelumnya dan pemisahan HH memungkinkan kita untuk
membuat tugas itu (CH3 di sebelah C = O akan muncul pada ~ 2 ppm dengan garis singlet
karena tidak ada proton tetangga, sedangkan CH3 lainnya di sebelah CH2 harus di ~ 1 ppm,
garis triplet (intensitas 1: 2: 1, karena memiliki 2 proton tetangga CH2).

• Magnetic resonance imaging (MRI) adalah teknik pencitraan medis yang digunakan
untuk memvisualisasikan struktur internal tubuh secara detail. MRI menggunakan
properti dan prinsip resonansi magnet nuklir (NMR) untuk gambar inti atom di dalam
tubuh.

• Pemindaian MRI membutuhkan medan magnet yang kuat dan medan elektromagnetik
radiasi non-pengion dalam rentang frekuensi radio. Ini memberikan kontras yang baik
antara berbagai jaringan lunak tubuh, yang membuatnya sangat berguna dalam
pencitraan otak, otot, jantung, dan kanker. MRI terutama digunakan untuk
menunjukkan perubahan patologis jaringan hidup dan membedakan jaringan patologis
dari jaringan normal

Anda mungkin juga menyukai