Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v21i1.13139
litian ini adalah tujuh bulan (bulan Juni pendidikan fisika. Validasi ini meliputi em-
sampai Desember 2016). pat aspek, yaitu: (a) kesesuaian butir soal
Tahap pertama adalah penganalisisan. dengan indikator, (b) tingkat kesukaran butir
Pada tahap ini dilakukan telaah terhadap tes soal (konsep soal), (c) penggunaan bahasa
pengukuran kemampuan berpikir kritis yang dalam butir soal, dan (d) kebenaran konsep
sudah ada. Ennis (1993) telah mengembang- kunci jawaban. Selain itu, validasi isi juga
kan tes uraian untuk mengukur kemampuan dilakukan untuk mendapatkan saran terha-
berpikir kritis, tetapi tes uraian tersebut dap butir soal tes dari ahli. Analisis data dari
bersifat umum. Selain itu, Kartimi & hasil validasi isi dilakukan dengan metode
Liliasari (2012) juga telah mengembangkan deskripsi rata-rata. Selain itu, butir soal tes
tes kemampuan berpikir kritis tetapi pada juga direvisi berdasarkan saran dari ahli.
materi termokimia, Amalia & Susilaningsih
(2014) pada materi asam basa serta Amarila Tabel 1. Lima Aspek Kemampuan Berpikir
et al, (2014) dan Jazuli & Wardani (2015) Kritis dan Rincian Butir Soal yang
pada mata pelajaran IPA tingkat SMP. Tes Mewakilinya
berpikir kritis yang berkaitan dengan materi No Aspek Kemampuan Berpikir Butir Soal
optik geometri untuk mahasiswa fisika ma- Kritis
sih belum ada. Oleh karena itu dilakukan
1 Memberikan penjelasan dasar 1, 2, 3, dan 4
pengembangan tes kemampuan berpikir kri-
tis pada materi optik geometri untuk maha- 2 Membangun keterampilan dasar 5, 6, dan 7
siswa fisika. 3 Menyimpulkan 8, 9, dan 10
Tahap kedua adalah perencanaan. Pa- 4 Memberikan penjelasan lanjut 11 dan 12
da tahap ini dilakukan pemilihan patokan 5 Strategi dan taktik 13, 14, dan 15
dalam pengembangan tes kemampuan ber-
pikir kritis. Patokan yang dipilih adalah lima Setelah dilakukan tahap revisi, maka
aspek kemampuan berpikir kritis yang di- dilakukan tahap validasi empiris. Validasi
kememukakan oleh Ennis (1987), yaitu: (a) empiris dilakukan terhadap mahasiswa S1
memberikan penjelasan dasar, (b) memba- Pendidikan Fisika dan S1 Fisika FMIPA
ngun keterampilan dasar, (c) menyimpulkan, Universitas Negeri Malang angkatan 2015
(d) memberikan penjelasan lanjut, dan (e) yang dipilih secara acak sebanyak 68 maha-
strategi dan taktik. Kelima aspek tersebut siswa. Validasi ini digunakan untuk menge-
kemudian menjadi patokan dalam mengem- tahui validitas dan reliabilitas butir soal. Va-
bangkan butir soal. liditas butir soal dianalisis dengan menggu-
Tahap ketiga adalah pengembangan. nakan perhitungan koefisien korelasi antara
Tes kemampuan berpikir kritis dikembang- skor butir soal uraian dengan total soal urai-
kan dari kelima aspek kemampuan berpikir an yang dirumuskan (Djaali & Muljono,
kritis yang menjadi patokan. Terdapat lima 2008, p. 86). Butir soal tes dikatakan valid
belas butir soal uraian yang dikembangkan jika . Reliabilitas butir soal diana-
dalam penelitian ini. Lima belas soal ter- lisis dengan menggunakan perhitungan koe-
sebut mewakili lima aspek kemampuan ber- fisien Cronbach Alpha (Djaali & Muljono,
pikir kritis. Kelima aspek kemampuan ber- 2008, p. 89).
pikir kritis dan rincian butir soal yang Tahap keempat adalah pengimplemen-
mewakilinya ditunjukkan pada Tabel 1. tasian. Pada tahap ini, tes yang sudah dike-
Setelah pengembangan tes selesai, tes tahui validitas dan reliabilitasnya digunakan
tersebut kemudian divalidasi. Validasi dila- untuk mengukur kemampuan berpikir kritis
kukan dua kali, yaitu validasi isi dan validasi mahasiswa fisika. Jumlah responden adalah
empiris. Validasi isi dilakukan oleh dua 109 mahasiswa fisika Universitas Negeri Ma-
orang dosen Jurusan Fisika FMIPA Univer- lang dengan rincian 87 mahasiswa prodi S1
sitas Negeri Malang, yang terdiri dari satu Pendidikan Fisika dan 22 mahasiswa prodi
dosen ahli materi fisika dan satu dosen ahli S1 Fisika.
Tabel 3. Saran dari Hasil Validasi Isi bahwa butir soal tersebut valid dan reliabel
untuk mengukur kemampuan berpikir kritis
Butir soal Saran
mahasiswa. Validasi isi tersebut hanya terba-
2 dan 13 Jawaban disesuaikan tas pada kesesuaian materi dengan kemam-
dengan pertanyaan
puan berpikir kritis. Hasil validasi isi belum
6, 12, 14, dan 15 Butir soal disesuaikan
bisa menunjukkan bagaimana respon maha-
dengan indikator butir soal
siswa terhadap butir soal tersebut. Oleh ka-
rena itu, perlu adanya validasi lanjutan un-
Berdasarkan hasil validasi isi, revisi tuk mengetahui tingkat validitas dan relia-
dilakukan terhadap butir soal tes. Contoh bilitas butir soal yang telah dikembangkan
revisi terhadap butir soal dapat dilihat pada serta mengetahui respon mahasiswa terha-
Gambar 1. Meskipun kelima belas butir soal dap butir soal.
dinyatakan baik berdasarkan validasi isi, hal
ini belum cukup kuat untuk menyimpulkan
Setelah diketahui ada sebelas butir kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada
soal yang dinyatakan valid, maka kesebelas nilai 37 dan hasil penelitian Pradana, Parno,
butir soal tersebut diuji reliabilitasnya untuk & Handayanto (2016) yang menunjukkan
mengetahui tingkat keajegan saat digunakan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis
untuk mengukur kemampuan berpikir kritis mahasiswa fisika adalah 24,29. Sejalan de-
mahasiswa. Berdasarkan hasil perhitungan, ngan penelitian tersebut, penelitian lain juga
didapatkan nilai koefisien reliabilitas mendapatkan hasil nilai rata-rata kemampu-
Cronbach Alpha adalah rii 0,67 yang an berpikir kritis calon guru fisika adalah 30
berarti butir soal memiliki tingkat keajegan (Gunawan & Liliasari, 2012). Ini semakin
yang tinggi (Arikunto, 2012; Ghozali, 2007), memperkuat bahwa kemampuan berpikir
sehingga dapat digunakan untuk mengukur kritis pebelajar, termasuk mahasiswa di In-
kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Vali- donesia masih kurang. Hal inilah yang me-
ditas dan reliabilitas butir soal yang baik nyebabkan mahasiswa Indonesia kurang bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut bersaing dalam dunia internasional (Frijters
Istiyono, Mardapi, & Suparno (2014) ter- et al, 2008).
dapat empat faktor yang menyebabkan vali-
Tabel 5. Hasil Penggunaan Tes Berpikir
ditas dan reliabilitas baik, yaitu (a) butir soal
Kritis
dikembangkan sesuai dengan prosedur pe-
ngembangan, (b) butir soal dikembangkan Aspek Nilai
dari acuan yang tepat, (c) butir soal melalui Jumlah responden 109
tahap validasi isi, dan (d) butir soal diuji Nilai rata-rata 27,20
empiris dengan responden yang mengerja- Standar deviasi 11,66
kan dengan sungguh-sungguh dan diawasi Nilai tertinggi 71,05
Nilai terendah 2,63
dengan ketat. Semua faktor tersebut telah
Nilai maksimum 100,00
dilakukan dalam penelitian ini, sehingga buir
soal dalam penelitian ini memiliki validitas Pembahasan Impelemtasi Soal Tes
dan reliabiltas yang baik.
Tes yang telah diketahui validitas dan Aspek pertama: Memberikan penjelasan dasar
reliabilitasnya kemudian digunakan untuk
Aspek pertama diwakili oleh dua
mengukur kemampuan berpikir kritis maha-
soal, yaitu soal nomor 3 dan 4. Rangkuman
siswa fisika Universitas Negeri Malang. Hal
hasil penelitian untuk aspek pertama disaji-
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kan pada Tabel 6.
deskripsi kemampuan berpikir kritis maha-
siswa fisika. Tabel 6. Rangkuman Hasil Aspek Pertama
Hasil Implementasi Soal Tes Aspek Nilai
Nilai rata-rata 27,64
Implementasi butir soal dilakukan de- Nilai tertinggi 100,00
ngan subjek 109 mahasiswa fisika Universi- Nilai terendah 0,00
tas Negeri Malang dengan rincian 87 ma- Nilai maksimum 100,00
hasiswa prodi S1 Pendidikan Fisika dan 22
mahasiswa prodi S1 Fisika. Hasilnya dapat Hal ini menunjukkan bahwa kemam-
dilihat pada Tabel 5. puan berpikir kritis mahasiswa dalam mem-
Berdasarkan hasil pada Tabel 5, dike- berikan penjelasan dasar masih kurang. Hal
tahui bahwa kemampuan berpikir kritis ma- ini berbeda dengan hasil penelitian
hasiswa fisika Universitas Negeri Malang Dwijananti & Yulianti (2010) yang menun-
masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan ni- jukkan bahwa pada kemampuan berpikir
lai rata-rata kemampuan berpikir kritis ma- kritis dalam memberikan penjelasan dasar
hasiswa hanya pada nilai 27,20. Hasil ini memiliki nilai rata-rata yang tinggi, yaitu
sama dengan hasil penelitian Putra & Sudarti 79,83. Mahasiswa masih belum dapat meng-
(2015) yang menunjukkan bahwa rata-rata analisis pertanyaan dalam soal yang disaji-
kan. Selain itu, mahasiswa juga masih kesu- hasil penelitian untuk aspek kedua disajikan
litan dalam memahami maksud pertanyan pada Tabel 7.
dalam soal. Misalnya soal nomor 4 yang di- Hasil tersebut menunjukkan bahwa
tunjukkan pada Gambar 7. kemampuan berpikir kritis mahasiswa da-
lam membangun keterampilan dasar masih
kurang. Hal ini juga berbeda dengan hasil
penelitian Wahyuni (2015) yang menunjuk-
kan bahwa pada kemampuan berpikir kritis
dalam membangun keterampilan dasar
memiliki nilai rata-rata yang cukup tinggi,
Gambar 7. Soal Nomor 4 yaitu 67,11. Mahasiswa masih kesulitan saat
diminta untuk mengilustrasikan suatu keada-
Pada soal tersebut terdapat perintah
an. Selain itu, mahasiswa juga masih belum
untuk mengajukan pertanyaan dan jawaban-
bisa memberikan penjelasan dengan meng-
nya yang disampaikan dengan jelas, tetapi
gunakan gambar terkait dengan pengamatan
banyak mahasiswa yang tidak memahami
terhadap suatu permasalah jika ditinjau dari
maksud soal tersebut. Ada mahasiswa yang
sudut pandang yang berbeda. Sebagai con-
hanya memberikan jawaban saja atau per-
toh adalah pertanyaan pada soal nomor 5
tanyaan saja. Selain itu, tidak sedikit juga
yang disajikan dalam Gambar 8.
mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dan
Pada soal tersebut mahasiswa tidak di-
jawaban tetapi tidak sesuai dengan ketentu-
minta untuk menghitung jarak bayangan dari
an pada soal.
ketiga gambar, tetapi mahasiswa diminta untuk
Penyebab hal tersebut dapat terjadi
melukiskan jalannya sinar hingga terbentuk
karena soal dengan tipe seperti soal nomor
bayangan dari ketiga gambar tersebut. Hasil-
4 masih jarang dihadapi oleh mahasiswa.
nya adalah sebagian besar mahasiswa tidak
Mahasiswa sering mengahadapi soal yang
dapat melukiskan jalannya sinar hingga ter-
tidak diminta untuk mengajukan pertanyaan
bentuknya bayangan. Hal ini jelas menunjuk-
dan jawaban secara bersamaan. Selain jarang
kan bahwa kemampuan mahasiswa untuk
menghadapi soal dengan tipe tersebut, ter-
mengilustrasikan suatu kasus masih kurang.
dapat faktor lain yang mempengaruhi maha-
Hal ini juga diperkuat dengan tanggapan ma-
siswa tidak dapat menjawab dengan baik
hasiswa saat mengerjakan soal. Mahasiswa
soal nomor 3 dan 4, salah satunya adalah
mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan
pemahaman terhadap materi optik geometri.
dan tidak senang jika harus menggambarkan
Mahasiswa masih belum dapat menjelaskan
ilustrasi dari soal tes yang diberikan.
dengan baik tentang peristiwa pembiasan
Penyebab mahasiswa kesulitan untuk
(Aydin et al, 2012; Galili & Hazan, 2000)
mengilustrasikan adalah kurangnya latihan
dan pembentukan bayangan pada lensa tipis
yang diberikan kepada mahasiswa dalam
(Chang et al., 2007; Parker, 2006; Galili &
pembelajaran, terutama fisika. Mahasiswa fi-
Hazan, 2000).
sika cenderung langsung dapat menyelesaikan
Aspek Kedua: Membangun Keterampilan Dasar permasalahan jika jelas hal diketahui dan
rumus yang digunakan. Selain itu, faktor
Tabel 7. Rangkuman Hasil Aspek Kedua pemahaman materi juga tidak dapat terlepas
dalam mempengaruhi kemampuan yang di-
Aspek Nilai
miliki mahasiswa. Pada kemampuan berpi-
Nilai rata-rata 25,33
kir kritis 2 ini, hasil menunjukkan bahwa
Nilai tertinggi 94,44 mahasiswa masih kesulitan untuk menggam-
Nilai terendah 0,00 barkan bayangan (Chang et al., 2007; Parker,
Nilai maksimum 100,00 2006; Galili & Hazan, 2000) dari peristiwa
pembiasan dan pemantulan cahaya (Aydin
Aspek kedua diwakili oleh tiga soal, et al, 2012; Galili & Hazan, 2000).
yaitu soal nomor 5, 6, dan 7. Rangkuman
Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... − 59
Shan D. S. Pradana, Parno, Supriyono K. Handayanto
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
penelitian untuk aspek keempat disajikan mengatakan bagaimana jika jawaban mereka
pada Tabel 9. tidak perlu diberikan alasan lebih lanjut.
Selain itu masalah ini juga dipenagruhi oleh
Tabel 9. Rangkuman Hasil Aspek Keempat pemahaman materi yang kurang dari maha-
Aspek Nilai siswa, terutama pada materi pembiasan
cahaya (Aydin et al, 2012; Galili & Hazan,
Nilai rata-rata 51,76
2000) yang menjadi materi dari soal nomor
Nilai tertinggi 100,00
12 ini.
Nilai terendah 0,00
Nilai maksimum 100,00 Aspek kelima: Strategi dan taktik
Aspek kelima diwakili oleh dua soal,
Hasil ini merupakan nilai rata-rata yaitu soal nomor 14, dan 15. Rangkuman
tertinggi dalam penelitian ini. Hal ini sama hasil penelitian untuk aspek kelima disajikan
dengan hasil penelitian Wahyuni (2015) pada Tabel 10.
yang menunjukkan bahwa pada kemampuan
berpikir kritis dalam memberikan penjelasa Tabel 10. Rangkuman Hasil Aspek Kelima
lanjut memiliki nilai rata-rata yang tertinggi,
yaitu 79,92. Pada soal nomor 12 ini maha- Aspek Nilai
siswa diminta untuk menjelaskan benar atau Nilai rata-rata 25,87
tidaknya gambar yang disajikan. Gambar Nilai tertinggi 100,00
tersebut terdiri dari 6 gambar pembiasan ca- Nilai terendah 0,00
haya pada dua medium yang berbeda. Ma- Nilai maksimum 100,00
hasiswa diminta untuk menentukan benar
atau tidaknya gambar tersebut serta dileng- Berdasarkan hasil pada Tabel 10, di-
kapi dengan alasannya. ketahui bahwa kemampuan mahasiswa da-
Nilai rata-rata tertinggi ini disebabkan lam strategi dan taktik masih kurang. Hal ini
karena mahasiswa dapat menentukan jawab- sama dengan hasil penelitian Yuliati,
an yang tepat dari soal tersebut. Meskipun Yulianti, & Khanafiyah, (2011) yang me-
demikian, masih banyak mahasiswa yang nunjukkan bahwa pada kemampuan berpi-
kurang dapat memberikan penjelasan lanjut kir kritis dalam strategi dan taktik memiliki
dari jawaban mereka. Hal ini menyebabkan nilai rata-rata yang rendah, yaitu 36,27.
kemampuan memberikan penjelasan lanjut Mahasiswa masih kesulitan menentukan
masih pada diri mahasiswa masih perlu tindakan untuk menyelesaikan soal. Sebagai
dikembangkan lagi. Selain itu, bukti bahwa contohnya adalah soal nomor 15 yang
kemampuan memberikan penjelasan lanjut ditunjukkan pada Gambar 10.
mahasiswa masih kurang adalah pernyataan
mahasiswa saat mengerjakan soal. Mereka
Soal tersebut menyajikan grafik per- pondennya adalah 109 mahasiswa fisika Uni-
cobaan yang telah dilakukan. Soal tersebut versitas Negeri Malang dengan rincian 87
memerlukan hitungan, tetapi tidaklah hi- mahasiswa prodi S1 Pendidikan Fisika dan
tungan yang rumit. Akan tetapi banyak ma- 22 mahasiswa prodi S1 Fisika. Hasilnya
hasiswa yang kesulitan untuk menyelesai- adalah nilai rata-rata kemampuan berpikir
kannya. Mereka kesulitan untuk menentu- kritis yang dicapai mahasiswa adalah 27,20.
kan persamaan garis, titik fokus lensa yang Nilai tertinggi yang dicapai mahasiswa ada-
digunakan, serta menjelaskan dengan hi- lah 71,05 dan nilai terendahnya adalah 2,63
tungan bayangan benda di jauh tak hingga . Hal ini menunjukkan bahwa
akan tepat di titik fokus. kemampuan berpikir kritis mahasiswa masih
Faktor penyebab kesulitan mahasis- kurang.
wa adalah selain jarang diberikan permasa-
lahan tersebut, mahasiswa juga kurang Daftar Pustaka
memahami maksud dari grafik. Tidak hanya
pada meteri optik geometri saja, pada materi Amalia, N. F., & Susilaningsih, E. (2014).
lain pun mahasiswa mengalami kesulitan Pengembangan Instrumen Penilaian
saat diminta untuk membaca atau membuat Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
grafik atau diagaram. Pembelajaran yang SMA pada Materi Asam Basa. Jurnal
diberikan hendaknya melatih kemampuan Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 8, No. 2,
mahasiswa dalam menyelesaikan permasa- pp. 1380-1389.
lahan seperti pada soal nomor 15. Selain itu, Amarila, R. S, Habibah, N. A., &
mahasiswa juga harus dilatih untuk mengait- Widiyatmoko, A. (2014).
kan kejadian kehidupan nyata dengan ilmu Pengembangan alat evaluasi
pengetahuan yang mereka pelajari. Hal ini kemampuan berpikir kritis siswa pada
bertujuan agar mahasiswa dapat mengana- pembelajaran ipa terpadu model
lisis dan menentukan suatu tindakan jika webbed tema lingkungan. Unnes Science
menghadapi permasalah di kehidupan nyata Education Journal, 3(2).
dengan menggunakan ilmu-ilmu yang telah doi:10.15294/usej.v3i2.3449
mereka pelajari.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Simpulan
Aydin, S., Keleş, P. U., & Haşiloğlu, M. A.
Berdasarkan hasil penelitian dan (2012). Establishment for
analisis data, diketahui bahwa, dari lima be- Misconceptions that Science Teacher
las butir soal yang telah dikembangkan, ter- Candidates have about Geometric
dapat sebelas soal yang memiliki kategori Optics. The Online Journal of New
valid ). Kesebelas soal yang Horizon in Education, Vol. 2, No. 3, pp.
dinyatakan valid memiliki tingkat reliabiltas 7-15.
Cronbach Alpha yaitu . Hal ini
menunjukkan bahwa kesebelas butir soal Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The
tersebut memiliki reliabilitas tinggi, sehingga ADDIE Approach. New York: Springer
dapat digunakan untuk mengukur kemam- New York.
puan berpikir kritis mahasiswa secara valid Chang, H., Chen, J., Guo, C., Chen, C.,
dan reliabel. Selain itu, kesebelas butir soal Chang, C., Lin, S., … Tseng, Y. (2007).
tes tersebut telah mewakili kelima kemam- Investigating primary and secondary
puan berpikir kritis yang digunakan sebagai students’ learning of physics concepts
patokan penyusunan tes kemampuan berpi- in Taiwan. International Journal of Science
kir kritis. Education, 29(4), 465–482.
Tes yang telah dinyatakan valid dan https://doi.org/10.1080/09500690601
reliabel kemudian digunakan untuk meng- 073210
ukur kemampuan berpikir kritis. Jumlah res-