‘’RUPAMA MAKASSAR’’
Oleh kelompok 1:
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KataPengantar............................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian rupama...............................................................................................2
B. Unsur-unsur cerita...............................................................................................3
C. Latar ...................................................................................................................4
D. Tokok dan penokohan.........................................................................................5
E. Amanat................................................................................................................5
a. Kesimpulan ......................................................................................................11
b. Saran .................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap
sebagai karya kolektif (milik bersama) masyarakat daerah itu. Pasti kita perna
mendengar cerita Malin Kundang, Si Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub,
semua cerita itu termasuk dalam cerita rakyat.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Pengertian Rupama/cerita Rakyat Makassar
Rupama atau cerita rakyat Makassar yang berkembang secara lisan di tengah
masyarakat pendukungnya telah diabadikan dan disusun menjadi sebuah buku
oleh Zainuddin Hakim. Kumpulan ceritera itu hanya merupakan sebagian kecil
dari jumlah ceritera yang tersebar secara lisan di Makassar. Dalam kumpulan ini
penyusun mengelompokkan ceritera rakyat itu menjadi dua jenis, yakni ceritera
kepercayaan dan ceritera binatang. Berikut ini akan dikemukakan judul ceritera
tersebut.
Rupama atau ceritera rakyat tersebut berfungsi sebagai hiburan dan sebagai
sarana pendidikan bagi anak-anak. Dalam ceritera itu (sebagai ceritera lisan)
terlukis curahan perasaan yang disampaikan dengan sangat indah oleh penuturnya
kepada pendengar. Selain itu perilaku manusia yang terdapat dalam rupama
merupakan cerminan sikap, pandangan hidup dan cita-cita masyarakat
pendukungnya. Ceritera rakyat tersebut tidak hanya diungkapkan dalam bentuk
sastra lisan, tetapi juga dalam bentuk tulisan yang berwujud naskah. Ceritera yang
disajikan dalam bentuk tulisan memiliki nilai dan bobot yang lebih baik daripada
yang disajikan dalam bentuk lisan.
Berikut ini akan dikemukakan secara ringkas cerita Pung Tedong (Kerbau)
Bersama Tiga Orang Puteri Raja. Dalam cerita ini, dikisahkan tiga gadis yang
masing-masing adalah anak tiga pangeran yang beristerikan seekor kerbau. Ketiga
gadis itu dilahirkan dari seekor kerbau yang telah meminum air seni tiga pangeran
yang sedang bermain-main di hutan. Setelah ketiga gadis itu berkeluarga, suatu
ketika ibunya datang menjenguknya, tetapi dua anaknya itu sangat sombong,
kejam dan tidak mengakui ibunya yang berwujud kerbau. Kedua putrid itu adalah
Putri Lila Sari dan Putri Limba Sari. Mereka memukuli kerbau itu dan
2
mengusirnya hingga ibunya sakit hati. Akan tetapi kerbau itu mendapat perlakuan
yang baik setelah sampai di rumah anak bungsunya, yang bernama Putri Bida
Sari. Putri itu menangis mendengar cerita ibunya tentang kelakukan kakak-
kakaknya terhadap ibunya. Selanjutnya ia rawat ibunya dengan kasih sayang,
seperti ketika ibunya membesarkannya dahulu. Putri yang baik hati itu akhirnya
hidup bahagia setelah ibunya mati. Sebelum mati ibunya berpedan kepada Putri
Bida Sari agar tubuhnya dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam beberapa
guci. Ternyata seluruh tubuh kerbau yang dimasukkan ke dalam guci-guci
berubah menjadi emas, intan dan permata. Rumah Putri Bida Sari menjadi terang
benderang terkenca cahaya emas tersebut. Ketika mendengar berita itu, kedua
kakaknya datang ke rumah Putri Bida Sari dengan maksud ingin meminta seidikit
emas milik adiknya itu. Putri Bida Sari mengizinkan mereka mengambil sendiri
emas dan permata itu, tetapi mereka tidak dapat mengambil emas itu sedikit pun
sehingga mereka kepayahan. Setiap emas dan permata yang mereka ambil
menjauh. Melihat kejadian itu Putri Bida Sari menceritakan kepada kedua
kakaknya bahwa emas dan permata itu berasal dari tubuh ibunya. Mengetahui hal
itu, pulanglah mereka dengan rasa penuh penyesalan akan tabiatnya yang buruk
kepada ibu mereka.
Cerita bertema kebijaksanaan terdapat juga pada cerita Kisah orang Tujuh
Anaknya. Cerita ini mengisahkan orangtua yang sangat sedih karena ketujuh
anaknya yang telah mendapatkan hartanya tidak memperdulikannya lagi. Agar ia
diperhatikan lagi oleh ketujuh anaknya, orangtua itu menyusun siasat. Ia bercerita
kepada ketujuh anaknya bahwai amasih mempunyai harta yang disimpan di atap
rumahnya, yaitu di dalam sebuah periuk kecil. Mendengar kisah ayahnya itu,
ketujuh anaknya berdatangan ke rumah ayahnya dan berebut untuk merawat
ayahnya dengan sebaik-baiknya. Setelah ayahnya meninggal, ketujuh anak laki-
laki itu.
3
1. Unsur Instrinsik rupama
Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur
instrinsik cerita rakyat, yaitu :
a. Tema
Adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar pengarang, pokok pikiran
pengaran, ide pokok permasalahan.
b. Alur
Adalah jalannya cerita rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar
hubungan sebab akibat. Pada umumnya alur ada tiga macam, yaitu :
Alur maju
Merupakan peristiwa-peristiwa yang disajikan secara berurutan dari
peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.
Alur mundur
Merupakan peristiwa yang diceritakan kembali.
Alur gabungan/ zik-zak
Merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.
C. Latar rupama
4
Penokohan dalah lukisan watak pelaku; cara pengarang menggambarkan
watak tokoh. Istilah tokoh menunjukkan pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan
pekonokohan menunjukkan pada sikap kualitas pribadi tokoh.
Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dalam cerita, tokoh dibedakan atas dua
yaitu:
E. Amanat rupama
Adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang.
2. Unsur Entrinsik
Adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita namun turut
menetukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur-unsur eksttrinsik cerita
rakyat, yaitu : agama, politik, moral, aliran pengarang, psikologi, sejarah, sosial
budaya, dan lain-lain.
Contoh :
I Kukang
5
Na lapong tukasiasi anjo sumpaleng niak todong anakna sitau burakne
niareng I Kukang. Naia jama-jamanna anne manggena I Kukang iami natungga
allo-allo antamaya ri romanga anngalle kayu pappallu, na nampami naerang
mange ri tukalumannyanga nabalukang. Na anjo kayunna battuang kana kayu
pappalluna lapong tukasiasi simata niballi tariballinnai, battuang kana niballi
lammoroki ri tukalumannyanga, nataena tong maka tau napammantangi akbaluk
iareka appalak tulung passanngalinna anjoreng tonji ri tukalumannyanga.
Kammami anjo gaukna tunggalak allo. Taenamo kamma pakrisikna tallasakna
anjo lapong kasiasi. Na anjo bainenna akkoko tonji. Niak tong pole anakna lapong
kasiasi sitau cakdi-cakdi ammantang ri ballakna tinro tattapperek,
tamappaklungang, tamaccare-care.
6
assolong-solong jeknek matanna, appirau appalak tulung mange ri suro-surona
tukalumannyanga. Apaji naiamo anjo nasuro anngerangi mayakna buraknenna
mange ri kuburuka. Nitarawammi manngena I Kukang mingka taena nisarei
misang.
Unsur-unsur yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut adalah sebagai berikut :
A. Unsur Intrinsik
7
Mangena I kukang : tritagonis
3. Alur : maju
4. Setting
6. Gaya bahasa :
(umum)
subhanallahu ta'ala sagang taua ngaseng. Punna anjariki tau kasiasi teakki tappuki
lompo sumangak.
8
1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
Agama
Budaya
hartanya.
lebihan. Setiap hari libur atau hari raya keluarga orang kaya itu
Politik
dalam bekerja.
pekerjaan itu
Ekonomi
Contoh
9
- Di situ tinggal pula keluarga yang kaya raya, yang tidak pernah
pekerjaan itu.
a. Kondisi sosial
kepada si kaya
b. Kondisi ekonomi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari hasil yang telah diperoleh dari penulisan makalah ini, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Tingkatkan belajar kalian, karena kita adalah calon generasi guru yang
akan datang sehingga kita dapat mencetak generasi anak bangsa yang aktiv
dan kreatif.
2. Bagi pembaca makalah ini, ambillah pelajaran yang memang itu perlu
bagi kalian sehingga makalah ini bisa bermanfaat untuk kalian dan orang
lain pada khususnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
www://scribd.com/doc/54052408/ceritarakyat.
http://www.g-vanstudent.com/2013/02/kata-pengantar=puji-syukur-kehadirat.html
12