Kelas:
2B
Oleh:
Kelompok 1
Dosen Pembimbing :
Seorang bayi perempuan , usia 3 hari, lahir prematur dengan berat badan 1500
gram, dengan usia kehamilan 28 minggu. Bayi dirawat di inkubator dengan suhu
32 0C, suhu tubuh 36,6 0C. Bayi belum bisa mengisap, reflek menelen lemah,
Terapi: Ampicillin (3x100 mg) , Gentamicyn :1x10 mg. Analisislah kasus di atas
dengan metode seven jump !!
Kata Kunci
a. BBL 1500 gram. (Mengapa bayi lahir dengan berat 1500 gram?)
b. Usia kehamilan 28 minggu. (Kenapa usia kehamilan 28 minggu dapat menyebabkan
BBLR?)
c. Dirawat di inkubator dengan Suhu 32 0c. (Kenapa dirawat di inkubator dengan suhu
320c pada bayi BBLR?)
d. Belum bisa mengisap. (kenapa belum bisa menghisap pada bayi BBLR?)
e. Reflek menelan lemah. (Mengapa reflek menelan lemah pada bayi BBLR?)
f. Terapi Amppicillin (3 x 100 mg), Gentamicyn (1x 10 mg). (Kenapa bayi BBLR
mendapat terapi antibiotik?)
Penyebab kelahiran prematur terkadang tidak diketahui, namun pecahnya ketuban lebih
awal merupakan salah satu penyebab utama kelahiran prematur. Beberapa faktor yang dapat
memicu terjadinya kelahiran prematur, yaitu:
Sumber : Behrman, R.E., Kleigman, R.M. & Arvin, A.M.(1999). Ilmu kesehatan anak
Nelson 15th ed. A. S. Wahab, ed., Jakarta: EGC.
B. Usia kehamilan 28 minggu. (Kenapa usia kehamilan 28 minggu dapat
menyebabkan BBLR?)
Sejak tahun 1991 WHO telah mengganti istilah prematur bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Hal ini karena, tidak semua bayi dengan berat <2500 gram pada waktu bayi
lahir prematur. Prematur bayi yaitu <37 minggu lengkap (<259 hari). Berat badan bayi
dengan BBLR yaitu 1500 – <2500 gram.
Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur, oleh sebab itu mengalami lebih
banyak kesulitan untuk hidup diluar uterus ibunya. Hal ini disebabkan karena kurang
sempurnanya alat-alat atau organ dalam tubuh bayi salah satunya gangguang alaat
pencernaan, dan masalah nutrisi. Refleks menghisap lemah sehingga pemberian minum
sebaiknya sedikit demi sedikit tetapi dengan frekuensi yanng lebih sering. Dengan beberapa
faktor penyebab BBLR yaitu faktor ibu, faktor kehamilan, faktor janin, dan faktor penderita
diiringi dengan BBLR akan memperparah kondisi bayi. BBLR pada umumnya memiliki berat
badan lahir <2500 gram.
Sumber : Siti, Nurhasyiah Jamil, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita, dan Pra sekolah. Jakarta : Fakuktasa kedokteran dan kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Bayi yang mengalami BBLR akan diletakkan di dalam alat khusus yaitu inkubator.
Ikubator merupakan alat yang dilengkapi pengatur suhu dan kelembapan udara agar
bayi selalu hangat. Bila bayi prematur lahir dengan berat badan lahir <2000 gram
maka suhu di dalam inkubator harus berkisar antara 320c.
Bila BBL <2500 gram, suhu inkubator harus 300. Suhu inkubator akan diturunkan
secara bertahap setiap 10-14 hari sebanyak 10c. Sehingga bayi bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2. Hipotermi sekunder
Hipotermia disebabkan oleh sepsis, syndrome gangguang pernapasan dengan
hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intrakranial, transfusi tukar, penyakit jantung
bawaan yang berat dan bayi dengan BBLR dan Hipoglikemia.
Pengobatannya ialah dengan pemberian antibiotika (Ampicillin dan Gentamycin),
larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
Pemeriksaan tubuh bayi yang sedang mendapat transfusi tukar harus dilakukan
beberapa kali karena, hipotermi harus diketahui dengan ceoat, dan bila suhu sekitar
320 maka transfusi harus dihentikan untuk sementara sampai suhu tubuh normal
Sumber : Meihartati Tuti, dkk. 2018. 1000 Hari Pertama kehidupan. Yogyakarta :
CV Budi Utama.
Berikut penuturan Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Refleks Mengisap
Mengisap dan menelan sesungguhnya pertama kali dilakukan janin pada umur 12-14
minggu kehamilan dengan cara mengisap jempol. Namun, kondisi tersebut belum sempurna
sebelum usia 36 minggu kehamilan. Refleks mengisap akan menetap sampai bayi berusia 1
tahun sedangkan refleks menelan dialami seumur hidup.
Yang perlu disadari adalah setiap bayi menunjukkan refleks ini, tidak mesti berarti dia
lapar. Mengisap adalah aktivitas menyenangkan dan menenangkan bagi bayi. Para bayi juga
memiliki refleks tangan-ke-mulut yang sejalan dengan refleks mencari dan mengisap, dan
mungkin juga mengisap jari-jari atau tangan.
Para ibu kadang merasakan bayi mulai menyusu dengan lambat. Ternyata, ini adalah
kaitannya dengan refleks ini. Bukan hanya puting yang perlu masuk ke dalam mulut bayi,
tapi juga sebagianb besar areola Ibu. Jika ujung puting Ibu saja yang masuk ke mulutnya,
mungkin belum cukup untuk menstimulasi refleks mengisap ini. Sebagai tambahan, kelenjar-
kelenjar susu belum ditekan secara baik oleh lidah dan rahang bayi.
Jika bayi Ibu prematur, Ibu mungkin memperhatikan kombinasi dari masalah-masalah
mengisap, termasuk:
Komplikasi lain yang dapat mempengaruhi bayi prematur adalah Infant Respiratory Distress
Syndrome (RDS). Bayi-bayi dengan RDS kesulitan menyelaraskan cara mereka mengisap,
menelan dan bernapas. Ini bisa memiliki dampak negatif pada proses menyusu karena mereka
tidak tahan dengan waktu menyusu yang lama dan mudah lelah. Akibatnya, bayi baru lahir
kemungkinan berisiko menderita gizi buruk.
Gangguan Mengisap
Umumnya, penyebab sulit mengisap adalah kelahiran prematur, hipoksia, kelainan genetik,
kelainan metabolik dan masalah saraf.
Status gizi – nutrisi tepat - saat hamil sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikologis
janin. Jika kekurangan nutrisi saat hamil maka beberapa organ tubuh tidak berkembang
secara optimal. Hati sebagai organ metabilosme bisa terkena dampak ini, dan akan terjadi
gangguan digesti dimana akibatnya bayi tak mau minum dengan baik.
Bayi-bayi yang lahir prematur di bawah 34 minggu biasanya sulit mengisap susu ibunya.
Pasalnya, refleks mengisap belum sempurna atau bayi punya kelainan pada sistem peredaran
darah, pernapasan – tenggorokan akan berfungsi sempurna setelah usia kandungan 34 minggu
- atau saluran cerna.
Pada bayi dengan kuning atau kurang darah akan mengalami gangguan mengisap. Jika kadar
bilirubin-nya terlalu tinggi maka bisa berpengaruh terhadap otak dan bisa menyebabkan
cedera otak serta memengaruhi refleks mengisap.
Pun jika bayi mengalami sakit di daerah mulutnya, karena sariawan di daerah bibir atau pipi
bagian dalam. Hal ini akan sangat mengganggu refleks mengisap bayi.
Jika ditemukan ada kelainan bawaan pada langit-langit mulut bayi (seperti sumbing lengkap)
atau pada lidahnya, rekleks mengisap bayi akan terganggu. Tapi, untuk memastikannya,
periksa terlebih dulu bagaimana keadaan bibir, pipi, langit-langit dan lidah bayi.
4. Intoleransi laktosa
Pada bayi (tidak mendapat ASI) yang mengalami intoleransi laktosa, tubuhnya tidak dapat
memroduksi laktase atau enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa - zat gula yang
terdapat dalam susu termasuk ASI, susu sapi dan produk olahannya - menjadi glukosa dan
galaktosa, dalam jumlah cukup. Akibatnya, laktosa yang tidak dicerna, tetap berada di dalam
usus bayi - tidak diserap oleh tubuh bayi – sehingga menyebabkan gangguan pencernaan
bayi, yakni perut bayi kembung, diare. Nafsu makan pun turun. Dan otomatis, refleks
mengisap bayi menjadi berkurang. Bila ini terjadi, sebaiknya bayi diberikan susu free laktosa.
5. Sindroma Prader-Willi
Merupakan suatu sindroma saraf akibat gangguan hormon oxytoxin dari organ hipotalamus,
juga menyebabkan gangguan mengisap.
Selain itu, keadaan umum yang membuat bayi lemah seperti infeksi berat, akan menyebabkan
kelemahan otot di sekitar mulut dan menurunkan refleks mengisap.
Cara Mengenali
Jangan anggap remeh gangguan ini! Kenalilah kelainan refleks mengisap sedini mungkin.
Caranya sederhana, kok. Pertama, cuci bersih tangan dan jari-jari Anda dengan sabun, lalu
masukkan salah satu jari Anda ke dalam mulut bayi maka akan terasa kuat atau tidaknya
kekuatan mengisap bayi. Setelah itu carilah penyebabnya dan atasi sesuai penyebabnya.
Karena, jika tak segera ditangani akan berdampak lebih besar yakni terjadi masalah gangguan
pemasukan makanan. Akibatnya, bisa terjadi gizi buruk. (Sumber: Mom & Kiddie)
Karena bayi yang lahir prematur di bawah 34 minggu biasanya sulit mengisap susu
ibunya. Pasalnya, refleks mengisap belum sempurna atau bayi punya kelainan pada sistem
peredaran darah, pernapasan – tenggorokan akan berfungsi sempurna setelah usia kandungan
34 minggu - atau saluran cerna. Jika ditemukan ada kelainan bawaan pada langit-langit mulut
bayi (seperti sumbing lengkap) atau pada lidahnya, rekleks mengisap bayi akan terganggu.
Tapi, untuk memastikannya, periksa terlebih dulu bagaimana keadaan bibir, pipi, langit-langit
dan lidah bayi.
Sumber : Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
F. KENAPA BAYI BBLR MENDAPATKAN TERAPI ANTIBIOTIK AMPICILLIN
(3X100 mg) DAN GENTAMICYN (1X10 mg)
Sistem imun menurun akan mendapatkan antibiotic ganda karena akan bekerja sama dengan
tubuh dalam mencegah terjadinya infeksi (provilaksis)
Oleh karena itu diberilah terapi GENTAMICYN dan AMPISILIN yg berfungsi mengobati
berbagai infeksi bakteri yg efek samping nya
Tanda infeksi yg terjadi pada bayi yaitu rewel pada bagian yang
disentuh pusar kemerahan dan nanah
Deficit nutrisi
Dimana pada bayi yang mengalami berbagai macam infeksi risiko NEC dan infeksi
nosocomial akan dikaitkan dengan paparan pemberian antibiotic
Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi
Antibiotik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.