Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

“ Metode Seven Jump”

Kelas:
2B
Oleh:

Kelompok 1

1. Danil Hidayat (173110200)


2. Afelika wirahma putri (183110201)
3. Anisa rahimi (183110202)
4. Annisa fitri (183110203)
5. Aprylia tiara (183110204)
6. Aurellia agnethasya (183110205)
7. Azzahra (183110206)
8. Cindy alya rahma (183110207)
9. Delfira Suci Ramadani (183110208)
10. Dwi rahayu (183110210)
11. Elsa sulistia putri (183110211)
12. Fadia sukma jaas (183110212)

Dosen Pembimbing :

Ns. Tisnawati S.ST, S.Kep,M.Kes

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
1. KASUS BBLR

Seorang bayi perempuan , usia 3 hari, lahir prematur dengan berat badan 1500
gram, dengan usia kehamilan 28 minggu. Bayi dirawat di inkubator dengan suhu
32 0C, suhu tubuh 36,6 0C. Bayi belum bisa mengisap, reflek menelen lemah,
Terapi: Ampicillin (3x100 mg) , Gentamicyn :1x10 mg. Analisislah kasus di atas
dengan metode seven jump !!

Kata Kunci

a. BBL 1500 gram. (Mengapa bayi lahir dengan berat 1500 gram?)
b. Usia kehamilan 28 minggu. (Kenapa usia kehamilan 28 minggu dapat menyebabkan
BBLR?)
c. Dirawat di inkubator dengan Suhu 32 0c. (Kenapa dirawat di inkubator dengan suhu
320c pada bayi BBLR?)
d. Belum bisa mengisap. (kenapa belum bisa menghisap pada bayi BBLR?)
e. Reflek menelan lemah. (Mengapa reflek menelan lemah pada bayi BBLR?)
f. Terapi Amppicillin (3 x 100 mg), Gentamicyn (1x 10 mg). (Kenapa bayi BBLR
mendapat terapi antibiotik?)

1. Identifikasi kata kunci


1. BBL 1500 gram
2. Usia kehamilan 28 minggu.
3. Dirawat di inkubator dengan Suhu 32 0c.
4. Belum bisa mengisap
5. Reflek menelan lemah.
6. Terapi Amppicillin (3 x 100 mg), Gentamicyn (1x 10 mg).
2 . Identifikasi masalah

3. Membuat daftar masalah


a. Mengapa bayi lahir dengan berat 1500 gram?
b. Kenapa usia kehamilan 28 minggu dapat menyebabkan BBLR?
c. Kenapa dirawat di inkubator dengan suhu 320c pada bayi BBLR?
d. Belum bisa mengisap. (kenapa belum bisa menghisap pada bayi BBLR?
e. Mengapa reflek menelan lemah pada bayi BBLR?
f. Kenapa bayi BBLR mendapat terapi antibiotik?
A. BBL 1500 gram. (Mengapa bayi lahir dengan berat 1500 gram?)
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal
dari hari perkiraan lahir.

1. Penyebab Kelahiran Prematur

Penyebab kelahiran prematur terkadang tidak diketahui, namun pecahnya ketuban lebih
awal merupakan salah satu penyebab utama kelahiran prematur. Beberapa faktor yang dapat
memicu terjadinya kelahiran prematur, yaitu:

1) Faktor kesehatan ibu, di antaranya:


a) Preeklamsia.
b) Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit ginjal atau jantung.
c) Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan
infeksi vagina
d) Kelainan bentuk rahim.
e) Ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan.
f) Stres.
g) Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan.
h) Penyalahgunaan NAPZA.
i) Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
2) Faktor kehamilan, seperti:
a) Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari.
b) Kelainan posisi ari-ari.
c) Ari-ari yang lepas sebelum waktunya.
d) Terlalu banyak cairan ketuban.
e) Ketuban pecah lebih awal.
3) Faktor yang melibatkan janin, yaitu:
a) Kehamilan kembar.
b) Kelainan darah pada janin.

Sumber : Behrman, R.E., Kleigman, R.M. & Arvin, A.M.(1999). Ilmu kesehatan anak
Nelson 15th ed. A. S. Wahab, ed., Jakarta: EGC.
B. Usia kehamilan 28 minggu. (Kenapa usia kehamilan 28 minggu dapat
menyebabkan BBLR?)

Sejak tahun 1991 WHO telah mengganti istilah prematur bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Hal ini karena, tidak semua bayi dengan berat <2500 gram pada waktu bayi
lahir prematur. Prematur bayi yaitu <37 minggu lengkap (<259 hari). Berat badan bayi
dengan BBLR yaitu 1500 – <2500 gram.

Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur, oleh sebab itu mengalami lebih
banyak kesulitan untuk hidup diluar uterus ibunya. Hal ini disebabkan karena kurang
sempurnanya alat-alat atau organ dalam tubuh bayi salah satunya gangguang alaat
pencernaan, dan masalah nutrisi. Refleks menghisap lemah sehingga pemberian minum
sebaiknya sedikit demi sedikit tetapi dengan frekuensi yanng lebih sering. Dengan beberapa
faktor penyebab BBLR yaitu faktor ibu, faktor kehamilan, faktor janin, dan faktor penderita
diiringi dengan BBLR akan memperparah kondisi bayi. BBLR pada umumnya memiliki berat
badan lahir <2500 gram.

Tanda dan gejala berat badan lahir rendah (BBLR)

1. Umur kehamilan < 37 minggu


2. Berat badan < 2500 gram
3. Panjang badan < 46 cm
4. Lingkar kepala < 32 cm
5. Lingkar dada < 30 cm
6. Kulit tipis transparan dan lemak kulit kurang
7. Tonus otot lemah
8. Tumit mengkilat, telapak kaki halus

Sumber : Siti, Nurhasyiah Jamil, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita, dan Pra sekolah. Jakarta : Fakuktasa kedokteran dan kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Yuliastati, Nining. 2016. Buku Keperawatan Anak. Jakarta : PPSDM Kemenkes RI


C. Dirawat di inkubator dengan Suhu 32 0c. (Kenapa dirawat di inkubator dengan
suhu 320c pada bayi BBLR?)

Bayi yang mengalami BBLR akan diletakkan di dalam alat khusus yaitu inkubator.
Ikubator merupakan alat yang dilengkapi pengatur suhu dan kelembapan udara agar
bayi selalu hangat. Bila bayi prematur lahir dengan berat badan lahir <2000 gram
maka suhu di dalam inkubator harus berkisar antara 320c.
Bila BBL <2500 gram, suhu inkubator harus 300. Suhu inkubator akan diturunkan
secara bertahap setiap 10-14 hari sebanyak 10c. Sehingga bayi bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

Bayi yang dimasukkan kedalam inkubator disebabkan terjadinya penurunan suhu


tubuh pada bayi yang disebut Hipotermi. Hipotermi ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hipotermi akut
Hipotermi akut adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga dibawah
350C.
Etiologi terjadi apabila bayi berada di lingkungan dingin selama 6-12 jam, yaotu
terdapat pada bayi dengan BBLR di ruang bersalin yang dingin, inkubator yang
tidak cukup panas, kelalaian dokter, bidan dan perawat yang slah mendiagnosa
yaitu bayi diduga mati dalam kandungan.
Gejalanya seperti lemah, gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat, dan kedua
kaki dingin.
Terapi, segera memasukkan bayi ke dalam inkubator yang suhunya telah diatur
menurut kebutuhan bayi

2. Hipotermi sekunder
Hipotermia disebabkan oleh sepsis, syndrome gangguang pernapasan dengan
hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intrakranial, transfusi tukar, penyakit jantung
bawaan yang berat dan bayi dengan BBLR dan Hipoglikemia.
Pengobatannya ialah dengan pemberian antibiotika (Ampicillin dan Gentamycin),
larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
Pemeriksaan tubuh bayi yang sedang mendapat transfusi tukar harus dilakukan
beberapa kali karena, hipotermi harus diketahui dengan ceoat, dan bila suhu sekitar
320 maka transfusi harus dihentikan untuk sementara sampai suhu tubuh normal

Sumber : Meihartati Tuti, dkk. 2018. 1000 Hari Pertama kehidupan. Yogyakarta :
CV Budi Utama.

D. Belum bisa menghisap ( kenapa belum bisa menghisap pada BBLR ? )

Refleks mengisap terjadi jika sesuatu menyentuh langit-langit mulut dimana


melibatkan bibir, pipi, langit-langit dan lidah. Sebenarnya refleks mengisap berhubungan
dengan rasa lapar. Saat lapar, bayi akan mengisap apa saja yang dimasukkan ke dalam
mulutnya.

Berikut penuturan Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Refleks Mengisap

Mengisap dan menelan sesungguhnya pertama kali dilakukan janin pada umur 12-14
minggu kehamilan dengan cara mengisap jempol. Namun, kondisi tersebut belum sempurna
sebelum usia 36 minggu kehamilan. Refleks mengisap akan menetap sampai bayi berusia 1
tahun sedangkan refleks menelan dialami seumur hidup.

Yang perlu disadari adalah setiap bayi menunjukkan refleks ini, tidak mesti berarti dia
lapar. Mengisap adalah aktivitas menyenangkan dan menenangkan bagi bayi. Para bayi juga
memiliki refleks tangan-ke-mulut yang sejalan dengan refleks mencari dan mengisap, dan
mungkin juga mengisap jari-jari atau tangan.

Para ibu kadang merasakan bayi mulai menyusu dengan lambat. Ternyata, ini adalah
kaitannya dengan refleks ini. Bukan hanya puting yang perlu masuk ke dalam mulut bayi,
tapi juga sebagianb besar areola Ibu. Jika ujung puting Ibu saja yang masuk ke mulutnya,
mungkin belum cukup untuk menstimulasi refleks mengisap ini. Sebagai tambahan, kelenjar-
kelenjar susu belum ditekan secara baik oleh lidah dan rahang bayi.

Bayi-bayi Prematur dan Masalah-masalah Mengisap


Refleks mengisap belum sepenuhnya berkembang hingga usia 36 minggu kehamilan. Ini
artinya bayi-bayi prematur kemungkinan memiliki kemampuan mengisap yang lemah atau
belum matang.

Jika bayi Ibu prematur, Ibu mungkin memperhatikan kombinasi dari masalah-masalah
mengisap, termasuk:

 Pola menghisap teratur atau tidak efisien


 Segel bibir yang melemah
 Gangguan lidah atau pergerakan
 Stabilitas pipi bagian dalam melemah
 Kesulitan sinkronisasi menghisap dan menelan dengan menggunakan napas

Komplikasi lain yang dapat mempengaruhi bayi prematur adalah Infant Respiratory Distress
Syndrome (RDS). Bayi-bayi dengan RDS kesulitan menyelaraskan cara mereka mengisap,
menelan dan bernapas. Ini bisa memiliki dampak negatif pada proses menyusu karena mereka
tidak tahan dengan waktu menyusu yang lama dan mudah lelah. Akibatnya, bayi baru lahir
kemungkinan berisiko menderita gizi buruk.

Gangguan Mengisap

Umumnya, penyebab sulit mengisap adalah kelahiran prematur, hipoksia, kelainan genetik,
kelainan metabolik dan masalah saraf.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:

1. Kurang gizi saat hamil dan kelahiran prematur

Status gizi – nutrisi tepat - saat hamil sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikologis
janin. Jika kekurangan nutrisi saat hamil maka beberapa organ tubuh tidak berkembang
secara optimal. Hati sebagai organ metabilosme bisa terkena dampak ini, dan akan terjadi
gangguan digesti dimana akibatnya bayi tak mau minum dengan baik.

Bayi-bayi yang lahir prematur di bawah 34 minggu biasanya sulit mengisap susu ibunya.
Pasalnya, refleks mengisap belum sempurna atau bayi punya kelainan pada sistem peredaran
darah, pernapasan – tenggorokan akan berfungsi sempurna setelah usia kandungan 34 minggu
- atau saluran cerna.

2. Penyakit setelah lahir

Pada bayi dengan kuning atau kurang darah akan mengalami gangguan mengisap. Jika kadar
bilirubin-nya terlalu tinggi maka bisa berpengaruh terhadap otak dan bisa menyebabkan
cedera otak serta memengaruhi refleks mengisap.

Pun jika bayi mengalami sakit di daerah mulutnya, karena sariawan di daerah bibir atau pipi
bagian dalam. Hal ini akan sangat mengganggu refleks mengisap bayi.

3. Gangguan mengisap yang disebabkan gangguan saraf

Jika ditemukan ada kelainan bawaan pada langit-langit mulut bayi (seperti sumbing lengkap)
atau pada lidahnya, rekleks mengisap bayi akan terganggu. Tapi, untuk memastikannya,
periksa terlebih dulu bagaimana keadaan bibir, pipi, langit-langit dan lidah bayi.

4. Intoleransi laktosa

Pada bayi (tidak mendapat ASI) yang mengalami intoleransi laktosa, tubuhnya tidak dapat
memroduksi laktase atau enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa - zat gula yang
terdapat dalam susu termasuk ASI, susu sapi dan produk olahannya - menjadi glukosa dan
galaktosa, dalam jumlah cukup. Akibatnya, laktosa yang tidak dicerna, tetap berada di dalam
usus bayi - tidak diserap oleh tubuh bayi – sehingga menyebabkan gangguan pencernaan
bayi, yakni perut bayi kembung, diare. Nafsu makan pun turun. Dan otomatis, refleks
mengisap bayi menjadi berkurang. Bila ini terjadi, sebaiknya bayi diberikan susu free laktosa.

5. Sindroma Prader-Willi

Merupakan suatu sindroma saraf akibat gangguan hormon oxytoxin dari organ hipotalamus,
juga menyebabkan gangguan mengisap.
Selain itu, keadaan umum yang membuat bayi lemah seperti infeksi berat, akan menyebabkan
kelemahan otot di sekitar mulut dan menurunkan refleks mengisap.

Cara Mengenali

Jangan anggap remeh gangguan ini! Kenalilah kelainan refleks mengisap sedini mungkin.
Caranya sederhana, kok. Pertama, cuci bersih tangan dan jari-jari Anda dengan sabun, lalu
masukkan salah satu jari Anda ke dalam mulut bayi maka akan terasa kuat atau tidaknya
kekuatan mengisap bayi. Setelah itu carilah penyebabnya dan atasi sesuai penyebabnya.
Karena, jika tak segera ditangani akan berdampak lebih besar yakni terjadi masalah gangguan
pemasukan makanan. Akibatnya, bisa terjadi gizi buruk. (Sumber: Mom & Kiddie)

E. Reflek Menelan Lemah ( Mengapa Reflek Menelan Lemah Pada BBLR)

Karena bayi yang lahir prematur di bawah 34 minggu biasanya sulit mengisap susu
ibunya. Pasalnya, refleks mengisap belum sempurna atau bayi punya kelainan pada sistem
peredaran darah, pernapasan – tenggorokan akan berfungsi sempurna setelah usia kandungan
34 minggu - atau saluran cerna. Jika ditemukan ada kelainan bawaan pada langit-langit mulut
bayi (seperti sumbing lengkap) atau pada lidahnya, rekleks mengisap bayi akan terganggu.
Tapi, untuk memastikannya, periksa terlebih dulu bagaimana keadaan bibir, pipi, langit-langit
dan lidah bayi.

Sumber : Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
F. KENAPA BAYI BBLR MENDAPATKAN TERAPI ANTIBIOTIK AMPICILLIN
(3X100 mg) DAN GENTAMICYN (1X10 mg)

Pada Prematur 28 minggu Mengakibatkan terjadinya BBLR dimana


bayi yang premature yg bersifat BBLR memiliki organ tubuh yang belum sempurna salah
satunya adalah sistem pencernaan

Pada BBLR organ nya tidak mengalami pematangan akan mudah


mengalami infeksi yang menyebabkan kematianyang tinggi pada BBLR.karena BBLR yg
lahir sudah terpapar salah satunya oleh factor lingkungan seperti teradiasi nya BBLR
tersebut.

Sehingga Mengakibakan SISTEM IMUN menurun

Sistem imun menurun akan mendapatkan antibiotic ganda karena akan bekerja sama dengan
tubuh dalam mencegah terjadinya infeksi (provilaksis)

Oleh karena itu diberilah terapi GENTAMICYN dan AMPISILIN yg berfungsi mengobati
berbagai infeksi bakteri yg efek samping nya

Indikasi nya untuk


GENTAMICIN
Efek samping nya muntah ,kejang diare

AMPISILIN Indikasi nya mencegah terjadinya infeksi yang


disebabkan oleh mikroorganisme Efek samping Rewel,Kejang,demam

Gentamisin bekerja dengan cara menghambt sintesis protein bakteri ,sedangkan


gentamisin pada kosentrasi tinggi dapat membunuh bakteri dimana akan terjadi distensi pada
abdomen bayi

Tanda infeksi yg terjadi pada bayi yaitu rewel pada bagian yang
disentuh pusar kemerahan dan nanah
Deficit nutrisi

Dimana pada bayi yang mengalami berbagai macam infeksi risiko NEC dan infeksi
nosocomial akan dikaitkan dengan paparan pemberian antibiotic
Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi
Antibiotik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Ratnawati , Ika , SST. 2010. BBLR . Yogyakarta : Metra Medika.

Anda mungkin juga menyukai