Contoh Hitung Kebutuhan Besi
Contoh Hitung Kebutuhan Besi
Misalnya sebuah pekerjaan kolom beton bertulang ukuran 20cm x 30 cm setinggi 6 m dengan
gambar potongan besi seperti ini:
jumlah material beton yang kita perlukan dapat dilihat panduanya pada artikel “cara menghitung
kebutuhan cor beton” . pada pekerjaan kolom praktis diatas dapat kita hitung volumenya yaitu : lebar
0,2m x panjang 0,3m x tinggi 6m = 0,36 m3.
Mari kita uraikan cara menghitung kebutuhan material dak lantai beton per m2, struktur yang akan
kita hitung ini menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan perancah bambu, bekisting
triplek, pasang pembesian lalu cor ditempat. kebutuhan material akan berbeda jika menggunakan
sistem half slab, beton ringan dan yang lainya. o.k langsung saja kita mulai membuat analisanya
Analisa kebutuhan material untuk membuat 1m2 dak beton sistem konvensional
Besi= diameter 10mm dipasang jarak 20 cm berarti jumlahnya dalam 1m:0,2 m= 5bh,
dipasang 2 lapis 2 arah berarti total jumlahnya 2 x 5 x 2 = 20bh, masing-masing panjangnya 1m
berarti total kebutuhan besinya adalah 20bhx1m = 20 m. panjang perbatang 12m, jadi perlunya
20/12= 1,6667 btg.
Beton= Ketebalan dak 12 cm, dalam 1m2 membutuhkan beton 1mx1mx0,12m=0,12m3.
Semen= Perbandingan campuran beton 1pc:2ps:3kr, jadi butuh semen 1/6×0,12=0,02m3. 1
zak semen isi 50 kg berisi 0,024m3, jadi dalam 1m2 dak beton butuh semen
0,02/0,024=0,8333zak.
Pasir= 2/6 x 0,12 =0,04m3.
Koral = 3/6×0,12 = 0,06 m3.
Triplek 8mm= ukuran triplek 1,2m x 2,4m maka luasnya 2,88m2. jadi 1m2 dak beton butuh
0,34722 lembar.
Bambu = dipasang setiap jarak 50cm, perlunya 2 batang.
Kawat bendrat.
Paku
Nah.. kita sudah tahu berapa yang diperlukan untuk membuat satu meter persegi dak beton, itu
untuk 1m2, lalu bagaimana jika membuat dak dengan ukuran sekian meter x sekian meter, mudah
saja, caranya yaitu dengan mengalikanya dengan jumlah m2 dak beton yang akan dibuat,
contohnya ukuran 7 m x 8 m = 56m2. jadi perlu besi D10 = 1,6667 btg x 56m2 = 93,3352 btg, perlu
semen 0,8333 zak x 56m2 = 46,7 zak, perlu pasir 0,04m3 x 56m2 = 2,24m3, perlu koral 0,06m2 x
56m2 = 3,36m3, perlu triplek 0,34722 lbr x56m2 = 19,44 lembar, perlu bambu 2btg x 56m2 = 112
btg. begitulah caranya, jika ada koreksi atau masukan kita terima dengan senang hati
Dalam sebuah struktur gedung bertingkat maupun rumah tinggal terdapat sebuah struktur yang
berfungsi menghubungkan antar kolom dan menahan beban struktur lantai yang menumpang
diatasnya, struktur tersebut biasa disebut dengan balok atau dalam bahasa inggris bernama Beam,
Penggunaan dimensi balok perlu diperhitungkan sebelumnya agar dapat bekerja dengan baik serta
kuat menahan beban-beban yang harus ditanggung oleh balok tersebut, namun tentunya juga
dibuat sekecil mungkin karena disamping kuat terdapat tujuan perhitunghan struktur balok yang
lainya yaitu biaya konstruksi yang murah.
Berbagai macam jenis material dapat digunakan sebagai struktur balok seperti kayu, baja, beton
bertulang maupun balok komposit yang merupakan penggabungan beberapa material menjadi satu
kesatuan struktur balok.
Perhitungan struktur balok dapat menggunakan software komputer sejenis SAP 2000, ETABS atau
dapat dihitung secara manual dengan bantuan kalkulator, kertas, bolpoin
Sebelum menghitung struktur balok maka diperlukan data-data yang diperlukan untuk
melaksanakan perhitungan yaitu:
Begitulah kurang lebih urutan perhitungan struktur balok, untuk menghitungnya dapat menggunakan
rumus-rumus yang sudah tersedia sesuai standar yang dipakai, misalnya rumus dari standar
nasional indonesia ( SNI ), Standar internasional atau standar rumus perusahaan masing-masing.
Perhitungan struktur balok biasanya dihitung juga mengenai perhitungan struktur lantai dan
perhitungan struktur kolom, perhitungan struktur pondasi, selamat menghitung , bagi yang punya
rumus-rumus perhitungan struktur balok dapat ditambahkan dibawah