Anda di halaman 1dari 3

4.

Perawatan periodontitis pada RB anterior

 Fase I (fase terapi inisial)

✗ Fase dengan cara menghilangkan beberapa faktor etiologi tanpa melakukan


tindakan bedah periodontal atau melakukan perawatan restoratif dan prostetik

✗ Prosedur:

1. Memberi pendidikan pada pasien tentang kontrol plak

2. Scalling dan root planning

3. Splinting temporer pada gigi yang goyah

4. Analisis diet dan evaluasinya

5. Reevaluasi status periodontal setelah perawatan di atas (Kiswaluyo, 2013)

a. Terapi manifestasi oral


1) SRP
2) Flap gingiva untuk menghilangkan kalkulus gingiva
3) Splinting
4) Perbaikan OH
5) Pemberian antibiotik
6) Edukasi pasien
7) Monitoring dan evaluasi (Alamsyah, 2015; Newman et al., 2019; Djais, 2016)
5. Faktor keberhasilan dan kegagalan dari perawatan periodontitis pada RB anterior

A. faktor keberhasilan

Keberhasilan perawatan tergantung pada berhentinya proses kerusakan jaringan, penurunan atau
hilangnya faktor penyebab serta perubahan kondisi mikroba.

b. faktor kegagalan
1. Kegagalan dalam menyingkirkan partikel-partikel halus kalkulus, yang biasanya berupa
partikel kalkulus pada daerah batas sementum-enamel.

2. Tidak dipolesnya permukaan gigi setelah discalling.

3. Kegagalan dalam menyingkirkan deposit lain pada permukaan gigi selain kalkulus. Salah satu
contoh keadaan yang demikian adalah daerah dengan impaksi makanan. Contoh lain adalah tepi
retorasi yang berada subgingival, yang mempermudah penumpukan bakteri plak.

6. Prognosis dari periodontitis pada RB anterior

prognosis gigi secara individual setelah dilakukan terapi periodontal juga sangat dipengaruhi
oleh status perokok dan bukan perokok; ternyata setelah lebih 5 tahun terapi periodontal, suatu
gigi pada perokok menunjukkan prognosisnya bertambah buruk sebesar 2 kali dibanding bukan
perokok (Kasim., 2011)

Dafus:

Andriani I, Chairunnisa FA. Periodontitis Kronis dan Penatalaksaan Kasus dengan Kuretase.

Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva. 2019: 8(1).

Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. 2019. Newman and Carranza’s Clinical
Periodontology Thirteenth Edition. Philadelphia: Elsevier.

Alamsyah RM, Nagara CC. 2015. Xerostomia pada pasien hipertensi di Puskesmas Sering dan
Sentosa Baru Medan. Jurnal PDGI. 64(2): 110-115.

Djais AI, Hasan H. 2016. Perawatan Bedah Periodontal pada Pasien Hipertensi Disertai
Pembesaran Gingiva dan Abses Periodontal (Laporan Kasus). Makassar Dent J. 5(3): 102-
104.
Kiswaluyo. Perawatan Periodontitis pada Puskesmas Sumbersari, Puskesmas Wuluhan dan RS
Bondowoso. Jurnal KG UNEJ. Vol 10 (3). 2013.

Sasaran Belajar

1. Definisi periodontitis pada RB anterior

Periodontitis adalah penyakit multifaktorial yang menyebabkan peradangan pada jaringan


periodontal. Secara umum penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri plak pada permukaan
gigi, dimana plak berupa lapisan tipis biofilm yang berisi kumpulan mikroorganisme patogen
seperti Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Prevotela
intermedia, Tannerella forsythia serta Fusobacterium nucleatum yang merupakan deposit lunak
(Andriani I., 2019).

Periodontitis adalah inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh
mikroorgansime. Periodontitis bersifat destruktif progresif terhadap jaringan periodontal dan
tulang alveolar. Proses destruktif tersebut akan menyebabkan meningkatnya kedalaman sulkus
saat dilakukan probing. Periodontitis kronis didefinisikan sebagai suatu penyakit infeksius yang
menyebabkan inflamasi pada jaringan pendukung gigi, kehilangan perlekatan yang progresif dan
kehilangan tulang. Merokok dibuktikan dapat meningkatkan keparahan penyakit periodontal.
(Newman et al., 2015).

Anda mungkin juga menyukai