Noviaayu - 6B - Uts - Telaah Kurikulum
Noviaayu - 6B - Uts - Telaah Kurikulum
NPM : 175060083 / 6B
UTS Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran SD
c) Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan
cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses
pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut
dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi
siswa.
Kurikulum 2013
Kelebihan Kelemahan
1. Melatih anak lebih peka terhadap 1.Banyak sekali guru-guru yang belum
lingkungan (alam dan sosial), karena belajar siap secara mental dengan kurikulum
tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga 2013 ini, karena kurikulum ini
di lingkungan sekolah dan masyarakat. menuntut guru lebih kreatif, pada
2. Membiasakan anak berfikir lebih kenyataannya sangat sedikit para
kreatif dan kritis dengan menggunakan daya guru yang seperti itu, sehingga
nalarnya, mengingat dalam proses membutuhkan waktu yang panjang
pembelajarannya yang semula ditekankan agar bisa membuka cakrawala
pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan berfikir guru, dan salah satunya
konfirmasi, namun dalam rancangan dengan pelatihan-pelatihan dan
kurikulum 2013 dilengkapi lagi dengan pendidikan agar merubah paradigm
proses mengamati, menanya, mengolah, guru sebagai pemberi materi menjadi
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan guru yang dapat memotivasi siswa
mencipta. agar kreatif.
3. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif 2.Tidak pernahnya guru dilibatkan
dan inovatif dalam setiap pemecahan langsung dalam proses
masalah yang mereka hadapi di sekolah. pengembangan kurikulum 2013,
4. Adanya penilaian dari semua aspek. karena pemerintah cenderung
Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya melihat guru dan siswa mempunyai
didapat dari nilai ujian saja tetapi juga kapasitas yang sama.
didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, 3.Tugas menganalisis SKL, KI, KD
sikap dan lain-lain. buku siswa dan buku guru belum
5. Munculnya pendidikan karakter dan sepenuhnya dikerjakan oleh guru,
pendidikan budi pekerti yang telah dan banyaknya guru yang hanya
diintegrasikan ke dalam semua program menjadi plagiat dalam kasus ini.
studi. 4.Terlalu banyak materi yang harus
6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan dikuasai siswa sehingga tidak setiap
sesuai perkembangan seperti pendidikan materi bisa tersampaikan dengan
karakter, metodologi pembelajaran aktif, baik, belum lagi persoalan guru yang
keseimbangan soft skills dan hard skills, kurang berdedikasi terhadap mata
kewirausahaan. Adanya kompetensi yang pelajaran yang dia ampu.
sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan 5.Beban belajar siswa dan guru terlalu
pendidikan nasional. Kompetensi yang berat, sehingga waktu belajar di
dimaksud menggambarkan secara holistic sekolah terlalu lama.
domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. 6.Sebagian besar guru masih terbiasa
7. Hal yang paling menarik dari menggunakan cara konvensional.
kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap Penguasaan teknologi dan informasi
terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal untuk pembelajaran masih terbatas.
ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi 7.Kurangnya kemampuan guru dalam
pada tingkat lokal, nasional, maupun global. proses penilaian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara holistic.
Referensi :
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik, dan Penilaian. Jakarta:
RajaGrafindo
2. a. kebijakan tentang guru dalam UU No 14 Tahun 2005 dan Permendiknas No 16
Tahun 2007!
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi. Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:
a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang
kelancaran tugas keprofesionalan.
f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan,
kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensi; dan/atau
k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya
Referensi:
Aripin, Sofjan. 2010. Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Dalam
Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Sd. Vol.11(1). pp.38-39. Pada tanggal 20
maret 2020. Diakses pada file: https://jurnal.ut.ac.id
Referensi :
Sriewahwah. 2015. Kajian Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Kompetensi Guru.
Diakses pada tanggal 20 maret 2020. Pada file: http://sriewahwah.blogspot.com/
Daftar Pustaka:
Majid. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Ningrum,Elwien. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Vol, 24. pp.417.
Pada tanggal 20 maret 2020. Diakses pada file: http://ap.fip.um.ac.id/
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik, dan Penilaian. Jakarta:
RajaGrafindo
Sudarmin. 2017. Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Pelaksana Mandiri.
Vol.6(1)pp 45–57. Pada tanggal 20 maret 2020. Diakses pada file. https://journal
unnes.ac.id/