Morinda citrifolia
Memiliki nama nama lokal bermacam-macam yaitu keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu
(Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong
dalam famili Rubiaceae dan mengudu merupakan bah asli indonesia. Klasifikasi sebagai berikut
(Wijayakusuma, 1995).
devisi : Spermatophyta
subdivis : Angiospermae
klas : Dicotyledone
Sub klas : Sympatalae
ordo : Rubiales
famili : Rubiaceae
Genus / genus : Morinda
spesies : Morinda citrifolia L.
2. morfologi tumbuhan
Tanaman ini adalah pohon dengan tinggi batang kayu m. 4-8, bulat, kulit kasar, percabangan
monopoidal. Daun tunggal, oval, ujung meruncing, dan basis. 10-40 cm panjang. Bunga jamak,
kepala benang Sari sessile, bentuk, 5. Buah punuk, permukaan tidak teratur, berdaging, 5-10 cm
panjang, kekuning-kuningan hijau (Syamsul hidayat dan Hutapea,1991).
Tanaman mengkudu, terutama buah memiliki banyak kegunaan, antara lain: untuk obat
tekanan darah tinggi, beri-beri, diluncurkan urin, radang ginjal, kandung kemih peradangan, kolitis,
disentri, sembelit, limpa nyeri, bengkak limpa, sakit hati, berdarah air liur, kencing manis (diabetes
melitus), cacing, cacar, kelebihan berat badan (obesitas), kembali sakit (sakit pinggang), nyeri perut
(sakit perut), dan sakit perut karena pilek, kulit terasa kasar kaki (pelembut kulit), menghilangkan
ketombe, antiseptik, pencahar menstruasi () emenagog), dan pembersih darah. Air segar parut buah
yang matang digunakan untuk membilas mulutnya (obat kumur) pada Difteri atau radang amandel.
Godogan buah, kulit kayu atau akar digunakan untuk mencuci luka dan eksim (Wijayakusuma dkk.,
1996).
mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan merangsang sistem kekebalan tubuh
yang melibatkan makrofag dan limfosit (Hirazumi et al., 1994). Ekstrak buah juga terbukti menjadi
yang paling efektif di menghambat RAS sel-sel yang menyebabkan kanker antara 500 ekstrak diuji
(Hirazumi et al., 1993). Younos et al. (1990) melakukan penelitian pada analgesik dan obat penenang
efek dari ekstrak tanaman noni dan noni ekstrak negara yang memiliki aktivitas analgesik konsisten,
tidak beracun, dan tergantung pada dosis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa antara fraksi
tiga methanolic ekstrak buah noni diuji, etil asetat fraksi menunjukkan aktivitas antioksidan yang
paling ampuh dengan nilai-nilai IC50 = µg 46,7/ml diikuti oleh kloroform pecahan dengan IC50 =
227.7 ug / ml, sedangkan metanol fraksi memiliki nilai-nilai IC50 = 888,6 µg/ml (Abdul dan Sugeng,
2004).
5. referensi
Abdul, R., Sugeng, R., 2004, Aktivitas Antioksidan dan Antiradikal Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia, L), Laporan Penelitian, lembaga penelitian UGM, Yogyakarta.
Bangun, A.P., and Sarwono, B., 2002, Sehat dengan Ramuan Tradisional: Khasiat dan Manfaat
Mengkudu, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hirazumi, A., Furrasawa, E., Chou, S.C., and Hokama, Y., 1994, Anticancer activity of Morinda
citrifolia, L on Intraperitoneally Inplanted Lewis lungcarcinoma in syingenic mice, Proc. West
Pharmacol Soc, 37, 145-146.
Sjabana, D. and Bahalwan, R.R., 2002, Seri Referensi Herbal : pesona Tradisional dan Ilmiah Buah
mengkudu (Morinda citrifolia, L). Salemba Medika, Jakarta.
Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Wijayakusuma, H., Dalimartha, S., and Wirian, A., 1996, Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia,
Jilid ke-4, Pustaka Kartini, Jakarta.
Wijayakusuma, H., and Dalimartha, S., 1995, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Younos, C., Rolland, A., Fluerentin, J., Lanchers, M., Misslin, R., and Mortier, F., 1990, Analgetic
and behavioral effects of Morinda citrifolia, L, Plant Medica, 56, 430-434.